Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai “Kewirausahaan”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat dibutuhkan agar makalah
ini menjadi makalah yang dapat berguna. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
II
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para pekerja
adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business cretion)
sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat
bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru.
1
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah sejarah, inti dan hakikat dari kewirausahawan ?
b. Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari
seorang wirausaha !
c. Faktor-faktor seperti apakah yang memicu seseorang untuk mulai untuk
berwirausaha ?
d. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil ?
e. Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang
berwirausaha ?
f. Kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?
g. Manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan ?
h. Imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu guna memenuhi tugas ujian akhir
semester matakuliah kewirausahaan.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut
Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di
dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979)
kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia
pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
4
2.4. Modal Kewirausahaan
Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama
yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung
jawab sebagai modal tambahan.
Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan,
sehingga dapat terbentuk citra.
Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama,
diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan.
Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini
terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.
5
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran
serta kritik.
6
2.6. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
7
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara
aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan
tidak lancar.
Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan
gagal menjadi besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
8
Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan menurut
Zimmerer (1996-7):
Kerugian Berwirausaha:
9
2.9. Berfikir Kreatif Dalam Kewirausahaan
10
perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan
menggunakan kepetusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya,
wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai
berikut:
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan karena berbagai imablan yang dapat
dikellompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, kebebasan, dan kepuasan dalam
menjalani hidup.
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan
uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan
inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan
demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa
wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba
tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
11
bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain
karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha
menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya
secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas
disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir
kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut
laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
Pengusaha Besar adalah seseorang yang Memiliki modal yang besar untuk
berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa nya memiliki banyak karyawan.
12
B. Golongan Pengusaha Menengah
Menengah adalah Seseorang yang memiliki modal yang lumayan, biasa nya
target untuk pengusaha Menengah adalah pasaran lokal yang berada di negara sendiri,
pengusaha menengah pun memiliki beberapa orang karyawan tetapi tidak sampai
sebanyak pengusaha Besar.
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang biasanya target berada di dalam lingkup
sekitar lingkungan nya saja, dan biasanya modal yang di butuhkan tidak besar ataupun
harus memiliki seorang karyawan yang terdapat pada golongan besar dan menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada di sekitar kita, ataupun
Penjual Nasi Uduk.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau
individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
3.2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.
http://ahmadarkam.wordpress.com/2013/03/16/makalah-konsep-dasar kewirausahaan/
15