BAB IV
INSTRUMENTASI PADA BENDUNGAN
4.1 UMUM
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang instrumentasi geoteknik dan alat
ukur lainnya pada pondasi dan tubuh bendungan, dan menyediakan serta
memasang semua alat pengukuran penunjang pada bangunan terminal, sesuai
dengan yang tertera dalam spesifikasi teknik dan Gambar.
Peralatan pengukuran pada tubuh bendungan dan pondasinya terdiri dari:
- Open Standpipe pizometer
- Crest settlement point
- Surface settlement point
- Seepage water measuring device
- Inklinometer kombinasi dengan Multi layer settlement
Penyedia Jasa harus menyerahkan secara rinci semua alat-alat instrumentasi dan
material yang diusulkan untuk mendapat persetujuan Direksi serta detail prosedur
untuk pemasangan alat dan operasi pembacaan dan pemeliharaan.
Penyedia Jasa harus memasang semua peralatan sesuai dengan prosedur yang
dibuat oleh pabrik dan sesuai dengan syarat spesifikasi. Bagi pemasangan
peralatan ini, Penyedia Jasa menugaskan supervisor/pengawas yang
berpengalaman dalam pemasangan pekerjaan yang disetujui Direksi. Supervisor /
Pengawas dari Penyedia Jasa juga harus memberi pengarahan kepada staf tim
Operasi dan Pemeliharaan Bendungan Merancang dalam pembacaan,
pengoperasian dan pemeliharaan serta perawatan peralatan instrumentasi yang
terpasang.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang semua surface settlement point
dan crest settlement point, termasuk pipa-pipa, pipe fittings dan beton seperti
ditunjukkan gambar termasuk juga pengadaan alat baca yaitu Total Station 1 set
lengkap.
Surface settlement point dipasang pada puncak bendungan dibagian hulu dan hilir
setiap jarak 50 m dan pada lokasi berm hilir setiap 50 m.
Pipa-pipa dan fittings untuk slope surface settlement dan crest surface settement
survey points harus terbuat dari baja lunak yang digalvanisir.
Segera setelah pemasangan dan pembetonan pipa pada titik-titik tertentu, posisi dan
ketinggian di survai dan data ini dilaporkan kepada Direksi.
Pemasangan Inclinometer :
1 Diperiksa semua bagian instrumen, material dan peralatan apakah sudah
lengkap.
3. Disiapkan pipa selubung bagian bawah dengan koplingnya, diberi larutan
semen dan dikeringkan selama 12 jam
4. Diestimasikan gaya yang akan timbul dalam pipa selubung akibat tekanan
grouting
5. Panjang pipa selubung bagian bawah diukur (C), diperkirakan panjang gap
antara pipa selubung untuk mengantisipasi perubahan panjang pipa
6. Diuji pasang dulu satu kopling pada tiap bagian pipa selubung untuk memberi
kelonggaran pada perubahan perpanjangan atau perpendekan
3. Setelah 24 jam, probe dimasukkan ke pipa akses dan diukur jarak antara posisi
magnet dengan ujung atas pipa akses. Elevasi ujung pipa akses diukur dengan
survai untuk menentukan elevasi posisi ring magnet.
4. Pelat atau spider magnet dipasang pada setiap elevasi tertentu yaitu pada
kedalaman 4,00 m dan 8,00 m dari puncak di lapisan urugan dan pada
kedalaman 15,00 m dan 22,00 m. Setelah terpasang, posisi masing-masing
spider magnet diukur dengan probe, dan elevasi ini dicatat sebagai elevasi awal
masing-masing magnet. Perbedaan elevasi awal dengan elevasi saat tertentu
merupakan besarnya penurunan pada waktu pengukuran itu.
5. Pada bagian teratas dilindungi dengan kotak beton dan ujung atas pipa akses
dengan sumbat (cap) kedap air.