Anda di halaman 1dari 26

SIKLUS PENDAPATAN

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas harian sistem informasi akuntansi semester II

Di Susun Oleh: NIM:

1. LIA ARUM WAHYUNI 2012-12-066


2. IWAN SETIAWAN 2012-12-076
3. SHOFIYATUL ULA 2012-12-111
4. NITA ERMAWATI 2012-12-122

Universitas Muria Kudus


Kampus Gondang Manis, Bae, PO.BOX 53 KUDUS

2013
i
HALAMAN PERSETUJUAN

Berdasarkan tugas makalah Sistem Informasi Akuntansi yang berjudul


SIKLUS PENDAPATAN ini, telah disetujui dan disahkan sehingga dapat
Makalahini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan Sistem Informasimemenuhi
dan melengkapi syarat nilai dalam tugas, pada

hari : ............................................
tanggal : ............................................

Kudus, 01Maret 2013

Dosen Pengampu,
Sistem Informasi Akuntansi

Nafi’ Inayati Zahro, SE., M.Si. Nita Andriyani Budiman, SE., M.Si., Akt.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatdan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Agung kita
Muhammad SAW, semoga di hari kiamat nanti kita akan mendapatkan Syafaat
darinya. Amin ya Rabba Alaamin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah
memeberikan kesempatan kami untuk belajar kembali.Dan untuk pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini,kami menyadari akan keterbatasan dan
kemampuan kami dalam menyusun kata, sehingga makalah ini jauh dari sempurna
dan masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu saran dan masukannya kami
harapkan.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca
untuk memberikan tambahan pengetahuan, dan wawasan khususnya dalam bidang
pengantar sistem informasi akuntansi.

Kudus, 01 Maret 2013


Atas nama,

Anggota

iii
DAFTAR ISI
Halaman Depan ..……………………………………………………………......….i
Halaman Persetujuan ...………………………………...………………………......ii
Kata Pengantar .……………………………………………………………….......iii
Daftar Isi .…………………………………………………………………..…….. iv

Bab I PENDAHULUAN ………………………….…………..…….....


A. Latar Belakang…...……………………………………........…1
B. Rumusan Masalah.....…………………………………….….... 1
C. Tujuan ...........................................................................….…....2
D. Tinjauan Teoritis ........................................................................2
E. Metoda .....……………….…………………………………….2

Bab II SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANJERIAL ..............


A. ArusInformasi ........................................................................... 3
B. Aliran Informasi Ari Atas Ke Bawah (Top-Down Information
Flow)
1.1 Struktur Organisasi (Policy Statement)............................... 4
2.1 Tujuan Kinerja (Oerformance Goals) ................................. 5
3.1 Tujuan Organisasi Dan Tujuan Departemen ...................... 5
4.1 Metoda-Metoda Penyusunan Tujuan Departemen ............. 6
C. Aliran Informasi Dari Bawah Ke Atas (Bottom-Up Information
Flow)
1.1 Pusat Pertanggungjwaban (Responbility Centers) ................ 8
2.1 Pusat Biaya ........................................................................... 8
3.1 Pusat Laba ............................................................................ 8
4.1 Pusat Investasi ...................................................................... 8
5.1 Laporan Kerja (Performance Reports)..................................9

iv
D. Pengumpulan Data Dan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban10
1.1 Kode Pertanggungjawaban (Responbility Codes) ................. 11
2.1 Kode Rekening (Account Codes) ..........................................11
3.1 Kode Anggaran (Budget Codes) ...........................................11
E. Pelaporan Keuangan Dan Akuntansi Pertanggungjawaban ....... 11

Bab III KESIMPULAN ..............................................................................


