Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DITINJAU DARI

PARAMETER BAKTERI Escherichia Coli (E. coli)


8 09 2010

Disusun oleh : BAYU PANJI AJI

PROGRAM PASCA SARJANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN


LINGKUNGAN

INTISARI

Penurunan kualitas air tanah yang terjadi di daerah penelitian menjadi sorotan utama
penelitian ini yaitu tercemarnya air oleh bakteri golongan Coliform, permasalahan ini
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola hidup masyarakat. Pencemaran dan Penurunan
kualitas air tanah disebabkan oleh buangan limbah domestik yang meningkat. Tujuan dalam
penelitian ini untuk mengetahui kepadatan penduduk, aktifitas penduduk, sistem
sanitasi/sistem pembuangan limbah rumah tangga serta jumlah bakteri golongan Coliform
yang terkandung dalam air tanah pada sumur sampel di daerah penelitian serta
memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.

Penelitian dilaksanakan dengan cara pengujian di laboratorium, observasi lokasi, kuisioner,


serta wawancara. Metode uji yang digunakan untuk parameter jumlah bakteri E. coli
menggunakan metode uji APHA 9221-B Ed. 20-1998, dengan perhitungan jumlah bakteri E.
coli menggunakan Tabel Most Probable Number (MPN). Pengambilan sampel dilakukan
pada sejumlah titik sampel  pada waktu yang ditentukan. Sedangkan untuk kuisioner
menggunakan analisa sensus.

Hasil penelitian dan pemeriksaan untuk bakteri golongan coliform di daerah penelitian, dapat
diketahui dan disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik sampel dengan
jumlah bakteri E. coli adalah aktifitas penduduk, pembuangan limbah rumah tangga melalui
saluran pembuangan limbah penduduk, dan juga konstruksi ring sumur.

Kondisi ini perlu menjadi perhatian dan penanganan yang khusus baik oleh masyarakat
maupun pemerintah agar dapat terciptanya kualitas air tanah yang memenuhi standar kualitas
sanitasi, baku mutu lingkungan serta mencegah terjadinya pencemaran kualitas air tanah
tersebut.

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan
oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Dalam pengamatan
dan pelestarian sumber daya air harus terus diperhatikan segenap pengguna air termasuk juga
oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sehingga pemanfaatan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, dengan
memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi permasalahan kuantitas air yang
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan juga permasalahan
kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan
industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk
penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya
bagi mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan
pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama (Effendi, 2003).

Penurunan kualitas air yang terjadi ada yang disebabkan tercemarnya air sumur oleh bakteri
golongan Coliform yang diakibatkan dari kepadatan penduduk, buruknya sistem pembuangan
limbah masyarakat, pembuatan Wc, septik tank dan sumur resapan yang kurang memenuhi
persyaratan dengan baik ditinjau dari kualitas maupun tata letaknya terhadap sumber
pencemar. Hal ini dapat dilihat pada penelitian jumlah bakteri E.coli dimana pada sumur gali
yang ada di Sekolah MAN II Talang Rimbo dan industri kopi cap Gelas Kecamatan Curup,
Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu jumlah E.coli yaitu >2400 MPN/100ml atau
dapat beresiko tinggi karena ambang baku mutu bakteri E.coli adalah 50 MPN/100ml (Balai
Laboratorium Kesehatan Daerah Bengkulu, Dinas Kesehatan Proinsi Bengkulu, 2005).

Dalam penelitian ini air tanah diambil dari sumur di daerah penelitian dengan batasan daerah
yang jelas seperti dalam satu daerah kelurahan. Alasan pemilihan lokasi dilihat dari masih
banyak warga yang menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari baik masak, mandi,
kakus dan sebagainya. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tersebut, maka akan
semakin meningkat pula kebutuhan air bersih yang selanjutnya akan cenderung menghasilkan
air buangan dalam jumlah yang meningkat pula. Dan apabila sanitasi masyarakat kurang baik
maka akan terjadi pencemaran lingkungan, salah satunya akan mengakibatkan meningkatnya
jumlah bakteri E. coli dan Total Coliform.

