BAB I-V Pemodelan
BAB I-V Pemodelan
Disusun Oleh :
Halimatus Sa’diyah (2014030016)
Ihwan Rizali Nur (2014030023)
Nur Hasanah (2014030032)
Rahmatillah (2014030035)
Romilah (2014030037)
Tartilla (2014030051)
COVER
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.4 Tujuan.............................................................................................................3
1.5 Manfaat...........................................................................................................3
2.1 Psikologis.......................................................................................................4
4.1 Data...............................................................................................................11
i
4.5 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)...............................................15
BAB V PENUTUP................................................................................................18
5.1 Kesimpulan...................................................................................................18
5.2 Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
ii
Tabel 4.1 Data.......................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
tercantum dalam sasaran umum Riskesdas, saat ini sudah banyak pemerintah
daerah yang mulai merintis peraturan daerah mengenai Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di wilayahnya.
Diberlakukannya kebijakan dan peraturan yang tegas terhadap rokok ini
seharusnya membuat perilaku merokok di kalangan remaja, dalam hal ini adalah
mahasiswa STKIP PGRI Situbondo semakin berkurang, namun kenyataannya
tidak demikian dan cenderung sebaliknya. Kenyataan di lapangan peneliti melihat
langsung masih banyak mahasiswa yang merokok di sekitar wilayah kampus.
Selain itu, peneliti merasa tertarik melakukan penelitian terhadap
mahasiswa karena melihat beberapa penilitian sebelumnya yang terkait mengenai
perilaku merokok pada remaja rata-rata dilakukan terhadap siswa SMA dan
mahasiswa. Padahal menurut statistik dan fenomena di lapangan, usia remaja
yang mulai merokok cenderung semakin bergeser menjadi lebih muda. Sehingga
menimbulkan pertanyaan mengenai apa saja faktor-faktor yang berhubungan
dengan fenomena ini.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang Pengaruh Faktor Psikologis dan Lingkungan Sosial terhadap Perilaku
Merokok Mahasiswa STKIP PGRI Situbondo yang direpresentasikan dalam
sebuah model matematika.
1.4 Tujuan
Untuk mengetahui model matematika pengaruh faktor psikologis dan
lingkungan sosial terhadap kebiasaan merokok mahasiswa STKIP PGRI
Situbondo.
1.5 Manfaat
1. Untuk menambah bahan bacaan pustaka kampus tentang pengaruh
lingkungan psikologis dan sosial terhadap kebiasaan merokok .
2. Sebagai bahan kajian atau data awal untuk melakukan penelitian lebih
lanjut terhadap permasalahan pengaruh faktor psikologis dan sosial
terhadap perilaku merokok.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Psikologis
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche= jiwa dan logos= kata,
dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang
abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
R.S. Woodworth memberikan batasan tentang psikologi yang dikutip oleh
(M. Ngalim Purwanto, 2007) sebagai berikut: “Psychology can be defined as the
science of the activities of the individual”. Sedangkan menurut (Leon Schiffman
dan Leslie Lazar Kanuk, 2008) menyatakan : “Karakteristik psikologis merujuk
ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan”. Menurut (Stephen P.
Robbins dan Timothy A. Jugge, 2008) menyatakan : “psikologi dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan terkadang
mengubah perilaku manusia dan mahluk lain”.
Dari pengertian-pengertian diatas, maka penulis dapat simpulkan bahwa
psikologis adalah tingkah laku atau bisa dikatakan perilaku yang didorong oleh
jiwa/mental konsumen itu sendiri untuk melakukan segala aktivitasnya.
4
5
beserta pranatanya dengan symbol, nilai dan norma yang sudah mapan, serta terkait
dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan atau buatan (tata ruang).