Simpulan ........................................................................................... 12

LAMPIRAN .........................................................................................................
3.8. Kode pertanggungjawaban ................................................................................. 18
3.9. Konversi laoran Kerja menjadi Laporan Keuangan ........................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20

v
Bab I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,
mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologiyang
diusahakan secara maksimal.Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru
di bidang teknologi sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya
memerlukan waktuyang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu
yang relatif singkatdengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi
yang modern pengeluaran biaya operasional yang diperlukan akan semakin
banyak.Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan
kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan
eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting
untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.Dengan demikian,
pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.
Bagi perusahaan yang bergerak,sistem informasi memainkan sebuah
peranan yang penting dalam mengukur tindakan dan hasil serta dalam
mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh para individu. Dan setiap
pengeporasian perusahaan terjadi siklus pendapatan perusahaan yang mencakup
aktivitas bisnis dalam penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan dan
penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa yang dilakukan
tersebut.Sehingga sebuah perusahaan melakukan berbagai pencatatan yang
terjadi dalam siklus pendapatan demi terjaganya sistem pengendalian perusahaan
tetap stabil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari dokumen, catatan, dan laporan dalam siklus pendapatan?

1
2. Bagaimana cara pengolahantransaksi mampu di proses dalam siklus
pendapatan?
3. Bagaimana aktivitas bisnis dalam siklus pendapatanyang berbasis komputer?

C. Tujuan
Merupakan tugas dari mata kuliah sistem informasidan untuk
melatihkemampuan seorang mahasiswa dalam membuat makalahguna
meningkatkankemampuan mata kuliah sistem informasi.

D. Tujuan Teoritis
1. Untuk menguraikan aktivitas bisnis dan pengolaan data yang dilaksanakan
dalam siklus pendapatan;
2. Untuk mendokumentasikan pemahaman tentang aktivitas siklus pendapatan;
3. Untuk mengetahui berbagai ancaman dalam siklus pendapatan dan
mengevaluasi kecukupan prosedur pengendalian dalam menghadapi
ancaman tersebut; dan
4. Untuk mengetahui berbagai keputusan pokok yang harus di buat dalam
siklus pendapatan dan mengidentifikasikan informasi yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan tersebut.

E. Metoda
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah melalui
studipustaka yang dilakukan di berbagai sumber sebagai referensi atas hal yang
melatar belakangi permasalahan dalam makalah ini.

2
Bab II
SIKLUS PENDAPATAN

A. Definisi Siklus Pendapatan


Siklus pendapatan adalah serangkaian bisnis yang terjadi secara berulang
dan kegiatan pengolahan informasi, yang berhubungan dengan penyerahan
barang dan jasa kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari
penyerahan barang dan jasa tersebut. Siklus ini mencatat 4 aktivitas/kejadian
ekonomi, yaitu: (1) penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan - dicatat
dengan menggunakan sistem aplikasi pengolahan pesanan, (2) pengiriman
barang atau jasa kepada pelanggan - dicatat dengan mengunakan sistem aplikasi
pengiriman,(3) penagihan kepada pelanggan – dicatat dengan menggunakan
sistem apilkasi penagihan, dan (4) penerimaan kas dari pembeli (baik dari
penjualan tunai maupun pelunasan piutang) – dicatat dengan menggunakan
sistem aplikasi penerimaan kas.
B. Dokumen, Catatan, Dan Laporan
Siklus pendapatan berhubungan dengan siklus lain sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 11.1
Gambar 11.1
Siklus Pendapatan

Siklus
pendapatan

3
Penjajagan setoran
bank

order
penjualan Siklus
pembayaran
pembukuan
BT BT pelaporan
pembeli pelanggan

Respon
Sistem
Faktur komisi penggajia

Informasi BTUD Informasi


Siklus BTUD Sistem
pengeluaran produksi

1.1 Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang diguakan dalam siklus pengeluaran adalah sebagai
berikut:
Jenis Transaksi Dokumen Yang Digunakan
Pembelian Kredit Permintaan Pembelian

4
Pesanan Pembelian
Laporan Pembelian
Voucher
Pengeluaran Kas Check
Retur Pembelian Memo Debit

2.1 Laporan yang Dihasilkan


Laporan yang dihasilkan dalam siklus pengeluaran ada tiga macam
laporan, yaitu laporan pengawasan (control report), register, dan laporan khusus
(special report). Meskipun demikian, informasi yang disajikan berbeda antara
satu aplikasi dengan aplikasi lain.

a. Laporan Kontrol
Laporan yang meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah
file, sehingga berguna untuk menentukan ada tidaknya perubahan file yang
tidak semestinya (improperly) atau untuk menjamin tidak ada transaksi yang
hilang dalam proses.laporan kontroldalam siklus pengeluaran adalah faktur
pembelian yang di terima perusahaan dan ditambahkan ke dalam file dengan
sistem on-line-real-time.
b. Register (Jurnal)
Laporan yang berisi daftar transaksi yang di catat dalam periode
tertentu, baik satu hari, satu minggu, atau satu bulan. Data yang telah di
posting dalam Biku Besar, akan dapat digunakan untuk penelusuran audit
(audit trail) terhadap saldo-saldo rekening dengan menghibingkan antara
bukti transaksi dan rekening buku besar, yang berisi daftar cek yang
digunakan untuk membayar utang.
c. Laporan Khusus

5
Laporan khusus dalam siklus pengeluaran yang berguna untuk
membantu manajer dalam membuat jadwal pembayaran utang kepada
pemasok. Sedangkan laporan yang dihasilkan adalah :
1) laporan faktur terbuka (open invoices report), laporan yang berisi daftar
faktur pembelian di bayar pada tanggal laporan, sedangkan data yang
dilaporkan adalah data pemasik dan jumlah utang kepada setiap
pemasok.
2) laporan umur voucher (voucher aging report), laporan yang sangat
bermanfaat untuk perusahaan yang memiliki utang guna meringkas
voucher menurut umur tertentu sesuai jangka waktunya.
3) laporan kebutuhan kas, laporan yang meringkas untuk jatuh tempo
sehingga membantu untuk merencanakan pembayaran utang dan
mengidentifikasi utang mana yang harus di bayar segera, agar
memperoleh potongan serta menjaga hubungan baik dengan pemasok.
4) laporan status utang, laporan yang dihasilkan oleh perusahaan yang
menggunakan sistem on-line-real-time, karena karyawan bagian utang
memerlukan informasi status utang setiap pemasok.

3.1 Catatan Akuntansi


Catatan yang diselenggarakan perusahaan dalam sistem manual, adalah
sebagai berikut
a. Buku Jurnal, meliputi:
1) register voucher, buku yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembeluan secara kredit;
2) jurnal memorial, buku yang digunakan untuk mencatat transaksi
pengembalian barang atau memperoleh potongan pembelian barang
yang di beli; dan
3) register kas, buku yang digunakan untuk mencatat transaksi
pengeluaran kas, baik pembelian secara tunai maupun pelunasan utang.

6
b. Rekening pembantu piutang dagang, rekening yang digunakan untuk
mencatat piutang setiap pelanggan.
c. Rekening buku besar, meliputi:
1) utang dagang, rekening yang digunakan untuk mencatat bertambahnya
utang setiap melakukan pembelian secara kredit, dan berkurangnya
utang setiap pelunasan utang atau retur dan potingan pembelian; dan
2) kas, rekening yang digunakan untuk mencatat berkurangnya kas setiap
melakukan pelunasan utang atau pembelian barang secara tunai.

Sedangkan, catatan yang diselenggarakan perusahaan dalam sistem


komputer, adalah sebagai berikut
a. File induk (master file), meliputi:
1) file induk pemasok (vendor master file), yaitu file yang digunakan untuk
menyimpan data utang setiap pemasok termasuk perubahan-perubahan
yang terjadi terhadap utang dagang; dan
2) file induk persediaan (inventory master file), yait file yang digunakan
untuk menyimpan data tentang setiap jenis persediaan, baik
penambahan atau pengurangan pada persediaan.
b. File transaksi (transaction file), banyaknya file transaksi tergantung
sistemyang digunakaka perusahaan, jika menggunakan on-line-real-time
maka file transaksi yang digunakan lebih sedikit dari sisten kelompok (batch)
karea sistem tersebut langsung di proses. meskipun demikian, file transaksi
meliputi:
1) file permintaan pembelian, merupakan input bagi sistem pembelian
yang berisi satu record untuk setiap barang yang dimintakan
membelinya
2) file order pembelian terbuka, merupakan file yang mempunyai satu
record untuk setiap pesanan pembelian yang dikirimkan. field kunci
dalam file ini adalah nomor pesanan pembelian

7
3) file order pembelian, yang digunakan oleh aplikasi pembelian untuk
rincian data yang tercantum dalam pesanan pembelian. field kuncinya
adalah kombinasi nomor pesanan pembelian dan nomor baris pesanan
pembelian
4) file penerimaan barang, file berisi satu record untuk setiap item barang
yang di teima dari pemasok dengan menunjukkan nomor pesanan
pembelian dan nomor baris, tanggal, dan kualitas yang di terima.
5) file faktur pembelian, file yang berisi daftar faktur yang baru diterima
namun barangnya belum datang.
6) file voucher, file yang berisi satu record untuk setiap voucher yang
belum di bayar.
7) file buku besar, file yang berisi ringkasan transaksi yang di proses
dengan mencatat rekening utang dagang dan mendebit rekening lain
yang terkait.

C. Pengolahan Transaksi
Pengolahan transaksi dalam silus pengeluaran menggunakan dua versi
sistem, yaitu
1.1 Sistem manual
Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang diselenggarakan
secara manual dengan prosedur-prosedur sebagai berikut
a. Prosedur pembelian, meliputi
1) Unit peminta barang
a) persediaan yang telah mencapai titik permintaan kembali akan unit
barang dibuatkan membuat permintaan pembelian sebanyak tiga
lembar dan didistribusikan sebagai
 lembar ke-1 diteruskan ke departemen pembelian
 lembar ke-2 diteruskan ke bagian utang
 lembar ke-3 diarsipkan dengan urut nomor

8
2) Departemen pembelian
a) atas dasar dokumen permintaan barang, bagian ini memilih
pemasok dan membuat order pembelian sebanyak lima lembar

9
2.1 Aktivitas pengendalian untuk transaksi pembelian
Aktivitas pengendalian untuk transaksi pembelian dalam siklus
pengeluaran bertujuan untuk memastika bahwa informasi yang dihasilkan akurat
dan dapat di percaya.

Tabel 12.2

10
Ringkasan aktivitas pengendalian transaksi pembelian

Aktivitas Pembelian Barang


Orientasi transaksi  Manajer unit meminta mengotoritasi permintaan
barang, manajer departemen pembelian
menyetujui pembelian barang
Pengamanan terhadap  Laporan penerimaan barang di buat ketika barang
aktiva diterima
 Laporan penerimaan barangbernomor urut
tercetak
 Kualitas barang di hitung saat barang di terima
 Kuantiyas barang di hitung secara independen
Pemisahan tugas  Bagian pembelian dan bagian utang dagang
 Pencatatan persediaan dan bagian gudang
 Bagian penerimaan barang dan bagian gudang
Dokumen dan catatan Permintaan pembelian
yang memadai  Di buat berdasarkan titik dan kuantita pesanan
kembali
 Dimintakan persetujuan oleh pesanan khusus
Order pembelian
 Di buat atas dasr permintaan pembelian
 Bernomor urut tercetak
 Pemasok di pilih dari daftar pemasok yang
disetujui
 Dilakuakan pengecekan terhadap harga dan
termin
Paket voucher
 Faktur di kirim langsung ke bagian utang dagang

11
 Voucher bernomor urut tercetak
 Di dukung oleh permintaan pembelian,order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan
faktur asli

Aktivitas Pembelian Jasa


Orientasi transaksi  Menajer unit peminta mengotorisasi, menajer
departemen pembelian menyetujui
Pemisahan tugas  Bagian pembelian dan bagian utang dagang
Dokumen dan catatan Permintaan pembelian
yang memadai  Di buat oleh departemen pemakai
 Dimintakan persetujuan
Order pembelian
 Di buat atas dasar permintaan pembelian
 Bernomor urut tercetak
 Pemasok di pilih dari daftar pemasok yang
disetujui
 Dilakuakan pengecekan terhadap harga dan
termin
Paket voucher
 Catat penerimaan jasa pad tembusan order
pembelian
 Paket voucher
 Faktur di kirim langsung ke bagian utang dagang
 Voucher bernomor urut tercetak
 Di dukung oleh permintaan pembelian,order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan
faktur asli

12
 Diverifikasi

3.1 Prosedur pengeluaran kas

13
4.1 Aktivitas pengendalian untuk transaksi pengeluaran kas

14
D. Pengumpulan Data pada Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
Sistem akuntansi mempertangungjawabkan dengan caramengalirkan
informasi dari bawah ke atas berupa realisasi kerja (actual performance) dan dari
atas ke bawah berupa anggaran kerja (budgeted performance). Laporan kinerja
dari setiap pertanggungjawaban akan berupa anggaran pendapatan, anggaran
baiaya, realisasi pendapatan , dan realisasi biaya.
Dalam pengumpulan data, perusahaan menggunakan kode
pertanggungjawaban (responbility codes) yang berguna untuk
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pusat pertanggungjawaban dan
rekening dalam bagan rekening.

1.1 Kode Pertanggungjawaban (Responbility Codes)


Kode yang digunakan untuk mencatat tempat terjadinya transaksi.Karena
setiap unit dalam organisasi terdapat berbagai macam transaksi, maka setiap unit
harus memiliki kode khusus.Contoh kode pertanggungjawaban dapat di lihat
pada gambar 3.8.

2.1 Kode Rekening (Account Codes)


Perusahaan membutuhkan kode rekening untuk keperluan pencatatan dan
pelaporan informasi.Struktur kode rekening dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupakan kombinasi antara kode kode rekening dankode
pertanggungjawaban yang secara unik mengidentifikasi setiap rekening dalam
bagan rekening pertanggungjawaban.

15
3.1 Kode Anggaran (Budget Code)
Pada laporan kinerja diperlukan adanya kode tambahan agar angka yang
dilaporkan dapat dibedakan, yaitu kode anggaran dan kode realisasi.Kode
tambahan ini disisipkan antara kode pertanggungjawaban dan kode rekening.

E. Pelaporan Keuangan dan Akuntansi Pertanggungjawaban


Laporan kerja yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
pertanggungjawaban hanya bermanfaat untuk keperluan inten (manajemen).
Oleh sebab itu, laporan tersebut sangat spesifik, dan tidak bisa langsung
dikonversi untuk kpepentingann ekstern.
Dan untuk menghasilkan laporan keuangan pada akhir periode, perlu
dilakukan konversi dari laporan kerja ke dalam laporan keuangan.

Bab III
Kesimpulan
A. Simpulan
Dalam sistem informasi akuntansi manajerial, informasi mengalir menuju
ke dua arah, yaitu :
Top-down flow (mengalir dari atas kebawah) dan Buttom-up flow
(mengalir dari bawah ke atas). Manajemen puncak mengkomunikasikan struktur
organisasi dengan menggunakan bagan organisasi (organization charts), yang
mengidentifakasi segmen-segmen yang ada dan mengkomunikasikanhubungan
atasan-bawahan. Sedangkan, uraian jabatan (job description)menetapkan
tanggung jawab bagi karyawan untuk tugas-tugas khusus.sistem penganggaran
kinerja (performance budgeting system),yang mengkoordinasikan tujuan kinerja

16
ke setiap segmen, jika setiap segmen dapat mencapai tujuannya, maka tujuan
organisasi secara keseluruhan dapat dicapai.
Sistem yang mencatat transaksi, memprosesnya, dan melaporkan kepada
manajer yang lebih atas disebut sistem pelaporan pertanggungjawaban
(responsbility reporting systems).Sistem pelaporan pertanggungjawaban
mencatat realisasi kegiatan (performance measures) yang telah dilaksanakan
oleh setiap segmen dalam organisasi, yang berupa satuan moneter pendapatan
dan biaya, pusat pertanggungjawaban adalah unit atau bagian dalam organisasi
yang terlibat dalam sistem akuntansi pertanggungjawab (SAP).sistem akuntansi
manejerial membuat anggaran fleksibel (flexible budget) untuk menghendaki
anggaran biaya diperinci ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel.sedangkanAnggaranfleksibelmemperhitungkanperubahan-
perubahanbiaya yang terjadisebagaikonsekuensidariperubahanaktivitas.
Sistem akuntansi yang mempertangungjawabkan mengalirkan informasi
dari bawah ke atas berupa realisasi kerja (actual performance) dan dari atas ke
bawah berupa anggaran kerja (budgeted performance). Laporan kinerja dari
setiap pertanggungjawaban akan berupa anggaran pendapatan, anggaran baiaya,
realisasi pendapatan , dan realisasi biaya. Laporan kerja yang dihasilkan oleh
sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban hanya bermanfaat untuk
keperluan inten (manajemen). Dan untuk menghasilkan laporan keuangan pada
akhir periode, perlu dilakukan konversi dari laporan kerja ke dalam laporan
keuangan.

17
LAMPIRAN
Gambar 3.8.
Kode Pertanggungjawaban

Direktur
Utama
1000

Direktur Jasa
Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Industri Direktur Riset Dan Manajemen
Umum Keuangan Akuntansi Produksi Pemasaran Dan Hubungan Luar Perekayasaan 9000
2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

Kepala Pabrik Kepala Pabrik Kepala Pabrik Kepala Pengendalian Kepala Kepala Administrasi
No.1 No.2 No.3 Produksi Pengawasan Mutu Pembelian
5100 5200 5300 5400 5500 5600

Manajer Produksi Manajer Produksi Manajer Produksi Manajer Jasa Manajer Penanganan
Deapartemen A Deapartemen B Deapartemen C Pabrik Bahan Baku
5310 5320 5330 5340 5310

Pengawas A Pengawas B Pengawas C Pengawas D


5331 5332 5333 5334

18
Gambar 3.9.
Konversi laporan kinerja menjadi laporan keuangan

PT Citra Matra Lestari PT Citra Matra Lestari


Direktur Produksi Perhitungan Harga Pokok dan Harga Pokok
1 - - Produksi
2 Pabrik No.1 Rp 300.000 Persed. Produk jd awal
Harga produk produksi
3 - -
-Bahan baku X
4 - - -Tenaga kerja X
5 - - -Overhead pabrik X
Total Rp 19.000.000 Rp 19.000.000
Rp 23.000.000
PT Citra Matra Lestari Persed. Produk jd akhir 5.000.000
Direktur Pemasaran HPP Rp 18.000.000
x-101 x-102 Y-303 Y-304 Pemesanan
DKI Jakarta X X X X PT Citra Matra Lestari
Jawa Barat X X X X Laporan Laba-rugi
Penjualan Rp 30.000.000
Jawa Tengah X X X X
HPP 18.000.000
Jawa Timur X X X X 4.500.000
Laba kotor Rp 12.000.000
DIY X X X X
Biaya administrasi dan umum 10.000.000
Total X X X X 0.000.000
Laba bersih operasi Rp 2.000.000

PT Citra Matra Lestari


Direksi
1 -
2 -
3 Direktur Produksi 19.000.000 Jumlah biaya Rp 29.000.000
4 Biaya manufaktur 19.000.000
5 Biaya administrasi dan umum Rp 10.000.000
Total 29.000.000

19
PT Citra Matra Lestari
Neraca
Kas Rp 3.000.000
Piutang Dagang 4.000.000
Persediaan Produk Jadi 5.000.000
Persediaan Bahan Baku 1.000.000
Aktiva Lancar Lain 1.000.000
Aktiva Tetap 9.000.000
Total Aktiva Rp 23.000.000

Uang Lancar Rp 6.000.000


Utang Jangka Panjang 4.000.000
Modal Saham 6.000.000
Laba Diitahan 7.000.000
Total Utang dan Modal Rp 23.000.000

20
DAFTAR PUSTAKA
Drs krismiaji:sistem informasi akuntansi edisi tiga,penerbit UPT-STIM,2010

21

Anda mungkin juga menyukai