Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok Bahasan : Oral Hygiene (Kebersihan Mulut dan Gigi)


Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juli 2018
Waktu : Pukul 10.00 WITA
Sasaran : Lansia di Wisma Sri Rejeki (6 orang)
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Stikes Wiyata Husada
Tempat : Wisma Sri Rejeki

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.
Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga,
pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa
masalah mulut dan gigi terjadi karena kita kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Kesadaran menjaga Oral Hygiene sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya
masalah gigi dan mulut yang paling manjur. Mungkin setelah melakukan upaya-upaya
menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar kita beranggapan kontrol ke
dokter gigi tidaklah penting, namun kontrol ke dokter gigi secara teratur diperlukan
sebagai salah satu upaya preventif, karena merekalah ahlinya dan terkadang kita sendiri
seringkali luput mengamati perubahan pada gigi dan gusi yang masih kecil. Untuk yang
memang tidak mempunyai masalah mulut maupun gigi sebaiknya dilakukan kontrol 6
bulan sekali namun apabila mempunyai masalah seperti penyakit jaringan mulut dan gigi
sebaiknya dilakukan kontrol 3 bulan sekali.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan peserta mampu mengetahui
dan memahami tentang oral hygine.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta diharapkan mampu untuk :
Memahami cara-cara Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut

C. Materi :
Memahami cara-cara Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut
D. Metode :
1. Penyampaian langsung
2. Demonstrasi

E. Media :
Demonstrasi langsung

F. Fungsi Mahasiswa
1. Moderator : Maichel Alexsander
2. Penyaji : Viny
3. Observer : Dian Ratnasari Deli
4. Demonstrasi : Rizky Ramadayanti & Eulis

G. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu Kegiatan
Peserta
1 5 menit Pembukaan :
 Salam
 Perkenalan
Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
 Menjelaskan kontrak
waktu
2 5 menit Materi :
 Cara-cara Oral Hygiene Menjelaskan &
dalam kesehatan gigi dan memperhatikan.
mulut. Adanya interaksi
3 15 menit  Demonstrasi
Mengikuti dan
 Tanya jawab
memperhatikan

3 10 menit Penutup : Memperhatikan


 Melakukan evaluasi Berpartisipasi
 Mengakhiri kegiatan Menjawab
 Mengucapkan salam pertanyaan
Menjawab salam
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan peserta
b. Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
a. Peserta :
1) Peserta bersedia menerima penjelasan materi dari penyuluh
2) Peserta mau bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
3) Peserta mau menjawab pertanyaan yang telah diberikan
b. Mahasiswa :
1) Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
2) Dapat menjalankan peranannya dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara penyuluh dan keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
Oral Hygiene adalah tindakan untuk membersihkan gigi dan gusi. Selain itu ditujukan
untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan
melembabkan membran mulut dan bibir.

B. Cara Oral Hygiene Dalam Kesehatan Gigi Dan Mulut

Cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif dalam menjaga oral hygiene

seperti:

1. Sikat gigi :

Semua orang sudah tahu tentunya cara yang satu ini, mungkin juga sudah

dilakukan setiap hari. Jadi yang penting disini adalah pengenalan teknik sikat gigi

yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi

dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horizontal adalah lazim dikenal umum,

dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat

menimbulkan hilangnya struktur gigi.

Pemilihan bulu sikat yang halus juga penting supaya tidak melukai gusi.

Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-kurangnya tiap sebulan sekali, dengan

demikian bulu sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi. Pasta gigi

berfluoride selayaknya dipilih karena dari penelitian kandungan fluoride tersebut

mampu menurunkan angka karies melalui 2 hal ; mengeliminasi dental plak yang

merupakan cikal bakal karies serta suplemen topikal fluoride bagi gigi sebagai

mineral protektif penting terhadap karies.

2. Kumur-kumur antiseptik( Oral Rinse) :

Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur. Yang

dijual bebas umumnya berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti metal salisilat (

seperti pada produk Listerine ), sedangkan yang perlu diresepkan dokter adalah
chlorhexidine 0.20 % ( seperti pada produk minosep) dan H2O2 1.5 % atau 3.0 %.

Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.

Sebenarnya kumur-kumur lebih diperlukan pada penyakit-penyakit gusi dan

periodontal sedangkan dalam penggunaan sehari-hari tidak terbukti dalam

mencegah karies,apalagi jika penggunaannya tidak diawali dengan sikat gigi. Jadi

penting untuk diketahui bahwa kumur-kumur bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat

gigi masih menjadi upaya pencegahan terpenting dari penyakit-penyakit gigi,

khususnya karies. Bahkan jika kumur-kumur terlalu sering digunakan akan

menyebabkan flora normal mulut akan mati dan merangsang pertumbuhan candida

serta juga membuat mulut dan menjadi kering seperti terbakar.

3. Dental floss atau benang gigi :

Akhir-akhir ini cara ini mulai banyak diperkenalkan, dan cukup ampuh untuk

membersihkan di sela-sela gigi. Tapi teknik harus dimengerti dengan tepat karena

jikalau tidak, alih-alih mencegah penyakit periodontal, yang terjadi malah melukai

gusi dan membuat radang.

4. Pembersih lidah :

Mulai banyak digunakan, baik untuk membersihkan punggung lidah yang seringkali

luput kita bersihkan saat sikat gigi. Tumpukan sisa makanan yang tersisa di mulut

penuh dengan kuman-kuman.


DAFTAR PUSTAKA

Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih,

Jakarta : EGC, 2002.

Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007

Anda mungkin juga menyukai