Anda di halaman 1dari 10

Kepemimpinan Dalam Pendidikan

Review ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata kuliah


Administrasi & Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs. Nafik, M.Pd.


Anggota Kelompok :
1. Nur Kholis
2. Ririn Andriani
3. Dedik Irawan
4. Rusnia Kasman
5. Yuliana Ika Putri
6. Niva Kurniawati
7. Muslim Mubarok

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Tarbiyah
Institut Pesantren K.H. Abdul Chalim
2018
Kepemimpinan dalam Pendidikan
1. Pengertian Kepemimpinan
Dari sini akan dibahas tentang kepemimpinan dari dua sudut yang berbeda yaitu :’
a. Beberapa konsep kepemimpinan
Ditinjau dari sejarah perkembangannya ada tiga konsep kepemimpinan :
1) Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan pada diri seorang pemimpin
yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. Menurut konsep ini seseorang
dapa menjadi pemimpin karena memang dilahirkan sebagai seorang pemimpin
bukan karena dibuat. Konsep ini merupakan konsep kepemimpinan yang
paling tua dan masih banyak dianut sampai sekarang. Terutama masyarakat
agrarif foedal yang beranggapan bahwa seseorang diangkat menjadi seorang
pemimpin karena setidaknya mempunyai pembawaan atau keturunan seorang
pemimpin.
2) Konsep kedua memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok. Menurut
konsep ini kesuksesan seorang pemimpin bukan hanya dipengaruhi oleh
kemampuan seseorang tetapi dipengaruhi juga oleh sifat-sifat serta ciri
kelompok yang dipimpinnya. Sebagai contoh seseorang yang sukses
memimpin didaerah A belum tentu sukses memimpin didaerah B, hal ini
karena karakteristik masyarakt A berbeda dengan karakteristik kelompok B.
3) Konsep ketiga tidak hanya didasari oleh pandangan psikologis dan sosiologis
saja, tetapi ekonomi dan politis juga. Konsepnya adalah kepemimpinan
dianggap sebagai suatu fungsi dari situasi. Sukses tidaknya seorang pemimpin
masih ditentukan juga oleh situasi yang selalu berubah yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan kelompok yang dipimpinnya. Perubahan tersebut
menuntut adanya perubahan dari pemimpin pula.
b. Definisi kepemipinan
Menurut yang dikemukakan oleh Prajudi pengertian kepemimpinan dapat ditelaah
dari berbagai segi sebagai berikut :

1
1) Kepemimpinan merupakan seseorang yang membuat orang-orang agar
mencontohnya/mengikutinya/yang memancarkan pengaruh tertentu.
2) Kepemimpinan dipadang sebagai penyebab dari suatu kegiatan, proses, atau
kesediaan untuk mengubah pandangan dari kelompok atau orang.
3) Kepemimpinan merupakan seni, kesanggupan atau teknik untuk membuat
orang-orang mengikuti segala yang dikehendaki dengan penuh antusias
bahakan sampai rela mengorbankan sesuatu untuknya.
4) Kepemimpinan dianggap pula sebagai bentuk persuasi dalam membina orang
atau kelompok tertentu melalui human relation dan motivasi sehingga mereka
bisa loyalitas untuk memahami dan mencapai apa yang menjadi tujuan.
5) Kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu sarana/alat agar suatu
kelompok mau bekerja sama dan menaati segala ketentuan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan beberapa pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan saran dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepada mereka.
Karena banyak sekali definisi kepemimpinan menurt para ahli, maka berikut
beberapa diantaranya :
a) Pemimpin adalah individu didalam kelompok yang memberikan tugas-tugas
pengarahan dan pengoordinasian yang relevan dengan kegiatan kelompok (Fred
E.Fiedler)
b) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok
yang diorganisasi menunju kepada penentuan dan pencapaian tujuan. (Ralph M.
Stogdill)
c) Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan pembuatan
keputusan- keputusan. (Robert Dubin).
Keragaman tersebut disebabkan karena perbedaan konsep dasar yang
digunakanya.

2
2. Dimensi – dimensi kepemimpinan
Teori dan penelitian penuh dengan berbagai kerangka acuan untuk menguji
aspek-aspek penting dari tingkah laku kepemimpinan.
Didalam analisisnya, Chester I. Barnard membedakan antara keefektifan dan
efisiensi dari tindakan bekerjasama. Keefisiensi itu sendiri berhubungan dengan
pencapaian tujuan kerjasama yang bersifat social dan nonpersonal. Sedangkan
efisiensi itu sendiri berhubungan dengan kepuasan motif-motif individu, dan
bersifat personal.
Dalam usahanya menggabungkan teori dan penelitian tentang kepemimpinan,
David G. Bowers dan Stanley E. Seashore) mengusulkan empat dimensi pokok dari
struktur fundamental kepemimpinan, yaitu:
1. Bantuan (support) adalah tingkah laku yang memperbesar perasaan berharga
seseorang yang merasa dianggap penting.
2. Kemudahan interaksi adalah tingkah laku yang memberanikan anggota-
anggota kelompok untuk mengembangkan hubungan-hubungan yang saling
menyenangkan.
3. Pengutamaan tujuan adalah tingkah laku yang merangsang antusiasme bagi
penemuan tujuan kelompok mengenai pencapaian prestasi yang baik.
4. Kemudahan bekerja adalah tingkah laku yang membantu pencapaian tujuan
dengan kegiatan-kegiatan seperti penetapan waktu, pengoordinasian,
perencanaa, dan penyediaan sumber-sumber seperti alat-alat, bahan-bahan, dan
pengetahuan teknis.

Jika keempat itu diperas menjadi dua yaitu dimensi dimensi bantuan dan
kemudahan interaksi diringkas menjadi fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau
kegiatan-kegiatan ekspresif, dimensi pengutamaan tujuan dan kemudahan bekerja
diringkas menjadi fungsi pencapaian tujuan atau kegiatan-kegiatan instrumental.
Pendapat-pendapat tentang dimensi kepemimpinan yang telah dibicarakan
diatas, secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori yang berbeda, yaitu (1) yang

3
mengenai orang dan hubungan interpersonal, dan (2) Yng mengenai pencapaian
produksi dan tugas.
3. Pendekatan dan model kepemimpinan
a. Pendekatan sifat-sifat
Dalam mempelajari masalah kepemimpinan kita telah mempelajari beberapa
konsep kepemimpinan sebelumnya. Menurut pendekatan sifat, seseorang menjadi
pemimpin karena sifat-sifatnya yang dibawa sejak lahir, bukan karena dibuat atau
dilatih. Ghizeli dan Stogdil mengemukakan adanya lima sifat yang perlu dimiliki
oleh seorang pemimpin yaitu kecerdasan, kemampuan mengawasi, inisiatif,
ketenangan diri, dan kepribadian. Thierauf dan kawan-kawan mengemukakan
lebih banyak lagi yaitu ada 16 sifat kepemimpinan yang baik,
Meskipun telah banyak penelitian tentang sifat kepemimpinan, sampai saat ini
peneliti belum dapat menemukan sifat yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk
membedakan pemimpin dan bukan pemimpin, hal ini menunjukan bahwa bila
hanya menggunakan pendekatan sifat saja masalah kepemimpinan tidak dapat
diselesaikan.
b. Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang berpendapat bahwa
keberhasilan ataupun kegagalan seorang pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya
kepemimpinanya. Sikap dan gaya kepemimpinan itu tampak dalam kegiatanya
sehari-hari. Dari perilaku inilah yang selanjutnya melahirkan berbagai teori
tentang tipe gaya kepemimpinan.
Beberapa teori berdasarkan pendekatan perilaku antara lain:
1) Teori Tannenbaum dan Schmid
Menurut pendapat ini kepemimpinan yang otokrasi tekanan
orientasinya diarahkan pada tugas atau tercapainya tujuan organisasi.
Sedangkan kepemimpinan demokratis titik berat orientasinya kepada hubungan
pemimpin dengan yang dipimpin, rumusnya adalah semakin otoriter suatu
pemimpin maka semakin besar otoritasnya sehingga tidak ada kebebasan bagi
bawahanya. Serta sebaliknya.

4
Adapun cirri-ciri kepemimpinan struktur tugas antara lain:
a) Mengutamakan tercapainya tujuan organisasi
b) Meningkatakan produksi yang tinggi
c) Melakukan pengawasan yang ketat
Sedangkan perilaku kepemimpinan tenggang rasa antara lain:
a) Memperhatikan kebutuhan karyawan
b) Berusaha menciptakan suasana yang harmonis
c) Menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan dan
kegiatan lain.
2) Studi kepemimpinan Universitas Ohio
Dari hasil penelitiannya dikemukakan dua macam perilaku kepemimpinan,
yaitu
a) Initiating structure, adalah cara pemimpin melukiskan hubunganya dengan
bawahanya dalam usah menetapkan pola organisasi dan saluran
komunikasi.
b) Consideration, perilaku yang berhubunan dengan persahabatan,
menghargai dan keintiman hubungan pemimpin dan yang dipimpin.
Kedua perilaku kepemimpinan tersebut tidak saling bergantung, maksudnya
adalah seorang pemimpi dapat sekaligus berperilaku kepemimpinn structural dan
juga kepemimpinan tugas dalam derajat yang sama-sama tinggi atau sama-sama
rendah.
3) Studi kepemimpinan Universitas Gajah Michigan
Dari hasil penelitannya ditemukan adanya dua macam perilaku
kepemimpinan yaitu terpusat pada pekerjaan dan terpusat pada pekerja
merupakan sebuah kontinum. Bagi organisasi pada umumnya perilaku
kepemimpinan yang terpusat pada bawahan lebih efektif.
4) Jaringan manajerial
Tori ini dikembangkan oleh Robert K. Blake dan Jemes S.Mouton.
dalam pendekatan ini dikenal adanya dua pendekatan yaitu perhatian terhadap
produksi, dan perhatian terhadap orang. Prinsipnya kedua perilaku ini sama

5
seperti perilaku kepemimpinan sebelumnya. Tingginya rendahnya perilaku
tersebut dinyatakan dalam anagka 1 sampai 9. Bila kita gambar dalam bentuk
jaringan maka dapat tercipta 81 macam gaya kepemimpinan. Namun tokoh ini
hanya menekankan pada lima macam gaya kepemimpinan saja yaitu
a) 1.1 Improverished Managemen yaitu pemimpin berperilaku dengan
memberikan perhatian yang rendah dalam produksi maupun bawahan.
b) 1.9 Country club managemen, yaitu pemimpin berperilaku memberikan
perhatian rendah terhadap produksi namun tinggi dalam memberikan perhatian
kepada bawahan.
c) 9.1 Task or Authoritarian management, yaitu pemimpin perilaku pemimpin
yang memberikan perhatian yang tinggi terhadap produksi,namun rendah
terhadap bawahan.
d) Middle-road management. Pemimpin berperilaku memberikan perhatian yang
seimbang terhadap produksi maupun terhadap bawahan.
e) Team or Democratic management. Pemimpin berperilaku memberikan
perhatian yang tinggi baik pada produksi maupun terhadap bawahan.
c. Pendekatan situasional
Pendekatan ini berasumsi bahwa keberhasilan kepemimpinan tidak hanya
dipengaruhi oleh sifat dan perilaku pemimpin saja. Karena setiap organisasi atau
lembaga mempunyai cirri-ciri khusus dan unik. Suatu lembaga yang sejenis akan
menghadapi permasalahan yang berbeda karena perbedaan kondisi lingkungan dan
watak bawahan yang berbeda. Maka perbedaan ini harus diatasi dengan perilaku
pemimpin yang berbeda juga. Karena saking banyaknya kemungkinan yang
dipakai dalam menerapkan kepemimpinan harus sesuai dengan situasi organisasi
maka pendekatan situasional disebut juga dengan pendekatan kontingen atau
kemungkinan. Tinggi rendahnya tingkat kematangan kelompok sangat
mempengaruhi kecenderungan mana kepemimpinan seorang pemimpin harus
diarahkan.
d. Beberapa model kepemimpinan

6
Hasil dari pendekatan kontingen melahirkan banyak model kepemimpinan antara
lain :
1) Model kepemipinan kontingen Fiedler
Menurutnya seorang pemimpin tidak dapat berhasil bila hanya
menggunakan satu macam gaya untuk semua situasi, jadi seorang pemimpin
akan cenderung berhasil bila menggunakan gaya kepemimpinan yang berbeda
dalam menghadapi situasi yang berbeda pula. Menurut pendekatan ini ada tiga
variable yang menenukan efektif tidaknya suatu kepemimpinan yaitu
a) Hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin.
b) Derajat struktur tugas
c) Kedudukan kekuasaan kepemimpnan
Dilihat dari tingkatanya masing-masing dari variable dibedakan
menjadi dua kategori secara umum yaitu baik dan tidak baik. Dari kombinasi ini
melahirkan adanya delapan tipe/gaya kepemimpinan.

Hubungan Baik Tidak baik


Pimpinan-
anggota
Tnggi Rendah Tinggi Rendah
Struktur tugas
Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah
Kedudukan
kekuasaan
kepemimpinan
1 2 3 4 5 6 7 8
situasi Menguntungkan Sedang/cukup Tidak menguntungkan
2) Model kepemimpinan tiga dimensi
Pendekatan ini dikemukakan oleh William J.Reddin(1970). Dalam
pendekatanya menghubungkan tiga kelompok gaya kepemimpinan yang disebut
gaya kepemimpinan dasar, gaya kepemimpinan efektif, dan gaya tidak efektif
menjadi satu kesatuan.

7
Dari masing-masing gaya kepemimpinan tersebut dengan berorientasi
pada orang dan tugas maka dibagi menjadi empat macam gaya.
Kelompok Kelompok
Gaya dasar Gaya efektif
Tinggi Tinggi
Penghubung Terpadu Pengembang Eksklusif
Orietasi orang Orietasi orang
Pemisah Pengabdi Birokrat Otokrat bijak

Rendah orientasi tugas tinggi Rendah orientasi tugas tinggi

Kelompok
Gaya tak efektif
Tinggi
Penganjur Kompromis
Orientasai orang
Pelari Otokrat

Rendah orientasi tugas tinggi

Reddin membuat kombinasi dari ketiga dimensi diatas dengan ditambahkan


dimensi yang ketiga yaitu keefektifan maka menghasilkan empat gaya kepeimpinan
emapt yang efektif dan empat yang kurang efektif. Seperti digambarkan dalam table
dibawah ini
Gaya kepemimpinan dasar Lebih efektif Kurang efektif
Terpadu 1. Eksklusif 2. Kompromis
hubungan tinggi tugas tinggi
Pemisah 3. Birokrat 4. Pelari
Hubungan rendah tugas rendah
Pengabdi 5. Otokrat bijak 6. Otokrat
Hubungan rendah tugas tinggi
Penghubung 7. Pengembang 8. Penganjur
Hubungan tinggi tugas rendah

8
Selain itu Reddin juga berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang layak
ditentukan oleh komponen situasional, termasuk tuntutan teknologi, tuntutan
organisasional dan hubungan manusia.
3) Model kontinum brdasarkan banyaknya peran serta bawahan dalam
pengambilan keputusan
Pegembang model kepemimpinan ini adalah Vroom dan Yetton. Model
ini berpendapat bahwa ada dua macam kondisi utama yang dapat dijadikan dasar
bagi pemimpin untuk mengikut atau tidak mengikut sertakan bawahanya dalam
pengambilan keputusan. Kondisi tersebut adalah :
a) Tingkat kefektifan teknis diantara para bawahannya
b) Tingkat motivasi serta dukungan para bawahan.

Tinggi
Secara konsultatif Membuat keputusan
Tingkat kefektifan (2) bersama (4)
Teknis bawah Membuat putusan Dengan mendelegasikan
sendiri (3)
(1)
Rendah Tingkat Motivasi dukungan bawahan Tinggi

e. Aplikasi bagi pendidikan


Dalam hubunganya dengan kepemimpinan pendidikan, ketiga macam
pendekatan – pendekatan seperti pendekatan sifat, perilaku, dan situasional sangat
diperlukan. Ketiganya merupakan variable pokok yang dapat mempengaruhi
tingakat keberhasilan maupun kegagalan dalam kepemimpinan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai