Anda di halaman 1dari 13

PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN


Adam Kurniawan
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Jl.Prof.H.Sudarto,SH., Tembalang, Semarang 50275, PO BOX 6199/SMS
Telp. (024)7473417, 7499585, Faks. (024) 7472396
email: secretariat@polines.ac.id

ABSTRAK
PLTU 1 Jawa Timur Pacitan merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang memiliki
kapasitas 2 x 315 MW. Pembangkit ini digerakkan oleh tenaga uap yang dihasilkan dari
boiler (steam generator). Boiler adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air pengisi
dari fasa cair menjadi uap basah dan kemudian uap basah akan diuapkan lagi menjadi uap
panas lanjut. Agar boiler dapat beroperasi dengan keandalan tinggi, efisiensi kerja yang
optimum dan tercapai umur teknis yang diharapkan, maka perlu dilaksanakan kegiatan
pemeliharaan. Jenis – jenis pemeliharaan tersebut antara lain Preventive Maintenance,
Predictive Maintenance dan Corrective Maintenance.

Kata kunci: Pemeliharaan, Boiler dan Pemeliharaan Boiler

I. PENDAHULUAN ketel terbuat dari pipa pipa air dan pipa


Boiler atau ketel uap adalah alat penguapan, sedang bagian luarnya
penukar kalor dimana panas yang dibungkus dengan isolasi tahan panas.
dihasilkan pada proses pembakaran Di dalam boiler ada beberapa alat yang
bahan bakar diubah menjadi energi berfungsi untuk mengolah air, yaitu
potensial berupa uap. Uap mempunyai economizer, steam drum, superheater,
tekanan dan temperatur tinggi inilah dan juga reheater.
yang digunakan untuk memutar turbin Boiler dapat dikategorikan menjadi
uap. 2 macam berdasarkan segi
Jenis boiler unit 1 dan 2 pada konstruksinya, yakni boiler pipa api dan
PLTU 1 Jawa Timur Pacitan adalah boiler pipa air. Jenis boiler di PLTU 1
parameter Subcritical, satu furnace, Jawa Timur Pacitan adalah boiler pipa
pembuangan kerak padat, menggunakan air, dengan kapasitas maksimal uap
kerangka baja. Dinding ruang bakar yang dihasilkan sebesar 1025 ton/jam.
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

Bahan bakar utama yang digunakan  RH in/out steam press : 3,90 Mpa /
boiler adalah batubara, sedangkan 3,73 Mpa (BMCR condition)
HSD/solar hanya digunakan untuk  Feedwater temp : 280oC (BMCR
pembakaran awal ketika start up dan condition)
apabila telah memenuhi temperatur  Guaranteed efficiency : 92,71%
yang dikehendaki maka diganti dengan
Batasan Operasi
batubara. Udara pembakaran diberikan
oleh FD Fan setelah sebelumnya
 Main Steam Pressure : 5 Mpa
dipanaskan di Air Heater. Sedangkan
 Main Steam Temperature : ± 400oC
ID Fan digunakan untuk mengisap dan
 Reheater Steam Pressure : 0.175
mensirkulasikan gas buang dari furnace
Mpa
hingga ke stack sehingga tekanan dalam
 Reheater Steam Temperature : ±
boiler adalah negatif.
380oC
Adapun Spesifikasi Boiler Unit 1
 1st stage turbine Temperature : ±
dan 2 PLTU 1 Jawa Timur Pacitan
350oC
adalah sebagai berikut:
 Gland seal pressure / temp : 0,03
Mpa / 250oC ~ 350oC
Boiler Unit 1 dan 2 PLTU 1 Jawa
 Condenser vacuum : < -87 Kpa
Timur Pacitan
 Model : DG1055.75/17.4-1113 Boiler sendiri terdiri dari beberapa
 Manufacturer : Dongfang Boiler komponen utama dan komponen
Group Co. Ltd. Republik of China pendukung. Diantara komponen
 Manufacturer date : 2008 utamanya yaitu, Ruang Bakar
 Max. continuous rating : 1025 t/h (Furnace), Coal Burner, Burner Oil
(max. evaporation capacity: Gun, Tiny Oil Gun, dan Igniter,
1055,75 t/h) Economizer, Steam Drum, Down
 SH out steam press/temp : 17,5 Comer, Header, Wall Tube,
Mpa / 541oC (BMCR condition) Superheater dan Reheater. Sedangkan
 RH steam flow : 840,8 t/h (BMCR komponen pendukung boiler yaitu, Soot
condition) Blower (Pembersih Jelaga), Forced
 RH in/out steam temp : 330oC / Draft Fan (FD Fan), Induced Draft Fan
541oC (BMCR condition) (ID Fan), Primary Air Fan (PA Fan),
Air Heater, Pulverizer / Mill, Katup
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

