LABIRINITIS
Disusun Oleh :
Fitri Wirastami
20184011045
Diajukan Kepada :
dr. Bakti Setio Gustomo, Sp. THT-KL
i
HALAMAN PENGESAHAN
REFEREAT LABIRINITIS
JULI 2018
Oleh :
FITRI WIRASTAMI
2018011045
Disetujui oleh :
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr.Wb
Labirinitis
keras, dan bantuan dari semua pihak serta pertolongan Allah SWT, maka
referat ini tidak dapat terselesai dengan baik. Pada kesempatan ini
ini.
Tenggorokan.
Mengingat penyusunan referat ini masih jauh dari kata sempurna, penulis
Wassalamualaikum, Wr.Wb
Penulis
v
DAFTAR ISI
REFERAT ............................................................................................................................ i
LABIRINITIS ...................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... v
BAB I .................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
B. Tujuan ................................................................................................................. 3
BAB II................................................................................................................................. 4
A. Definisi ................................................................................................................ 4
B. Anatomi............................................................................................................... 5
C. Epidemiologi ..................................................................................................... 14
D. Etiologi .............................................................................................................. 15
E. Patofisiologi ...................................................................................................... 17
F. Klasifikasi Labirinitis........................................................................................ 19
J. Penatalaksanaan ................................................................................................ 32
K. Pencegahan ....................................................................................................... 33
KESIMPULAN ................................................................................................................. 34
BAB I
PENDAHULUAN
Labirinitis adalah sebuah inflamasi pada labirin yang terletak pada telinga
sebelah dalam. Salah satu fungsi dari telinga dalam adalah untuk mengatur
keseimbangan. Bila fungsi ini terganggu secara klinis, akan terjadi gangguan
keseimbangan dan pendengaran yang menghilang secara tiba - tiba dan dapat
oleh bakteri atau virus. Labirinitis yang disebabkan oleh proses autoimmune
radang telinga tengah. Penderita Otitis Media Kronik yang kemudian tiba- tiba
destruksi tulang oleh kolesteatom dan merusak labirin vestibuler. Bila mengenai
seluruh labirin disebut labirinitis umum dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf
berat. Jika infeksinya terbatas akan menimbulkan labirinitis lokal dengan gejala
3
labirinitis difusa yang terdiri dari serosa dan purulen dan labirinitis laten.
Labirinitis virus biasanya mengenai usia 30-60 tahun dan ini jarang
anak-anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Otogenic suppurative labirinitis dapat
diamati pada orang-orang dari segala usia. Serouse labirinitis lebih umum dalam
anak kelompok usia, di mana sebagian besar kedua kasus akut dan kronis otitis
Satu studi yang melaporkan bahwa 37 pasien 240 menyajikan dengan vertigo
B. Tujuan
labirinitis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
dapat ditemukan sebagai bagian dari suatu proses tunggal pada labirin.
Labirinitis dapat disebabkan oleh bakteri atau virus (Snell, 2006; Boston,
2017).
infeksi dari rongga telinga tengah melalui fistula tulang labirin oleh
dapat juga timbul sebagai perluasan infeksi dari meningitis bakteri melalui
(Boston, 2017).
penyakit yang disebabkan virus dengan gejala klinik yang berbeda seperti
4
5
B. Anatomi
Telinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah,
dan telinga dalam. Telinga luar sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu
saluran yang berbentuk tabung mulai dari concha aurikula sampai pada
membran timpani. 1/3 lateral dari MAE adalah pars cartilagenous dan 2/3
dengan telinga tengah, tertutupi oleh kulit pada bagian luar dan membran
bagian yaitu pars flaccida dan pars tensa. Pada pars flaccida, membran
timpani terdiri dari dua lapis dan pada pars tensa membran timpani terdiri
2014)
timpani sampai dinding lateral dari telinga dalam. Fungsi utama dari telinga
tengah adalah untuk menyalurkan getaran dari membran timpani ke telinga dalam,
getaran ini disalurkan tulang pendengaran. Telinga tengah sendiri dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu cavum timpani dan epitympanic recess. Telinga tengah
(Jones, 2017):
fossa
interna
4. Medial: dinding lateral dari telinga dalam, terdiri dari oval window,
5. Anterior: dinding tulang tipis dengan dua lubang untuk cabang timpani
dari arteri karotis interna dan deep petrosal nerve serta lubang dari tuba
eustachius
8
6. Posterior: dinding mastoid yang terdiri dari tulang antara cavum timpani
dan mastoid air cells. Pada bagian superior terdapat lubang pada tulang
yang menghubungkan kedua area ini. Lubang ini disebut aditus ad antrum
mastoid.
