ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Primery Survey
Air way
Kemungkinan ada sumbatan jalan nafas, terjadi karena adanya penurunan kesadaran/koma sebagai
akibat dari gangguan transport oksigen ke otak.
Breathing
Circulation
Sebagai akibat diuresis osmotik, akan terjadi dehidrasi. Visikositas darah juga akan mengalami
peningkatan, yang berdampak pada resiko terbentuknya trombus. Sehingga akan menyebabkan tidak
adekuatnya perfusi organ.
Disability
Sekunder Survey
Bilamana managemen ABC menghasilkan kondisi yang stabil, perlu pengkajian dengan menggunakan
pendekatan head to toe.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan pasien dalam keadaan apatis sampai koma, tanda-tanda dehidrasi
seperti turgor turun disertai tanda kelainan neurologist, hipotensi postural, bibir dan lidah kering, tidak
ada bau aseton yang tercium dari pernapasan, dan tidak ada pernapasan Kussmaul.
Pemeriksaan fisik
Neurologi (Stupor, Lemah, disorientasi, Kejang, Reflek normal,menurun atau tidak ada.
Pulmonary (Tachypnae, dyspnae, Nafas tidak bau acetone, Tidak ada nafas kusmaul.
Integumentary (Membran mukosa dan kulit kering, Turgor kulit tidak elastis, Mata lembek, Mempunyai
infeksi kulit, luka sulit sembuh.
Gastrointestinal (Distensi abdomen danPenurunan bising usus)
Tersier Survey
Riwayat Keperawatan
Persepsi-managemen kesehatan
Riwayat DM tipe II
Riwayat keluarga DM
Nutrisi – metabolik
Anorexia
Eliminasi
Poliuria, nocturia.
Aktivitas – exercise
lelah, lemah.
Kognitif
Penglihatan kabur.
Gangguan sensorik.
Pemeriksaan Diagnostik
pH > 7,3.
Prioritas Masalah.
Intoleransi aktivitas
Intervensi :
Dapatkan riwayat pasien atau orang terdekat sehubungan lamanya atau intensitas dari gejala seperti
pengeluaran urine yang berlebih.
Rasional :
Membantu dalam memperkirakan kekurangan volume total. Tanda dan gejala mungkin sudah ada pada
beberapa waktu sebelumnya.
Rasional :
Hipovolemia dapat dimanisfestasikan oleh hipotensi dan takikardia. Perkiraan berat ringannya
hipovolemia, dapat dibuat ketika tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 10 mm Hg dari posisi
berbaring ke posisi duduk atau berdiri.
Pantau pola nafas seperti adanya pernapasan Kussmaul atau pernapasan yang berbau keton.
Rasional :
Paru-paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernapasan yang menghasilkan kompensasi alkalosis
respiratoris terhadap keadaan ketoasidosis. Pernapasan yang berbau aseton berhubungan dengan
pemecahan asam aseto-asetat dan harus berkurang bila ketosis harus terkoreksi.
Pantau frekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan otot bantu napas, dan adanya apnea dan
munculnya sianosis.
Rasional :
Koreksi hiperglikemia dan asidosis akan menyebabkan pola dan frekuensi pernapasan mendekati normal.
Tetapi peningkatan kerja pernapasan, pernapasan dangkal, pernapasan cepat, dan munculnya sianosis
mungkin merupakan indikasi dari kelelahan pernapasan dan mun