F 7914 Makalah PAM
F 7914 Makalah PAM
Jawa Timur
1. Pendahuluan
Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer dan
piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi
data merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini
menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
1
Komunikasi data melalui infrared
alat bantuan lainnya. Pada makalah ini, kami hanya akan membahas tentang komunikasi
data melalui infrared sesuai dengan judul yang tertera pada halaman depan makalah.
a. Penggolongan Infrared
Berdasarkan daerah panjang gelombangnya, infra merah dapat dibedakan
menjadi tiga daerah yakni :
3
Komunikasi data melalui infrared
tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan penuh digunakan dalam
transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada penghematan daya.
b. Konektivitas Infrared
Proses koneksi infrared bekerja dengan cara yang sangat sederhana.
Ketika terjadi pertemuan di antara dua buah device dengan interkoneksi
tersebut, maka akan terjadi sebuah pengenalan secara anonim diantara kedua
device tersebut. Pengenalan ini kemudian berlanjut ke arah yang lebih dalam
lagi di mana kedua device tersebut meyetujui untuk memberi “nama sementara”
pada masing-masing device sehingga protokol infrared mengenali kedua belah
pihak dan melakukan transfer data atau untuk sekedar mempertahankan
koneksi hingga perintah terakhir dijalankan. Tentunya hal ini memudahkan
koneksi untuk device dengan interkoneksi infrared karena tidak diperlukannya
proses pairing yang merepotkan.
sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40 KHz. Pada
komunikasi data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data) adalah
merupakan logika ‘0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle
adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi
pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data.
1. RX device. Perangkat ini dapat berupa infrared receiver pada port IrDa.
2. DCD device. Perangkat dimana bit-bit stream yang diterima akan
dikirimkan melalui Data Carrier Detect (DCD) line.
Pemancar dan penerima sinyal infra merah biasanya memiliki reliabilitas
yang baik dan cenderung tidak begitu mahal, akan tetapi gangguan dari sumber
infra merah lain dapat mempengaruhi kinerja peralatan.
5
Komunikasi data melalui infrared
3. Aplikasi Infrared
Device yang hingga saat ini masih menggunakan infrared adalah remote control
dimana jenis remote control sendiri bermacam-macam diantaranya remote control AC,
6
Komunikasi data melalui infrared
remote control televisi, remote control VCD dan sebagainya. Mekanisme komunikasi
data remote control berbeda dengan mekanisme komunikasi data device lain.
Secara umum, komunikasi data remote control adalah sebagai berikut :
1. Tegangan yang digunakan dalam mekanisme adalah tegangan AC (30–40
KHz) yang berfungsi sebagai carrier kemudian data dimodulasikan dalam
tegangan AC tersebut.
2. Berdasarkan pada skema rangkaian pengirim dan penerima pada remote
control (Gambar 4), terlihat bahwa logika 0 akan diwakili oleh adanya
frekuensi 30-40 KHz, Logika 1 diwakili dengan tidak adanya frekuensi 30-
40 KHz.
3. Penerima (IRM8510) adalah penerima infrared yang telah dilengkapi oleh
filter frekuensi 30-40 KHz sehingga penerima langsung mengubah frekuensi
menjadi logika 0 dan 1.
transmisi data dibangkitkan dengan sarana timer 1, timer 1 dioperasikan sebagai 8 bit
auto reload timer artinya TL1 bekerja sebagai timer 8 bit menerima clock dari
isolator kristal yang frekuensinya sudah dibagi menjadi 12, setiap pencacah nilainya
menjadi 0 maka nilai yang sebelumnya sudah disimpan di TH1 secara otomatis
diisikan lagi ke TL1, sehingga TL1 akan menghasilkan clock yang frekuensinya
diatur oleh TH1, clock ini berikutnya dibagi lagi dengan 32 sebelum dipakai sebagai
clock untuk UART.
b. Teknik perekaman
Logika perekaman datanya dilakukan saat timer 0 aktif pada saat data
pertama kali dikirimkan (high ke low), sementara timer 1 aktif menghitung lama
perekaman data. Setiap kali perubahan kondisi pada data maka nilai timer 0
disimpan ke memori, nilai timer 0 di reset dan timer 0 mulai menghitung lagi,
setelah lama waktu perekaman data terpenuhi, maka timer 1 akan meng-interupt
sistem dan menghentikan proses.
c. Teknik penerimaan
Cara kerja IR receiver yaitu dengan menghubungkan rangkaian dengan seial
port pada komputer yang disesuaikan dengan pin yang digunakan. Serial port
memberikan tegangan astabil antara -12V dan 12V pada RTS (pin nomor 7).
8
Komunikasi data melalui infrared
Tegangan yang diperlukan adalah tegangan stabil +5V untuk sensor IR receiver.
Diode D1 berfungsi melindungi rangkaian elektronis dari arus balik (arus negatif).
Kapasitor C1 membantu memberikan tegangan yang stabil arus yang keluar dari
IC2. Serial regulator IC2 memberikan output tegangan tetap stabil pada +5V.
Semua ground koneksi diinputkan pada GND (pin 5). Data output dari IR receiver
akan memberikan line DCD pada pin 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 7.
Secara algoritma, proses komunikasi data pada remote control dapat ditunjukkan
pada gambar 8 di bawah ini :
9
Komunikasi data melalui infrared
10
Komunikasi data melalui infrared
sinyal carrier dan ‘pulse’ yang menyatakan ada sinyal carrier seperti pada gambar
di bawah ini.
11
Komunikasi data melalui infrared
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya
mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik
di penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra
merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian
pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali
menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra
merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda
(photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi
cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik.
Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin
sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik. Pada
perangkat ini detektor cahaya yang digunakan adalah komponen TSOP4838,
dimana pada komponen ini sudah terdapat filter. Jadi detektor ini akan bekerja
dengan baik jika terdapat frekuensi 38KHz.
Pada prakteknya sinyal infra merah yang diterima intensitasnya sangat kecil
sehingga perlu dikuatkan. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan faktor
penting dalam keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan
penguatan pada bagian penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal
cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus
difilter pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya
baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam
12
Komunikasi data melalui infrared
penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang termodulasi.
Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu akan
dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah. Semakin besar area
penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area
penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga semakin
besar pula.
Suatu penerima pada sistem komunikasi cahaya harus memenuhi syarat antara
lain:
1) Sensitivitas yang tinggi. Karena detektor cahaya digunakan pada suatu
panjang gelombang tertentu, maka sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah
panjang gelombang yang dimaksud.
2) Respon waktu yang cepat, hal ini dimaksudkan agar sistem dapat
dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan meningkatkan efisiensi sistem
komunikasi.
3) Noise internal yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin.
4) Harga yang murah dan juga mempunyai keandalan yang tinggi
4. Kesimpulan
Komunikasi data infrared adalah suatu transmisi data yang memanfaatkan sinar
infrared. Jenis komunikasi data ini merupakan yang pertama kalinya dibuat sehingga
terdapat banyak kekurangan seperti jarak yang terbatas dalam proses transmisi datanya,
jika dibandingkan dengan jenis komunikasi data lain seperti Bluetooth, wireless dan
lain-lain.
13
Komunikasi data melalui infrared
DAFTAR PUSTAKA
14