Anda di halaman 1dari 4

AKHLAK SOSIAL

A. Pandangan islam terhadap sosial


Aristoteles mengkatagorikan manusia ke dalam Zoon Politicon, yang berarti
manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul. Jadi manusia
adalah makhluk yang bermasyarakat. Oleh karena sifat suka bergaul dan
bermasyarakat itulah manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Menurutnya bahwa
manusia itu makhluk sosial. Ia tidak hanya bermaksud menegaskan ide tentang
kewajiban manusia untuk bersosialisasi dengan sesamanya, melainkan ide tentang
makhluk sosial terutama bermaksud menunjuk langsung pada kesempurnaan identitas
dan jati diri manusia.
Sosial merupakan cara manusia berhubungan dengan sesama dalam berbagai
kegiatan, maka seiring dengan perkembangan budaya manusia, sifat sosial juga
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan pranata-pranata yang timbul
berdasarkan tujuan atau kegiatan yang telah disepakati bersama oleh mereka. Menurut
Koentjarainingrat, dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali terdapat pranata-
pranata sosial.

B. Masyarakat dambaan islam


Masyarakat dambaan Islam merupakan masyarakat yang memiliki semangat
Islam untuk membentuk tatanan-tatanan yang bersumber dari hukum yang dibawa
oleh Nabi Muhammad Saw.

1. Tauhidullah
Artinya setiap individu yang merasa menjadi anggota masyarakat islam semestinya
mendasarkan hidupnya pada prinsip tauhid yaitu mengesakan Allah dan tercermin
dalam segi kehidupannya
2. Ukhuwah Islamiyyah

Dengan sendi tauhidullah anggota-anggota masyarakat islam berpandangan hidup


yang sama sehimgga terjelmalah pertautan hati satu sama lain yang melahirkan ikatan
persaudaraan diatas budi pekerti akhlak yang mulia. Dan terkikislah penyakit
egoisme, individualisme, serta materialisme yang hanya mementingkan diri sendiri.

3. Persamaan dan Kesetiakawanan


bila hidup menyadari sebagai hamba Allah maka hanya Allahlah yang maha kuasa
dan maha mulia, dirinya hanya sebagai hamba, tidak akan terbetik dari hatinya
perasaan perasaan lebih mulia dari sesamanya.

4. Musyawarah dan Tasamuh


. apabila persamaan dan persaudaraan yang berdasar keimanan telah tumbuh
dengan subur.maka segala usaha serta tindakan-tindakan dalam masyarakat senantiasa
akan dilihat dari segi kepentingan umum dan untuk kepentingan bersama. Berbagai
pendapat yang berbeda tidak akan menimbulkan konflikyang akan menjadi gangguan
ketentraman bersama. Karena musyawarah menjadi tradisinya dan saling
menghormati menjadi hiasan pergaulannya.

C. Toleransi Inter dan Antar Umat Beragama dalam Islam


Kaidah toleransi dalam Islam berasal dari ayat Al-Qur'an laa ikraaha fi al-
diinyang berarti tidak ada paksaan dalam agama. Toleransi mengarah kepada sikap
terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan. Landasan dasar
pemikiran ini adalah firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Toleransi antar umat beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu
risalah penting yang ada dalam system teologi Islam. Karena Tuhan senantiasa
mengingatkan kita akan keragaman manusia, baik dilihat dari sisi agama, suku, warna
kulit, adat-istiadat, dsb. Toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk
pengakuan kita akan adanya agama-agama lain selain agama kita dengan segala
bentuk system, dan tata cara peribadatannya dan memberikan kebebasan untuk
menjalankan keyakinan agama masing-masing. Keyakinan umat Islam kepada Allah
tidak sama dengan keyakinan para penganut agama lain terhadap tuhan-tuhan mereka.
Demikian juga dengan tata cara ibadahnya. Bahkan Islam melarang penganutnya
mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun. Maka kata tasamuh atau toleransi dalam
Islam bukanlah “barang baru”, tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan sejak
agama Islam itu lahir.

D. Prinsip-Prinsip Islam dalam Mewujudkan kesejahteraan sosial


Prinsip-prinsip Islam sbb:
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt
kepada manusia
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir
orang saja.
5. Ekonomi islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan
untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang muslin harus takut kepada Allah swt dan hari penentu diakhirat.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.
Diatas adalah prinsip-prinsip untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan
untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang universal dan menyeluruh menurut
islam yaitu dengan menerapkan sistem syariah islam pada kehidupan sehari-hari,baik
pada level pemerintah pusat maupun daerah.
E. Pandangan islam terhadap beberapa persoalan (kemiskinan,kebodohan,dan
pengangguran)
Pandangan Islam Terhadap Kemiskinan
Kemiskinan adalah salah satu sebab kemunduran dan kehancuran suatu bangsa.
Bahkan Islam memandang kemiskinan merupakan suatu ancaman dari setan. Allah
Swt.. berfirman:

َّ ‫ْالفَقَُ يَ ِعدكمُ ال‬


َ ‫ش ْي‬
ُ‫طان‬

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan (QS. Al-Baqarah [2]:


268)
. Cara Islam Mengatasi Kemiskinan
Allah Swt. sesungguhnya telah menciptakan manusia, sekaligus menyediakan sarana-
sarana untuk memenuhi kebutuhannya. Bahkan tidak hanya manusia; seluruh
makhluk yang telah, sedang, dan akan diciptakan, pasti Allah menyediakan rizki
baginya. Tidaklah mungkin, Allah menciptakan berbagai makhluk, lalu membiarkan
begitu saja tanpa menyediakan rizki bagi mereka. Allah Swt. berfirman:

ُ‫َرزَ قَك ُْم ث َُّم َخلَقَك ُْم الَّذِي للا‬

Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberikan rizki.(QS. ar-Rum [30]:


40)

ُ ِ ‫لَّ اْأل َ ْر‬


ُْ ‫ض ِفي دَابَّةُ ِم‬
]‫ن َو َما‬ ُ ‫للاِ َعلَى ِإ‬
ُ ‫[ر ْزق َها‬
ِ
Tidak ada satu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah yang memberi rizkinya.
(QS. Hud [11]: 6)
DAFTAR PUSTAKA

HERU TARMIZI
1613060033

Anda mungkin juga menyukai