Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah Rahmat, Inayah, Taufik dan
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga
makalah ini dapat membatu pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini kami akui masi banyak kekurangan karena pengalaman yang kami mikili sangat
kurang. Oleh karna itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awalnya terdapat beberapa sikap antara golongan tua dan golongan muda. Golongan
tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian jepang, lain halnya
perjuangan sendiri.
Proklamasi bukan berarti perjuangan selesai, masi ada perjuangan yang lebih berat
Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai beikut:
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa ini terjadi sehari sebelum kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi karena
pertentangan antara golongan tua dan golongan muda dalam menentukan waktu
tergabung dalam angkatan muda Indonesia yang dipimpin oleh Chairul Saleh telah
Agustus 1945 mereka mengetahui kekalahan Jepang melalui siaran Radio BBC di
adalah hak segala bangsa termasuk Indonesia, tanpa bergantung kepada bangsa
Pada hari yang sama, Sokarno dan Moh. Hatta kembali ke tahah air setelah
Saigon, Vietnam.
Golongan tua yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta lebih memilih melihat
dan melalui rapat PPKI tanggal 18Agustus 1945 seperti yang telah disepakati
Mereka tetap pada prinsipnya, sehingga terjadi perbedaan paham antara golongan
Soekarno dan Hatta ke luar kota, yakni ke Rengasdengklok sebelah timur Jakarta.
Diungsikan kedua tokoh ini oleh golongan muda bertujuan untuk menjauhkan
Golongan muda tetap memaksa kedua tokoh itu untuk melaksanakan proklamasi
dikumandangkan. Namun usaha golongan muda ini tidak berhasil. Kedua tokoh
itu tetap pada pendiriannya. Shodanco Singgih yang berada dipihak golongan
yang berada di Jakarta, yakni Ahmad seobardjo yang mewakili golongan pemuda,
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
berikut: