Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
akan mendukung pencapaian tujuan bank yang bersangkutan dan pada gilirannya akan
meningkatkan outcome yang diharapkan.
TIPE-TIPE RISIKO
Risiko dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Risiko Murni (pure risk) : risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan
keuntungan tidak ada. Contoh : bencana alam
Menghindari risiko murni ini dengan cara asuransi, dengan demikian esarnya kerugian
dapat diminimalkan.
2. Risiko Spekulatif : suatu risiko yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Contoh: usaha bisnis, membeli saham.
2
Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar, setelah itu tingkatan risiko
yang ada untuk beberapa hazard dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko
ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang dapat diterima dan
mungkin hanya memerlukan pemantauan saja tanpa harus melakukan pengendalian.
e) Pengendalian risiko
Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan
berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko, dan lain-lain.
f) Monitor dan Review
Terhadap hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-
perubahan yang perlu dilakukan.
g) Komunikasi dan konsultasi
Dengan pengambilan keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil
manajemen risiko yang dilakukan.
3
Risiko daya beli (purchasing power risk) : risiko yang timbul akibat pengaruh
perubahan tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya
daya beli uang yang di investasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi.
Risiko mata uang (currency risk) : risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai
tukar mata uang domestik dengan mata uang negara lain.
4
Dalam situasi tersebut, perusahaan bisa mendanai risiko tersebut. Pendanaan bisa dilakukan
melalui beberapa cara, seperti menyisihkan dana cadangan , Self-insurance, dan captive
insures.
a. Dana Cadangan
Perusahaan menyisihkan dana tertentu secara periodik yang ditujukan untuk membiayai
kerugian akibat dari risiko tertentu.
b. Self – insurance dan Captive Insures
Pengelolaan dana cadangan bisa ditingkatkan lagi menjadi semacam asuransi untuk internal
perusahaan sendiri ( self-insurance ). Meskipun ada keberatan disini tidak mengindikasikan
adanya transfer risiko ke pihak luar. Risiko masih berada di perusahaan.
Dengan self – insurence, perhitungan dilakukan lebih teliti untuk menentukan berapa
besarnya premi yang harus disisihkan, berapa besarnya tanggungan yang bisa diberikan.
Captive – insurance dilakukan dengan mendirikan anak perusahaan asuransi yang menjadi
bagian dari perusahaan. Risiko dalam perusahaan bisa di asuransikan ke captive insurers
tersebut.
5
Penggabungan ( pool ) sumber daya oleh perusahaan asuransi yang diperlukan untuk
membayar tanggungan.
b. Hedging
Hedging atau lindung nilai merupakan salah satu bentuk risk transfer dengan
melibatkan pihak lain sebagai penanggung jawab bila terjadi kejadian yang tidak diinginkan
terjadi. Hedging biasanya terkait dengan perlindungan terhadap kewajiban membayar atau
kebutuhan akan uang asing. Misalnya kewajiban untuk dapat membayar hutang dalam dolar
atau dalam mata uang asing lainnya. Perubahan kurs mata uang asing terhadap rupiah
misalnya dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar misalnya saja waktu kejadian
kerusuhan Mei 1998 yang mendorong dollar terapresiasi terhadap rupiah yang mencapai
500%. Pada kondisi ini perusahaan yang melakukan hedging dengan kepemilikan atau opsi
membeli dollar dimasa depan akan sangat tertolong mengingat sesuai dengan perjanjian
forward atau future yang bersangkutan tidak harus membeli pada kurs yang akan datang
tetapi berdasarkan kesepakatan yang berlaku dalam kontrak. Untuk kondisi seperti ini
hedging sangat mirip dengan asuransi.
c. Incorporated
Incorporated atau membentuk perseroan terbatas merupakan alternatif transfer risiko,
karena kewajiban pemegang saham dalam perseroan terbatas hanya terbatas pada modal yang
disetorkan. Kewajiban tersebut tidak akan sampai ke kekayaan pribadi. Secara efektif,
sebagian risiko perusahaan ditransfer ke pihak lain, dalam hal ini biasanya kreditur
(pemegang hutang). Jika perusahaan bangkrut, maka pemgang saham dan pemegang hutang
akan menanggung risiko bersama, meskipun dengan tingkatan yang berbeda. Pemegang
hutang biasanya mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemegang
saham. Misalkan perusahaan bangkrut, asetnya dijual, hasil penjualan aset tersebut akan
diberikan ke pemegang hutang. Jika masih ada sisa, pemegang saham baru bisa memperoleh
bagiannya
6
KEPUTUSAN MEMILIH ALTERNATIF MANAJEMEN RISIKO
Alternatif manajemen risiko :
Frekuensi Severity
Teknik yang dipilih
( probabilitas ) ( keseriusan )
Rendah Rendah Ditahan
Tinggi Rendah Ditahan
Rendah Tinggi Ditransfer
Tinggi Tinggi Dihindari
Secara umum jika risiko mempunyai frekuensi yang sering dengan severity (keseriusan) yang
rendah, maka alternatif risiko ditahan merupakan alternatif yang paling optimal. Jika risiko
mempunyai frekuensi yang kecil tetapi mempunyai severity yang besar, maka alternatif
ditransfer merupakan alternatif yang optimal. Jika frekuensi dan severity tinggi, maka bank
bisa berpikir untuk menghindari risiko tersebut.
7
kerja.Karena aktivitas tersebut dilakukan sebelum terjadinya kecelakaan kerja, maka aktivitas
tersebut merupakan aktivitas sebelum risiko terjadi.
Pengendalian risiko juga bisa dilakukan pada saat terjadinya risiko. Sebagai contoh, kantong
udara pada mobil secara otomatis akan mengembang jika terjadi kecelakaan. Pengendalian
risiko bisa juga dilakukan setelah risiko terjadi.
STUDY KASUS :
1. Jelaskan dan beri ilustrasi antara pengendalian risiko, pendanaan risiko, dan asuransi
(misal, jika ada pengendalian risiko tinggi, premi asuransi yang dibayarkan menurun,
pendanaan risiko menurun, atau sebaliknya)!
Jawab :
Pengendalian risiko pada sebuah swalayan. Pada saat awal bulan maka akan terjadi
peningkatan penjualan, sehingga risiko tinggi yang bisa di timbulkan pada moment
tersebut, justru pihak toko tidak mempersiapkannya dengan baik sehingga barang
banyak yang kosong dan penjualan tidak maksimal. Pengendalian risiko yang bisa
dilakukan yakni disaat minggu ke-2 setiap bulannya, harus ada pengecekan dan
pengorderan maksimal dari pihak toko menghadapi awal bulan.
Pendanaan Risiko pada pemilik motor pribadi. Mereka menyisihkan dana tertentu
secara periodik misalnya sebesar 1% dari penghasilan yang ditujukan untuk
membiayai kerugian akibat dari risiko kerusakan motornya. Dari risiko normal
tersebut pendanaan dilakukan menggunkan dana yang sudah disisihkan sebelumnya.
Asuransi pada sebuah perusahaan. Misalnya saja perusahaan tersebut berisiko tinggi
mengalami kerugian, sehingga perusahaan tersebut memilih untuk mengasuransikan
perusahaannya untuk mengalihkan risiko tersebut. Pertanggungan kerugian ini
menyangkut perusahaan yang dirugikan oleh suatu sebab yang dapat
menghentikan/menghambat kegiatan perusahaan. Ganti kerugiannya biasanya
didasarkan kepada keuntungan kotor yang terlepas karena terhentinya kegiatan
perusahaan tersebut.
8
2. Jelaskan teori domino munculnya risiko! Beri ilustrasi untuk situasi yang riil disekitar
anda!
Jawab :
Ilustrasi situasi riil : kecelakaan kerja yang di alami seseorang. Misalkan orang itu
mempunyai temperamen tinggi karena tumbuh dewasa di lingkungan keras ( factor pertama).
