Oleh :
Fani Mohamad Yunus
2017.04.006
NIM : 2017.04.006
Laporan pendahuluan berjudul INC Dengan Indikasi Hipertensi Gestasional telah di setujui pada
tgl dan disahkan oleh :
Mahasiswa
( )
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
A. KONSEP TEORI
1. Pengertian
Hipertensi gestasional atau hipertensi transien. Wanita dengan peningkatan tekanan
darah yang dideteksi pertama kali setelah pertengahan kehamilan, tanpa proteinuria,
diklasifikasikan menjadi hipertensi gestasional.Jika preeklampsia tidak terjadi selama
kehamilan dan tekanan darah kembali normal setelah 12 minggu postpartum, diagnosis
transient hypertension dalam kehamilan dapat ditegakkan.Namun, jika tekanan darah
menetap setelah postpartum, wanita tersebut didiagnosis menjadi hipertensi kronik
(NHBPEP, 2000). Hipertensi gestasional dan preeklampsia meningkatkan risiko
komplikasi pada kehamilan seperti berat lahir bayi yang rendah dan kelahiran prematur.
2. Diagnosis
Diagnosa HG ditegakkan apabila tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah
diastolic ≥90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu, dimana sebelum kehamilan tekanan darah
subyek tersebut normal dan tekanan darah kembali normal pada 12 minggu setelah melahirkan
(Cunningham, 2005).
Kronik hipertensi
Superimposed
preeklamsia pada
kronik hipertensi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan jeals.
Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan,
diantaranya yang banyak dianut adalah :
A. Spiralis vasokontriksi
7. Faktor Resiko
Primigravida
Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multiple, diabetes mellitus,
hisdrops fetalis, bayi besar
Umur yang ekstrim
Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eklampsia
Penyakitpenyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
Obesitas. (Leveno, 2007).
Bagan III. Mekanisme Teori Kelainan Vaskularisasi Plasenta.
RH merusak memb. Sel yang mengandung banyak as. Lemak tak jenuh
Disfungsi endotel
Vasokontriksi PD
↑ TD
8. Penatalaksanaan Medis
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan:
Penatalaksanaan Non Farmakologis.
- Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan
tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar
adosteron dalam plasma.
- Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda
atau berenang.
Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau
pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
- Mempunyai efektivitas yang tinggi.
- Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
- Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
- Tidak menimbulkan intoleransi.
- Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
- Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan
diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan penghambat
konversi rennin angiotensin.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan
dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
e. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
f. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah
salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
g. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal.
h. Poto dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.
10. WOC dalam Kehamilan/ Gestasional
Kelainan vaskularisasi plasenta Intoleransi imunologik Adaptasi kardiovaskuler Defisiensi gizi Stimulus inflamasi
Menurunkan produksi prostasiklin Agresi trombosit memproduksi tromboksan Produksi endotelin Peningkatan vaktor koagulasi
Preeklamsia ringan
Kerusakan vaskuler
Perpindahan cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
MK: gangguan perfusi jaringan perifer Preeklamsia berat
6. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada NOC : Setelah dilakukan tindakan NIC :
status terkini keperawatan, diharapkan partisipan a.Pengurangan kecemasan
menunjukkan tidak ada rasa 1) gunakan pendekatan yang
Definisi :Perasaan ansietas dengan indikator : menenangkan
tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
2) nyatakan dengan jelas harapan
respon autonom (sumber sering kai tidak spesifik) Tingkat kecemasan terhadap
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap Kriteria hasil : prilaku pasien
bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan 1) Perasaan gelisah sedang
yang memperingatkan 3) berikan informsi faktual terkait
2) Tidak ada rasa cemas yang diagnosis, perawatan dan
bahaya yang akan terjadi dan
disampaikan prognosis
memampukan individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman 3) Tidak ada peningkatan tekanan 4) berikan aktivitas yang lain untuk
darah mengurangi tekanan
Batasan 4) Tidak ada peningkatan frekuensi
nadi Tidak ada gangguan pada Terapi Relaksasi:
Karakteristik 1) gambarkan rasionalisasi dan
Perilaku pola tidur
manfaat relaksasi serta jenis
a) Penurunan produktivitas relaksasi yang tersedia (misalnya
b) Mengekspresikan kekhawatiran akibat Kontrol kecemasan diri
musik, meditasi dan bernafas
perubahan dalam peristiwa hidup Kriteria hasil :
dalam)
c) Gerakan yang tidak relevan 1) Dapat mengurangi penyebab
kecemasan 2) berikan deskripsi terkait intervensi
d) Gelisah yang dipilih
e) Memandang 2) Dapat mencari informasi untuk
mengurangi kecemasan 3) ciptakan lingkungan yang nyaman
sekilas dorong klien untuk mengambil
f) Insomnia 3) Dapat menggunakan strategi
koping yang efektif posisi yang nyaman
g) Kontak mata buruk 5) dapatkan prilaku yang
4) Menggunakan teknik relaksasi
h) Resah mengurangi kecemasan menunjukkan terjadinya relaksasi
i) Menyelidik dan tidak waspada 5) Mengendalikan respon 6) dorong pengulangan teknik
kecemasan praktek tertentu secara berkala
Afektif Penerimaan status 7) evaluasi dan dokumentasi
a) Gelisah kesehatan: respon terhadap teknik
b) Kesedihan yang mendalam 1) Kriteria hasil : relaksasi
c) Distress 2) Menyesuaikan perubahan
d) Ketakutan dalam perawatan kehamilan resiko
3) status kesehatan tinggi:
e) Perasaan tidak adekuat
4) Mencari informasi tentang 1) Kaji kondisi medis aktual
f) Fokus pada diri kesehatan yang berhubungan dengan
sendiri 5) Membuat keputusan tentang kondisi kehamilan (misalnya
g) Peningkatan kekhawatiran kesehatan diabetes,
h) Gugup hipertensi, dll)
i) Nyeri dan peningkatan ketidakberdayaan yang 2) Kaji riwayat kehamilan dan
persisten kelahiran yang berhubungan
j) Perasaan takut dengan faktor resiko
kehamilan(misalny
Fisiologis premature preeklampsia, dll)
a) Wajah tegang 3) Kenali faktor resiko sosio
b) Peningkatan keringat demografi yang berhubungan
Peningkatan ketegangan dengan kondisi
kehamilan(misalnya
usia kehamilan, kemiskinan,
ketiadaan pemeriksaan
kehamilan, dll)
4) Kaji pengetahuan klien dalam
mengidentifikasi faktor resiko
5) Berikan pendidikan kesehatan
yang membahas faktor resiko,
pemeriksaan dan tindakan yang
biasa dilakukan
6) Ajarkan klien mengenai
penggunaan obat-obat yang
diresepkan
7) Monitor status fisik dan psikologis
selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Bahri T. 2008. Wanita, Kehamilan, dan Penyakit Jantung. Universitas Sumatera Utara.
