Anda di halaman 1dari 13

STRATEGIC MANAGEMENT

“PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk”

Disusun Oleh :

Dwi Atmini (008201505026)


Ferry Firmansyah (008201705057)
Halimatu Sadiah (008201505044)
Oktami Indriyani (008201505006)
Reni Pratiwi (008201505012)

Major : Accounting A 2017/3

Jalan Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka Cikarang


Baru, Bekasi 17550 Phone: (+6221) 89109762-63 Fax:
(+6221) 89109768.
Website: www.president.ac.id
Executive Summary
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun 1995. Pabrik
pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Untuk memenuhi
permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan usahanya dengan
mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas
produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008
yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan
pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun
2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar.
Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada
publik pada tahun 2010.
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan
dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti.
Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan
memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Sebagai
produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain
Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010,
Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.

Introduction

Perubahan cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis atau industri telah secara
otomatis membutuhkan setiap bisnis untuk selalu memperhatikan dan meresponnya dalam
lingkungan hidup. Kondisi ini kemudian digunakan bagi perusahaan untuk merumuskan
strategi sehingga dapat mengantisipasi perubahan dan pencapaian tujuan perusahaan baik
dalam jangka pendek maupun panjang. Merumuskan strategi bukanlah pekerjaan yang
mudah. Hambatan utama dalam perumusan strategi adalah komitmen internal yang
didefinisikan sebagai strategi konsekuensi. Strategi ini akan memastikan apakah perusahaan
dapat bertahan atau berkembang di masa depan.
Banyak masyarakat saat ini yang sibuk dengan aktivitasnya sehingga mereka
melupakan sesuatu yang penting bagi dirinya, makan adalah salah satu hal yang tidak boleh
ditinggalkan karena makan merupakan proses penambahan energi yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sehari – hari. Makanan yang praktis dan mudah dibawa saat ini menjadi
primadona dikalangan masyarakat, salah satu makanan itu adalah roti. Banyak masyarakat
yang mengkonsumsi roti sebagai makanan pengganti nasi karena kandungan gizi yang
terkandung tidak jauh berbeda, namun mereka tidak mengetahui apakah roti tersebut
diproduksi secara bersih (hygienic) atau tidak.

Semua itu terletak pada proses produksinya dimana roti itu dibuat dan dikemas
kemudian dipasarkan. Selain itu juga pada kebersihan dari pabrik yang memproduksi roti
tersebut dan rantai pasokan (Supply-chain) dari bahan baku sampai produk jadi sampai
ketangan para konsumen. Tentu tidak mudah agar produk tersebut memiliki kualitas yang
tinggi sehingga konsumen puas akan produk tersebut. Dibutuhkan strategi yang baik pada
saat proses produksi dan komunikasi yang baik pada konsumen sehingga konsumen yakin
bahwa produk yang mereka konsumsi bersih dan sehat.

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. adalah salah satu perusahaan yang bergerak
di industri pangan dengan produk andalannya yaitu roti dengan merk “SARI ROTI”.
Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama yang memproduksi roti secara bersih dan
sehat, selain itu perusahaan ini mampu menjaga kualitas dari produk yang mereka jual.
Tantangan yang dihadapi perusahaan ini tidaklah mudah, masa kadaluarsa dari roti yang
mereka produksi sangat singkat sehingga perusahaan harus segera menjual produknya setelah
selesai di produksi. Selain itu mereka harus meyakinkan masyarakat bahwa roti yang mereka
produksi sehat dan bersih dan juga mengingatkan masyarakat akan makanan yang kotor dan
berbahaya.
Company Focus
1. Overall Low Cost-Provider Strategy
 Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah pabrik, hal ini dilakukan agar
biaya operasional pendistribusian dapat ditekan seminimal mungkin.
 PT. NIC menekan biaya bahan baku dan operasional sebagai hasil dari tercapainya
skala ekonomi, efesiensi produksi, produktivitas yang lebih tinggi dan tentunya
penurunan biaya bahan baku secara umum, terutama terigu.
 PT. NIC meningkatkan kinerja operasional bisnisnya dengan menggunakan
metode, teknologi dan proses bisnis khusus untuk industry CPG (Consumer
Packaged Goods) yang tergabung dalam paket SAP Best Practices.