Berdasarkan uraian di atas, lingkungan sosial dapat disimpulkan sebagai
lingkungan yang terdiri dari makhluk sosial yang membentuk sistem pergaulan yang
besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
c. Iklan Rokok
Banyaknya iklan rokok di media cetak, elektronik, dan media luar ruang
telah mendorong rasa ingin tahu remaja tentang produk rokok. Iklan rokok
mempunyai tujuan mensponsori hiburan bukan untuk menjual rokok, dengan
tujuan untuk mengumpulkan kalangan muda yang belum merokok untuk mencoba
8
Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih
bisa ditolerir; e=0,1
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
Untuk mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:
9
10
1 17 15 15
2 25 27 25
3 17 13 14
4 12 10 14
5 20 20 21
6 20 19 19
7 13 17 16
8 24 22 24
9 19 19 18
10 24 24 24
11 24 19 19
12 25 25 26
13 25 24 25
14 23 21 23
15 26 23 24
16 23 24 24
17 17 17 17
11
Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan
analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas. Untuk tingkat validitas
dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r
tabel. Untuk degree of freedom(df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel
dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 17-2 atau
df = 15 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,4821; jika r hitung (untuk tiap-tiap
butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item pertanyaan total
correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.2 Uji Validitas
Corrected Item
Item
Variabel Pertanyaan Total r tabel Keterangan
Pertanyaan
Correlation
6 Item
Faktor Psikologis 0.79 Reliabel
Pertanyaan
6 Item
Perilaku Merokok 0.785 Reliabel
Pertanyaan
Hasil olahan statistik yang dibantu program SPSS 17.0 for windows
menunjukkan bahwa:
Tabel 4.5 Uji Korelasi dan Determinasi
Berdasakan tabel 4.5 di atas diperoleh angka R sebesar 0,963. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara 3 variabel.
Sedangkan nilai R Square sebesar 0,927, hal ini mengandung arti bahwa
persentase sumbangan pengaruh variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap
variabel Y adalah sebesar 92,7%.
dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000 0,05 dan nilai F hitung
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa model matematika pengaruh faktor psikologis dan faktor
lingkungan social terhadap perilaku mahasiswa STKIP PGRI Situbondo dapat
diketahui dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan
Y=1,804+0,267X1+0,657X2.
5.2 Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan bisa menggunakan cakupan responden
yang lebih luas, memperbanyak variabel dependen dan independen, atau
menggunakan analisa multivariat untuk melihat faktor mana yang paling
mempengaruhi perilaku merokok remaja.
18
DAFTAR PUSTAKA
Abadi. 2005. Biaya Sosial Akibat Merokok. Jakarta: Majalah Tarbawi Edisi 104
Aditama, Yoga Tjandra. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Aula, L.E. 2010. Stop Merokok (Sekarang atau Tidak Sama Sekali). Yogyakarta:
Garailmu.
Barnett, E., & Casper, M. 2001. A definition of social environment. American:
Journal of Public Health.
Basyir. 2005. Perilaku merokok pada remaja SMP. Bandung : EGC
Departemen Kesehatan R.I. 2005. Rencana Strategi Departemen Kesehatan.
Jakarta: Depkes RI.
Istiqomah. 2004. Upaya Menuju Generasi Tanpa Rokok. Surakarta: Seti Aj
Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Indeks.
Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja.
Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nursalam & Efendi, F. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Purba, J. 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup, Yayasan Obor Indonesia.
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin
Molan), Edisi Bahasa Indonesia. Klaten: PT INT AN SEJATI
Soetjiningsih. 2004. Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.
Jakarta : Sagung Seto.
Wismanto, Y Bagus dan Y Budi Sarwo. 2007. Strategi Penghentian Perilaku
Merokok. Semarang :Unika Soegijapranata.
Yusuf Gunawan. 2001. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Prenhallindo.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
19
19
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN TUGAS PEMODELAN
LAMPIRAN
KUISIONER PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS DAN FAKTOR
LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK
MAHASISWA STKIP PGRI SITUBONDO
A. Data Diri Responden
Berilah tanda silang ( ) pada kolom jawaban yang sesuai dengan perilaku Anda.
Keterangan :
5 = Sangat setuju (SS)
4 = Setuju (S)
3 = Ragu-ragu (R)
2 = Tidak setuju (TS)
1 = Sangat tidak setuju (STS)
B. Perilaku Merokok
No PERNYATAAN STS TS R S SS
1. Saya mulai merokok setengah jam
setelah bangun pagi setiap harinya
supaya merasa lebih fresh/segar.
2. Saya merokok di tempat-tempat
umum, seperti di angkot/bus, di, di
pasar, di rumah makan, di tempat
rekreasi, di pinggir jalan.
3. Saya akan tetap merokok walaupun
ada orang yang terganggu dengan
asap rokok saya.
4. Menurut saya, ketika batang rokok
yang dihisap telah habis, maka batang
rokok berikutnya harus segera
dinyalakan.
5. Saya merokok di tempat-tempat
pribadi seperti di kamar tidur, di
rumah pada saat perasaan saya
gelisah ataupun galau.
6. Saya merokok di toilet/WC sambil
berfantasi/berangan-angan.
7. Saya akan mencari rokok jika saya
tidak merokok dalam seharinya.
8. Saya merokok lebh dari 10
batang/perhari
C. Faktor Psikologis