BAB I
PENDAHULUAN
hambatan, apa lagi bila sistem pembangunan ekonomi masih bersifat sentralistik.
tahun 2001 sampai saat ini. Salah satu tujuan otonomi daerah adalah untuk
pemerintah dapat dilakukan dengan lebih baik efisien dan efektif. Dengan
lebih baik untuk memobilisasi sumber daya secara mandiri serta untuk pencapain
daerah membawa dampak positif bagi daerah yang memiliki potensi sumber
2
daya alam, tetapi tidak demikian dengan daerah yang miskin sumber daya
alamnya, yang merupakan salah satu masalah yang dihadapi pemerintah daerah
daerah sendiri (PAD), sehingga proses otonomi daerah belum bisa berjalan
sebagaimana mestinya.
Daerah yang Sah. Pendapatan Asli Daerah sangat penting dalam pelaksanaan
pembangunan karena dana ini adalah milik pemerintah daerah sendiri sehingga
tersebut. Di lain pihat pemerintah daerah juga mempunyai tanggung jawab yang
sangat besar terhadap pengelolaan keuangan yang berasal dari pendapatan asli
daerah, karena dana itu berasal dari masyarakat daerah setempat yang berhak
sumber PAD yang sudah ada perlu ditingkatkan dan daerah juga harus selalu
PAD nya sehingga dengan semakin banyak sumber-sumber PAD yang dimiliki,
timur menunjukan angka yang terus meningkat pada tahun 20011-2013. Ini
Tabel 1.1
Realisasi Pendapatan Asli daerah di Provinsi Kalimantan Timur (000 Rp), 2011-
2013
Tahun Pendapatan Asli Daerah
2011 4.501.914.996,13
2012 5.408.577.250,26
2013 5.882.649.110,71
Sumber: BPS kaltim dalam angka 2011-2013
Bedasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa PAD Provinsi kaltim
mengalami peningkatan ampir setiap tahunnya yaitu dari tahun 2011 sebesar Rp
berupa Pajak dan Retribusi. Faktor utama karena Jumlah penduduk dari tahun
oleh suatu daerah khususnya dalam bidang ekonomi. Adanya data pertumbuhan
Daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan sektor swasta untuk
Daerah.
tantangan dan hambatan baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar
tenaga kerja, (iii) lingkaran perangkat kemiskinan, (iv) masalah struktur ekspor
bahan mentah, dan (v) proses sebab akibat kumulatif. Tiga analisi pertama
merupakan analisis atas masalah yang di timbulkan oleh faktor dalam negeri
5
(Sukirno,1985:202)..
Ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari
Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang
dapat dihitung dengan dua cara : PDRB dengan minyak gas atau non migas.
tertentu. BPS kaltim dalam Angka 2011-2013, dalam Laju Pertumbuhan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi kaltim menurut lapangan usaha. Pada
tahun 2013 sebesar 1,59 persen dengan migas dan non migas sebesar 5,17.
Jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 3,98 persen dengan migas dan
non migas 11,21 persen, maka pada tahun 2013, laju pertumbuhan PDRB
dengan migas dan non migas mengalami penurunan. Berbeda dengan tahun
2011 yang mengalami peningkatan migas sebesar 4,09 dan non migas 12,06.
hidupnya.
Jumlah penduduk disini adalah semua orang yang hidup dan menetap di
Provinsi kaltim mengalami peningkatan ampir setiap tahunnya yaitu dari tahun
7
2011 sebanyak 3.131.964 dan tahun 2012 sebesar 3.216.101 Jiwa sampai
Jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2013 sebanyak 3.300.517 jiwa. Faktor
utama peningkatan jumlah penduduk karena angka kelahiran dan migrasi yang
masuk ke kaltim.
sumber-sumber PAD.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penulisan ini, maka akan dijelaskan mengenai teori sebagai sumber dan tolak
ukur yang diharapkan mampu memberikan gambaran yang jelas serta sebagai
dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu
baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah
sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh Negara atau daerah yang lebih tinggi
Definisi di atas yang dimaksud dengan hak adalah hak untuk memungut
tangga daerah serta pelaksanaan tugas umum dan tugas pembangunan oleh
dengan UU No. 33 Tahun 2004 disebutkan bahwa PAD terdiri dari : Pajak
dan lain-lain PAD yang sah. Namun di dalam perkembangan selajutnya, diantara
merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli
daerah.
