Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI METODA GEOFISIKA

DALAM EKSPLORASI MINERAL LOGAM DAN BATUBARA

Oleh :
Budhi Priatna
Sub Dit. Geofisika dan Pemboran Eksplorasi

SARI
Penyelidikan geofisika yang telah dilakukan oleh Sub.Dit Geofisika, Direktorat
Sumberdaya Mineral sampai saai ini, baik yang ditunjang oleh dana APBN maupun berupa
kerjasama dengan pihak ketiga antara lain meliputi eksplorasi mineral logam untuk berbagai
tipe mineralisasi, eksplorasi batubara dalam kaitannya dengan studi cekungan pengendapan
batubara dan beberapa penyelidikan geofisika untuk bahan galian industri.
Penerapan metoda geofisika secara terintegrasi untuk beberapa tipe mineralisasi yang
berbeda telah menunjukan hasil-hasil yang baik dan sangat membantu para akhli eksplorasi
dalam melokalisir daerah prospek mineralisasi.
Dalam eksplorasi endapan batubara, metoda geofisika sangat membantu terutama
dalam eksplorasi yang bersifat regional sampai semi regional dalam menentukan batas-batas
suatu cekungan sedimentasi yang berkaitan dengan pengendapan batubara, struktur geologi
yang mempengaruhi terhadap kontinuitas penyebaran batubara dan intrusi batuan yang
mempengaruhi terhadap kualitas batubara.
Dalam disiplin lainnya, metoda geofisika sangat intensip digunakan antara lain dalam
eksplorasi minyak bumi, panas bumi, geohidrologi, geologi teknik, antropologi dan bahkan
dalam pencarian harta karun.

yang didukung oleh kemampuan individu


1. PENDAHULUAN
yang tinggi.
Sebagai bagian dari Direktorat
Untuk memenuhi kriteria tersebut di
.Sumberdaya Mineral, tugas Sub.Dit
atas Sub.Geofisika, khususnya Direktorat
Geofisika diantaranya ialah melakukan
Sumberdaya mineral telah melakukan
pemetaan struktur geologi bawah
intensifikasi dalam pengadaan peralatan
permukaan yang berfungsi sebagai
teknologi tinggi antara lain, seismik
penunjang eksplorasi dalam melokalisir
refleksi, IP dan Well Logging, pengadaan
daerah prospek mineralisasi dan keberadaan
komputer dan program-program aplikasi.
endapan batubara
Pendidikan formal maupun nonformal
Keberhasilan hasil penyelidikan berupa kerja sama dengan pihak ketiga
geofisika tergantung dari tiga faktor utama yang mempunyai pengalaman dalam bidang
yaitu: i.). Pengambilan data yang benar eksplorasi dalam rangka alih teknologi
yang meliputi penentuan metoda yang untuk mendapatkan sumberdaya manusia
tepat, ketelitian alat dan kualitas operator yang berkualitas.
ii.) Pengolahan data yang ditunjang oleh
fasilitas yang memadai dan iii.). Interpretasi
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000
5-1
Aplikasi metoda geofisika dalam
eksplorasi mineral merupakan disiplin yang Hasil penyelidikan menunjukan
sangat sulit, karena disatu pihak dituntut bahwa daerah mineralisasi ditunjukan oleh
untuk memberikan hasil yang nyata, anomali magnet, chargeability dan SP
sedangkan dilain pihak kondisi alamiah negatip tinggi. Anomali magnet mencapai
yang sangat tidak homogen dan kecilnya besaran mencapai lebih dari 1000 gamma
kontras sifat fisika yang ada, menyebabkan sedangkan anomali IP menunjukan harga
hasil yang diperoleh sangat sulit untuk backround kira-kira 20 mV. Anomali SP
diprediksi dan diinterpretasi. Meskipun pada pusat inrusi porpiri mencapai – 350
demikian dari sekian banyak penyelidikan mV. Hasil pemboran menunjukan bahwa
yang telah dilakukan, tidak sedikit yang anomali magnet tinggi yang tidak ditunjang
berhasil memberikan gambaran yang baik oleh IP tinggi tidak menunjukan adanya
dan informatip terhadap para manager mineralisasi. (lihat Gambar 1).
eksplorasi.
Beberapa hasil penyelidikan geofisika
yang cukup baik yang pernah dilakukan 3. APLIKASI METODA GEOFISIKA
antara lain akan dibahas dalam pembahasan PADA EKSPLORASI MINERAL
di bawah ini. LOGAM TIPE EPITHERMAL
SULFUR RENDAH