2. Broad Differentiation Strategy


 Harga jual semua produk Sari Roti terjangkau dan cenderung murah sehingga bisa
dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
 Proses pemasaran dilakukan melalui media cetak dan televisi, sehingga PT. NIC
melalui produknya yaitu Sari Roti memiliki pasar yang luas.
 Terdapat 7 pabrik yang saat ini memproduksi Sari Roti dan tersebar di beberapa
wilayah untuk memaksimalkan proses pemasaran.
 PT. NIC melakukan perubahan dari tahun ketahun dari segi rasa, bentuk, maupun
ukuran.
 Produk sari roti tidak menggunakan pengawet.
 Mengadopsi konsep Product-oriented layout dimana mesin-mesin terletak
berdekatan dan saling terhubung satu sama lain dan proses produksi berlangsung
setiap hari secara teratur.
 Pabrik Sari Roti juga sangat menjaga sanitasi di dalam pabrik.

3. Focused Differentiation Strategy


 Menjaga, meningkatkan kualitas serta melakukan inovasi produk.
 Melakukan peninjauan terhadap portofolio produk untuk menjaga dominasi pasar.
 Menjaga dan mengembangkan pangsa pasar yang ada.
 Memproduksi roti yang halal, berkualitas, higienis, dan terjangkau oleh
konsumen.
 Konsisten dalam menerpakan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practice
(GMP), Sanitation Standard Operating Prosedure (SSOP), Hazard Analysis and
Critical Control Point (HACCP) dan Sistem Jaminan Halal (SJH) dalam setiap
proses produksi yang dilakukan.

Internal Environmental Analysis

Analisa IFAS untuk mengetahui kekuatan PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO


Analisa IFAS untuk mengetahui kelemahan PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO

External Environmental Analysis

Analisa EFAS untuk mengetahui peluang PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO


Berdasarkan nilai bobot dan rating setiap unsur matrik di atas, maka diketahui bahwa posisi
perusahaan saat ini berada pada kuadran I, yaitu kuadran Expansion/growth yang terletak
pada titik koordinat ( 0.45 ; 0.125 )

 Pada kuadran I (SO Strategi) yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan
kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
 Pada kuadran II (ST Strategi) menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman
dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
 Pada kuadran III (WO Strategi) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan
sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
 Pada kuadran IV (WT Strategi) meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap
ancaman
Industry Analysis

Industry Attractiveness

Competitors Analysis

Value Chains Analysis

Analisa value chain di atas :

Inbound Logistic :
Penerimaan Bahan Baku : Para pemasok bahan baku utama, tambahan, dan packaging untuk
PT. NIC mengantarkan langsung barang-barangnya ke pabrik PT. NIC terdekat di setiap
wilayahnya. Untuk proses penerimaan bahan baku dari suppliers. PT. NIC melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar pemasok
yang telah terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan
baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan
standar penyimpanan masing-masing bahan.
Pengendalian Kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh tenaga ahli di bidang Quality
Control melalui penyeleksian untuk masing-masing bahan baku, tambahan serta packaging
kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi.
Operations :

Proses Produksi dan Operasional : Perusahaan mampu memproduksi secara terus menerus
selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Kapasitas produksi perseroan mencapai 4,2 juta potong roti per hari. Peningkatan
kapasitas produksi dilakukan seiringan dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap
produk sari roti. Perusahaan menerapkan sistem Just In Time sehingga barang yang
dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen. Seluruh proses produksi perseroan mengacu
kepada GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Standard Sanitation Operational
Procedure), SJH (Sistem Jaminan Halal), serta penerapan ISO 9001:2008 (Quality
Management System) dan ISO 22000:2005 (Food Safety Management System).

Pengendalian Proses Produksi dan Operasional : Sari Roti menjaga kualitas dari roti yang
dihasilkan dengan menyeleksi roti tersebut sebelum dikemas dan dipasarkan, roti harus
memenuhi standar bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan sehingga kualitas dari
produk yang dihasilkan sama untuk memaksimalkan penjualan dan meminimalkan barang
kembali. Perseroan mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara geografis yaitu
Bekasi, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Purwakarta, dan Cikande.

