Anda di halaman 1dari 1

Bab 8.

Kajian Risiko
Risiko adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama
kelangsungan suatu proyek. Risiko tersebut dapat dinilai secara kualitatif ataupun
kuantitatif. Proses analisis risiko terdiri atas identifikasi risiko, alokasi
risiko, penilaian risiko, dan mitigasi risiko. Tujuan analisis risiko adalah agar
stakeholder dapat memperoleh manfaat finansial sebesar-besarnya melalui proses
pengelolaan risiko yang meliputi menghilangkan, meminimalkan, mengalihkan, dan
menyerap/menerima risiko tersebut.
Identifikasi Resiko
Identifikasi risiko dilakukan untuk mengetahui jenis risiko yang mungkin timbul di
dalam proyek. Untuk sektor perindustrian, khususnya usaha kawasan industri ,
risiko-risiko tersebut biasanya antara lain meliputi:
a. Risiko Lokasi
Risiko pencemaran ke lingkungan sekitar lokasi, keresahan masyarakat, dan
sebagainya.
b. Risiko Desain, Konstruksi dan Uji Operasi
Risiko keterlambatan penyelesaian konstruksi dan kenaikan biaya, kesalahan desain
atau desain yang tidak lengkap, ketidaksesuaian peralatan praktik, ketidakjelasan
spesifikasi output, risiko uji operasi, dan sebagainya.
c. Risiko Sponsor
Risiko karena adanya anggota konsorsium yang tidak dapat memenuhi kewajiban
kontraktualnya serta kinerja kontraktor EPC dan OPC yang buruk.
d. Risiko Finansial
Risiko tidak tercapainya perolehan biaya proyek (financial close), terjadinya
fluktuasi nilai mata uang dan tingkat bunga pinjaman, perubahan tingkat inflasi
yang signifikan, dan sebagainya.
e. Risiko Operasional
Risiko terjadinya perubahan biaya operasi & pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
praktik siswa, kerusakan peralatan, kenaikan biaya energi, tidak tersedianya tenaga
pengajar yang memadai, dan sebagainya.
f. Risiko Pendapatan
Risiko kegagalan penetapan retribusi awal, kegagalan penyesuaian retribusi sesuai
rencana dalam model finansial, perubahan volume output proyek, ketidaksiapan
availability payment dan sebagainya.
g. Risiko Politik
Risiko perubahan politik yang signifikan, pemutusan kerjasama akibat perubahan
regulasi, risiko mata uang asing (repatriasi, ekspropriasi, dan konversi).
h. Risiko Kahar
Risiko kahar politik akibat perang dan sebagainya, risiko bencana alam.
i. Risiko Kepemilikan Aset
Risiko hilang atau rusaknya aset, buruknya kondisi aset saat serah terima, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai