BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan panduan ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan resusitasi yang
seragam di RS Fathma Medika.
1
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSFM
BAB II
TATA LAKSANA
2.1 Definisi
Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) adalah
suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan keadaan henti nafas
atau henti jantung (kematianklinis) kefungsi optimal, guna mencegah kematian biologis.
Kematian klinis ditandai dengan hilangnya nadi arteri carotis dan arteri femoralis,
terhentinya denyut jantung dan pembuluh darah atau pernafasan dan terjadinya
penurunan atau kehilangan kesadaran. Kematian biologis dimana kerusakanotak tak
dapat diperbaikilagi, dapat terjadi dalam 4 menit setelah kematian klinis. Oleh Karena
itu,berhasil atau tidaknya tindakan RJP tergantung cepatnya dilakukan tindakan dan
tepatnya teknik yang dilakukan.
2.2 Indikasi
Resusitasi dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak bernafas serta pasien yang sadar,
namun nafasnya tersengal-sengal.
Menekan teratur pada dinding dada. Lokasi penekanan pada area, dua jari
di atas proxesus xifoideus.
Penekanan dilakukan dengan menggunakan pangkal telapak tangan.
Dengan posisi satu tangan diatas tangan yang lain. Tekanan pada tulang dada
dilakukan sedemikian rupa sehingga masuk 3-4 cm (pada orang dewasa).
Menjaga lengan penolong agar tetap lurus, sehingga yang menekan
adalah bahu (atau lebih tepat tubuh bagian atas) dan bukan tangan atau siku
Pastikan tekanan lurus ke bawah pada tulang dada karena jika tidak,
tubuh dapat tergelincir dan tekanan untuk mendorong akan hilang
Gunakan berat badan saat kita berikan tekanan, Dorongan yang terlalu
besar akan mematahkan tulang dada
Waktu untuk menekan dan waktu untuk melepas harus sama waktunya
Berikan kompresi 30x dengan kecepatan 80-100x/menit
Setiap 30 kali kompresi harus dikombinasikan dengan napas buatan
6) Mengkordinasikan antara kompresi dengan napas buatan
Setiap akhir 30x kompresi diselingi dengan 1-1,5 detik napas buatan
Rangkaian 30 kali kompresi dan 2 kali napas buatan diulang selama 5
kali siklus baru lakukan evaluasi nadi(tahap ke-8)
Lanjutkan resusitasi hingga petugas kesehatan datang
d. Setelah tim kode biru datang, akan dilakukan ALS
a. Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi dengan :
Adrenalin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
Atropin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
b. Ecg (rekam jantung)
Periksa jantung dengan ECG disertai alat DC shok bila nadi karotis tak teraba
3
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSFM
BAB III
DOKUMENTASI
Direktur,