dengan pendapatan asli daerah adalah pendapatan daerah adalah semua hak
Dalam arti luas pendapatan daerah adalah semua penerimaan kas daerah yang
penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil
adalah semua penerimaan kas yang menjadi hak daerah dan diakui sebagai
penambahan nilai kekayaan bersih dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu
Lebih Lanjut Halim (2007 : 96) menyatakan bahwa pendapatan asli daerah
(PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi
kebutuhan pembiayaan suatu daerah lebih banyak diperoleh dari subsidi atau
keuangan daerah ini masih sangat lemah. Kecilnya kontribusi PAD terhadap
Definisi lain tentang Pendapatan Asli Daerah juga dikemukakan oleh Haw
Pajak, Retribusi, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah seperti bagian laba deviden dan penjualan saham milik Daerah, serta
bahwa komponen PAD terdiri dari Pajak, Retribusi, hasil perusahaan milik daerah
(Koswara,1999:23).
rakyat baik materil maupun spiritual, untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut
Pajak daerah merupakan iuran wajib bagi orang pribadi atau badan
Pendapatan Daerah yang berasal dari pajak. Lebih Lanjut Rahardjo (2011:77)
bukan sebagai suatu sanksi atau hukuman. Perpajakan Daerah tersebut dapat
diartikan sebagai :
Sesuai dengan undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak Daerah dan
permukaan.
e. Pajak rokok
2. Pajak Kabupaten/Kota
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
g. Pajak Parkir
perlu diberikan otonomi dan keleluasaan daerah. Langkah penting yang harus
potensi penerimaan pajak daerah yang rill yang dimiliki oleh daerah tersebut,
pendapatan daerah.
atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan
oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan kepada
pemerintahan daerah.
pekerjaan, usaha atau milik daerah bagi yang berkepentingan atau karena jasa
penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh
mendapat jasa balik atau kontra prestasi dari pemerintah yang secara ditunjuk.
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh
15
Catatan Sipil.
d. Retribusi Terminal.
tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang
ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas
lingkungan.
perusahaan Asli Daerah yaitu perusahaan daerah yang didirikan oleh daerah itu
merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan (tanpa modal dari luar), hasil
belanja yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan kedua : bagi
dipisahkan (dengan tambahan modal dari luar), hasil perusahaan daerah berupa
dana pembangunan dan bagian untuk anggaran daerah yang besarnya sesuai
yang tidak dapat dipisahkan, jasa giro, penerimaan atas tuntutan ganti kerugian
daerah, pendapatan bunga dan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai
penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil
semakin berkembang. Oleh karena itu para ahli ekonomi mempunyai definisi
perkapita dalam jangka panjang”. Definisi ini menekankan pada tiga aspek yaitu;
penyediaan faktor produksi (tenaga kerja dan modal) atau produktivitas faktor
kegiatan ekonomi yang dicapai sekarang lebih tinggi daripada yang dicapai pada
tahun-tahun sebelumnya.
keynes, yaitu jangka pendek menjadi jangka pajang dengan melihat peranan
dalam proses perlu pertumbuhan yang memegang peranan sangat besar untuk
sampai saat ini masih dipakai. Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya
ekonomi, tabungan dan investasi ini kemudian dirumuskan dalam rumus Harrod-
pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau
satu sumber kenaikan output, tetapi bukan sumber yang penting. Bagi
schumpeter, yang paling penting adalah kenaikan output yang bersumber dari
ekonomi ini merupakan kemajuan ekonomi yang secara historis paling penting.
inovasi bisa dilaksanakan, pada tahap ini, apabila ada lingkungan yang
“rutin”, yaitu pertumbuhan penduduk dan akumulasi modal yang berasal dari
bahwa sumber kemajuan ekonomi yang penting adalah inovasi, maka proses
perkembangan ekonomi ini harus bersifat statis (tetap). Oleh sebab itu sejarah
tidak teratur.
hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi tinggal di daerah tersebut dengan kata lain orang yang
tertentu.
Arsyad (2004:268) definisi penduduk adalah orang yang tinggal di desa, kota dan
sebagainya.
