Anda di halaman 1dari 18

Lembar Diskusi Siswa

Pengamatan Diskusikan :
Inti Bumi (core) :

Mantel Bumi (mantle) :

Kerak Bumi (crust) :

Perubahan Bentuk Permukaan Bumi


Tenaga Endogen :

Tektonisme Penjelasan :

Vulkanisme Penjelasan :

Gempa Bumi Penjelasan :


BAB 5
BUMI DAN BENDA LANGIT

A. BUMI

Bumi dari luar angkasa.


Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya uang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bumi
memiliki atmosfer kaya akan oksigen, mengandung air yang sangat banyak, memiliki suhu relatif sedang sehingga
cocok untuk kehidupan makhluk hidup dan mengandung berbagai senyawa kimia yang juga mendukung kehidupan.
Semua hal tersebut tidak dimiliki oleh planet lain di manpun pada system tata surya.

1. Struktur bumi

Struktur Lapisan Bumi.

bumi berbentuk bulat seperti bola, tapi tidak sempurna. Bentuk bumi sedikit menggembung di bagian Ekuator dan
merata di bagain kutubnya, sehingga bentuknya sering juga disebut oblate ellipsoid (Oblate = merata). Para
ilmuwan membagi bumi menjadi tiga lapisan dari bagian tengah/pusat bumi ke bagian luar/permukaan bumi, yaitu :

a. Inti bumi (core)


Lapisan inti bumi terletak di bagian tengah/pusat bumi dengan ketebalan sekitar 3500 KM. menurut para ilmuwan,
pada inti bumi bagian luar terdapat bagian cair, sedangkan sebagian besar inti bumi bagian dalam berbentuk padat.
Kandungan lapisan inti bumi sebgian besar adalah besi dan nikel. Inti bumi sangatlah panas dengan temperature
diperkirakan mencapai 3000ºC - 5000ºC.
b. Mantel bumi (mantle)

lapisan mantel bumi adalah lapisan batuan yang menyelubungi lapisan inti dengan ketebalan sekitar 2900 KM.
Batuan di lapisan ini diperkirakan tersusun atas mineral mafic, yaitu campuran antara magnesium dan besi. Suhu
pada lapisan mantel bumi sekitar 2800ºC pada bagian yang dekat dengan inti dan 1800ºC pada bagian yang dekat
dengan kerak.

c. Kerak bumi (crust)

lapisan kerak bumi merupakan lapisan terluar dan paling tipis, dengan ketebalan sekitar 8 – 40 KM. Pada lapisan
inilah manusia dan makhluk hidup lain hidup. Lapisan bumi tersusun oleh batuan beku dan juga terdapat batuan
metamorf dan juga sedimen. Kerak bumi debedakan menjadi 2, kerak benua yang merupakan daratan yang memiliki
ketebalan sekitar 35 KM, dan dan kerak samudra yang tertutupi oleh perairan yang memiliki ketebalan hanya sekitar
7 KM.

2. Perubahan bentuk permukaan bumi.


Bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Terdapat lembah, gunung, dataran tinggi, dan dataran rendah. Selain
itu juga terdapat danau, sungai, air terjun, laut, selat, dan samudra. Kita juga akan menemukan pulau pulau keci,
pulau pulau besar, dan berbagai benua.

salah satu cara para ahli menjelaskan tentang keadaan permuakaan bumi melalui model maupun teori. Alfred
Wegener, seorang ahli meteorology dan geofisika, pada tahun 1915 menggemukakan suatu model bumi . Wegner
mengamati bahwa benua benua di bumi bila saling didekatkan akan pas satu sam lain, seperti puzzle. Oleh karena
itu Wegener mengajukan teori, bahwa benua di bumi pada awalnya satu, namun saling terpisah akibat gerakan
benua. Teori ini dikenak dengan Teori pergeseran benua (continental drift theory).
berdasarkan teorinya,Wegener membuat model suatu benua tunggal yang sangat besar disebut PANGEA, yang
menurutnya ada sekitar 300 juta tahun yang lalu. pangea kemudian pecah dan pecahan benua tersebut kemudian
semakin memisah menjadi benua benua seperti yang kita lihat sekarang.

beberapa tahun kemudian, yaitu sekitar tahun 1960-an, para ahli seismologi menunjukan bukti yang
mendukung teori Wegener. Para ahli tersebut menunjukan bahwa lempeng litosfer (lapisan batuan di kerak dan
mantel bumi) bergerak. Ahli geofisika juga menunjukan berdasarkan dat magnetik batuan bahwa benua benua telah
mengalami pergerakan memisah dengn jarak yang besar. Bukti bukti ini mendorong munculnya teori yang
disebut teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Teori ini menyebutkan bahwa terdapat sekitar 12 lempeng
yang menyusun permukaan bumi (kerak bumi). Peristiwa pergeseran benua karena aktivitas dari lempeng lempeng
tersebut. Tektonisme merupakan bagian dari tenaga geologi yang menyebabkan berbagai bentuk permukaan bumi .

tenaga geologi dibedakan menjadi 2, yaitu :


a. tenaga endogen, tenaga yang berasal dari dalam yang menyebabkan terbentuknya bangunan dari
permukaan bumi. Tenaga endogen sangat mempengaruhi keragaman bentuk permukaan bumi seperti
gunung, kawah, palung, dan lembah.
b. tenaga eksogen tenaga yang berasal dari luar yang merombak bangunan hasil tenaga endogen.

A, tenaga endogen

tektonisme

tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar yang meliputi
pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng.

vulkanisme

vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke lapisan lebih atas sampai
ke luar permukaan bumi. gerakan magma ini terjadi karena magma mengandung gas dan bertemperatur tinggi
sehingga menekan batuan di sekitarnya. Hal ini mengakibatkan munculnya bentukan seperti kubah atau gunung,
yang kita kenal sebagai gunung api.
Gempa

gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari peristiwa tektonisme
maupun vulkanisme, dan kadang kadang akibat runtuhan bagaian bumi secara lokal.

pusat gempa yang terletak di bawah kerak bumi disebut hiposentrum. Titik atau garis pada permukaan yang
tegak lurus diatas hiposentrum disebut dengan episentrum. Pada episentrum, getaran gempa pertama kali muncul ke
permukaan bumi. Dari episentrum, getaran permukaan mulai dirambatkan secara horizontal ke segala arah.
Berdasarkan penyebabnya, gempa dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sebgai berikut :

a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Petemuan lempeng merupakan zona
sember gempa tektonik. Gempa ini umumnya berkekuatan paling besar.

b. gempa vulkanik, terjadi disekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa waktu
setelah letusan utama.

c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi bagian gua yang runtuh, misalnya pada gua kapur atau lorong
petambangan yang lapuk.

Berdasarkan jarak focus atau kedalaman hiposentrumnya gempa dapat dibedakan menjadi :

a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km.

b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km

c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa juga dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa laut.
Getaran yang diakibatkan gempa laut terkadang menyebabkan gelombang pasang sangat besar yang kita kenal
dengan tsunami. Gelombang tsunami dapat juga terjadi akibat gempa yang mengiringi letusan gunung berapi
(gempa vulkanik).
Getaran gempa dapay diukur menggunakan alat yang dinamakan seismograf. Getran gempa ada yang
horizontal dan vertical sehingga alat pencatatnya pun ada 2 macam, yaitu seismograf horizontal dan sismograf
vertical. Untuk mengetahui beberapa besar intensitas gerakan akibat gempa, ada beberapa macam skala gempa yang
digunakan, yaitu skala mercalli, skala omari, dan yang sering didengar adalah skala richter .

b. tenaga eksogen
pada dasarnya, tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.
Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar bisa menjadi butiran yang lebih keci, sampai
menjadi sangat halus. Berdasarkan penyebabnya, terdapat 3 macam pelapukan, yaitu :
a. Pelapukan mekanik, disebabkan berbagai macam keadaan fisik antara lain perubahan suhu, pembekuan air dalam
celah batu, pelapukan glacial, peneglupasan, dan pengaruh dari cahaya matahari.
b. Pelapukan kimiawi, disebabkan terjadinya reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan.
c. Pelapukan organic, disebabkan aktivitas makhluk hidup, seperti organism kecil di dalam tanah, cendawan, dan lumut
yang melapukkan batuan tempatnya melekat.
Pengangkuan
Material yang sudah lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air mengalir, angin, es yang bergerak, dan gravitasi
bumi.

a. pengangkutan oleh air mengalir , sangat tergantung kepada berat jenis atau besarnya butiran benda yang
diangkut.

b. pengangkutan oleh angin, angin memiliki daya angkut tidak sekuat air

c. pengangkutan oleh glester (es). Glester mengangkut batuan berbutir besar dan kecil. Batuan yang diangkut glester
dikenal dengan nama moren.

d. Pengangkutan karena gravitasi, misalnya terjadi pada tanah didaerah yang terjal.
Pengikisan (erosi)

Media alam yang bergerak (air, angin, dan glester), terlebih setelah mengangkut benda padat, akan
mengikisbatuan yang dilaluinya.

Pengendapan (sedimentasi)

material yang dibawa oleh air, angin, atau glester pada akhirnya akan mengendap disuatu tempat. Pengendapan
terjadi di muara sungai, lembah, lereng, pantai, dan lainnya.

3. Tanah

tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tumbuh untuk mendapatkan nutrisi, air
dan sebagai tempatnya tumbuhannya.

tanah terbentuk melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organic dan jasad makhluk
hidup yang telah mati. Karakteristik tanah di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain. Hal ini
disebabkan banyak factor yang mempengaruhi pembentukan tanah. Perbedaan karkteristik tanah akan
mempengaruhi kualitas dan fungsi tanah.

a. Proses pembentukan tanah

tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan banhan induk yang telah terpecah dan terpisah,
disebut regolit. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan
air, udara, makhluk hidup (biota), dan bahan organic hasil pembusukan jasad makhluk hidup yang telah mati
(humus)

terdapat beberapa factor utama yang mempengaruhi pembentukan tanah, yaitu :


 Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman, tekstur, permeabilitas terhadap air, dan kandungan nutrisi
tanah.
 Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Misalnya, batuan di aderah beriklim panas dan lembap
akan mengalami pelapukan sangat cepat dibandingkan daerah lain. Iklim juga mempengaruhi jumlah humus (bahan
organic) yang terkandung dalam tanah, karena iklim mempengaruhi jumlah vegetasi yang merupakan sumber bahan
organic di tanah.
 Topografi, memngaruhi kedalamn dan permeabilitas tanah.
 Biota, berbagai makhluk hidup memengaruhi struktur dan kandungan tanah.
Waktu, tanah yang baru saja terbentuk cenderung memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan bahan induknya.
Seiring berjalannya waktu, tanah akan memiliki karkteristik- karakteristik baru yang berasal dari penambahan
senyawa organic, aktivitas makhluk hidup, dan peluruhan oleh air atau angin.
b. Komponen penyusunan tanah
tanah tersusun atas beberapa komponen, yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organic, air, dan udara. Mineral
berasal dari batuan induk yang membentuk tanah. Bahan organic berasal dari berbagai makhluk hidup seperti
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, baik yang hidup ataupun mati. Air meresap ke dalam tanah dan bisa
mengandung senyawa senyawa terlarut, seperti nutrien yang dibutuhkan tumbuhan. Udara yang mengisi rongga-
rongga partikel tanah dapat mengandung sejeumlah gas seperti karbon dioksida, metan dan oksigen.

c. Profil, tekstur, dan struktur tanah

profil tanah

sebagian besar tanah memiliki beberapa horizon, yaitu lapisan lapisan tanah yang masing masing berbeda dalam hal
komposisi kimia, fisik, atau kandungan bhan organic.

Tekstur tanah

tekstur tanah ditentukan oleh oleh proporsi tiga jenis partikel tanah, yaitu pasir, debu/endapan lumpur, dan
lempung/liat. Tekstur tanah sangat menentukan kualitas tanah, terutama dalam hal kemampuan menahan air. Tekstur
tanah yang paling baik untuk keperluan pertanian atau perkebunan adalah yang mengandung ketiga jenis partikel
tanah dengan komposisi sesuai, yaitu :

- liat 20% untuk menahan air dan nutrien yang terlarut

- pasir 40% untuk aerasi yang baik dan agar akar tumbuhan mudah menembus tanah

- debu/endapan lumpur 40% untuk merekatkan lempung dan pasir

Struktur tanah

struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada
tanah. Beberapa jenis struksur tanah adalah remah, butir (granular), lempeng, balok prismatic, dan tiang.

4. Air

air adalah salah satu zat yang sangat penting bagi kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Jika di
bumi tidak ada air, sel sel penyusunan tubuh makhluk hidup akan mati dan makhluk hidup tersebut akan mati juga.

bumi memiliki air dengan volume mencapai 1,4 miliyar km³. sebanyak 97% dari volume air dibumi tersebut
merupakan air laut, sekitar 1,7% merupakan es, danhanya sekitar 0,7% yang merupakan air tawar. Sisanya
merupakan air dalam bentuk uap di udara. Volume air tersebut tidak akan berubah, karena air terus menerus
mengalami siklus yang disebut siklus hidrologi.

5. Batuan

batuan adalah kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral merupakan senyawa onorganik. Batuan
dan mineral menyusun lapisan kerak bumi dan merupakan sumber dari tanah di daratan, garam di laut, gas di udara,
dan seluruh air di lautan, udara, dan daratan. Batuan terdapat di seluruh lapisan permukaan bumi, baik di bawah
lapisan tanah daratan maupun dasar laut.

batuan di bumi dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf. Ketiga jenis batuan ini secara konstan berubah dari satu jenis ke jenis yang lain melalui berbagai proses
geologi.

a. batuan beku

Batuan beku terbentuk dari magma panas di lapisan dalam bumi yang bergerak ke permuakaan bumi dan mengalami
pendinginan sehingga mengeras.
b. batuan sedimen

bataun sedimen terbentuk dari akumulasi partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya, karena proses
pelapukan batuan atau erosi .

c. batuan metamorf
batuan metamorf terbentuk dari batuan sebelumnya, baik dari jenis batuan beku, sedimen, ataupun metamorf, yang
mengalami perubahan tekstur dan struktur akibat panas dan tekanan yang begitu tinggi

6. Rotasi dan revolusi bumi

a. rotasi bumi

bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur atau dengan kata lain bumi berotasi. Akibat rotasi bumi, benda
benda langit tampak melakukan perbedaan semu harian adri timur ke barat, terjadi peristiwa siang – malam, dan ada
perbedaan waktu.

periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit untuk sekali putaran. Arah putarannya
negative atau dari barat ke timur. Pada peristiwa rotasi bumi, atsmosfer yang menyelubungi bumi ikut berotasi.

b. revolusi bumi

revolusi bumi menyebabkan terjadinya pergantian musim.


bumi, seperti halnya planet-planet lain dalam tata surya, beredar mengelilingi matahari. Peredaran bumi
mengelilingi matahari disebut dengan revolusi. Bidang orbit bumi menglilingi matahari disebut dengan ekliptika.
Satu periode revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik, yang kita sebut dengan 1 tahun pada
penanggalan masehi.

akibat dari revolusi bumi adalah pergeseran matahari, dimana matahari tidak sepanjang tahun beredar di
khatulistiwa, melainkan mengalami pergeseran ke utara dan ke selatan. Akibat lain adalah perubahan lama siang dan
malam hari, peredaran semu matahari, serta pergantian musim.

B. BENDA LANGIT
1. MATAHARI

Matahari sebagai pusat tata surya.


Matahari merupakan salah satu bintang di jagat raya. Bintang ini adalah pusat tata surya kita. Matahari adalah
sebuah bola gas raksasa yang tersusun terutama oleh gas hydrogen (92%) dan helium(7,8%). Sumber energy yang
dihasilkan matahari terletak pada bagian ini matahari, yang memiliki suhu mencapai 15.000.000 ºC. di bagian inti
ini, gas hydrogen diubah menjadi helium. Bersama dengan proses tersebut, dihasilkan energy berupa panas dan
cahaya yang dilepaskan/ dipancarkan ke tata surya. Matahari memiliki ukurang yang sangat besar, dengan diameter
sekitar 109 kali diameter bumi dan volume sekitar 1,3 juta kali volume bumi.

2. Bulan
Bulan merupakan satelit bumi.

Bagian Bulan yang menghadap Bumi selalu tetap.

a. gerakan bulan

bulan bergerak mengelilingi bumi (berevolusi ) dan juga berputar pada porosnya (berotasi) dengan kecepatan
tertentu. Waktu yang dibutuhkan untuk rotasi bulan sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk rotasi bulan sama
dengan waktu revolusinya, yaitu satu bulan (29 hari). Akibat revolusi bulan salah satunya adalah adanya fase bulan,
yaitu bentuk bulan yang selalu berubah ubah.

satu bulan pada penanggalan berdasarkan revolusi bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit,
3 detik. Sedangkan lama satu tahunnya adalah 354 hari.

b. gerhana bulan

factor yang menyebabkan gerhana adalah lintasan bulan. Bulan mengelilingi bumi dengan lintasannya yang
berbentuk elips. Bumi terletak pada salah satu titik elips tersebut. Oleh karena itu pada bulan ada bagian terjauh dan
terdekat dari bumi. Bagian terjauh dinamkan apogea dan yang terdekat perigea. Gerhana bulan dapat terjadi saat
bulan purnama, yaitu ketika bulan berada dalam satu garis lurus dengan bumi dan matahari

3. planet dan planet kerdil ( Dwarf Planet)

planet adalah benda langit yang memiliki ornit menglilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup
sehingga dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki garis atau jalur orbit yang bersih (tidak ada benda langit lain
dalam oribitnya).

terdapat 8 planet pada system tata surya kita, yaitu :

- terdapat empat planet yang jaraknya terdekat dari matahari : merkurius, venus, bumi dan mars, dikelompokan
sebagai planet dalam.

- yupiter, saturnus, Uranus , dan neptunus.


Pluto, pada awalnya Pluto memang dianggap sebagai planet. Namun, Pluto tidak memenuhi definisi planet. Oleh
karena itu, Pluto kemudian dikelompokan sebagai planet kerdil (dwarf planet).
4. Komet, asteroid, dan meteor

a. komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau
hiperbolis. Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah lainnya adalah bintang
berekor yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Komet terbentuk dari es dan debu. Komet
terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari,
sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari,
sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Salah satu contoh komet adalah komet Halley. Komet Halley muncul di
bumi setiap 76 tahun sekali.

b. asteroid

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet,
tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet
Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor")
sementara asteroid tidak

c. meteoroid
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid tetapi lebih besar
daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan
meteoroid sebagai berikut : Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih
kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul. Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi
disebut meteor. Meteoroid yang sudah mencapai permukaan bumi disebut meteorid.

A. BUMI

Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung banyak air, memiliki suhu yang relatif

sedang dan cocok untuk kehidupan organisme, dan mengandung senyawa kimia yang mendukung

kehidupan. Kondisi ini membuat bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain.

Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di bagian equator dan merata bagian

kutubnya yang disebut oblate ellipsoid (oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi menjadi 3 lapisan,

secara urut dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan mantel (mantle), dan lapisan kerak (crust).

a. Inti Bumi ( Core) Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan sekitar 3.500 km. Lapisan

terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti

bumi sangat panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.

b. Mantel Bumi

Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi dengan ketebalan 2900 km.

Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari mafic (magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah

2800 oC yang dekat inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak.

c. Kerak Bumi (Crust)

Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan ini manusia dan

organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku , batuam metamorf, dan sedimen. Kerak

bumi dibedakan atas kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua

dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km.

1.Perubahan Bentuk Permukaan Bumi

Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, ada lembah, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, danau,

sungai, air terjun, laut, selat, maupun samodera. Juga ditemukan pulau-pulau dan benua. Banyak teori yang

menjelaskan terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915) mengemukakan teori terbentuknya

permukaan bumi yang dikenal dengan teori pergeseran benua (continental drift theory). Dalam teorinya ini

Wegener menyatakan bahwa pada mulanya benua yang ada adalah satu. Dengan adanya pergeseran

lempeng permukaan bumi maka terbentuklah benua-benua lain karena pemisahan. Teori Wegener didukung

oleh para ahli seismologi (1960), ahli geofisika yang menyatakan bahwa benua-benua mengalami

pemisahan yang dikenal dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme

merupakan salah satu tenaga geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan bumi.
Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru seperti

pegunungan, kawah, palung, dan lembah

2. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen

1.1.Tenaga Endogen

a.Tektonisme

Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang meliputi

pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang

saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian

tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan,

pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat

menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.

b.Vulkanisme

Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian lebih atas

sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi

sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal

dengan gunung api.

Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-beda sehingga letusan untuk

mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini juga berpengaruh pada lamanya

aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber energi panas bumi dan menjadi

pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan

Sulawesi Utara.

c.Gempa

Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonis

maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa

bergoyang ke arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit menghindari

gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut hiposentrum, sedangkan titik garis pada

permukaan yang lurus di atas hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan

secara horisontal.

Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi :

a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan

zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar.

b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan, dan beberapa waktu setelah

letusan utama

c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur, pertambangan yang lapuk.

Berdasarkan jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi :

a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km

b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km

c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km

Berdasarkan letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan

gempa lautan.Gempa daratan memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa lautan memiliki titik

episentrum di dasar lautan.Getaran gempa laut terkadang menimbulkan gelombang pasang yang sangat
besar yang dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi karena kekuatan tektonik maupun vulkanik yang

menyebabkan gempa lautan yang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar. Getaran gempa

dapat diukur dengan alat yang disebut dengan seismograf, yang mencatat getaran horisontal dan getaran

vertikal. Ada beberapa skala gempa seperti Skala Mercalli, Skala Omari, dan skala Richter. Pada skala 0-2,5

Richter gempa tidak terasa tetapi tercatat oleh seismograf. Getaran gempa lebih dari 3,0 skala Richter

sudah mulai menimbulkan terjadinya kerusakan.

1.2.Tenaga Eksogen

Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti tektonisme dan vulkanisme serta

perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan.

Tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.

a.Pelapukan

Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil sampai

menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan

dibedakan menjadi 3 :

a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu, pembekuan air dalam

celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh sinar matahari

b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan

c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti mikroorganisme, cendawan, dan lumut.

b.Pengangkutan

Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang bergerak dan

karena grafitasi bumi.

a. pengangkutan oleh air yang mengalir, tergantung kepada berat jenis material, maka dalam pengangkutan

bisa bergeser, berguling di dasar perairan, melompat-lompat, melayang dan ada yang terapung.

b. pengangkutan oleh angin, biasamnya material yang tidak terlalu berat seperti debu dan partikel tanah.

c. pengangkutan oleh gletser (es), biasanya yang berupa batuan berbutir besar dan kecil. Batuan yang

terangkut oleh es disebut moren, yang terdiri dari moren dasar, dalam dan atas.

d. pengangkutan karena gravitasi, terjadi pada tanah yang terjal, jika kena air hujan maka akan terjadi

longsoran.

c.Pengikisan/ erosi

Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda padat akn pula melakukan

pengikisan pada batuan yang dilaluinya.

d.Pengendapan/ Sedimentasi

Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu tempat seperti muara sungai,

lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi endapan.

2.Tanah

Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tanaman untuk mendapatkan

nutrisi, air , dan media tempat tumbuh. Selain itu tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan hewan,

serta untuk melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi karena melalui proses

pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa organisme. Karakteristik tanah tiap daerah

berbeda tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Karakteristik tanah sangat

mempengaruhi kualitas tanah.


2.1.Proses pembentukan tanah

a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah dan

terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-

bahan lain yang terbawa dari tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik.

b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air,

udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain hasil pembusukan sisa organisme (humus).

Faktor-faktor pembentukan tanah

a. Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas air, kandungan nutrisi

tanah, dan warna tanah.

b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan lembab akan menyebabkan

pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus yang lebih banyak.

c. Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan yang miring/ curam akan

meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi

pada tanah yang landai.

d. Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah. Adanya rantai makanan

dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi dalam tanah menjadi terjaga.

e. Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama dengan batuan induknya

, tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai material yang ditambahkan dan

karena aktivitas makhluk hidup.

2.2.Komponen Penyusun Tanah

Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organik, air , dan udara.

Mineral berasal dari bahan induk, bahan organik dari berbagai organisme yang hidup maupun mati, air

mengandung senyawa terlarut seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara yang mengandung gas-gas

tertentu menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik mengandung bahan anorganik, organik, air, dan

udara pada proporsi yang seimbang.

2.3.Profil, tekstur, dan struktur Tanah

Profil Tanah

Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horison-horison tanah. Horison adalah

lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, dan kandungan bahan

organiknya. Horison terbentuk karena interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan perubahan bentuk

permukaan daratan.

Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang menyusun

tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis partikel penyusun tanah yaitu pasir dengan ukuran paling

besar, debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat memiliki ukuran paling kecil.

Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama dalam hal kemampuan menahan air. Partikel yang

besar,berongga besar memiliki kemampuan kecil menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan

memiliki kemampuan untuk menahan air lebih besar. Lempung manahan air lebih banyak dibandingkan

yang lain, lempung juga memiliki kemampuan tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+,

Ca 2+, Mg 2+, dan K + yang diperlukan tanaman. Dengan demikian lempung dianggap memiliki kesuburan

yang tinggi. Akan tetapi tanah dengan partikel besar memiliki rongga yang besar juga memiliki keuntungan

karena mudah digemburkan serta aerasinya baik dan mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur
tanah yang paling baik untuk pertanian memiliki komposisi :

– lempung 20 %

– pasir 40 %

– debu/endapan 40 %

Struktur Tanah

Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan

tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang akan

mempengaruhi pergerakan air, udara, akar tanaman, dan organisme tanah. Beberapa jenis struktur tanah

adalah sebagai berikut :

Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi pertanian

Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar

Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air

Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar

Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik

Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik

tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai

2.4.Jenis-jenis Tanah

Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah dikelompokkan menjadi beberapa

jenis yaitu :

No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di

1 Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf seprti tanah aluvial,

regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur

2 Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak senyawa organik. Disebut

juga tanah gambut. Seperti jenis tanah organosols Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,

Sumatra Selatan

3 Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols, aluvial, brown forest, solosak,

humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku

4 Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di daerah beriklim kering

dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa

Tengah, Sulawesi Selatan

5 Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar aluminium dan besi

tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung

6 Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di sekitar gunung berapi

Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku

7 Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur, kaya bahan organik,

senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa

Timur

8 Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut juga tanah podsolik

terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau.

2.5.Kerusakan Tanah dan Upaya Penanggulangannya

Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan angin) serta kehilangan
unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan tanah dapat juga disebabkan karena aktivitas manusia

seperti :

Deforestasi

Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu atau untuk penyediaan lahan

pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan pertanian. Kehilangan vegetasi karena deforestasi

menyebabkan adanya pengikisan tanah karena tidak ada akar yang menahan, kekurangan unsusr hara

karena tidak banyak bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat kelembaban yang berkurang sehingga

tanah cenderung menjadi kering.

Pengolahan Tanah Pertanian

Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :

– pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah, tanah menjadi kering

dan mudah terkena erosi oleh angin

– bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal digunakan oleh tanaman

– alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi maupun penyerapan air

– penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi kesuburan tanah

Beberapa cara untuk mengatasi kerusakan tanah :

– penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi erosi dan menambah jumlah

nutrien tanah

– memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering, dan pemupukan organik/

menambah bahan organi ke tanah

3.AIR

Zat yang sangat penting di dalam kehidupan karena air adalah penyusun utama pada makhluk hidup. Air

diperlukan menjadi pelarut umum dan membantu dalam proses metabolisme. Bumi memiliki volume air 1,4

milyar km3. Sebanyak 97 % – nya adalah air laut, 1,7 % adalah es, dan 0,7 % adalah air tawar, sisanya

berupa uap air. Volume air tidak berubah hanya mengalami daur/ siklus.

3.1.Air Tawar

Air Permukaan

Yaitu air yang berada di permukaan bumi yang terdiri dari :

– sungai, aliran air tawar yang bermuara ke danau, laut, atau sungai lain

– danau, cekungan/lembah yang digenangi oleh air tawar di tengah daratan

– rawa, permukaan bumi yang rendah yang digenangi oelh air tawar.

Air permukaan digunakan untuk sumber air bersih, pertanian, perikanan, sumber tenaga listrik, sarana olah

raga dan rekreasi. Kualitas air permukaan dapat menurun karena adanya pencemaran. Pencemaran air

permukaan sangat merugikan karena air menjadi berkurang kemanfaatannya dan dapat membunuh biota

air. Pembuangan limbah ke badan air permukaan adalah penyebab terjadinya pencemaran air permukaan.

Karena pentingnya kegunaan air permukaan ini maka perlulah dijaga kualitasnya.

Air Tanah

Air tanah adalah air yang terletak di dalam tanah . Berdasarkan letaknya air tanah dapat dibedakan menjadi

air tanah dangkal dan air tanah dalam.

.
Air Tanah Dangkal, terletak dekat dengan permukaan tanah, merupakan air yang dapat diserap oleh

tanaman. Air ini dapat menjadi sumber air bagi manusia, tetapi cepat kering karena letaknya di permukaan

dan mudah menguap.

Air Tanah Dalam, terletak di antara dua lapisan tanah yang kedap air. Air ini sulit menguap, dapat

dimanfaatkan manusia dengan menggunakan pompa sumur dalam.

Pengambilan air tanah yang berlebihan karena adanya ledakan penduduk mengakibatkan sumur menjadi

kering sebelum sempat tergantikan. Hal ini dapat berakibat adanya penurunan tanah ataupu adanya intrusi

air laut.

3.2.Air Laut (air asin)

Air laut merupakan gabungan berbagai macam air yang mengalir dan bermuara ke laut. Air laut juga

mengandung berbagai jenis garam-garam mineral. Air laut dapat menjadi habitat berbagai biota laut,

sarana transportasi maupun rekreasi. Menurut kedalamannya air laut dibedakan menjadi :

– Wilayah pasang surut, wilayah laut yang kering saat air surut, mencakup daerah pantai yang merupakan

ekosistem yang dihuni oelh berbagai jenis biota laut seperti udang, kepiting, dan ikan-ikan kecil.

– Wilayah laut dangkal, wilayah laut hingga kedalaman 150 m, paling kaya berbagai jenis ikan dan biota

laut yang sangat bermanfaat bagi manusia dan ekosistem.

– Wilayah laut dalam, wilayah laut dengan kedalaman 150 m-1.800m, sulit ditembus sinar matahari

sehingga biotanya semakin berkurang keanekaragamannya

– Wilayah laut sangat dalam, wilayah laut pada kedalaman lebih dari 1.800 m dengan suasana gelap,

tekanan tinggi, sehingga makhluk hidup sangat sedikit.

Ekosistem air laut dapat mengalami kerusakan akibat ulah manusia sperti pemomban, pencemaran, dll. Hal

ini dapat menurunkan kualitas air laut dan bisa mematikan berbagai biota air laut. Hal ini akan merugikan

manusia sendiri.

4.BATUAN

Batuan adalah kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa senyawa anorganik. Batuan

dan mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan terdapat di seluruh lapisan permukaan bumi baik di

darat maupun laut. Batuan dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan

batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini dapat mengalami perubahan geologis sehingga bisa berubah ke

jenis lain.

4.1.Batuan Beku

Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami pendinginan dan mengeras.

Mineral utama penyusun batuan beku adalah silikat, kuarsa(silikon dioksida). Mineral silikat mengandung

elemen lain seperti besi, aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan beku adalah granit,

diorit, gabro, dan peridotit

4.2.Batuan Sedimen

Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya karena adanya proses

pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan, metamorf, atau batuan sedimen sendiri

yang sudah lebih dulu terbentuk. Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah dari

bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan batu bara.
4.3.Batuan Metamorf

Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun struktur akibat panas

maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya mengandung mineral yang telah mengalami perubahan dari

batuan induknya. Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis

Berbagai batuan telah dimanfaatkan manusia seperti senjata manusia purba, bahan kontruksi bangunan,

perhiasan, bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

5.ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

5.1.Rotasi Bumi

Bumi berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat rotasi bumi benda-benda

langit seolah mengalami pergerakan semu harian dari timur ke barat, terjadi peristiwa siang dan malam,

maupun terjadinya perbedaan waktu. Periode rotasi buni adalah 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi

24 jam kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke arah timur. Saat berotasi atmosfernya pun

ikut berotasi.

5.2.Revolusi Bumi

Seperti halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dalam tata suryanya.

Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu kali periode revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10

detik yang disebut satu tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi bumi mengakibatkan pergeseran

matahari dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama siang dan malam, peredaran semu matahari,

serta pergantian musim. Pergantian musim disebabkan karena tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dan

sumbu revolusi bumi. Sudut yang terbentuk oleh ke dua sumbu tadi menyebabkan perubahan musim bumi

di sebelah utara dan selatan. Jika belahan bumi utara musim dingin di belahan selatan musim panas.

Daerah iklim sedang mengalami pergantian 4 musim yaitu musim panas (summer), gugur (autum/fall),

dingin (winter), dan semi (spring). Pada musim panas siang lebih panjang dari pada malam dan sebaliknya.

B. BENDA LANGIT

B.1. MATAHARI

Matahari merupakan salah satu bintang di jagat raya yang menjadi pusat tata surya kita. Bumi dan planet

lain mengelilingi matahari pada orbit/garis edar masing-masing. Matahari berupa bola gas raksasa yang

tersusun oleh gas Hidrogen (92%0 dan Helium (7,8%). Matahari adalah penyedia energi bagi kehidupan

bumi. Pada inti matahari dengan suhu mencapai 15.000.000 oC gas hidrogen diubah menjadi Helium .

Pengubahan ini memancarkan cahaya dan panas yang dipakai untuk fotosintesis oleh tanaman dan energi

berpindah ke organisme lain melalui rantai makanan.

Matahari berukuran sangat besar dengan diameter 109 kali diameter bumi, dan volume 1,3 juta kali volume

bumi. Jarak bumi ke matahari kira-kira 150 juta km. Matahari adalah salah satu bintang yang terdekat

dengan bumi. Jutaan bintang di jagat raya dan tampak kecil karena jaraknya yang sangat jauh.

B.2. BULAN

Bulan adalah satelit bumi/ pengikut bumi. Satelit terbentuk secara alami bersama terbentuknya planet.

Bulan memiliki masa yang lebih kecil dan berlokasi dalam lingkungan gravitasi planet tertentu, maka satelit
tersebut beredar mengelilingi planet tersebut. Jika benda yang mengikut ini dibuat oleh manusia disebut

satelit buatan.

Gerakan Bulan

Bulan bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada porosnya dengan kecepatan tertentu.

Hal ini terbukti dengan permukaan bulan yang tidak selalu sama jika dilihat dari bumi.Waktu yang

dibutuhkan bulan untuk berotasi dan berevolusi adalah sama yaitu 29 hari atau 1 bulan. Revolusi bulan

mengakibatkan adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang

memantulkan cahaya matahari berubah secara teratur. Kadang tampak seperti sabit, kadang lebih tebal,

kadang bulat penuh. Kedudukan bulan yang searah dengan matahari disebut konjungsi, yaitu bulan yang

menghadap bumi dalam keadaan gelap, sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan fase

bulan dipakai untuk penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada penanggalan revolusi bulan lamanya

29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik. Lamanya satu tahun adalah 354 hari.

Gerhana Bulan

Gerhana terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan lintasannya yang berbentuk elips,

dan bumi menjadi titik pusat lintasan tersebut. Lintasan terjauh bulan disebut apogea dan lintasan terdekat

disebut perigea. Bulan tidak memancarkan sinarnya sendiri tetapi memantulkan cahaya matahari. Bayangan

bumi dan bulan membentuk kerucut. Kerucut bayangan bumi lebih panjang dari pada bayangan bulan.

Kerucut bayangan gelap disebut umbra yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Penumbra di belakang

bumi atau bulan berbentuk kerucut dengan puncaknya di bumi atu di bulan, makin jauh makin besar sampai

bayangan tidak terlihat.

Gerhana bulan dapat terjadi saat bulan purnama, yaitu saat matahari bumi dan bulan berada dalam satu

garis lurus. Ketika umbra bumi mengenai bulan, atau bulan memasuki daerah umbra bumi akan terjadi

gerhana bulan total, jika bulan masuk sebagian ke bagiam umbra bumi maka terjadi gerhana bulan

sebagian., jika seluruh bulan berada di bagian penumbra maka disebut gerhana penumbra. Secara berturut-

turut gerhana adalah sebagai berikut :

gerhana penumbra gerhana sebagian gerhana total gerhana sebagian gerhana penumbra bulan purnama

kembali.

B.3. PLANET DAN PLANET KERDIL (DRAWF PLANET)

Planet adalah anggota tata surya yang berukuran relatif besar, tidak memancarkan cahayanya sendiri

melainkan merefleksikan cahaya matahari, dan berputar mengelilingi matahari. Tahun 2006

IAU(international Astronomical Union) merumuskan benda langit sebagai benda langit yang memiliki orbit

mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga dapat membentuk struktur bulat,

dan memiliki garis/jalur orbit yang bersih”.

Ada delapan planet dalam sistem tata surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,

Uranus, dan Neptunus. Empat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan

Mars dikelompokkan sebagai planet dalam. Planet dalam berupa bola padat yang tersusun atas batuan.

Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikelompokkan sebagai planet luar. Anggota planet luar memiliki

struktur berupa bola gas dan memiliki cincin. Antara planet luar dan planet dalam terdapat serbuk asteroid

yang merupakan jalur lintasan asteroid.


Pluto, Ceres, dan Eris dikelompokkan ke dalam planet kerdil (dwarf planet) yang memiliki lintasan yang

tidak bersih.

B.4. KOMET, ASTEROID, DAN METEOR

Komet, Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang melayang di angkasa.

Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen penyusunnya dan orbitnya.

Komet

Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat saat melintas dekat

matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk

karena energi yang dipancarkan matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang

selalu menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu sehingga dapat

diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley dan Komet Halle Bobb.

Asteroid

Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi. Letaknya berada di sabuk

asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.

Meteor

Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki atmosfer bumi yang dikenal

sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan

ini pula yang menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar masih ada

yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang disebut meteorit dan dapat

membentuk kawah.

Anda mungkin juga menyukai