Anda di halaman 1dari 14

ETIKA TEKHNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM

PengetahuanTeknologi Dalam Etika Agama

Habib An Najjar ( 11160930000081)

Universitas Islam Negri (UIN) syarif Hidayahtullah Jakarta Jalan Ir . H. Djuanda No. 95 Ciputat ,
Cemp . Putih, Ciputat Timur , Kota Tangerang Selatan Banten
Email :Habibannajjar20@gmail.com

Abstrak
Abstrak Pengetahuan, etika, dan sudut pandang agama adalah tiga kombinasi yang tidak
dapat dilepaskan dari kehidupan . Manusia diciptakan untuk memeluk agama, dan agama
dilakukan dengan nilai-nilai etika, sedangkan pengetahuan dibangun dari serangkaian
praktik keagamaan dan nilai-nilai etika. ICT (Information and Communication Technologies)
Islam adalah disiplin yang terwujud sebagai representasi pengetahuan, etika, dan agama
yang berkolaborasi pada aspek praktis-empiris, tidak terlepas pada pengembangan
pengetahuan. Oleh karena itu, pengetahuan, etika, dan agama adalah harmonisasi bagi
manusia untuk menjalani kehidupan duniawi dan mencapai tujuan akhirat.
Kata Kunci: Pengetahuan, etika, agama, Pemamfaatan Information and Communication
Technologies (ICT) dalam Islam .
PENDAHULUAN

Dunia hingga saat ini terus bergerak (Dinamis) dan kemajuan idea manusia semakin
berkembang pesat dalam melihat realitas yang terjadihari ini entah dariparadigma berpikir
kajuan agamis dalam mengembangkan dogma dogma terhaddap umat. .

Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua
aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologiinformasi meliputi segala
hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep
yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas
yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bias hidup dengan secara penuh
mandirimelainkan membutuhkan seseoran yang mampu mengimbangi dan menjadi rekan
dalam berhubungan secara histolik. Dalam melihat perspektif tersebut hal yang mustahil
manusia yang di beri fitrah sebagai manusia diciptakan dengan kesempurnaan akalnya tidak
mempunyai idea/gagasan dalam menciptakan sebuah karya yang menjadi tolakukur dan
sebagai perbandingan perkembangan dunia.

Sans dan tekhnologi dalam hal inimerupakan parameter perkembangan manusia dalam
kehidupan yang kompetitif sehingga teknologi informasi dan komunikasi menjadi satu-satunya
alat hegemoni. Realita saat ini banyak penyelewengan atau penyalahgunaan tekhnologi
informasi dan komunikasi

Pandangan islam terhadap tekhnologi informasi dan komunikasi adalah bahwa isslam tidak
pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru islam sangat mendukung umatnya
untuk melakukan penelitian dan bereksperimendalam hal apapun termasuk tekhnologi
informasi dan komunikasi bagi islam. Tekhnologi informasi dan komnikasi adalah termasuk
ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta inimerupakan anugerah bagi manusia sebagai
khalifatullah di bumiuntuk diolah dan dimanfaatka dengan sebaik-baiknya.
Pandangan islam tentang tekhnologi informasi dan komunikasi dapat diketahui prinsip-
prinnsipnya dalam analisis wahyu pertama yang diterima oleh NabiMuhammad SAW yang
berbunyi :

Artinya

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan(1) Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah(2) Bacalah dan Tuhan mullah Yang Maha Pemurah (3)Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam(4) Dia mengajar masudia apa yang tidak
diketahuinya(5)
I. Pembahasan

A. Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi yang di ketahui atau di sadari oleh seseorang dengan
pemahamannya sendiri. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang
ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. di peroleh dari pengalaman atau
informasi yang mereka dapat.11111

Pengetahuan masyarakat adalah tentang kemampuan masyrakat untuk


mengidentifikasi, memproduksi, memproses, mentransformasikan, menyebarkan dan
menggunakan informasi untuk membangun dan menerapkan pengetahuan bagi pembangunan
manusia. Sedangkan , Pengetahuan masyarakat modern adalah hasil evolusi dari masyarakat
tradisional yang mengalami proses perubahan dalam segala bidang, baik budaya, politik,
ekonomi dan sosial, gaya hidup lebih kompleks dan maju secara teknologis serta cepat berubah.
Masyarakat modern juga merupakan suatu tatanan sosial yang lebih mengedepankan
rasionalitas, universalisme, equalitarianisme, spesialisasi fungsional, dan tidak ketinggalan juga
dalam hal pendidikan yang menyesuaikan zaman .

Pengetahuan yang di dapat atau diperoleh tentu saja berasal dari berbagai sumber. Berikut
adalah sumber pengetahuan yang di dapat oleh seseorang.

1. Kepercayaan yang didasarkan dari tradisi


2. Kebiasaan-kebiasaan dan agama
3. Pancaindra/pengalaman
4. Akal pikiran
5. Intuisi individual

B. JENIS JENIS PENGETAHUAN

Pengetahuan Implisit

Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang di dapat dari pengalaman dan masih
tertanam dalam dirinya tanpa di di sadari dan juga bagaimana pengetahuan itu bisa
menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan
keterampilan, namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit
seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya ,biasanya juga sulit
untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lisan .

Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan


dalam bentuk media atau semacamnya. Dan telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan
bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di ensiklopedia dan
Wikipedia adalah contoh yang bagus dari pengetahuan eksplisit.Bentuk paling umum dari
pengetahuan eksplisit adalah petunjuk penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan
juga bisa termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dandesain produk juga bisa
dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang merupakan eksternalisasi dari
keterampilan, motif dan pengetahuan manusia.

Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal


sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan
dengan melakukan pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan
empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat
melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris
tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang
terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan
sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.

Pengetahuan rasionalisme

Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang didapat melalui akal budi.


Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada
pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2
bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah
pemikiran logis akal budi.

C. Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan

Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,
maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

Informasi

Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang menekankan
informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain
sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik
untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis,
dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup
data, teks, gambar, suara, kode, program komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi
informasi dikarenakan pada hakikatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan
informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan
terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.

B. Etika

Prinsip prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku pribadi. Dalam bahasa Yunani etika
berarti ethikos mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan sikap
yang mengandung analisis konsepkonsep seperti harus, mesti, benar-salah, mengandung
pencarian ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral, serta mengandung
pencarian kehidupan yang baik secara moral. Dalam bahasa Yunani Kuno, etika berarti ethos,
yang apabila dalam bentuk tunggal mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, adat, akhlak, watak perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha)
artinya adalah adat kebiasaan. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka
“etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Arti
inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh Aristoteles (384-
322 SM.) telah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Etika secara lebih detail merupakan
ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan
moralitas. Penyelidikan tingkah laku moral dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Etika deskriptif

Mendekskripsikan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan
tentang baik dan buruk, tindakan andakarn yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
Objek penyelidikannya adalah individu-individu, kebudayaankebudayaan.

b. Etika Normatif
Dalam hal ini, seseorang dapat dikatakan sebagai participation approach karena yang
bersangkutan telah melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia.
la tidak netral karena berhak untuk mengatakan atau menolak suatu etika tertentu.

ETIKA ICT DALAM ISLAM

Seperti juga teknologi telekomunikasi yang lain, internet mempunyai banyak manfaat
dan sedikit keburukan. Namun demikian, keburukannya boleh menjadi serius jika ia
disalahgunakan. Sejak internet diperkenalkan, ia telah memberikan banyak faedah kepada
umat manusia. Namun demikian, ramai juga yang telah menyalahgunakannya. Oleh yang
demikian, teknologi maklumat yang sedang mendominasi dunia ICT ini mestilah dipelihara
dengan sebaik-baiknya agar ia memberikan faedah kepada umat manusia manakala elemen-
elemen negatif berkaitan dengannya mestilah dijauhi. Tentu anda pernah mendengar berita
tentang pencerobohan (intrusion) dan penggodaman (hack) laman-laman web. Pencerobohan
dan penggodaman laman-laman web merupakan satu gejala kurang sihat di kalangan
pengguna-pengguna internet. Begitu juga dengan aktiviti-aktiviti spam (penghantaran e-mail
dengan kuantiti yang banyak), spying (membaca e-mail atau data-data peribadi orang lain
dalam internet), mencipta atau mengirim virus secara rambang melalui rangkaian web dan e-
mail, dan menceroboh sistem akses rakan-rakan yang menggunakan sistem networking yang
sama. Perkara-perkara ini merupakan fenomena terkini yang dihadapi oleh para pengguna,
pentadbir dan pengurus sistem keselamatan teknologi maklumat dan internet.
Penggunaan internet mestilah berlandaskan akhlak Islam. Setiap apa yang kita lakukan
ketika bekerja, berinternet dan menggunakan teknologi akan dilihat oleh Allah SWT, ditanya
dan dibalas di hari Akhirat kelak. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Taubah ayat 105:
‫) ا‬105( َ‫شهَا َدةِ َفيُ َنبِّ ِئُكُم ب ِ َما كُنتُ ْم تَ ْع َم ُلون‬
‫ستُ َردُّونَ إ ِ َل ٰى عَا ِل ِم ا ْل َغ ْيبِ َوال ه‬
َ ‫َّللا ُ َع َم َل ُك ْم َو َرسُو ُل ُه َوا ْل ُمؤْ ِم ُنونَ ۖ َو‬ َ ‫َو ُق ِل ا ْع َم ُلوا َف‬
‫سيَ َرى ه‬

