Anda di halaman 1dari 6

STRANDAR ISI (1)

Sikap spiritual adalah menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi tersebut dapat di capai melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung ( indirect
teaching), berupa keteladanan. Pembiasaan dan budaya sekolah / madrasah dengan
memperhatikan dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi siswa.

Perangkat pembelajaran terdiri atas :

 Program tahunan dan program semester

 Silabus

 RPP

 Buku guru dan buku siswa

 Alat evaluasi dan buku nilai ( Sikap spiritual sisa diamati dann dicatat guru kelas dan
guru mata pelajaran

Dibuktikan dengan :

1. Dokumen

1. Perangkat pembelajaran yang disesuai dengan tingkat kompetensi pada kompetensi


sikap spiritual di SD/ MI

2. Hasil kegiatan pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB) di KKG tentang


kompetensi sikap spiritual siswa/ penguatan pendidikan karakter siswa.

3. Rancangan hasil penilaian sikap spiritual. Berupa jurnal pendidiakn, dukumen


observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman.

4. Program kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler berupa kegiatan


keagamaan , misalnya : Pesantres kilat, ceramah keagamaan, baca tulis alquran,
retret atau kegiiatan lainnya.

2. Wawancara dengan guru kelas/ mata pelajaran


STANDAR ISI ( 5)

Perangkat pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikembangkan sesuai tingkat
kompetensi dan ruang lingkuup materi pada setiap tingkat kelas

Dibuktikan dengan :

1. Dokumen

1. Program Tahunan dan Program semester

2. Perangkat pembelajaran

3. Buku yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

4. Hasil kegiatan pengembangan Keprofesian berkelanjutan ( PKB) di KKG tentang


kompetensi pengetahuan siswa.

2. Wawancara terhadap minimal 3 siswa dari kelas yang berbeda.


STANDAR ISI (6)

Kurikulum SD/MI ( Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum) Pelaksanaan kurikulum pada sekolah
dasar/ Madrasah Ibtidayiah dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik -
terpadu dari kelas I sampai kelas VI. Mata Pelajaran pendidikan Agama dan budi pekerti
dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik - terpadu.

Tema pada pembelajaran Tematik terpadu di SD/ MI sebagai berikut

NO Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI

Diri Sendiri Hidup Rukun Sayangi hewan Indahnya Bermain dengan Selamatkan
dan Tumbuhan di kebersamaann benda - benda Makhluk hidup
sekitar. disekitarku

Kegemarank Bermain di Pengalaman yang Selalu Peristiwa dalam Persatuan


u Lingkunganku mengesankan berhemat kehidupan dalam
energi perbedaan
Kegiatanku Tugasku sehari Mengenal cuaca Peduli hidup Tokoh dan
-hari dan musim terhadapp Penemu
Makhluk hidup

keluargaku Aku dan Ringan sama di Berbagi rukun Globalisasi


sekolahku jinjing berat pekerjaan
sama di pikul
Pengalaman Hidp bersih dan Mari kita Menghargai Sehat itu penting Wirausaha
ku Sehat bermain dann Jasa Pahlawan
berolahraga
Lingkungan Air, Bumi dan Indahnya Indahnya Bangga sebagai Kesehatan
bersih Matahari Persahabatan. Negeriku bangsa indonesia Masyarakat
sehat dan
Asri
Benda, Merawat Hewan Mari kita Hemat Cita - citaku
Binatang, dan Tumbuhan Energi untuk
dan tanaman masa depan.
disekitarku
Peristiwa Keselamatan di Berperilaku baik Daerah
Alam rumah dan dalam kehidupan temppat
perjalananan sehari hari tinggalku
Menjaga
kelestarian
lingkunggan Makanan
sehat dan
bergizi

STANDAR ISI (10)

1. Struktur kurikulum
A. Struktur Kurikulum SD

Komponen Kelas Dan Alokasi Waktu


I II III IV V VI
KELOMPOK A (UMUM )

1. Pendidikan Agama dan budi 4 4 4 4 4 4


pekerti
2. Pendidikan kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu pengetahuan alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

KELOMPOK B ( UMUM)

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 4 4 4

8. Pendidikan jasmani, Olahraga, 4 4 4 4 4 4


dan Kesehatan
Jumlah alokasi perminggu 30 32 34 36 36 36

2. Penugasan Instruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh siswa yang di rancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri paling banyak 40 % dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
3. Penambahan Beban Belajar

Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar 2 jam pelajaran perminggu sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa/ dan atau kebutuhan akademik, sosial, budaya dan faktor
lain yang dianggap penting.

4. Mata Pelajaran Seni Budaya, Prakarsa, dan kewirausahaan, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang disediakan. Siswa mengikuti salah satu
aspek yang disediakan untuk semester, aspek yang di ikuti dapat diganti tiap semester.

5. Kegiatan pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri berupa ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan


( wajib), Usaha kesehatan sekolah ( UKS), palang merah remaja ( PMR) dan lain lainnya
sesuai dengan kondisi dan potensi masing - masing satuan pendidikan.

Dibuktikan dengan :

1. Struktur kurikulum di sekolah/ madrasah

2. Dokumen penugasan terstruktur dan kegiiatan mandiri

3. Jadwal pelajaran, daftar hadir, dan RPP

4. Hasil belajar seni budaya, Prakarya, dan kewirausahaan.

5. Laporan kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler.

Anda mungkin juga menyukai