Tersedia pada: http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri11.pdf diakses 09 Juli 2018
Bobak, Lowdermik, jansen. 2007. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Kelahiran. Jakarta: EGC
Leveno, K. J. et al., 2008. Gestational Hypertension and Preeclampsia. In: Leveno, K. J. et al.,
2009. Williams Manual of Obstetrics. USA: The McGraw-Hill Companies, 339-347.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Hipertensi Dalam Kehamilan ,Ilmu Kebidanan, Edisi keempat
,Jakarta
Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika
Wagner, L.K. 2007. Diagnosis and Management of Preeclampsia. Am Fam Physician 70 (12):
2317 2324.
Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga : Cetakan Ketujuh. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
3. Rencana Keperawatan
1) Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi
2) Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang
suplai oksigen ke jaringan
a. Tujuan dan Kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan
partisipan menunjukkan keefektifan perfusi jaringan perifer, tidak terjadi
vasopasme. Dengan kriteria hasil :
Pengisian kapiler jari tangan dan kaki < 2 dtk
Kekuatan denyut nadi karotis normal/adekuat
Edema perifer tidak ada
Klien akan mengalami vasodilatasi ditandai dengan diuresis
b. Intervensi
a) Memantau asupan oral dan infus IV MGSO4 atau semacamnya
R/ MGSO4 adalah obat anti kejang yang bekerja pada sambungan mioneural
dan merelaksasi vasospasme sehingga menyebabkann peningkatan perfusi
ginjal, mobilisasi cairan ekstra selular (edema dan diuresis)
b) Memantau urin yang keluar
R/ mengetahui jumlah urin yang keluar
c) Memantau edema yang terlihat
R/ Oedem pada ekstremitas sebagai indikasi terganggunya osmolaritas
cairan pada sel jaringan
d) Mempertahankan tirah baring total dengan posisi miring
R/ Tirah baring menyebabkan aliran darah urtero plasenta, yang sering kali
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan diuresis
3) Diagnosa keperawatan
Resiko cedera dengan faktor resiko internal ( disfungsi integrase sensori)
b. Tujuan dan Kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan resiko
cidera teratasi. Dengan kriteria hasil :
Tidak ada jatuh saat sendiri
Tidak ada jatuh saat berjalan
Tidak ada jatuh saat ke kamar mandi
c. Intervensi
a) Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
R/ gara pasien mendapatkan rasa nyaman dan aman selama proses
keperawatan
b) Lindungi pasien dengan pegangan pada sisi/ bantalan pada sisi ruangan
yang sesuai
R/ untuk mengurangi resiko jatuh dari ketinggian maupun saat berjalan
c) Kaji kondisi medis aktual yang berhubungan dengan kondisi
kehamilan(misalnya diabetes, hipertensi, dll)
d) Kaji riwayat kehamilan dan kelahiran yang berhubungan
dengan faktor resiko kehamilan(premature preeklamsia, dll)
4) Diagnosa keperawatan
Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
a. Tujuan dan Kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan pasien
menunjukkan tidak ada rasa ansietas. Denga kritera hasil :
Perasaan gelisah sedang
Tidak ada rasa cemas yang disampaikan
Tidak ada peningkatan tekanan darah
Tidak ada peningkatan frekuensi nadi tidak ada gangguan pada pola
tidur
b. Intervensi
a) Kaji tingkat ansietas pasien. Perhatikan tanda depresi
R/ mebantu menentukan jenis intervensi yang diperlukan
b) Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien atau orang terdekat
mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah.
R/ membuat perasaan terbuka dan bekerja sama untuk memberikan
informasi yang akan membantu mengatasi masalah.
c) Dorong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan keperawatan, sesuai
indikasi
R/ keterlibatan meningkatkan perasaan berbagi, menguatkan perasaan
berguna, memberikan kesempatan untuk mengakui kemampuan individu
dan memperkecil rasa takut karena ketidaktahuan.