Disusun Oleh:
Luhung Bagas Pangaran 21100112170001
Prateta Amagea Verani 21100113140109
Deo Yosa Angga P 21100114130050
Charisma Siallagan 21100114140073
Ridwan Silalahi 21100114140082
Yeremia Billy A G 21100114130094
Fanendra Priutama 21100114140097
Nur Adillah 21100115120003
Ajrun Ghoiru Mamnun 21100115140054
Pelangi Laksmita Putri 21100115140076
SEMARANG
APRIL 2018
BAB I
PENDAHULUAN
10
9.9
9.8
9.7
9.6
9.5
9.4
9.3
2015 (smt I) 2015 (smt II) 2016 (smt I) 2016 (smt II) 2017 (smt I) 2017 (smt II)
2.3 Potensi
Kecamatan Galur terdiri dari Desa Tirtarahayu, Desa Pandowan, Desa
Brosot, Desa Kranggan, Desa Nomoporejo, Desa Banaran dan Desa
Karangsewu. Masing-masing desa memiliki potensi yang berbeda-beda sesuai
dengan letak dan kondisi geografisnya. Secara umum Kecamatan Galur
memiliki potensi sebagai lahan pertanian dan perkebunan dikarenakan
sebagian besar lahan yang terdapat pada Kecamatan Galur difungsikan
sebagai lahan persawahan dengan statistik yaitu luas lahan keseluruhan
Kecamatan Galur sebesar 3.629,I Ha, digunakan untuk persawahan sebesar
36,57%, tanah kering sebesar 34,79%, dan sisanya 28,65% untuk bangunan,
jalan, kuburan dan lain-lain. Luas persawahan tersebut, 91,75% berpengairan
teknis dan8,25% merupakan sawah tadah hujan. Berdasarkan kelas
kesesuaian lahan, wilayah Kecamatan Galur, mempunyai harkat S1 (sangat
sesuai) untuk ketinggian tempat (0-300 m dpl), dan rejim temperatur (20-31
°C), sedangkan curah hujan (2300 mm/th) berharkat S3 (sesuai marginal) dan
jumlah bulan kering 5 bulan berharkat S2 (cukup sesuai). Sedangkan
pengamatan fisiografi/kelerengan dan drainase, menunjukkan bahwa di
wilayah ini mempunyai harkat S1 (untuk fisiografi datar sampai berombak),
S2 (untuk fisiografi berobak-berbukit) dan S1 (untuk fisiografi berbukit-
bergunung), sedangkan drainasenya lambat berharkat S3 (sesuai marginal).
Tabel 2.8 menunjukkan bahwa tanaman pangan dan hortikultura di wilayah
ini berada pada harkat cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas drainase dan
tekstur tanah serta kesuburan tanah. Harkat ini dapat dinaikkan dari S2
menjadi S1 dengan menurunkan faktor pembatas jalan dengan menambah
unsur hara Nitrogen, phospor, perbaikan drainase dan pengaturan saat tanam
yang tepat, perbaikan perakaran dan pembuatan pematang yang kuat. Pola
tanam yang dianjurkan di Kecamatan Galur adalah : Padi – padi – kedelai,
Padi – padi – semangka, Padi – kedelai – semangka.
Tabel 2.8. Analisis Kesesuaian Lahan Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kecamatan Galur
Selain potensi pertanian dan perkebunan beberapa desa di kecamatan galur
memliki potensi lain yang berhubungan dengan keberadaan infrastruktur dan letak
geografisnya.
a. Desa Brosot
Potensi yang menonjol dari Desa Brosot dan sekitarnya yang sangat
mendukung perkembangan Kecamatan Galur adalah :
Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS)
Jalur Lintas Selatan (JLJS) yang membelah Kawasan Kecamatan
Galur dan melintas tepat dijantung kota Brosot,merupakan jalan
yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi yaitu jalur jalan
peninggalan jaman Belanda (Jl. Dandeeless) yang melintas sejak
dari Anyer Jawa Barat sampai diujung kota Panarukan Jawa Timur.
Jalan ini beberapa waktu agak kurang berfungsi karena adanya
jalan propinsi yang melintas dari Kota Kebumen sampai kota
Jogjakarta, namun semakin padatnya jalan
provinsi ini terutama pada hari besar dan hari libur, maka Jalur
Jalan Lintas Selatan ini berfungsi sebagai jalur alternatif bahkan
dalam perekembangannya jalur ini bukan merupakan jalur
alternatif lagi tapi merupakan jalur pilihan bagi para pengendara
kendaraan dari arah dan ke kota Jogjakarta. Namun dengan melihat
kondisi jalan yang ada maka ada perlu rencana pengembangan
untuk jalan ini.
Wisata bahari Kecamatan Galur bagian selatan
Kecamatan Galur bagian selatan merupakan daerah pertemuan
langsung dengan Samudera Hindia, sehingga bagian selatan
Kecamatan Galur merupakan daerah pantai yang sangat potensial
untuk dikembangkan sebagai wisata bahari, pada lokasi ini sudah
ada kegiatan wisata alam namun belum dikembangkan secara
maksimal selain itu adanya lokasi penangkaran penyu sebagai area
untuk pelestarian binatang langka merupakan objek wisata yang
cukup menarik, keberadaan acara adat masyarakat setempat berupa
sedekah alam/ laut merupakan event budaya yang perlu dilestarikan
serta dikembangkan sebagai salah satu lokasi pariwisata daerah
Kecamatan Galur
b. Desa Banaran
Desa ini memiliki beberapa potensi yang dibagi kedalam sector-sektor
seperti:
Pertanian
Potensi pertanian yang berkembang di Banaran adalah semangka,
melon dan buah naga. Komoditas tersebut menjadi komoditas
unggulan yang telah menembus pasar regional dengan area
pemasaran hingga Bandung dan Jakarta.
Perikanan
Komoditas perikanan di Desa Banaran cukup bervariasi, beberapa
ikan hasil budidaya seperti bandeng, lele, dan gurame telah
menjadi komoditas yang cukup potensial untuk dihasilkan dan
mendatangkan keuntungan ekonomi. Budidaya yang dilakukan
lewat kelompok-kelompok budidaya ikan yang dibentuk secara
mandiri oleh masyrakat telah berkembang dan menjadi tulang
punggung perekonomian warga di Desa Banaran. Potensi ini
sangat menguntungkan saat nelayan tidak bisa melaut karena
ombak tinggi atau angina kencang.
Pariwisata
Kawasan pesisir Desa Banaran merupakan area wisata yang cukup
potensial. Pantai Trisik yang cukup terkenal di Kulon Progo
merupakan salah satu aternatif wisata di saat akhir pekan atau
musim liburan.
Industri
Desa Banaran merupakan salah satu desa pesisir yang cukup
berkembang di sektor industri kecil di Kulon Progo. Beberapa
produk diantaranya kerajinan batik alami, penjahit tas batik, abon
ikan, dan kerajinan sabut kelapa merupakan produk yang
dihasilkan secara home industry oleh masyarakat desa baik secara
individu maupun kelompok. Kerajinan tas yang ada di Banaran
masih bersifat parsial yakni sebagai penjahit dimana pasokan
bahan mentah berasal dari Kecamatan Sentolo yang kemudian
dipasarkan ke Yogyakarta. Selain itu kerajinan berasal dari sabut
kelapa yang dikerjakan oleh beberapa anggota masyarakat dan di
pasarkan di obyek wisata pantai trisik juga menjadi salah satu
produk lokal yang dihasilkan di desa ini.