Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH I


TENTANG

MEMBRAN MUKOSA ORAL

Di susun oleh :
FAISYAL RAHMAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI D-IV GAWAT DARURAT
KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2014-2015
MEMBRAN MUKOSA ORAL
Definisi : Gangguan pada bibir dan atau jaringan lunak di rongga mulut.
Batassan karateristik

 Subjektif
 Nyeri dan ketidaknyamanan di mulut
 melaporkan adanya rasa yang tidak enak di mulut
 kesulitan makan atau menelan
 keteerbatasan (atau kehilangan) sensasi rasa
 objektif
 perdarahan
 lidah berselaput
 deskuamasih
 keulitan berbicara
 edeman
 pembesaran tonsil
 fisura, kelitis
 lidah berpeeta
 hiperplasia gusi
 pucat pada mukoa atau gusi
 resesi gusi, kantung gusi lebih dari 4 mm
 halitosis
 hipereremia
 makroplasia
 mukosa terkelupas
 lesi atau ulkus mulut
 adanya pathogen
 drainese purulen atau eksudat
 masa kemerahan atau kebirun (misalnya hemngioman)
 lidah kaku dan atrofi
 sstomatitis
 vessikel, nodule, atau papula
 bercak atau plak putih, bercak seperti bua, atau eksudat putih sperti dadih
 xerostomia (mulut kering)
 batas karakteristik lain (non-nanda international)
 ketidak nyamanan dengan makanan hangan dan dingin
 bibir kering atau pecah-pecah

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

 kehilangan jaringan ikat, adi posa atau tulang


 hambatan perawatan mulut secara mandiri
 hambatan memperoleh perawatan profesional
 kemo terapi
 bahan kimia (misalnya, alcohol, tembakau, makanan asam obat, penggunaan inhaler atau
bahan bahaya lainnya rutin)
 bibir sumbing atau paltum sumbing
 penurunan trombosit
 dehidrasi
 depresi
 penurunan kadar hormone (wanita)
 luluh imun
 imonosupresi
 hygiene mulut yang tidaak efektif
 infeksi
 penurunan produksi salifa
 kehilangan struktur penyokong
 malnutrisi (atau defisiensi vitamin)
 mekanis (misalnya, pemasangan gigi palsu, kawat gigi dan selang) (endo trakea atau
nasogratis) yang tidak pas
 efek samping obat
 bernapas melalui mulut
 puasa utuk jangka waktu lebih dari 24jam
 kondisi patologi rongga mulut (non-nanda international)
 terapi radiasi
 stress
 pembedahan pada ronggamulut
 trauma (misalnya, obat dan agens berbahaya)

Alternatif diagnosis yang di sarankan

 gigi, kerusakan
 defisi perawatan-diri : higiyene (oral)
 intergritas jaringan, kerusakan

Hasil noc

 higiyene oral : kondidi mulut, gigi, gusi, dan lidah


 integritas jaringan : kulit dan membra mukosa: keutuhan struktur serta fungsi
fisiologi normal kulit dan membra mukosa.

Tujuan / criteria evaluasi


Contoh menggunakan bahasa noc

 menunjukan hygiene oral, yang di buktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5
: gangguan ekstrem,berat,sedang,ringan,tau tidak mengalami gangguan):
 kebersihan mulut,gigi,gusi,lidah, gigi palsu atau peralatan gigi
 kelembapan mukosa mulut dan lidah
 warna membrane mukosa
 integritas mukosa mulut, lidah, gusi dan (gigi)
 Menunjukan integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa, yang di buktikan oleh
indictor ebagai berikut (sebutkan 1-5: gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan atautidak
mengalami gangguan):
 lesi membrn mukosa
 eritema
 nekrosis

Contoh lain
Pasien akan:

 semakin nyaman dalam mengkonsumsi makanan dan cairan


 tidak mengalami halitosis
 melakukan hygiene oralyang esensial sesuai anjuran dan instruksi

intervensi NIC
pemulihan kesehatan mulut:meningkatkan penyembuhan untuk pasien yang mengalami lesi
mukosaoral atau gigi..

Aktifitas keperawatan
Pengkajian

 identifikasi zat yang mengiritasi, seperti tembakau, alcohol, makanan, obat-obatan, suhu
makanan yang ekstrem, dan penyebab makanan.
 Kaji pemahaman dan kemampuan pasien untuk melakukan perawatan mulut
 Pemulihan kesehatan mulut (NIC)
 Tentukan persepsi pasien tentang perubahan pada rasa , menelan, kualitas suara,
dan kenyamanan
 Pantau pasien setiap sif terhadapkekeringan pada mukosa mulut
 Pantau tanda dan gejala glositis dan smalotitis
 Pantau pantau efek terapiotik anastesi topical, pasta pelindung mulut dananalgesik
sistemik atau topical, jika perlu.

Penyuluhan untuk pasien/keluarga

 Pemulihan kesehattan mulut


 Tekankan program kesehatan mulut sebagai bgian penyuluhan pemulangan
 Instruksikan pasien untuk menghindari obat kumur komersial
 Instruksikan pasien untuk melaporkan tanda infeksi kepada dokter sesegera
mungkin

Aktifitas Kolaborative

 Diskusikan dengan dokter menyangkut program obat kumur anti jamur atau anastesi
topical oral jika terdpat infeksi jamur
 Pemulihan kesehatan mulut (NIC):
 Konsultasikan dengan dokter jika terdapat tanda dan gejala glositis dan stomatitis
yag membandel atau memburuk
 Berikan anastesi topical,pasta pelindung mulut , dan anastesi topical atau
sistemik, jika perlu.

Aktifitas lain

 Lakukan perawatan mulut sebelum makan atau sesuai dengan kebutuhan


 Hindari penggunaan permen bergula atau berkaret
 Bersihkan gigi palsu setiap kali setelah makan
 Pemulihan kesehatan mulut (NIC):
 Rencanakan makan sedikit tetapi sering; pilihh makanan yang lunak, dan sediakan
makanan yang dinginkan atau makanan dengan suhu ruang
 Antu pasien dalam memilih makanan yang lembut, lunak, dan tidak asam
 Tigkatkan perawatan mulut setiap 2 jam dan 2 kali pda malam hari jika stomatitis
tidak dapat di kendalikan gunakan sikat gigi berbulu lembut untuk menghilangkan
derispada gigi
 Anjurkan untuk memberihkan mulut dengan sering menggunakan :larutan natrium
bikarbonat salin hangat, atau laruan hydrogen peroksida
 Hindari penggunaan swap lemon-gliseri
 Hindari rokok dan konsumsi alcohol
 Lepaskan gigi palsu jika terjadi stomatitis berat

Anda mungkin juga menyukai