Outbond Logistic :

Membangun pabrik-pabrik baru yang dekat dengan wilayah pemasaran :

NIC mendekati pasar dengan membangun pabrik-pabrik baru yang berlokasi dekat dengan
wilayah pemasaran yang dituju. Berawal dari satu pabrik yang berlokasi di Cikarang yang
kemudian berkembang menjadi 3 buah pabrik di Jabodetabek yang melayani pasar
Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya. Pabrik baru di Pasuruan melayani pasar di Jawa Timur
dan Bali. Pabrik di Semarang melayani pasar di Jawa tengah dan pabrik di Medan untuk
wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.

Marketing and Sales :

 Melaksanakan aktivitas promosi baik above the line, through the line, dan below the
line secara terarah dan berkesinambungan.

 Memanfaatkan beragam kegiatan aktivasi seperti Rumah Sari Roti di Kidzania Jakarta dan
kegiatan Sari Roti Goes To School untuk meningkatkan Brand Awareness serta membina
hubungan dengan konsumen.
 Menyelenggarakan program Factory Visit dan dapat diikuti oleh setiap lapisan masyarakat
tanpa dipungut biaya apapun.

Service :

NIC bukanlah perusahaan yang langsung berfokus ke pelayanan kepada masyarakat. Mereka
memanfaatkan instansi-instansi minimarket untuk menjual produk roti yang mereka produksi.
Perseroan secara berkala melakukan peninjauan terhadap produk dan senantiasa melakukan
pengembangan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan serta melakukan
penetrasi pasar yang lebih luas dan dalam.

VALUE CHAIN UNTUK DIFERENSIASI

 Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yang sesuai
dengan permintaan para pelanggan;

 Menciptakan sebuah analisa rantai nilai;

 Adanya inovasi kemasan terbaru yang lebih efisien;

 Memiliki letak geografis pasar;

 Bersertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point);

 Seluruh proses produksi mengacu pada GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP
(Sanitation Standard Oprating Procedure), dan SJH (Sistem Jaminan Halal);

 Adanya SCM (Supply Chain Management) yang luas;

 Identifikasi faktor penentu diferensiasi ;

 Membangun pabrik yang dekat dengan wilayah pasar untuk menghemat biaya distribusi dan
waktu pengiriman barang ;

 Mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk sari roti ;

 Memiliki penghargaan Top Brand and Top Brand For Kids dan Marketing Award ;

 Mampu memproduksi secara terus menerus selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam
seminggu ;

 Menjaga kualitas roti dengan menyeleksi roti sebelum dikemas dan dipasarkan;

 Menjaga agar barang yang dijual selalu berkualitas tinggi ;

 Menerapkan sistem Just In Time ;


 Meningkatkan kinerja operasional bisnis dengan metode, teknologi dan proses bisnis khusus
untuk industri CPG (Consumer Packaged Goods) ;

 Produk sari roti tidak menggunakan pengawet ;

 Tempatkan ketertarikan antara rantai nilai perusahaan dan pelanggan menciptakan nilai bagi
pelanggan meliputi ;

 Memberikan penyuluhan dan membagikan informasi seputar keamanan pangan kepada


masyarakat khususnya ibu rumah tangga ;

 Menawarkan harga yang terjangkau meskipun terjadi fluktuasi mata uang dan perubahan
beijakan UMR ;

 Memberikan diskon harga untuk tiap pembelian 2 pc sari roti ;

 Memberikan program pengobatan gratis ;

 Memberikan bonus produk lain untuk pembelian produk sari roti tertentu ;

 Mengadakan undian berhadiah kepada pelanggan setia sari roti.

Resources: Tangible Resources & Intangible Resources

Capabilities

Core Competencies

SWOT Analysis and TOWS Matrix

Recommendations

References

1. https://dimdumdam.wordpress.com/2017/05/08/analisa-stratejik-pt-nippon-
indosari-corporindo-tbk/
2. https://www.ijsr.net/archive/v3i6/MDIwMTQ0MTc=.pdf

Anda mungkin juga menyukai