Salah satu cara mengetahui penyebaran bakteri E. coli dan Total Coliform yaitu dilakukan
kajian penyebaran bakteri golongan Coliform. Kajian penyebaran bakteri golongan Coliform,
dilaksanakan dengan mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisa data untuk
mempermudah dalam menentukan objek yang akan dikaji.

Dengan membuat kajian yang jelas terhadap jumlah bakteri E. coli dan Total Coliform serta
faktor-faktor lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi bakteri tersebut dalam
berkembang biak dapat diketahui dan dikurangi dampak yang ditimbulkan oleh bakteri E.
coli dan Total Coliform pada sumur sampel di daerah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu sebagai
berikut :

1. Bagaimanakah hubungan aktifitas penduduk, kepadatan penduduk dan sistem


pembuangan limbah penduduk terhadap kualitas air tanah atau sumur sampel ?
2. Berapakah jumlah bakteri E. coli yang terkandung dalam air tanah pada sumur sampel
?
3. Bagaimana korelasi atau hubungan antara aktifitas penduduk, kepadatan penduduk
dan sistem pembuangan limbah penduduk terhadap jumlah bakteri E. coli pada sumur
sampel ?
1.3 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah maka agar penelitian ini dapat berjalan sesuai prosedur, maka  batasan
masalah pada penelitian ini adalah :

1. Pada penelitian ini air tanah diambil dari sumur sampel di daerah penelitian.
2. Parameter yang akan di uji adalah jumlah bakteri E. coli..
3. Metode analisa jumlah bakteri E. coli dengan menggunakan MPN ( Most Probable
Number).

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh dan mengetahui bagaimana data tentang aktifitas penduduk, kepadatan


penduduk, dan sistem pembuangan limbah penduduk yang ada di daerah penelitian.
2. Memperoleh dan mengetahui data jumlah bakteri E. coli yang terkandung dalam air
tanah atau sumur yang ada di daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui bagaimana korelasi atau hubungan antara aktifitas penduduk,
kepadatan penduduk, dan sistem pengelolaan limbah penduduk terhadap jumlah
bakteri E. coli pada air tanah atau sumur sampel yang ada di daerah penelitian.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keilmuan peneliti dalam bidang analisis kualitas air tanah.


2. Memberikan data mengenai kualitas air tanah pada daerah penelitian.
3. Dapat mengetahui permasalahan yang terjadi terhadap kualitas air tanah di daerah
penelitian.
4. Dapat mengetahui korelasi aktifitas penduduk, kepadatan penduduk, dan sistem
sanitasi/sistem pembuangan limbah penduduk terhadap jumlah bakteri E. coli serta
kualitas air tanah atau sumur pada daerah penelitian.

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan
oleh semua mahluk hidup sehingga harus dikelola dan dilestarikan dengan baik.
Permasalahan utama yang dihadapi sumber daya air meliputi permasalahan kuantitas dan
kualitas air. Permasalahan yang dihadapi kualitas air tanah dapat disebabkan faktor-faktor
seperti kepadatan penduduk, aktifitas penduduk dan sistem sanitasi/sistem pembuangan
limbah rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui data
tentang aktifitas penduduk, kepadatan penduduk, sistem pembuangan limbah rumah tangga
yang ada serta dapat mengetahui korelasi atau hubungannya dengan kadar jumlah bakteri E.
coli yang ada pada sumur sampel.

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keilmuan peneliti dalam bidang analisis
kualitas air tanah. Memberikan data mengenai kualitas air tanah dan mengetahui
permasalahan yang terjadi terhadap kualitas air tanah di daerah penelitian serta dapat
mengetahui korelasi aktifitas penduduk, kepadatan penduduk, dan sistem sanitasi atau
pembuangan limbah penduduk terhadap jumlah bakteri E. coli serta kualitas air tanah atau
sumur sampel yang ada di daerah penelitian.
Dari segi kualitas, air harus memenuhi persyaratan baik fisika, kimia, mikrobiologi dan
radioaktif. Dalam pemenuhan syarat kualitas air harus diperhatikan karakteristik fisik
perairan, kualitas air alamiah dan juga karakteristik akifer. Karakteristik akifer mempunyai
peranan dalam proses dalam pembentukan air tanah sehingga perlu diperhatikan tipe akifer
dan zona akifernya. Arah aliran air tanah dapat ditentukan dengan metode ”three Point
Problem” atau dengan cara membuat garis lurus terhadap garis kontur air tanah. Prinsip dasar
dalam membuat arah aliran air tanah yaitu pergerakan air dari tempat tinggi ke tempat yang
rendah. Arah aliran tanah tersebut disebabkan gerakan air tanah karena potensi kelembaban
total dan kemiringan dua titik atau lokasi dalam lapisan tanah.

Objek penelitian ini yaitu kepadatan penduduk, aktifitas penduduk, sistem pembuangan
limbah rumah tangga dan jumlah bakteri E. coli serta hubungannya dengan memperhatikan
kriteria-kriteria kualitas air tanah. Penelitian dimulai dengan studi pustaka, penyusunan
proposal, penelitian serta penyusunan laporan. Variabel bebas penelitian yaitu sumur dangkal
yang meliputi lokasi sumur, jarak sumur terhadap pencemar, dan konstruksi sumur,
sedangkan variabel terikat yaitu kepadatan penduduk, aktifitas penduduk, sistem
sanitasi/pembuangan limbah rumah tangga serta kandungan jumlah bakteri E. coli.

Alat dan bahan penelitian dibagi dalam jenis dan proses penelitian yaitu proses sampling
serta proses pemeriksaan jumlah bakteri E. coli dengan metode tabung fermentasi (MPN).
Tahapan penelitian meliputi jenis penelitian, penentuan titik lokasi penelitian, pengumpulan
data, pelaksanaan penelitian dan prosedur penelitian selanjutnya dianalisa dan untuk
penelitian parameter jumlah bakteri E. coli menggunakan metode uji APHA 9221-B Ed. 20-
1998.

Dari penelitian dapat dihasilkan data tentang titik lokasi sampel, penghitungan elevasi air
tanah, jawaban kuisioner yang telah dibagikan kepada penduduk, serta nilai jumlah bakteri E.
coli yang ada pada sumur sampel di daerah penelitian. Dalam penganalisaan data primer
dapat diketahui data kependudukan, tingkat sosila ekonomi dan pendidikan masyarakat,
status rumah dan fasilitas umum, sistem sanitasi serta persepsi atau pengetahuan masyarakat
tentang sanitasi.

Analisa terhadap kadar jumlah bakteri E. coli dilaksanakan secara deskriptif dengan
pertimbangan baku mutu air bersih sesuai Golongan I Peraturan Pemerintah  RI Nomor 82
Tahun 2001. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik sampel dengan jumlah bakteri E. coli
yaitu jarak septictank jauh, aktifitas penduduk sekitar yang tidak banyak melibatkan
penduduk seperti pertanian, pembuangan limbah rumah tangga melalui saluran pembuangan
yang sesuai dengan kriteria, dan konstruksi ring sumur.

Kepadatan penduduk menyebabkan lahan banyak digunakan untuk pemukiman dan


pembangunan sehingga jarak antar rumah semakin dekat serta perkarangan rumah juga
menjadi semakin sempit. Perkarangan rumah yang sempit menyebabkan penduduk banyak
yang membuat septictank di rumahnya dengan letak dekat sumur air bersih. Kepadatan
penduduk juga menyebabkan semakin tingginya aktifitas penduduk yang berakibat pada
meningkatnya jumlah limbah rumah tangga penduduk yang dihasilkan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk tersebut. Aktifitas penduduk dapat mempengaruhi kualitas air tanah
karena semua aktifitas penduduk dapat menghasilkan limbah domestik yang berbeda-beda.
Semakin tinggi tingkat aktifitas penduduk yang banyak melibatkan penduduk berarti semakin
banyak limbah domestik yang dihasilkan penduduk dan menyebabkan semakin besar dampak
yang akan ditimbulkan terhadap kualitas air tanah/sumur yang ada di sekitarnya. Sedangkan
pada aktifitas penduduk yang tidak melibatkan banyak penduduk seperti aktifitas pertanian
limbah yang dihasilkan tidak banyak sehingga kurang mempengaruhi kualitas air tanah
disekitarnya. Sistem sanitasi/sistem pembuangan limbah rumah tangga penduduk merupakan
hal yang penting dalam menjaga kualitas air tanah karena sistem pembungan limbah yang
tidak baik akan menyebabkan kontaminasi terhadap kualitas air tanah. Kondisi sistem
pembuangan limbah yang buruk ini dapat menyebabkan tingginya kontaminasi dan pengaruh
terhadap kualitas air sumur serta dapat menyebabkan tingginya jumlah bakteri E. coli di
daerah penelitian.