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

(148) ‫س ِمي ًعا َع ِلي ًما‬ ُ ‫ُّوء ِمنَ ْالقَ ْو ِل ِإ اَّل َمن‬
‫ظ ِل َم ۚ َو َكانَ ا‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ ‫َّللاُ ْال َج ْه َر ِبالس‬
‫اَّل ي ُِحبُّ ا‬

Allah tidak suka kepada perkataan-perkataan buruk yang dikatakan dengan berterus-
terang (untuk mendedahkan kejahatan orang); kecuali oleh orang yang dianiayakan. Dan
(ingatlah) Allah sentiasa Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
Ayat ini menjelaskan bahawa manusia Muslim dilarang daripada menggunakan perkataan
buruk untuk mendedahkan kejahatan orang lain kecuali kalau is dianiayai. Oleh demikian,
pengguna internet terikat juga dengan peringatan Allah ini agar tidak menggunakannya sebagai
platform untuk mengutuk atau menghina orang lain atau melakukan perbuatan yang jahat yang
menyimpang daripada kehendak Allah SWT .
II. CARA PANDANG ICT

A. Cara Pandang Barat terhadap ICT


Menurut catatan sejarah, bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu pengetahuan
yang telah dikembangkan lebih dahulu oleh kaum muslimin. Kemudian mereka
mengembangkannya di atas paham materialisme tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam
sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran.
Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah
menuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa
dengan iptek mereka pasti bisa mencapai apa saja yang ada di bumi ini dan merasa dirinya
kuasa pula menundukkan langit bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yang ada di
bumi dn langit.
Tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak untuk memaksakan ilmu pengetahuan
dan teknologinya itu kepada semua yang ada di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi
keputusan terhadap segala permasalahan di dunia. Sebenarnya masyarakat Barat itu patut
dikasihani karena akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapuntingg
kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja dari kehidupan
semesta alam.
Mereka lupa bahwasanya manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit dari
kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yang lebih pintar. Dan sungguh Allah
SWT benci kepada orang yang hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yang
ada di dalamnya.

B . Pandangan Islam terhadap perkembangan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi.

Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban
Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi
komunikasi dan teknologi informasi modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi
dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat, tanpa diiringi sikap kritis terhadap segala dampak
negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya. (Ahmad Y. Samantho.2004).
Peradaban Barat modern dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan
dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat
manusia. Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan
kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju
(kelompok G-8) saja dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan
alam negara lain dan orang lain yang lebih lemah kekuatan IPTEK, ekonomi dan militernya,
maka kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di
Dunia Timur & Selatan.
Kemajuan Teknologi Komunikasi dan teknologi Informasi (IPTEK) di Barat, yang
didominasi oleh pandangan dunia dan paradigma sains (IPTEK) yang positivistik-empirik sebagai
anak kandung filsafat-ideologi materialisme-sekuler, pada akhirnya juga telah melahirkan
penderitaan dan ketidakbahagiaan psikologis/ruhaniah pada banyak manusia baik di Barat
maupun di Timur.
Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan IPTEK yang lepas dari kendali nilai-
nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: tsunami,
gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya
polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada
penduduk pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan
tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata
Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik
yang terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan
’penjajahan’ (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia
dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah
negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga
lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena
nyatanya saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka
kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi
hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu
saja nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang
dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-
krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-
Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas
bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa di tengah keberlimpahan hasil
produksi gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita
justru mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit
akibat kemiskinan rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan
bangsa Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan terkorup di
dunia?
Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa
Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi
dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-
karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah swt. Serta melawan pengaruh buruk
budaya sampah dari Barat yang Sekular, Matre dan hedonis (mempertuhankan kenikmatan
hawa nafsu).
Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt Sumber segala
Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt hanya akan
muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan
Allah swt dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan,
Kekuasaan dan Keagungan-Nya.

Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat


mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan
merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya
untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan
pengembangan dan penguasaan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi (IPTEK) untuk
menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah swt dan mengembang amanat
Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan
dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Ada lebih dari 800 ayat
dalam Al-Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap
berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. Yang
paling terkenal adalah ayat: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron [3] : 190-191.
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa
derajat.” (QS. Mujadillah [58]: 11 .
Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tanda-tanda) ke-
Mahakuasa-an dan Keagungan Allah swt. Ayat tanziliyah/naqliyah (yang diturunkan atau
transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan ajaran para Rasul Allah (Taurat, Zabur, Injil
dan Al Quran), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam),
keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu
dan akal) akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita
kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, Wujud yang wajib, Sumber segala sesuatu dan
segala eksistensi). Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain.
Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama.
Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis,
holistik dan integratif.
Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta-fakta
ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama
tersebut. Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama
Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang
berada di balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut.
Karena alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan–, dan ayat-ayat suci
Tuhan (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah saw — yang dipelajari melalui agama– , adalah sama-
sama ayat-ayat (tanda-tanda dan perwujudan/tajaliyat) Allah swt, maka tidak mungkin satu
sama lain saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu
Sumber yang Sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

II . PEMANFAATAN ICT DALAM SISI ISLAM

A. CONTOH HASIL PEMANFAATAN PERKEMBANGAN ICT DALAM SISI ISLAM

Di era modern ini ICT sudah sangat berkembang yang sangat membantu dalam
pekerjaan manusia. Dan perkembangan ICT jika dilihat dari sudut pandang islam banyak hal
positif yang bisa dimanfaatkan . Beberapa contoh manfaat :

a. Searchangine

Dari begitu banyak searchangine kita dapat memanfaatkannya dalam bidang


islam, dengan mencari tahu tentang sejarah islam maupun perkembangan islam yang
mendunia. Saat ini kita bisa mengetahui tentang aturan-aturan serta hukum islam dari
berbagi searchangine.

b. Jejaring social

Di era ini muncul secara terus menerus berbagai jejaring social seperti facebook,
instagram, twitter, dll. Dari jejaring social kita bisa mensyi’arkan agama islam keberbagai
lapisan masyarakat. Dan dari jejaring social pada saat ini banyak berbagai penggalangan
dana untuk membantu seseorang yang sedang membutuhkan bantuan, hal ini
merupakan sisi positif dari jejaring social menurut sudut pandang islam karena dalam
islam menolong sesama makhluk hidup adalah kewajiban bagi umat islam

c. Aplikasi Islami

Sangat banyak aplikasi islami yang dapat kita temui pada android dan
semacamnya. Contoh pertama yaitu Al-Qur’an digital, berbagai macam Al-Qur’an dapat
kita download dan sangatlah variatif. Mulai dari Al-Qur’an yang mengandung artinya
serta latin hingga Al-Qur’an dan terdapan hukum-hukum bacaan (tajwid) nya yang dapat
kita pelajari. Contoh yang kedua yaitu aplikasi islami yang mana didesign khusus untuk
mengingatkan umat islam akan panggilan sholat lima waktu (azan). Aplikasi ini sangatlah
membantu umat islam dalam beribada di daerah daerah pelosok dimana sulitnya
dijumpai sebuah masjid dan juga pada suatu daerah yang minoritan islam.

d. Massager
Di aplikasi masanger ini kita bisa memanfaatkannya dalam bidang islam contohnya
pemanfaatan fitur group pada salah satu massager yang mana membuat perkumpulan positif
yang membangunumat islam seperti perkumpulan “One Day One Juzz” atau biasa disebut
group ODOJ. Dalam group tersebut umat islam bisa saling bersilaturahim dan belajar menghafal
Al-Qur’an minimal 1 juzz per harinya.

ll. Penutup

A .Kesimpulan

Memanfaatkan ICT dengan cara terbaik sesuai dengan peraturan syi’ar adalah suatu
keharusan bagi setiap muslim. Penggunaan ICT harus sejajar dengan prinsip etika kebutuhan
privasi. Misalnya, pemanfaatan ponsel harus bersihdan tidak pernah digunakan dengan maksud
untuk merugikan orang lain.