Kemudian orang tersebut tidak mendengarkan saran orang lain atau tidak suka
memperhatikan kondisi sekitarnya (factor kedua). Kemudian orang tersebut bekerja di
lingkungan mesin atau bangunan yang rentan terhadap munculnya resiko kecelakaan kerja
(factor ketiga). Tiga factor tersebut cukup potensial untuk memmunculkan terjadinya
kecelakaan. Misalkan kecelakaan terjadi, dan orang tersebut ( dan barangkali orang lain di
sekitar) mengalami cidera.
Jawab :
Ada dua alternative dalam pendanaan resiko, yaitu dana cadangan, Self-insurance dan captive
insurers. Kelebihan dan kekurangan dari kedua alternatif tersebut yaitu :
9
Kelebihan :
Kekurangan :
Menuai kritik dari pemegang saham dan departemen lain atas penyisihan modal yang
cukup besar untuk memupuk dana khusus serta mempengaruhi besar dividen saat itu
Rendahnya hasil investasi dari dana khusus tersebut dibandingkan dengan hasil yang
dapat diperoleh jika modal tersebut diinvestasikan pada bidang produksi
Kontribusi yang dibuat pada dana khusus tersebut tidak memenuhi syarat biaya
mengurangi pajak korporasi, sedangkan premi diijinkan
modal terikat pada instrumen investasi jangka pendek, yang mudah dicairkan namun
tidak menghasilkan sebesar jika ditempatkan pada sejumlah instrumen investasi yang
tersedia bagi perusahaan asuransi,
Dalam masa tekanan finansial, dapat timbul godaan untuk meminjam dari dana
khusus tersebut mengurangi keamanan yang telah diciptakannya
4. Untuk risiko-risiko berikut ini, jelaskan alternatif manajemen risiko mana yang lebih baik!
a. Individu menghadapi risiko kecelakaan mobil
b. Importir indonesia harus membayar $1 juta tiga bulan mendatang
c. Manajer investasi menghadapi risiko perubahan harga sekuritas dalam portofolionya
d. Risiko ban bocor dengan kerangka severity/probabilitas
10
Jawab :
Pengendalian Risiko tersebut dengan cara dari individunya sendiri harus paham dan
patuh akan rambu-rambu lalu lintas, kemudian pada kendaraan yang dikendarai harus
dalam keadaan baik.
Pendanaan risiko. Individu tersebut bisa memilih untuk membiayai sendiri kejadian
tersebut dengan menggunakan dana cadangan ataupun Self – insurance dan Captive
Insures yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Pengalihan Risiko. Jika pendanaan risiko dirasa belum maksimal, maka individu
tesebut bisa mengalihkan risiko kecelakaan mobil yang dialami kepada pihak lain
seperti Asuransi. Tetapi dengan catatan bahwa siindividu tersebut telah mengikuti
asuransi sebelumnya dan aktif dalam membayar premi asuransinya. Asuransi tersebut
tidak terbatas pada asuransi jiwa saja, namun ada juga asuransi mobil sehingga jika
terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan maka mobil yang diasuransikan bisa
diperbaiki menggunakan dana dari asuransi yang telah ada.
11
dibandingkan dengan konsumen (misal satu-satunya penjual atau semua penjual juga
mengimpor produk dari luar negri), berarti resiko telah digeser dari produsen ke
konsumen. Sebaliknya apabila posisi konsumen lebih kuat dibanding produsen maka
resiko dapat dialihkan dari konsumen ke produsen.
Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko, yaitu dengan cara mengkombinasi atau
dengan menambah investasi (asset/aktiva/sekuritas) yang memiliki korelasi negatif atau
positif rendah sehingga variabilitas dari pengembalian atau risiko dapat dikurangi.
Konsep diversivikasi memberikan sebuah informasi yang relevan yang bisa digunakan
untuk mengukur ketidakpastian resiko investasi dengan menggunakan varian dari return.