Menurut definisi dari BPS tentang penduduk yaitu smua yang berdomisilin di
wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih atau mereka
yang berdomisilin kurang dari jangka waktu 6 bulan tetapi berencana menetap
(BPS,2008).
sosial lainya.
John Stuart Mill ahli filsafat dan fakar ekonomi yang dikutip Jhingan
dalam proses pembangunan yaitu tanah, tenaga kerja dan modal dimana tanah
dan tenaga kerja adalah dua faktor produksi yang asli sedangkan modal adalah
23
merupakan hal yang penting untuk memperbaiki kondisi kelas pekerjaan itu
Penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu: Kelahiran
(out-migration). Selain keadaan diatas migrasi merupakan salah satu dari ketiga
secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya
densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-
malah lebih bertambah di masa depan. Hal tersebut terjadi karen jumlah
penduduk yang bertambah terus terjadi secara kontinu dalam waktu yang
lama.
a. Fertilitas
nyata dari seseorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas
merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Natalitas mempunyai arti sama
b. Mortalitas
sangat penting, tidak saja bagi pemerintahan melaikan juga bagi pihak swasta
kematian menunjukkan suatu indeks angka yang dipakai sebagai dasar untuk
c. Migrasi
suatu tempat ke tempat lain melampau batas politik / Negara ataupun batas
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Dalam
Ukuran-ukuran migrasi yang perlu diketahui antara lain: Angka Migrasi Masuk,
dapat menaikan output melalui penambahan tenaga kerja dan ekspansi pasar
baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Pertambahan penduduk
merupakan satu hal yang dibutuhkan dan bukan suatu masalah, melainkan
umum lainya (Irawan dan Suparmoko, 1997:46). Sedangkan dalam PAD seperti
Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak tidak langsung yang dikenakan benda
berupa harta, dalam hal ini harta tidak bergerak sebagai objeknya, sehingga
yang terpenting dalam PBB adalah objeknya bukan status orang atau badan
tergantung pada sifat dan masalah kependudukan yang dihadapi oleh setiap
Negara, dengan demikian tiap negara atau daerah akan mempunyai masalah
kependudukan yang khas dan potensi serta tantangan yang khas pula. Jumlah
nasional, Jumlah Penduduk yang besar akan menjadi beban jika struktur,
sosial dan tingkat produksina rendah sehingga hanya menuntut pelayanan sosial
kabupaten Kedal, Demak, Kudus, dan kota semarang. Hasil penelitian ini sesuai
dengan Henry Mannan (1992) dalam Ari Budiharjo (2003) yang meneliti tentang
wilayah dalam jangka panjang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah
nilai tambah dari hasil produksi nilai barang dan jasa yang mampu diciptakan
dan jasa yang diproduksikan di dalam suatu Negara dalam satu tahun tertentu.
Domestik Regional Bruto) yaitu untuk mengitung nilai tambah barang dan jasa
28
yang diciptakan dalam perekonomian pada periode waktu tertentu dan daerah
tertentu. Penyusunan PDRB dapat di sajikan dalam dua bentuk : (1) atas dasar
harga konstan yaitu PDRB dihitung menurut harga tetap, dengan cara menilai
tingkat kegiatan ekonomi yang sebenarnya melalui PDRB rillnya, (2) atas dasar
harga berlaku yaitu PDRB yang didasarkan atas harga pasar yang berlaku pada
diteliti oleh Rachmat Sumitro (1998) bahwa kenaikan penerimaan Pajak PBB
Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif terhadap PAD yaitu dalam PBB di
statistik diatas diperoleh bahwa signifikan hasil penelitian kurang dari 0,05
sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
Dengan demikian, jika PDRB meningkat maka penerimaan PAD juga meningkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Akhmadi (1988) dalam Ari budiharjo (2003)
hasil penelitian terdahulu. Ini disadari untuk melakukan penelitian perlu ada suatu
penelitian, untuk itu pada bagian ini akan diberikan beberapa penelitian terdahulu
era baru dan era reformasi di Indonesia. Penelitian ini terdiri atas 3
Metode analisis yang dipilih adalah metode OLS dengan analisis regresi
Penelitian ini terdiri dari 6 variabel yaitu 3 variabel independen PAD, Dana
gunakan Path Analisis. Dalam penelitian ini PAD dan Dana Perimbangan
30
PAD dan Dana Perimbangan secara langsung dan tidak langsung melalui
terhadap kemiskinan.
dan indukatif. Hasil penelitian adalah pajak daerah, retribusi daerah dan
signifikan.
berarti bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dari variabel X1 dan
PBB dapat dijelaskan oleh ariabel jumlah penduduk, PDRB dan Iflansi.
Berapa konsep utama dalam penelitian ini yang perlu ditegaskan kembali
pengertiannya adalah:
32
Septi, 2009)
Jumlah
penduduk
(X1)
Pendapatan Asli
Daerah
(Y)
Pertumbuhan
Ekonomi
(X2)
2.9. Hipotensi
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel-variabel yang akan diteliti, maka berikut ini diberikan batasan secara
secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan kata lain orang
satuan Jiwa.
provinsi kalimantan timur dengan migas dan non migas yang dinyatakan
Kalimantan Timur.
Sesuai dengan objek yang diteliti dalam penulisan ini, maka ruang lingkup
Analisis desktiptif atas data yang diperoleh didukung oleh berbagai teori
Pendapatan Asli Daerah. Serta variabel mana yang berpengaruh lebih dominan
berganda bentuk logaritma natural (ln), analisis tersebut digunakan oleh penulis
independen. Jadi analisis regresi linear berganda akan digunakan bila jumlah
Dimana:
α = Konstanta
melandasinya. Untuk melihat spesifikasi model dilakukan uji linieritas serta untuk
berikut
normal ataukah tidak (Hasan, 2001:292). Model regresi yang baik adalah
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dan dengan melihat
histogram dari residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya maka data menunjukkan
Selain dari grafik dan histogram yang tesaji, normalitas dapat dideteksi dengan
uji Kolmogorov-Smirnov.
Data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,05
bebas lain dalam model regresi saling berkorelasi linier. Akibat adanya
menganalisis nilaivarian inflaction factor (VIF) lebih besar dari 10 maka variabel
atau tidak, jika TOL (Tolerance) lebih besar dari 0,10, maka variabel bebas
independent ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini
scatter plot, uji White, dimana apabila nilai probabilitas (p value) observasi R2
lebih besar dibandingkan tingkat resiko kesalahan yang diambil, maka residual
1. Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel dan nilai
2. Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih besar dari ttabel dan nilai
errorserangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (data time siries). Uji
39
Autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang dianalisis merupakan data time
∑(𝑒𝑛 − 𝑒𝑛−1 )2
𝑑=
∑𝑒𝑛2
Dimana:
Pengujian hipotesis penulis menggunakan uji R, R2, Uji F dan Uji t untuk
hubungan antara dua variabel atau lebih.Semakin besar nilai R, maka semakin
berikut:(Hasan, 2004:61)
𝑛∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
R=
√[𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋 2 )] [𝑛∑𝑌 2 −(∑𝑌 2 )]
Dimana:
40
R = Koefisien korelasi
X = Variabel Bebas
Y – Variabel terikat
Tabel 3.1
Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No. Interval Nilai Kekuatan Hubungan
1. KK = 0,00 Tidak ada
2. 0,00<KK≤0,20 Sangat rendah atau lemah sekali
3. 0,20<KK≤0,40 Rendah atau lemah tapi pasti
4. 0,40<KK≤0,70 Cukup berarti tapi sedang
5. 0,70<KK≤0,90 Tinggi atau kuat
6. 0,90<KK<1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan
7. KK = 1,00 Sempurna
(Sumber: Hasan,2004:44)
pengaruh antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas. Semakin besar
nilai R2, maka semakin tepat model regresi yang dipakai sebagai alat analisis,
karena total variasi dapat menjelaskan variabel tidak bebas. Untuk menghitung
R2 = (KK)2 x 100%
Dimana:
KK = Koefisien Korelasi
2.7.3. Uji F
tidak bebas.
41
107)
R2 /k
Fhitung =
(1−R2 )/(n−k−1)
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
Mencari nilai Ftabel dengan menggunakan tabel F dengan taraf signifikan α=0,05.
2.7.4. Uji t
108)
R√n−2
thitung =
√n+R2
42
Dimana:
n = Jumlah sampel
Mencari nilai ttabel dengan menggunakan tabel t dengan taraf signifikan α=0,05.