Pengaman Boiler ( Safety Valve ), ESP mutu listrik yang baik, efisien dan
(Electro Static Precipitator) dan daya yang optimum. Sehingga
Chimney. tercapai umur teknis yang diharapkan
dan biaya pemeliharaan yang
optimum.
II. METODE
Guna memperoleh data yang 2. Jenis – jenis Pemeliharaan:
digunakan dalam penyusunan artikel ini 1) Preventive Maintenance
metode yang digunakan adalah : Preventive Maintenance
a. Observasi merupakan tindakan pemeliharaan
Pengamatan secara langsung yang terjadwal dan terencana. Hal ini
terhadap objek yang sedang di teliti dilakukan untuk mengantisipasi
yaitu tentang boiler di PLTU 1 masalah-masalah yang dapat
Jawa Timur Pacitan. mengakibatkan kerusakan pada
b. Wawancara komponen/alat dan menjaganya selalu
Pengumpulan data yang diperoleh tetap normal selama dalam operasi.
dari wawancara secara langsung Contoh pekerjaan tersebut adalah
dengan pihak operator dan pihak melakukan pengecekan terhadap
yang berada langsung di lapangan. pendeteksi indikator tekanan dan
c. Studi Kepustakaan temperatur, atau alat pendeteksi
Metode pengumpulan data dengan indikator lainnya. apakah telah sesuai
mempelajari buku-buku literatur hasilnya untuk kondisi normal kerja
tentang boiler. suatu alat. Membersihkan kotoran-
kotoran yang menempel pada
III. PEMBAHASAN alat/produk (debu, tanah maupun bekas
Pemeliharaan Boiler minyak), Mengikat baut-baut yang
kendor , Pengecekan kondisi
1. Tujuan Pemeliharaan
pelumasan. Perbaikan/mengganti
Bertujuan untuk memberikan gasket pada sambungan-sambungan
pedoman dan petunjuk umum tentang flange yang bocor atau rusak.
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
pembangkit, agar pembangkit yang 2) Predictive Maintenance
dipelihara tersebut dapat beroperasi Predictive Maintenance merupakan
dengan keandalan yang tinggi serta perawatan yang bersifat prediksi,
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

dalam hal ini merupakan evaluasi dari beroperasi 16.000 jam sesudah
perawatan berkala (Preventive pelaksanaan Serious Inspection
Maintenance). Pendeteksian ini dapat c) Serious Inspection (SI)
dievaluasi dari indikator - indikator dilaksanakan setelah unit
yang terpasang pada instalasi suatu alat beroperasi 8000 jam dari start awal
dan juga dapat melakukan pengecekan dan selanjutnya setelah unit
vibrasi dan alignment untuk beroperasi 32.000 jam.
menambah data dan tindakan
perbaikan selanjutnya. Perbedaan tingkat inspection ini
meliputi jumlah/volume pekerjaan
3) Corrective Maintenance serta waktu pelaksanaanya dengan
Corrective Maintenance merupakan mempertimbangkan persyaratan yang
pemeliharaan yang telah direncanakan, telah ditentukan oleh pabrik
yang didasarkan pada kelayakan waktu pembuatannya.
operasi yang telah ditentukan pada
buku petunjuk alat tersebut. 3. Faktor - faktor yang
Pemeliharaan ini merupakan ”general mempengaruhi pemeliharaan
overhaul” yang meliputi pemeriksaan, 1. Buku Petunjuk
perbaikan dan penggantian terhadap 2. Kekerapan Start, Siklus beban,
setiap bagian-bagian alat yang tidak Lingkungan dan Metoda
layak pakai lagi, baik karena rusak Pengoperasian
maupun batas maksimum waktu 3. Pemeriksaan Berkala.
operasi yang telah ditentukan. 4. Perencanaan Overhoul
 Dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu 5. Interval Pemeliharaan
: 6. Tanggung Jawab Personel
a) Simple Inspection (SI) 7. Start Up & Run Down
dilaksanakan bila unit telah 8. Monitoring
beroperasi 8000 jam sesudah
pelaksanaan Medium Inspection 4. In Service Maintenance
atau 8000 jam sesudah pelaksanaan  Safety
serius Inspection Masalah utama yang harus
b) Medium Inspection (ME) diperhatikan agar ketel dapat
dilaksanakan bila unit telah dioperasikan dengan aman adalah :
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