Hasil pengukuran varian dari tersebut nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk
menganalisa saham-saham yang dapat dipilih untuk membentuk rangkaian portofolio
yang bisa memberikan return yang optimal.
Pengendalian Risiko dengan selalu Mengontrol kondisi kendaraan khususnya Ban motor
Pendanaan Risiko dengan Dana Cadangan, yakni menyisihkan sebagaian dana untuk
perawatan ban motor.
Tips perawatan ban motor :
Apakah telah terjadi kempis atau tidak, bila ban kempis maka kalian harus segera
memompanya.Bila kalian tidak memompanya ban akan bocor atau bisa saja jadi aus.
Serta pada saat berkendara sebaiknya tidak membawa beban berat yang berlebihan karena
hal ini dapat menyebabkan ban akan cepat rusak.
12
Berguna untuk mengetahui kelayakan ban motor kesayangan loe nih bray. Cek apakah
ban telah cukup aus dengan melihat tanda batas keausan ban motor.Periksa juga secara
keseluruhan ya, apakah ada yang retak atau tidak.
Bersihkan semua debu serta kotoran yang menempel pada permukaan ban. Lalu cungkil
semua kerikil yang masuk di sela-sela kembang ban sembari mencucinya.
Ini nih yang sering kita lihat, banyak bikers yang menjadikan kendaraannya untuk medua
mengangkut barang. Boleh-boleh aja sih, tapi jangan sampai sampai ngelebihin kapasitas
motor dan ban itu sendiri ya. Bila terus-terusan dipaksa, bukan hanya ban aja yang bakal
cepet rusak.Komponen motornya sendiri juga akan kena imbasnya loh.
Jika terjadi goyangan pada leher ban maka Anda harus segera perbaiki supaya ban ausnya
kemakan sebelah saja.
Karena pentil ban yang rusak bisa bikin angin di dalam ban motor keluar dan ban menjadi
gampang kempes. Cek kondisi pentil ban pun tidak susah, loe cukup meneteskan air di
pentil ban, kalau jadi gelembung berarti pentil ban motor kamu bocor.
Karena ban sepeda motor ente dapat terkena sinar matahari secara langsung. Hal itu dapat
menyebabkan ban semakin keras karena material bahan dasarnya berubah. Ban yang
mengeras lebih gampang untuk rusak, retak, atau bahkan robek. Nah, itu dia tipsnya dan
tidak ada salah anginnya di isi dengan Nitrogen bray. Karena gas Nitrogen dapat
meredam panas sehingga tekanan angin dalam ban enggak naik.
13
KESIMPULAN
Risiko dapat dikatakan merupakan akibat (atau penyimpangan realisasi dari rencana) yang
mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik
mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya
sesuai dengan rencana itu. Orang sering mengatakan bahwa setiap kegiatan mengandung
risiko atau lebih umum lagi dikatakan bahwa hidup kita ini penuh dengan risiko. Jadi apa
yang akan terjadi dimasa yang akan datang, kita tidak dapat mengetahui secara pasti.
Walaupun demikian orang harus berusaha agar ketidakpastian itu harus diperkecil atau orang
harus mengantisipasi segala kemungkinan itu dengan menyediakan beberapa tindakan
alternatif untuk menghadapi ketidakpastian itu. Dengan kata lain, risiko harus dimanajemeni
dengan sebaik mungkin, agar efektifitas perusahaan tidak terganggu. Risiko selalu ada dalam
setiap tindakan, terlebih dalam suatu perusahaan. Akan tetapi, yang terpenting adalah
bagaimana cara memanajemeni risiko tersebut agar tidak menghambat kegiatan suatu
perusahaan. Karena risiko yang tidak dimanajemeni dengan baik akan mengganggu
efektivitas perusahaan. Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko
serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strateginya mulai dari mengidentifikasi risiko,
mengukur dan menentukan besarnya risiko, lalu mencari jalan bagaimana menangani risiko
tersebut.
14