Tulang pada telinga tengah disebut juga sebagai auditory ossicles atau
tulang pendengaran. Terdiri dari malleus, incus, dan stapes. Tulang-tulang ini
oval window dari telinga dalam. Malleus merupakan tulang terbesar dan
terletak paling lateral, caput dari malleus terletak pada epitympanic recess.
Incus terletak di tengah antara malleus dan stapes. Incus berartikulasi dengan
Pada telinga tengah terdapat dua otot yang berfungsi protektif, yaitu m.
tensor tympani dan m. stapedius. Kedua otot ini berkontraksi sebagai respon
terhadap suara yang keras, mencegah vibrasi dari malleus, incus, dan stapes,
Tuba eustachius adalah tabung yang terdiri dari 2/3 pars cartilaginous
dan 1/3 pars osseus yang menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring.
infeksi saluran napas atas menuju ke telinga tengah. Vaskularisasi dari telinga
tengah disuplai oleh cabang tympani cari arteri maksilaris (membran timpani),
mastoid), cabang petrosal dari arteri meningeal media, cabang dari arteri
pharyngeal ascendens, cabang tympanic dari arteri karotis interna dan cabang
dari arteri pterygoid canal (mengikuti tuba eustachius). Drainase vena telinga
tengah melalui plexus pterygoid dan sinus petrosal superior (Bhatt, 2016).
(Netter, 2014)
utama, yaitu untuk mengubah sinyal mekanik dari telinga tengah menjadi
10
otak dan juga sebagai fungsi keseimbangan untuk mendeteksi posisi dan juga
Telinga dalam memiliki dua komponen utama, yaitu labirin tulang dan
dari kokhlea, vestibula dan tiga kanalis semisirkularis. Letak ketiga struktur
Labirin membran terletak di dalam tulang labirin yang terdiri terdiri dari
yaitu oval window yang terletak di antara telinga tengah dan vestibula dan
round window yang memisahkan telinga tengah dengan scala timpani (Davies,
2018).
dari labirin membran, utricle dan saccule, terletak pada vestibula. Kokhlea
keseimbangan. Pada bagian ujung dari kanalis ini terdapat ampulla (Davies,
2018).
dan utricle. Ductus kokhlear terletak di dalam kokhlea dan merupakan organ
arteri maksilaris, cabang petrosal dari arteri meningeal tengah, dan cabang
dalam melalui vena labyrinthine yang menuju sinus sigmoid atau sinus
14
(N. VIII). Saraf ini masuk melalui meatus akustikus internus kemudian
C. Epidemiologi
Labirinitis virus biasanya mengenai usia 30-60 tahun dan ini jarang
labirinitis lebih umum dalam anak kelompok usia, di mana sebagian besar
kedua kasus akut dan kronis otitis media diamati (Boston, 2017).
(Boston, 2017).
2017).
D. Etiologi
labirnitis:
1. Penyebab virus
a. Cytomegalovirus
b. Mumps virus
c. Varicella-zoster virus
d. Rubeola virus
16
e. Influenza virus
f. Parainfluenza virus
g. Rubella virus
h. Haemophilus influenzae
j. Adenovirus
k. Coxsackievirus
2. Penyebab bakteri
a. S pneumoniae
b. Moraxella catarrhalis
c. N meningitidis
d. Streptococcus species
e. Staphylococcus species
f. Proteus species
g. Bacteroides species
h. Escherichia coli
i. Mycobacterium tuberculosis
17
E. Patofisiologi
misalnya orang dengan paresis kanal akan merasa terganggu bila naik
dalam darah, oleh karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat
interna, atau salah satu arteri tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada
F. Klasifikasi Labirinitis
terdapat dalam dua bentuk labirinitis, yaitu labirinitis serosa dan labirinitis
(Soepardi, 2007)
1. Labirnitis Viral
a. Etiologi
b. Gejala klinis
beberapa bulan
20
c. Terapi
d. Prognosis
2. Labirinitis Bakterial
1. Etiologi
2. Gejala Klinis
21
3. Pemeriksaan
4. Terapi
sederhana.
5. Prognosis
tuli saraf temporer yang berat dapat menjadi tuli saraf yang
1. Etiologi
ini terjadi sekunder dari otitis media akut maupun kronik atau
mastoiditis.
2. Gejala Klinis
pada telinga yang sakit diikuti dengan vertigo yang berat, mual,
permanen
3. Pemeriksaan
23
labirin
4. Terapi
antibiotika
24
5. Prognosis
1. Etiologi
2. Gejala Klinis
3. Pemeriksaan
4. Terapi
3. Labirinitis Toksin
G. Manifestasi Klinis
3. Gangguan Keseimbangan
26
4. Nistagmus spontan
5. Tinitus
6. Otorrhea
7. Mual, Muntah
8. Demam
tuli saraf ringan. Pada keadaan yang lebih lanjut terdapat vertigo yang
berat yang disertai nausea, dan muntah, dan terdapat nistagmus horizontal
(Boston, 2017).
H. Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
d. Tinnitus
e. Otorea
f. Otalgia
h. Demam
l. Perubahan visual
c. Operasi telinga
d. Hipertensi / hipotensi
e. Diabetes
f. Migrain
telinga
28
d. Antiepilepsi
e. Alkohol
f. Obat-obatan terlarang
2. Pemeriksaan THT
Pemeriksaan Otologik
mastoiditis, selulitis.
vesikel.
(+).
ditentukan.
pada wajah.
3. Tes Lain
a. Audiometry
b . Pengujian Vestibular
I. Diferensial Diagnosis
2. Vestibular neuritis
3. Meniére disease
J. Penatalaksanaan
Beberapa obat antivirus mungkin berguna jika kondisi ini disebabkan oleh
perlu istirahat di tempat tidur selama beberapa hari, Cukup minum dan
kecuali suatu fokus di labirin atau daerah perilabirin telah menjalar atau
terjadinya trauma N VII. Bila saraf fasial lumpuh, maka harus dilakukan
33
K. Pencegahan
BAB III
KESIMPULAN
Labirintitis adalah infeksi pada telinga dalam ( labirin ) yang disebabkan
paling sering dari radang telinga tengah. Labirinitis yang mengenai seluruh bagian
labirin, disebut labirinitis umum (general), dengan gejala vertigo berat dan tuli
menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf saja. Labirinitis terjadi oleh
labirinitis yaitu labirinitis virus, labirinitis bakteri, dan labirinitis toksin. Bentuk
serosa dapat berbentuk labirinitis serosa difus dan labirinitis serosa sirkumskripta.
Labirinitis supuratif dibagi dalam bentuk labirinitis supuratif akut difus dan
labirinitis supuratif kronik difus. Gejala klinis yaitu ganguan vestibular, vertigo,
lokal harus ditujukan keseiap infeksi yang mungkin ada. Drainase bedah atau
eksenterasi labirin tidak di indikasikan, kecuali suatu fokus di labirin atau daerah
tidak memberi respons terhadap terapi antibiotika. Bila ada indikasi dapat
DAFTAR PUSTAKA
Bhatt, R. A. (2016, June 17). Ear Anatomy: Overview, Embryology, and Gross
Anatomy. Retrieved from Medscape:
https://emedicine.medscape.com/article/1948907-overview#a2
Boston ME, Strasnick B, Egan RA, Gionali GJ, Hoffer ME, Steinberg AR et al.
Labyrinthitis: Agust 2015; p.1-3. Diakses pada 19 September 2016. Dari:
http://emedicine.medscape.com/article/856215-overview#showall.
Davies, K. (2018, April 3). The Inner Ear - Bony Labyrinth - Membranous
Labyrinth - TeachMeAnatomy. Retrieved from TeachMeAnatomy:
http://teachmeanatomy.info/head/organs/ear/inner-ear/
Efianty A.S,Nurbaiti I,Jenny B,Ratna D.R: Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT,Edisi
6:FKUI;2007.hal118-137
Gulya AJ. Infections of the labyrinth. In: Bailey BJ, Johnson JT, Pillsbury HC,
Tardy ME, Kohut RI, eds. Head and Neck Surgery-Otolaryngology. Vol 2.
Philadelphia, Pa: JB Lippincott; 1993 available at https://profreg.medscape.com
(Accessed Augustus 16, 2010.)
Jones, O. (2017, December 22). The Middle Ear - Parts - Bones - Muscles -
TeachMeAnatomy. Retrieved from TeachMeAnatomy:
teachmeanatomy.info/head/organs/ear/middle-ear/
Jones, O. (2018, March 29). The External Ear - Structure - Function - Innervation
- TeachMeAnatomy. Retrieved from TeachMeAnatomy:
http://teachmeanatomy.info/head/organs/ear/external-ear/
Snell RS. Telinga dalam atau labyrinthus. Dalam: Anatomi Klinik. Edisi Keenam.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. 2006. Hlm.7
38