 Mencegah terjadinya ledakan  Pengamatan burner secara


bahan bakar di dalam ruang seksama dengan menggunakan
bakar. “Flame faiture detector”
 Melindungi bagian - bagain  Pendeteksian gas -gas yang
bertekanan untuk mencegah tidak terbakar pada gas buang
terjadinya thermal stress atau  Perbandingan udara dan bahan
overheating yang bisa bakar harus sesuai.
menyebabkan terjadinya
kegagalan operasi. a) Bagian-Bagian Yang
Bertekanan
 Ruang Bakar Sebagian pengaman utama
Pencegahan terhadap terjadinya untuk bagian-bagian yang
ledakan didalam ruang bakar bertekanan agar tidak terjadi
adalah merupakan prioritas utama tekanan lebih (over pressure) maka
karena: dipasang katub pengaman (safety
 Menyebabkan kecelakaan / valve).
membahayakan jiwa Keberadaan katub pengaman
 Biaya yang sangat mahal untuk harus sesuai dengan kondisi
melakukan perbaikan peralatan yang diamankan terutama
 Mengakibatkan unit shut down kapasitas dan kemampuan

 Produksi menurun membebaskan tekanan. Katub

 Terganggunya sistem pengaman secara rutin harus diuji

kelistrikan, sehingga proses coba/testing untuk menghindari

industri terganggu terjadinya kemacetan.

Empat (4) hal untuk mencegah


b) Mempertahankan Effesiensi
terjadinya ledakan dalam ruang
Cara yang paling baik untuk
bakar:
menganalisa permasalahan tentang

 Prosedur operasi yang Maintening Efficiency adalah

optimum, dan perlu training dengan menguji sejumlah besar

untuk operator parameter-parameter kerugian


dalam penghitung efisiensi.
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

Suatu tipe keseimbangan kalor merupakan permukaan perpindahan


/ heat balance untuk ketel dengan panas.
bahan bakar batu bara adalah sbb : Selama proses pembakaran
 Kerugian gas panas = 5,16 bahan bakar, baik bahan bakar
% padat ataupun bahan bakar cair,
 Kerugian karena hydrogen kecuali panas sebagai produk
dan maiture = 4,36 % utama, maka dihasilkan produk lain
 Kerugian gas yang tidak yaitu abu.
terbakar = 0,50 % Abu dari sisa pembakaran ini,

 Kerugian radiasi = 0,30 % bersama-sama dengan gas buang

 Kerugian moisture dalam sebelum ke ruang bakar menuju ke

udara = 0,13 % cerobong dengan terlebih dahulu

 Kerugian yang tidak terukur melewati SH, RH, Economizer dan

= 1,5 % AH untuk memindahkan panasnya.


Tidak semua abu bisa terbawah dan
 Efisiensi keseluruhan =
terbang lewat cerobong, namun
88,05 %
sebagian akan menempel pada
pemukaan dinding ruang bakar,,
Kerugian-kerugian kecil
dinding pipa SH, RH, Eco dan AH.
yang tidak terhitung disebut
Abu yang menempel pada
“Uncounted For” kerugian -
permukaan peralatan - peralatan
kerugian kecil ini cukup extersive
pemindah panas tersebut harus
dalam jumlah , tetapi mereka kecil
dibersihkan karena akan
terhadap jumlah kerugian panas.
menghambat proses perpindahan
Kerugian ‘Uncounted “ yang
panas, dan menyebabkan over
terbesar terjadi karena panas
heating pada pipa-pipa. Peralatan
sensibel pada abu dan slag.
yang digunakan untuk
membersihkan abu-abu tersebut
c) Pembersihan Ruang Bakar
dalam kondisi beroperasi adalah
Dalam Keadaan Berbeban
Soot Blower, termasuk juga yang
Ruang bakar, yang berfungsi
digunakan untuk membersihkan
sebagai tempat pembakaran bahan
ruang bakar.
bakar, dibentuk oleh rangkaian
Soot Blower atau penghembus
dinding pipa-pipa air yang
jelaga yang digunakan untuk
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

membersihkan dinding-dinding kontrol maupun secara pengamatan


ruang bakar adalah tipe wall langsung.
blower dan tipe wall blower short
6. Repair Boiler Tube
retractable.
Pembersihan dinding ruang Agar repair boiler tube dapat
bakar dalam keadaan beroperasi berhasil dengan baik dan
dengan menggunakan soot blower memenuhi/sesuai dengan standar yang
dilakukan secara periodik berlaku, maka tiga (3) hal utama
minimum setiap 8 jam sekali atau seperti berikut harus dipenuhi yaitu :
sesuai kebutuhan jika dianggap
 Pengawas / Supervisi yang
perlu. Pengoperasian soot blower
berpengalaman
dalam keadaan berbeban rendah,
 Tenaga kerja yang mempunyai skill
bisa mempengaruhi proses
 Peralatan yang lengkap
pembakaran.

a) Metoda Perbaikan
5. Outage Maintenance
 Pemotongan Pipa-Pipa
Pemeliharaan preventive dalam Pemotongan Boiler Tube
keadaan unit shut down adalah untuk yang rusak dan akan diganti
mengembalikan unjuk kerja unit, serta dapat dipotong dengan :
untuk memperkecil kemungkinan  Gergaji tangan
terjadinya kegagalan operasi di waktu  Gerinda tangan
mendatang. Dalam unit pembangkit  Aparat aksi-asetylene
tenaga listrik pelaksanaan outage Dalam pemotongan yang
maintenance, schedulnya harus harus diperhatikan adalah,
disesuaikan sistem kelistrikan yang bahwa kotoran yang terjadi
terkait. Secara umum, dan yang lebih selama pemotongan supaya
baik, unit besar tidak melakukan shut dihindari jangan sampai masuk
down pada beban kritis, yang di kedalam tubes.
Indonesia jatuh pada musim kemarau.
Unjuk kerja ketel agar bisa beroperasi Keterangan :

sampai dengan shut down berikutnya, Kotoran yang masuk

harus selalu dimonitoring dengan baik, kedalam boiler, sangat

baik dengan menggunakan peralatan membahayakan karena apabila


PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

terbawa oleh uap masuk pipa/tube yang mempunyai laju


kedalam turbin akan dapat aliran tinggi.
merusakkan sudu - sudu turbin.  Jika menggunakan
 Panjang Penggantian sambungan kampuh
Panjang tube / pipa Jarak kampuh / gap
yang dipotong untuk untuk sama dengan diameter
diganti minimum 12”. elektroda untuk Root Pass,
 Persiapan Ujung yaitu sebesar antara 3/32” -
Sambungan 1/16 “
Ujung pipa yang  Pengelasan root pass atau
sudah dipotong harus pengelasan pertama
dibuat kampuh. sebaiknya menggunakana
 Bentuk Kampuh Las TIG/Las Argon dengan
 Jika penyambungan dengan tujuan agar tidak terjadi
menggunakan backing ring, pengotoran didalam pipa
maka ujung pipa cukup oleh kerak las.
digerinda dan dilakukan
Keterangan :
dengan rata.
Jika pengelasan root
pass menggunakan las SMAW,
b) Prosedure
maka terjadi pengotoran kerak
 Pipa pengganti harus
las didalam pipa.
mempunyai ketebalan tidak
 Proses pengelasan harus
kurang dari 75% ketebalan pipa
mengikuti WPS (Welding
asli.
Prosedure Spesification)
 Panjang pipa pengganti
yang telah ditetapkan oleh
minimum 12”
pabrik pembuat ketel.
 Jika penyambungan
menggunakan Backing ring, Keterangan :
material Backing ring harus Penyimpangan dari WPS
sesuai dengan material tubes. yang sudah ditentukan, tidak
menjamin akan keberhasilan dari
Keterangan :
proses pengelasan.
Penggunaan Back Ring
tidak direkomendasikan pada
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