2. APLIKASI METODA GEOFISIKA Lokasi penyelidikan yaitu di daerah


PADA EKSPLORASI MINERAL Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Jawa
LOGAM TIPE PORPIRI Barat. Metoda geofisika yang diterapkan
yaitu metoda geomagnet, tahanan jenis dan
Lokasi penyelidikan yaitu di gayaberat.
daerah Dawagu, Irian Jaya. Metoda Alat yang digunakan terdiri dari :
geofisika yang diterapkan dalam
penyelidikan ini yaitu IP, Geomagnet - Dua buah Proton Magnetometer
dan potensial diri (SP). Geometric, buatan USA, model G.856.
Alat yang digunakan antara lain : - Satu unit alat ukur tahanan jenis merk
NANIURA, hasil rakitan Sub. Dit.
- Alat IP buatan IRISH INSTRUMENT Geofisika, DSM.
Inc. yaitu konsorsium antara BRGM
dan OYO Co, terdiri dari transmitter - Gravimeter La Coste & Romber model
VIP-3000 dengan kemampuan G.827, buatan Canada.
mengirim arus maksimum 3 amper, dan Hasil penyelidikan menunjukan
alat penerima ELREC-T sistim digital adanya struktur patahan berarah hampir
yang dapat mengukur IP dengan cara utara-selatan yang ditunjukan oleh kontak
time domain maupun frekuensi domain. antara pola anomali magnet rendah dan
- Dua buah Proton Magnetometer anomali tinggi tinggi dan kelurusan anomali
Geometric, buatan USA, model G.856. gayaberat rendah sebagai pantulan dari
zona lemah yang mempunyai densiti lebih
- Satu unit alat ukur SP yang terdiri dari rendah. Mineralisasi ditunjukan oleh
dua buah elektroda tak terpolarisasi, anomali tahanan jenis tinggi dengan bentuk
digital voltmeter dan kabel.
khas seperti yang ditunjukan model anomali
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000
5-2
tahanan jenis Pongkor yang terdapat pada epithermal sulfur tinggi yaitu dengan
zona patahan yang diinterpretasikan sebagai adanya native sulfur dan alunit berkorelasi
pantulan dari zona vein kuarsa (lihat dengan anomali gayaberat rendah yang
Gambar 2). dilalui oleh kelurusan kontur anomali yang
ditafsirkan sebagai struktur patahan (lihat
Gambar 3).
4. APLIKASI METODA GEOFISIKA
PADA EKSPLORASI MINERAL 5. APLIKASI METODA GEOFISIKA
LOGAM TIPE EPITHERMAL PADA ENDAPAN EMAS PLACER
SULFUR TINGGI
Lokasi penyelidikan yaitu di daerah
Lokasi penyelidikan yaitu di daerah Takaoi, Kabupaten Kahayan Hulu,
Teluk Awang, Kabupaten Lombok Tengah, Kalimantan Tengah. Metoda yang
Nusa Tenggara Barat. Metoda yang diterapkan dalam penyelidikan ini yaitu
digunakan yaitu geomagnet, tahanan jenis metoda tahanan jenis dengan
dengan cara pemetaan Schlumberger dan mengaplikasikan konfigurasi dipole-dipole
dipole-dipole dan cara gayaberat. dan Schlumberger sebagai kontrol terhadap
• Alat yang digunakan antara lain : hasil dipole-dipole.
• Dua buah Proton Magnetometer Alat yang digunakan yaitu alat
Geometric, buatan USA, model G.856 tahanan jenis SAS –3000 buatan Swedia.
• Satu unit alat ukur tahanan jenis merk Hasil penyelidikan menunjukan
NANIURA, hasil rakitan dengan jelas adanya tiga lapisan tiga lapisan
Sub.Dit.Geofisika, DSM yaitu lapisan tanah penutup dengan
ketebalan rata-rata 3 meter, lapisan aluvium
• Gravimeter La Coste & Romber model
dengan ketebalan 7 sampai 10 meter yang
D.114, buatan Canada.
ditempati oleh konglomerat dan sisipan
Hasil penyelidikan menunjukan lempung dan batuan dasar pada kedalaman
kelurusan kontur anomali, berarah utara- antara 10 sampai 15 meter.
selatan, timurlaut-baratdaya sampai hampir
Akumulasi bijih-bijih emas terdapat
barat-timur yang ditunjukan oleh peta
pada lapisan konglomerat umumnya pada
anomali magnet, gayaberat dan tahanan
bagian dasar yaitu kontak antara batuan
jenis dan ditafsirkan sebagai struktur
dasar dan konglomerat (Lihat Gambar 4).
patahan. Struktur patahan yang ditunjukan
oleh hasil penyelidikan geofisika ini
ditunjang oleh adanya kenampakan di 6. APLIKASI METODA GEOFISIKA
lapangan. DALAM EKSPLORASI ENDAPAN
Analisa kimia pada batuan breksi BATUBARA
yang tersilisifikasi yang diambil pada zona
patahan berarah utara-selatan, timurlaut- Contoh penyelidikan geofisika
baratdaya menunjukan adanya kandungan untuk batubara yaitu penyelidikan
unsur Au mencapai 147 ppb. struktur geologi dengan menggunakan
metoda seismik refleksi di daerah
Daerah yang terletak di bagian utara Bayung Lincir, Kabupaten Banyuasin ,
yang mengindikasikan tipe mineralisasi Sumatra Selatan dan penyelidikan
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000
5-3
struktur cekungan di daerah Cisasah, 7. PERALATAN GEOFISIKA
Cidadap dan Cibuniasih, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat. - Peralatan geofisika dalam kondisi baik
yang ada di Sub.Dit.Geofisika dan
Alat yang digunakan di daerah Pemboran Eksplorasi, DSM
Bayung Lincir yaitu alat seismik Mc.Seis-
170, Model 1119, 24 saluran, buatan - Tiga buah Gravimeter La Coste &
Jepang. Romberg, Model G.914, G.422 dan
Microgravimeter, Model D-114.
Alat yang digunakan di daerah
Tasikmalaya yaitu Gravimeter La Coste & - Tiga buah Proton Magnetometer, Model
Romberg, Model G.178 dan G.365, buatan G856, 1 Base Station Proton
Canada dan 3 buah GPS Trimble, Model Magnetometer, Model G-866, Satu
4000 ST, buatan Trimble C0.Ltd, USA buah Proton magnetometer,Model G-
dengan tingkat kesalahan vertikal kurang 816 dan 1 Proton Magnetometer Model
dari 1 meter. G-826
Penyelidikan seismik dilakukan - Dua buah alat ukur kerentanan magnet
dengan dengan jarak antar geophone 5 - Tiga unit alat geolistrik, merk
meter dengan coverage 1200%. Sumber NANIURA, hasil rakitan
gempa yaitu bahan peledak racikan yang Sub.Dit.Geofisika, DSM.
ditanam dengan kedalaman rata-rata 1
meter.
Hasil penyelidikan seismik - Satu unit alat IP, buatan IRISH Inst,
menunjukan adanya beberapa reflektor konsorsium antara OYO, Jepang dan
sebagai pantulan dari kontak lapisan batuan, BRGM Perancis.
pada kedalaman nol sampai 50 meter di - Alat Geonic EM-16 VLF
bawah permukaan. Perlipatan lapisan
batuan nampak terlihat dengan jelas dengan - Dua unit alat Well Logging, merk OYO
kemiringan maksimum 10o. Struktur - Alat seismik refraksi/refleksi :
patahan dicirikan oleh adanya diskontinuiti Mc.Seis 1500, buata OYO Inc. Jepang
reflektor atau offset lapisan batuan. Sistim Strata View - 60 channel, buatan
pengendapan atau lingkungan pengendapan Geometric, USA
dapat diperkirakan dari pola reflektor yang
ditunjukan seperti terlihat pada bagian
timur laut dan baratdaya yang menunjukan 8. KESIMPULAN
pola “braided river” (Lihat Gambar 5). Dari hasil penyelidikan geofisika
Hasil penyelidikan gayaberat di seperti yang ditunjukan oleh beberapa
daerah Cisasah, Cidadap dan Cibuniasih, contoh di atas dapat disimpulkan bahwa.
Kabupaten Tasikmalaya, menunjukan 1. Penentuan metoda dalam penyelidikan
dengan jelas adanya struktur cekungan yang tergantung pada jenis endapan dan
direfleksikan oleh anomali bouguer rendah. lingkungan geologinya.
(Lihat Gambar 6 dan 7).
2. Metoda magnet dan IP memberikan
hasil yang baik untuk penyelidikan
mineral logam tipe porpiri. Adanya
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000
5-4
mineralisasi pada anomali magnet IP merupakan alternatip untuk
tinggi harus diklarifikasi oleh membuktikan ada atau tidak adanya
penyelidikan IP. mineralisasi di daerah ini.
3. Mineralisasi tipe epithermal sulfur 5. Penerapan metoda tahanan jenis, yaitu
rendah dikontrol oleh struktur patahan kombinasi antara dipole-dipole dan
yang dapat ditunjukan oleh hasil Schlumberger memberikan informasi
penyelidikan magnet dan gayaberat. yang diharapkan dalam penyelidikan
Vein kuarsa yang diperkirakan mineral logam tipe placer. Penyelidikan
mengandung mineralisasi ditunjukan ini adalah penyelidikan tidak langsung
oleh harga tahanan jenis tinggi. Masih yaitu penyelidikan ditujukan untuk
diperlukan klarifikasi dari hasil bor. menentukan lapisan pembawanya,
dalam hal ini konglomerat (Alluvium).
4. Aplikasi metoda gayaberat, magnet dan
tahanan jenis untuk tipe mineralisasi 6. Penerapan metoda geofisika untuk
epithermal sulfur tinggi di daerah ini batubara dengan sasaran studi cekungan
kurang memberikan gambaran yang harus mencakup daerah yang cukup luas
jelas mengenai daerah prospek dengan menggunakan alat gayaberat.
meskipun hasil penyelidikan Penyelidikan struktur bawah permukaan
menunjukan adanya kelurusan- yang lebih bersifat lokal dapat
kelurusan anomali yang ditafsirkan dilakukan dengan cara seismik. Untuk
sebagai pantulan dari struktur patahan. melokalisir daerah intrusi yang ada
Hal ini disebabkan oleh kurang kaitannya dengan penyebaran antrasit
kontrasnya sifat-sifat fisika yang ada, dapat dilakukan dengan metoda magnet.
kurang prospeknya daerah yang
diselidiki atau penerapan metoda yang
masih kurang tepat. Penerapan metoda

DAFTAR PUSTAKA

1. Hamzah. E dkk, 1995, Penyelidikan Gayaberat untuk Struktur Cekungan di Daerah


Cisasah, Cidadap, dan Buniasih, Kabupaten Tasikmalaya, Perpustakaan Direktorat
Sumberdaya Mineral, Bandung.
2. ………..,1999, Penyelidikan Seismik Refleksi Dangkal di Daerah Prospek Batubara
Sungai Lilin dan Bayung Lincir, Kab.Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Perpustakaan
Sub.Dit.Geofisika dan Pemboran Eksplorasi, Direktorat Sumberdaya Mineral, Bandung.
3. Priatna, B, Sutrisno, Muchlis,A, 1999, Laporan Hasil Eksplorasi Geofisika Logam di
Daerah Teluk Awang, Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
4. Sutrisno, Priatna,B, Arsadipura,S, 1998, Eksplorasi Geofisika Mineral Logam di Daerah
Cikalong Kulon, Kab.Cianjur, Jawa Barat, Perpustakaan Direktorat Sumberdaya
Mineral, Bandung.

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5-5
Gambar 1. Aplikasi Metoda Geofisika pada Endapan Primer Au-Cu, Tipe
Mineralisasi Porphyry, di Daerah Dawagu, Irian Jaya

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5-6
Gambar 2. Aplikasi Metoda Geofisika pada Endapan Primer Tipe Mineralisasi
Epithermal Sulfur Rendah di Daerah Cikalong Kulon, Kab. Cianjur,
Jawa Barat

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5-7
Gambar 3. Aplikasi Metoda Geofisika pada Endapan Primer Tipe Sulfur Tinggi di
Daerah Teluk Awang, Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5-8
Gambar 4. Aplikasi Metoda Geofisika Tahanan Jenis pada Endapan Emas Placer
di Daerah Takaoi, Kalimantan Tengah

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5-9
Gambar 5. Penampang Kedalaman Seismik Refleksi Lintasan III Daerah Bayung
Lincir, Kab. Musi Banyuasing, Sumatera Selatan

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5 - 10
Gambar 6. Aplikasi Metoda Geofisika Gayaberat untuk menentukan struktur
cekungan di Daerah Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5 - 11
Gambar 7. Penampang Anomali Gayaberat Daerah Cisasah, Kab. Tasikmalaya,
Jawa Barat

Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000


5 - 12

Anda mungkin juga menyukai