Ketika kita mencapai level tertinggi akhlaq saat mengelola ICT, baru setelah itu kita akan
mendapatkan bahwanyanya sebagai masyarakat kita bisa mengambil dan memanfaatkan sisi
islami. Sampai pada saat ini penerapan tekhnologi informasi dan komunikasi sangat
berpengaruh positif seperti contoh mulai dari mebuatan beberapa aplikasi islami, dan
sebagainya .

Manusia adalah makhluk yang unik. Ia tahu bahwa ia tahu dan ia tahu bahwa ia tidak
tahu. Ia mengenal dunia sekelilingnya dan lebih dari itu ia mengenal dirinya sendiri. Manusia
memiliki akal budi, rasa, karsa, dan daya cipta yang digunakan untuk memahami eksistensinya,
dari mana sesungguhnya ia berasal, dimana berada dan akan kemana perginya. Pertanyaan-
pertanyaan selalu muncul, akan tetapi pertanyaan itu belum pernah berhasil dijawab secara
tuntas. Manusia tetap saja diliputi ketidaktahuan. Demikianlah sesungguhnya manusia, siapa
saja, eksis dalam suasana yang diliputi dengan pertanyaan–pertanyaan. Manusia eksis di dalam
dan pada dunia filsafat dan filsafat hidup subur di dalam aktualisasi manusia.

Berdasarkan rasa, karsa dan daya cipta yang dimilikinya manusia mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) termasuk didalamnya adalah teknologi komunikasi dan
teknologi informasi. Namun, perkembangan teknologi yang luar biasa menyebabkan manusia
“lupa diri”. Manusia menjadi individual, egoistik dan eksploitatif, baik terhadap diri sendiri,
sesamanya, masyarakatnya, alam lingkungannya, bahkan terhadap Tuhan Sang Penciptanya
sendiri. Karena itulah filsafat ilmu pengetahuan dihadirkan ditengah-tengah keaneka ragaman
IPTEK untuk meluruskan jalan dan menepatkan fungsinya bagi hidup dan kehidupan manusia di
dunia ini.

Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan


kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan
manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Allah telah mengaruniakan anugerah
kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan
kenikmatan sains teknologi.

Agama dan Ilmu pengetahuan-teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan
kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah
terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan
dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Namun, terlepas dari semua itu,
perkembangan teknologi tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai agama Islam. Sebagaimana
adigum yang dibangun oleh Fisikawan besar, Albert Einstin yang menyatakan: “Agama tanpa
ilmu akan pincang, sedangkan ilmu tanpa agama akan Buta”.

Untuk menghindari efek atau dampak dari perkembangan teknologi komunikasi dan
teknologi informasi, sebagai umat Islam yang bijak dan taat pada aturan ajaran agamanya,
hendaknya berawal dari diri sendiri dalam menyikapi terpaan perkembangan teknologi
komunikasi dan teknologi informasi. Pergunakanlah manfaat yang postifnya apabila dampak
dari perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi itu bisa bermanfaat dalam
kehidupan umat Islam. Dan Jauhilah atau buanglah manfaat negatifnya apabila dampak dari
perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi itu cenderung bersifat
menjerumuskan kedalam kebathilan. Dikarenakan agama Islam tidak menghambat kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik
di zaman lampau di masa sekarang, maupun di waktu-waktu yg kan datang. Demikian pula
dengan ajaran Islam, yang tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang
teratur dan lurus, serta analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam
menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan
oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana diajarkan
oleh Islam tidak ada yg hukumnya haram, kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan
pasti mengherankannya.
B .REFRENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan

http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9204-pengertian-masyarakat-modern.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi_komunikasi

https://diansyahalbukhori.wordpress.com/2014/06/15/pandangan-islam-terhadap-
perkembangan-teknologi-komunikasi-dan-teknologi-informasi/ di akses pada 29 november
2017 pukul 20.12

https://www.scribd.com/doc/45827302/Makalah-Etika-Dalam-Penggunaan-TIK

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://irsalgohvi.blogspot.com/2015
/01/paper-teknologi-informasi.html

http://www.devtopics.com/101-more-great-computer-quotes/ (Dilayari pada 28 Jun 2011,


1546)

http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/ict/ (Dilayari pada 29 Jun 2011, 1306)

Anda mungkin juga menyukai