 WPS mencakup:  Pengujian secara visual


- Logam dasar meliputi :
- Jenis elektroda las yang - Kerapihan logam las (lebar
digunakan dan tinggi las)
- Proses pengelasan - Cacat Cacat las yang
- Besar arus / amper dan vollasi nampak :
pengelasan  Under cut
- Posisi pengelasan  Retak
- Laju pengelasan  Porositi
 Juru Las harus Qualified untuk  Antar tahap sambungan
pengelasan bertekanan tinggi, las
mempunyai Sertifikat yang masih  Kebersihan dan
berlaku, dan perlu diuji ulang/test kerapihan
ditempat untuk menyakinkan  Scale disekitar
kemampuannya. pengelasan
 Selama proses pengelasan harus
dibawah pengawasan orang yang 2) Dengan Color Check
bertanggung jawab / Engineer.  Pengujian dengan color check
bisa dilakukan setelah
c) Pengujian dinyatakan lulus uji visual.
Pengujian hasil pengelasan  Pengujian dengan color check
dilaksanakan dengan metoda: hanya bisa mendeteksi cacat-
 Cara visual cacat luar yang tidak
 Menggunakan colour check nampak/tidak terdeteksi selama
 Ultrasonik atau Radiographic pengujian visual.

 Uji tekanan
3) Pengujian dengan Ultrasonic

1) Pengujian Secara Visual atau dengan Radiographis.

 Pengujian visual memagang  Pengujian dengan Ultrasonic

peranan yang paling penting Flow Detector atau dengan

untuk tahap pengujian Radiographic digunakan untuk

berikutnya. mengetahui cacat las bagian


PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

dalam yang tidak terdeteksi telah ditentukan oleh pabrik


oleh color check. pembuatnya
 Pengujian ini bisa dilaksanakan  Sumber tekanan untuk
, setelah sambungan las malakukan pengujian bisa
dinyatakan lulus uji color check menggunakan :
 Pengujian dengan radio - Pompa BFP
grapihic lebih banyak - Pompa hydro Test
digunakan, karena :
- Adanya cacat-cacat las
Keterangan : Saat hydro test
tergambar dalam film X-ray
savety valve harus di jaga
- Berdasarkan film X-ray
bisa diketahui jenis cacat  Kecuali untuk pengujian hasil
yang terjadi dari lokasinya las, maka pada saat hydrostatis
- Dari hal tersebut akan test bisa dimanfaatkan untuk
memudahkan untuk pemeriksaan yang lain seperti :
melakukan repair - Kebocoran sambungan-
sambungan flange, valve
4) Uji Tekanan pada sistem pemipaan
 Uji tekanan dilaksanakan broiler
dengan Hydro statik test, yaitu - Expansi broiler
menaikkan tekanan Boiler - Dll
sampai sedikit diatas tekanan
kerja, untuk mengetahui : d) Pencatatan Data Perbaikan
 Kebocoran sambungan las Semua data kejadian,
 Kekuatan sambungan las lokasi, penggantian metarial

 Pengujian hydro static bisa pengujain dan lain-lainnya yang

dilaksanakan, setelah berhubungan dengan pelaksanaan

dinyatakan lulus uji perbaikan harus dicacat dan

Radiographis. diarsipkan dengan baik guna

 Pengujian Hydrostatis harus referensi pada perbaikan yang

dilaksanakan sesuai dengan akan datang.

rekomendasi prosedur yang


PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

7. Catatan / Perhatian dalam  Dilakukan purging gas-gas


Bekerja di Boiler. bebahaya
1. Gunakan selalu kaca mata  Ventilasi terbuka
pengaman atau kaca pelindung penerangan, dan harus
untuk melindungi mata dari mengikuti petunjuk
nyala yang menyilaukan serta persyaratan keselamatan
partikel abu dan debu pada masuk kedalam ruang
waktu melihat kondisi nyala boiler.
api di dalam ruang bakara. 5. Jika diperlukan kabel-kabel
2. Jangan berdiri langsung tambahan seperti untuk
didepan pintu pengamat, penerangan penggerindaan dll,
khususnya pada saat pintu maka kabel tersebut harus
pengamat terbuka, untuk digrounding dengan baik.
menghindari adanya hembusan 6. Jangan masuk, atau membuka
dari ruang bakar. Hembusan peralatan yang berputar,
dari ruang bakar bisa terjadi sebelum peralatan berhenti
disebabkan oleh: total dan sirkuit breaker
 Kondisi pembakaran dikunci.
 Beroperasinya soot blower 7. Gunakan safety helm untuk
 Kebocoran atau kegagalan menghindari kejatuhan fouling
boiler tube pada saat masuk kedalam
Meskipun ketel beroperasi ruang bakar.
dengan tekanan 8. Sebelum masuk/melewati,
seimbang/balance draft. amankan terlebih dahulu
mekanik penggerak damper,
3. Jangan masuk kedalam boiler,
pintu-pintu manhole.
sebelum semua katub-katub
9. Jangan menginjak FLYASH.
boiler dan katub blowdown
Biasanya hanya dingin di
tertutup dengan rapat serta
permukaan tetapi bagian
dipasangi kartu tagging.
dalamnya masih cukup panas
4. Jangan masuk kedalam boiler
yang dapat membahayakan Fly
sebelum :
ash baru bisa dingin setelah 1
 Ruangan menjadi dingin
(satu) minggu.
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

10. Hindari terkena air panas dari reheater, furnance, burner.


dalam drum ketika membuka Sedangkan komponen pendukung
tutup manhole, atau tutup hand yaitu FD fan, ID fan, PA fan, PA
hole. fan, coal pulverizer, soot blower,
11. Jangan menggunakan bahan dan safety valve.
kimia yang beracun seperti 4. Dalam pemeliharaan pada PLTU 1
Carbon Tetrachlorid didalam Jawa Timur Pacitan terbagi
ruang yang terbatas. menjadi 3 tingkatan yaitu Simple
Inpection(SI), Medium
Inspection(ME), dan Serious
IV. KESIMPULAN Inspection(SE). Dan terbagi lagi
Setelah mengambil data selama 1 menurut jenis nya atau jadwal
bulan di PLTU 1 Jawa Timur Pacitan waktu yang ditentukan yaitu
saya memperoleh sebuah pengetahuan Preventive Maintenance
dan pengalaman mengenai merupakan pemeliharaan yang
pemeliharaan yang dapat disimpulan terjadwal dan terencana, Predictive
sebagai berikut: Maintenance merupakan
1. Jenis Boiler pada PLTU 1 Jawa pemeliharaan yang terpediksi, dan
Timur Pacitan adalah Parameter Corrective Maintenance merupakan
Sucritical natural negatif. Dinding pemeliharaan yang terencana.
Boiler terbuat dari pipa-pipa air
dan pipa penguapan dan bagian
DAFTAR PUSTAKA
luarnya dibungkus dengan isolasi
tahan panas. Arif, Wahyu. 2013.
2. PLTU 1 Jawa Timur Pacitan Pengoperasian Sistem Udara Bakar
Dan Gas Buang PLTU 1 Jawa Tengah
memiliki kapasitas total Rembang. Rembang : PT. PJB UBJOM
2x315MW dengan 2 unit yang Rembang.
beroperasi. Bachtiar, M. 2016. Laporan On
3. Pada Boiler di PLTU 1 Jawa Timur The Job Training On The Job Training
Pacitan terdapat dua komponen Angkatan 6 PT. PJB Services. Pacitan :
PT. PJB Services.
yaitu komponen utama dan
komponen pendukung. Komponen Dongfang Electric. 2012.
Indonesia Pacitan 2x315 MW Coal
utama Boiler yaitu steam drum,
economizer, wall tube, superheater,
PEMELIHARAAN BOILER PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN

Fired Power Plant Boiler Maintenance ________. PAF Operation


Manual. China : Dongfang Electric. Manual. China: Shenyang Blower
Work Group Co.,Ltd.
Kadir, Abdul. 1983. Mesin
Sinkron dan Asinkron. Jakarta : Sulasno. 2009. Teknik Konversi
Energi Listrik dan Sistem Pengaturan.
Jambatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Shenyang Blower Work Group Yon Rijono. 1997. Dasar Teknik
Co.,Ltd. FDF Operation Manual.
Tenaga Listrik. Yogyakarta.
China: Shenyang Blower Work Group
Co.,Ltd.
Zuhal. 1998. Dasar Teknik
________. IDF Operation Tenaga Listrik dan Elektronika Daya.
Manual. China: Shenyang Blower Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
Work Group Co.,Ltd. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai