1) 2)
Rahayu Kusuma Risdianto dan Undang Hernawan
1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Bumi “Lemigas”
2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
ABSTRAK
Indeks Kualitas Lingkungan (IKL) dapat digunakan untuk memantau kondisi lingkungan. Analisis Indeks
Kualitas Lingkungan (IKL) dilakukan di kawasan industri migas di perairan Laut Natuna. Studi ini menggunakan
data penginderaan jauh dan analisa sembilan parameter kualitas air dari 15 titik lokasi untuk menyusun algoritma
kualitas air. Hasil dari studi ini menunjukkan distribusi IKL tergolong kriteria baik (70-91) dan sangat baik (91-100).
Nilai IKL baik berada di bagian Utara (U) sampai Timur Laut (TL) dan Timur (T) sampai Selatan (S) dan terlihat
dominan di bagian Selatan (S) sampai Utara (U). Nilai IKL sedang berada di bagian Barat Daya (BD) sampai Barat
(B). Distribusi IKL sangat baik dominan berada di bagian Utara (U) sampai Timur Laut (TL), Timur (T) sampai
Selatan (S) dan terlihat dominan di bagian Timur Laut (TL) sampai Timur (T).
Kata kunci: IKL, penginderaan jauh, MODIS, kualitas Air, perairan Natuna.
ABSTRACT
Environmental Quality Index (EQI) can be used for monitoring of environmental condition. Analysis of
Environmental Quality Index (EQI) in petroleum and gas industry area had been done at Natuna waters. This study was
based on remote sensing data and analysis data of nine water quality parameters from fifteen sampling sites to arrange
water quality algorithm. The result shows that the distribution of EQI is within good (70-91) to very good (91-
100) criteria. The good value of EQI is distributed from north (N) to north east (NE) and east (E) until south
(S) that is dominated at the soutern to northern parts. The medium value of EQI is in southwest to west parts.
The very good EQI is dominated at the north (N) until North East (NE), East (E) to southern parts that is
dominated at the northeast to eastern parts.
Keywords: EQI, Remote Sensing, MODIS, Water Quality.
1
2
4
3
5
6
9 8
10
12
11
14
13
15
Cropping
Hasil analisis laboratorium Masking
!
Penajaman Citra
!
Survei Lapangan
s
sehingg diperoleh model !
Analisis Laboratorium
a
persamaa algoritma. Kurva
!
PT
65
SP L
29.6 60
29.4
M
55
29.2
50
29
Nilai Digital B31 45
28.8
730 740 750 760 770 780 790 800 810 Total ND B4+B11+B14
40
37000 37500 38000 38500 39000 39500 40000 40500 41000 41500
-a
2
Chlorophyll x - 245.1 R 2 = 0.9151
Klorofil-a = 0.6692 p – 245.1 ; r = 0.9151
iKonsentras Klorofil
16
Total ND : B1+B3+B4+B8+B9+B10+B11+B12+B13+B14
0.8 14
an
0.7
12
0.6 10
h
8
0.2
Kekeru
0.5
0.4
6
0.3 4
0.1 2 2 2
Rasio B3/B14
0
365 370 375 380 385 390
Kekeruhan TURBID= -= 6.5114Ln(x)-6.5114u+ +77.615 77.615; r
0
= R0.83191 =0.8319
132000 134000 136000 138000 140000 142000 144000 146000 148000 150000
0.0015
0.05
0.001
Nitrat
0.04
0.03
0.02
Konsentrasi Klorofil-a
0
0 5 10 15 20
1.5
(DO)
6.7
Dissolved Oxygen
6.6
6.3
6.5
6.4
B
1
6
0.5
6.2
2
Dissolved Oxygen (DO)
6.1
DO = 5.9892 0.0373 0.0373
x 2
; r = 0.8906
0
DO = 5.9892x R = 0.8906 5.9 6 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8
5.9
Konsentrasi Klorofil-a Kurva Hubungan BOD dengan DO
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
7.6
pH = 2.4871 Ln(q) – 3.1129 ; r = 0.8162
2
E-Coli = 764.53x - 413 R 2 0.806
1200
E-Coli = 764.53z – ; r = 0.806
pH
413 7.4
1000 7.2
E - C o li
800
600
6.8
400
200 6.6
MPT+DO+Nitrat+Posfat
50 55 60 65 70 75 80 85
BOD
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 Kurva Hubungan pH dengan Total Nilai
MPT+DO+Nitrat+Posfat
Kurva Hubungan E-Coli dengan BOD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Suhu (0C) 29.8 29.9 30 29.7 29 30.1 29 29.7 29.5 29.6 29.8 29.6 29.6 29.5 29.7
Kekeruhan (NTU) 0.77 0.53 0.41 0.37 0.1 0.85 0.28 0.39 0.37 0.34 0.48 0.32 0.28 0.2 0.53
Massa Padatan Tersuspensi 70 72 59 65 45 75 55 63 57 57 57 54 55 51 60
(TSS)
Klorofil-a (mg/m 3) 0.1563 0.936 0.2883 0.56 0.2775 0.1161 1.205 0.3393 1.035 1.1878 1.1871 0.8826 1.029 0.743 0.4251
9 2 5 4 2
DO (mg/l) 6 6.5 6.2 6.3 6.1 6 6.6 6.2 6.7 6.5 6.6 6.6 6.7 6.5 6.3
BOD (mg/l) 0.4 1.8 1.2 1.7 1 0.8 2 1.4 2.1 2 1.9 2 2.2 1.5 1.4
pH 7.5 7.68 7.25 7.7 6.7 7.71 7.1 7.72 7.43 6.94 7.19 7.41 7.12 7.48 6.89
Nitrat (mg/l) 0.07 0.19 0.033 0.02 0.055 0.04 0.014 0.031 0.027 0.0152 0.0102 0.0149 0.013 0.0114 0.0318
7 8 6 8
Posfat (mg/l) 0.0022 0.001 0.0016 0.00 0.0023 0.0022 0.001 0.0017 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.0012 0.001
1
Bakteri E-Coli (MPN) 0 0 0 0 400 0 0 1100 0 0 0 100 0 0 600
Kriteria Lokasi/Wilayah
U - TL TL - T T - TG TG - S S - BD BD - B B - BL BL - U
Sangat Baik Tersebar Luasan Tersebar Tersebar Luasan Luasan Luasan Luasan
(91-100) Merata Dominan Merata Merata Kecil Kecil Kecil Kecil
Baik Tersebar Luasan Tersebar Tersebar Luasan Luasan Luasan Luasan Distribusi
(71-90) Merata Kecil Merata Merata Dominan Dominan Dominan Dominan
Pengkelasan
Cukup Luasan
(51-70) Kecil IKL
Buruk
(26-50)
Sangat Buruk
(0-25)
tidak berada pada wilayah perairan Indonesia, ini menunjukkan bahwa pengelolaan dan
namun berada di wilayah perairan Malaysia. monitoring kondisi lingkungan oleh
Tidak ada nilai IKL dengan kriteria buruk atau operator perusahaan migas di lokasi
sangat buruk. Hal ini berarti bahwa kondisi tersebut masih dapat dikatakan cukup
perairan secara umum masih dalam kondisi baik dan terkendali.
baik. Dengan demikian adanya aktivitas industri
migas pada lokasi studi, saat penelitian KESIMPULAN
dilakukan belum mempengaruhi secara Distribusi IKL daerah kajian menunjukkan
signifikan terhadap kondisi kualitas lingkungan kondisi perairan tergolong kategori sangat
perairan laut Natuna. Selain itu posisi wilayah baik
kajian yang jauh dari daratan (228 km dari 2
(6.518,11 km atau 26,62 %), baik
pulau Natuna) sehingga aktivitas dari daratan 2
(17.735,04 km atau 72,43 %) dan cukup
tidak berpengaruh secara nyata dan signifikan 2
seperti kegiatan manusia, pengaruh baik (232,61 km atau 0,95 %) dari total
sedimentasi maupun run off dari daratan. luasan wilayah studi sebesar
2
Kondisi 24.485 km . Secara umum kondisi perairan
laut Natuna yang dikaji masih dalam kondisi
baik
100 JURNAL GEOLOGI KELAUTAN
Volume 12, No. 2, Agustus 2014
(normal). Dengan kata lain aktivitas industri Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas
migas sampai saat ini di lokasi studi belum Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
berpengaruh terhadap kondisi kualitas Pertanian Bogor. Bogor. Tidak
lingkungan perairan karena program diterbitkan.
penanggulangan pencemaran dan proses Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut. Suatu
pemantauan kondisi perairan dilakukan dengan Pendekatan Ekologi (Penerjemah M.
baik oleh operator industri migas. Eidman, Koesbiono, Dietrich, Hutomo
dan
UCAPAN TERIMA KASIH Sukarjo). PT. Gramedia. Jakarta…h?
Penulis mengucapkan terima kasih Otto, W.R.. 1978. Environmental Indices,
kepada rekan-rekan kelompok Remote Theory
Sensing dan SIG PPPTMGB “Lemigas” and Practice. Ann Arbour Science
yang telah bekerja sama dalam Inc.
penelitian ini. Michigan. 120h.
Daftar Pustaka Platt, T. 1986. Primary Production of The
Ocean Water Column as A Function of
Cude G. C., 2001. OREGON Water Quality
Surface Light Intensity. Algoritms for
Index A Tool For Evaluating Water Remote Sensing. Deep Sea Research…
Quality Management Effectiveness. hal berapa?
Journal of the American Water
Resources Association. 37, h. 125- RSGIS-LEMIGAS, 2001. Remote Sensing
137. Baseline Environmental Study Banyu
Urip Development Onshore Pipeline
Kuring, N., M. R. Lewis,T. Platt and J. E. O’reilly. to Tuban Offshore Facility (Phase 2).
1990. Satellite Derived Estimated of PPPTMGB “LEMIGAS”. Jakarta
Primary Production on The North-West
Atlantic Continental Shelf. Research Great. Steinhart E. C., Schierow J. L, Sonzogni C.
Britain. W., 1982. An Environmental Quality
Index For The Great Lakes. Journal of
Mulia, L. 2007. Kondisi Lingkungan Perairan
The American Water Resources
Natuna Berdasarkan Data Citra MODIS
Association. 18, h. 1035-1031.
dan Indeks Kualitas Lingkungan. Program
Studi
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN 101
Volume 12, No. 2, Agustus 2014
102 JURNAL GEOLOGI KELAUTAN
Volume 12, No. 2, Agustus 2014