Kondisi ini perlu menjadi perhatian dan penanganan yang khusus baik oleh masyarakat
maupun pemerintah agar dapat terciptanya kualitas air tanah yang memenuhi standar kualitas
sanitasi, baku mutu lingkungan serta mencegah terjadinya pencemaran kualitas air tanah
tersebut.

3.1  Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik sampel dengan jumlah bakteri E. coli yaitu
jarak septictank jauh, aktifitas penduduk sekitar yang tidak banyak melibatkan
penduduk seperti pertanian, pembuangan limbah rumah tangga melalui saluran
pembuangan yang sesuai dengan kriteria, dan konstruksi ring sumur.
2. Aktifitas penduduk yang tinggi dan beragam akan meningkatkan jumlah dan jenis
limbah rumah tangga yang dihasilkan sehingga dapat mempengaruhi kualitas air
tanah.
3. Sistem sanitasi/pembuangan limbah rumah tangga penduduk berpengaruh terhadap
kualitas air tanah karena sistem sanitasi/pembuangan limbah rumah tangga penduduk
yang kurang baik menyebabkan jumlah bakteri E. coli di lokasi penelitian tergolong
tinggi.
4. Konstruksi ring sumur dapat menahan laju aliran pembawa bakteri golongan Coliform
agar tidak dapat dengan cepat dan mudah mengontaminasi air sumur.

3.2   Saran

1. Kondisi air tanah di daerah penelitian perlu mendapatkan perhatian. Untuk tahap awal
adalah pembuatan resapan air hujan, sehingga dapat menyuplai air tanah dan akan
menurunkan konsentrasi unsur-unsur yang tidak didinginkan.
2. Pembuatan septictank dengan saluran penutup (perpipaan) kemudian dilanjutkan
pengolahan dan peresapan perlu ditingkatkan perlu ditingkatkan khususnya di daerah
yang memiliki banyak penduduknya.
3. Pemerintah Daerah dan masyarakat harus lebih memperhatikan permasalahan sanitasi
yang ada ehingga dapat dikembangakan pembangunan sistem sanitasi secara komunal
bagi masyarakat karena banyak warga yang kurang mampu dari segi ekonomi untuk
membangun sarana sistem sanitasi yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Alaerts dan Santika., 1984, Metode Penelitian Air, Usaha Nasional, Surabaya, Indonesia

Anonim, 1991, Kumpulan SNI Kualitas Air, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta

Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Bengkulu, Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu, 2005
Direktorat Geologi Geotek LIPI, Air tanah, Geohidrologi, Bandung.

Effendi, 2003, Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan, Kanisius, Yogyakarta.

Fardiaz, 1992, Polusi Air dan Udara, Kanisius, Yogyakarta

KLH, 2004, Dampak pencemaran air, Jakarta.

Lay, 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Gravindo Persada, Jakarta

PencemaranLing.Online, 2003, Pencemaran air, http://www.tlitb.org/plo/air.hmtl.

Permenkes No.416/Menkes/IX/1990, Permenkes untuk air bersih, air kolam renang, dan air
pemandian umum. RPJMD Yogyakarta 2007-2011

Santika, 1984, Metoda Penelitian Air, Usaha Nasional, Surabaya

Soeparman, Suparmin, 2002, Suatu Pengantar Pembuangan Tinja Dan Limbah Cair, EGC,
Jakarta.

Sutrisno, 1996, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Rineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai