Anda di halaman 1dari 55

PROPOSAL PENELITIAN

MANDIRI

MODEL PENGINTEGRASIAN SISTEM APLIKASI KEUANGAN


BERBASIS KOMPUTER DESKTOP, WEB DAN MOBILE
(STUDI KASUS: SOFTWARE MYFAMILY ACCOUNTING)

Diajukan oleh:

Ardiansyah, S.T.

Program Studi : Teknik Informatika


FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
Juli, 2009

Kepada:
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Universitas Ahmad Dahlan

1
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1. Identitas Penelitian
a. Judul Penelitian : Model Pengintegrasian Sistem Aplikasi Keuangan
Berbasis Komputer Desktop, Web dan Mobile
(Studi Kasus: Software MyFamily Accounting)
b. Bidang Ilmu : Teknologi
c. Kategori Penelitian : Reguler
d. Jenis Penelitian : Mandiri

2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ardiansyah, S.T.
b. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/Teknik Informatika
c. Pangkat dan Golongan : Penata Muda/III.a
d. Jabatan Struktural : Dosen
e. Alamat e-mail/No.HP : ardian2007@gmail.com / 08156892648

3. Jumlah Anggota Peneliti : 0 orang

4. Lama Penelitian : 8 bulan

5. Lokasi Penelitian : Yogyakarta

6. Biaya Penelitian : Rp. 2.969.000

Yogyakarta, 28 Juli 2009

Menyetujui:
Dekan Fakultas Teknologi Industri Ketua Peneliti,

Dr. Abdul Fadlil, M.T. Ardiansyah, S.T.


NIY : 60960140 NIY: 60030476

Kepala LPP

Prof. Dr. Nurfina Aznam, S.U., Apt.


NIP. 19561206.198103.2.002

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................2


A. Judul Penelitian................................................................................................2
B. Latar Belakang.................................................................................................2
C. Rumusan Masalah............................................................................................5
D. Rung Lingkup..................................................................................................5
E. Batasan Penelitian............................................................................................6
F. Tujuan Penelitian..............................................................................................6
G. Manfaat Penelitian............................................................................................7
H. Kajian Penelitian Terdahulu.............................................................................7

BAB II STUDI PUSTAKA.....................................................................................12


A. Application Integration..................................................................................12
1. Manfaat Application Integration........................................................12
2. Tipe-Tipe Application Integration.....................................................13
3. Memilih Tipe Application Integration...............................................15
4. Beberapa Kebutuhan Dalam Application Integration........................16
5. Model Application Integration...........................................................17
B. Web Service....................................................................................................18
C. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)...........................................................21
D. Mobile Network..............................................................................................22
E. Web Server.....................................................................................................25
F. Database Server.............................................................................................27
G. eXtensible Markup Language (XML)............................................................30
H. Simple Object Access Protocol (SOAP)........................................................32
I. MyFamily Accounting(R)...............................................................................34
J. Web Service Description Language (WSDL)................................................38
K. HyperText Transfer Protocol (HTTP)............................................................40

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................44

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47
LAMPIRAN PERSONALIA PENELITIAN............................................................49
LAMPIRAN JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN......................................50
LAMPIRAN PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN.................................................51
LAMPIRAN BIODATA PENELITI.........................................................................52

3
ABSTRAK

Penggunaan Personal Computer (PC), Internet dan mobile device sudah


menjadi bagian kehidupan masyarakat modern saat ini. Masing-masing perangkat
tersebut memiliki fungsi serta kekurangan dalam memenuhi kebutuhan
penggunanya. Perangkat-perangkat tersebut hadir untuk memenuhi kebutuhan
penting masyarakat yang cenderung ingin selalu terkoneksi, portabel dan mudah
untuk digunakan. Ketersediaan teknologi yang ada saat ini merupakan gabungan dari
berbagai platform yang bila dilihat secara struktur sangat sulit untuk digabungkan
dalam memenuhi kebutuhan pertukaran dan pengaksesan data. Padahal tuntutan ke
depan fungsi-fungsi perangkat tersebut harus bisa saling membantu dalam memenuhi
kebutuhan pengguna, sehingga menyebabkan terjadinya konvergensi antarperangkat
tersebut.
MyFamily Accounting merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak
keuangan yang paling banyak digunakan saat ini yang dimanfaatkan dalam
pengelolaan keuangan personal (Metasoft, 2008). MyFamily Accounting sejak awal
memang dirancang dan dikembangkan untuk berjalan dalam platform tunggal yaitu
desktop berbasiskan sistem operasi Windows. Sehingga dalam kaitannya atas
kebutuhan konvergensi tersebut menjadi tantangan sekaligus permasalahan tersendiri
bagi pihak pengembang yaitu Metasoft Technologies, apabila penggunanya yang
ingin tetap bisa menggunakan aplikasi MyFamily Accounting di desktop, sekaligus
bisa juga tetap menggunakannya dalam lingkungan Internet dan juga di perangkat
mobile yang bisa dibawa-bawa ke mana saja.
Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat desain dan perancangan
pengintegrasian sistem aplikasi keuangan MyFamily Accounting yang berbasis
komputer desktop, web dan mobile yang nantinya diharapkan akan semakin
memudahkan pengguna dalam mengelola keuangannya di mana saja, kapan saja dan
dengan berbagai model perangkat apa saja yang tersedia. Guna mencapai tujuan
tersebut dalam penelitian ini akan melakukan berbagai langkah-langkah yaitu
menganalis kebutuhan pengguna, mengukur sejauh mana kebutuhan tersebut,
membuat model sistem pengintegrasian datanya, analisis ketepatan teknologi dan
mengujicoba model. Dalam tahap ini pula akan dibentuk model sub-sistem yaitu
koneksitas antara desktop-web yang menggunakan jaringan Internet berbasis service
oriented, kemudian web-mobile yang berjalan dalam jaringan telekomunikasi seluler
dan terakhir mobile-desktop yang akan menggunakan transmisi nirkabel jarak
pendek. Kemudian terakhir akan dibuat rancangan antarmuka pengguna (user
interface) yang nantinya bisa diterapkan dalam pengembangan teknis. Dengan
begitu, konvergensi keseluruhan sistem akan terbentuk dengan jelas dalam sebuah
model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan MyFamily Accounting beserta
rancangan interface-nya di antara ketiga platform tersebut yaitu, desktop, web dan
mobile.
Kata kunci : pengintegrasian sistem, aplikasi keuangan, MyFamily Accounting,
desktop- web-mobile

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Penelitian
Model Pengintegrasian Sistem Aplikasi Keuangan Berbasis Komputer Desktop,
Web dan Mobile (Studi Kasus: Software MyFamily Accounting)

B. Latar Belakang
Kebutuhan akan alat bantu untuk pengelolaan keuangan di era sekarang
sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Alat bantu tersebut mampu memudahkan
dalam menyimpan histori transaksi keuangan, menyusun dan membuat laporan
serta perhitungan keuangan secara otomatis sehingga sangat membantu para
tenaga keuangan dalam mengelola keuangannya dengan lebih fleksibel. Saat ini
terdapat beberapa alat bantu berupa aplikasi software pengelola keuangan yang
dapat digunakan. Berdasarkan jenisnya maka aplikasi keuangan terbagi menjadi
dua bagian, yaitu aplikasi keuangan untuk bisnis yang sering dikenal dengan
software akuntansi dan aplikasi keuangan untuk pribadi/personal yang sering
disebut personal finance software. Aplikasi keuangan untuk bisnis yang ada saat
ini adalah Accurate, MYOB, QuickBooks, Zahir dan Microsoft Office
Accounting. Sedangkan aplikasi keuangan untuk personal di antaranya adalah
Microsoft Money, Quicken dan MyFamily Accounting. Perbedaan utama kedua
jenis aplikasi keuangan tersebut terletak pada sasaran penggunanya. Aplikasi
keuangan bisnis ditujukan untuk pengguna skala perusahaan, baik yang kelas
kecil menengah (UKM) maupun skala besar (enterprise). Sedangkan aplikasi
keuangan personal ditujukan bagi para perseorangan maupun keluarga.
Saat ini di Indonesia, MyFamily Accounting merupakan aplikasi keuangan
yang paling banyak digunakan, karena tercatat 8000 lebih pengguna aplikasi ini
sekarang (Metasoft, 2008). MyFamily Accounting merupakan aplikasi keuangan
personal yang pertama yang dikembangkan dalam bahasa Indonesia dan buatan
perusahaan lokal. MyFamily Accounting merupakan software manajemen

5
keuangan yang khusus digunakan untuk mengelola keuangan pribadi/personal.
Aplikasi ini sangat membantu keluarga dalam mengelola kuangan keluarga
terutama keluarga yang tidak mengerti masalah pengelolaan keuangan.
MyFamily Accounting memudahkan pengguna sehingga tidak perlu mencatat
transaksi keuangan secara manual, menghitung berbagai perhitungan keuangan
dengan kalkulator atau juga menggunakan spreadsheet seperti Microsoft Excel.
Semuanya serba otomatis dan mudah dilakukan hanya dengan menggunakan
aplikasi MyFamily Accounting. Selain itu, pengguna kapan saja dapat
memantau kondisi keuangan keluarga, karena MyFamily Accounting disertai
berbagai fasilitas grafik, indikator dan laporan keuangan yang sangat lengkap
dan menarik layaknya sebuah perusahaan (Ardiansyah, 2008).
Untuk bisa menggunakan MyFamily Accounting, pengguna hanya dapat
mengoperasikannya pada komputer dekstop saja di PC/Laptop dengan sistem
operasi Windows, dan untuk penyimpanan datanya menggunakan database
Firebird 2.0. Dengan kondisi tersebut, bagi pengguna yang memiliki sistem
operasi selain Windows seperti MAC, Linux, Unix dan sebagainya tentu tidak
bisa menggunakan aplikasi ini. Begitu juga pengguna perangkat mobile seperti
handphone, PDA, smartphone yang berbasis sistem operasi Symbian, Windows
CE dan Android dan sebagainya juga tidak bisa menggunakan aplikasi
MyFamily Accounting.
Sudah diketahui bersama bahwa perangkat-perangkat teknologi informasi
semacam PC (personal computer), Laptop, dan mobile saat ini telah menjadi
pemakaian sehari-hari di tengah masyarakat. PC/Laptop digunakan untuk
membantu pekerjaan sehari-hari mulai dari mengolah kata, membuat
spreadsheet, mengakses Internet dengan web browser, membaca dan membalas
pesan elektronik (email), mencetak dokumen, berkomunikasi dengan pengguna
internet lainnya. Sedangkan perangkat mobile penekannya pada manfaat
komunikasi, seperti telepon dan pesan singkat (SMS). Perkembangan perangkat-
perangkat tersebut semakin hari semakin menipiskan perbedaan fungsi-fungsi di
antara perangkat tersebut, karena saat ini perangkat mobile yang biasanya
dianggap memiliki fungsi yang sangat terbatas sudah menyediakan berbagai
fitur yang dapat digunakan seperti halnya di PC/Laptop. Sehingga dapat

6
dikatakan telah terjadi konvergensi antara fungsi-fungsi komputer desktop, web
dan mobile device.
Bila dikaitkan dengan kondisi di atas, maka keberadaan aplikasi MyFamily
Accounting saat ini tentu saja belum mampu menyediakan fitur maupun
teknologi yang bisa digunakan pada platform web dan mobile. Cepat atau
lambat, pengguna akan menuntut adanya penyesuaian aplikasi MyFamily
Accounting yang bisa diakses dan dioperasikan pada platform berbasis web dan
mobile. Lambat dalam antisipasi penyediaan fitur atau teknologi tersebut bisa
menyebabkan pengguna akan mengeluh bahkan bukan tidak mungkin akan
beralih ke aplikasi produk lain yang telah menyediakan fitur teknologi tersebut.
Salah satu dampak yang dirasakan adalah misalnya dalam hal pemenuhan aspek
input data untuk transaksi yang terjadi di luar rumah. Banyak pengguna yang
melakukan transaksi keuangan pribadi ketika di luar rumah atau dengan kata
lain dalam kondisi bergerak (mobile), yang artinya pada waktu itu berarti sedang
jauh dari perangkat komputer desktop. Tentu saja dengan kondisi tersebut
menjadi hambatan tersendiri bagi para pengguna yang mengalaminya, karena
akan mengalami resiko kehilangan data yang tidak tersimpan dengan baik.
Begitu pula web yang berjalan dalam medium internet telah digunakan oleh
masyarakat luas di dunia. Data dari Internet World Stats tercatat 360 juta lebih
pengguna Internet di dunia dan 25 juta pengguna Internet di Indonesia saat ini
(Internet World Stats, 2008).
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan sebuah penelitian untuk
menentukan suatu model integrasi sistem aplikasi keuangan yang dalam hal ini
adalah software MyFamily Accounting yang nantinya bisa juga digunakan dan
diakses lewat web di Internet dan perangkat mobile. Dengan perangkat mobile
seperti handphone, smartphone maupun PDA, pengguna diberi kemudahan
untuk mencatat segala transaksi yang terjadi di luar rumah begitu pula dapat
mengetahui laporan-laporan keuangannya. Untuk memasukkan data ke aplikasi
pengelola keuangan keluarga seperti MyFamily Accounting tidak perlu harus
mencatat segala transaksi yang terjadi diluar rumah dengan menggunakan
kertas, melainkan data dapat dicatat dan disimpan pada perangkat PDA yang
bersistem operasi Windows Mobile. Segala transaksi dapat disimpan kemudian

7
setelah sampai di rumah hanya mengirimkan data yang tersimpan di perangkat
PDA dengan menggunakan kabel data, maupun melalui jaringan nirkabel jarak
pendek seperti blutetooth atau infrared ke komputer yang kemudian data pada
aplikasi MyFamily Accounting dapat ter-update tanpa memasukkan data melaui
keyboard kembali. Begitu pula dengan penggunaan web, nantinya pengguna
akan dapat menggunakan web sebagai sarana mencatat transaksi keuangan dan
melihat laporan keuangan pribadinya. Dengan begitu, diharapkan nantinya
MyFamily Accounting dapat menyesuaikan dan mengikuti perkembangan
konvergensi perangkat-perangkat PC, web dan mobile dengan ketersediaan
portabilitas data yang ada tanpa melakukan perubahan besar dalam struktur
teknologi internal yang telah dikembangkan selama ini.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Pengguna yang terbiasa menggunakan perangkat mobile ketika sedang di
luar rumah, kesulitan dalam mencatat traksaksinya yang terjadi di luar
karena aplikasi MyFamily Accounting yang mereka gunakan belum
memiliki aplikasi dalam versi mobile.
2. Pengguna yang sering menggunakan media web untuk akses Internet tidak
bisa mencatat transaksinya secara langsung, karena aplikasi MyFamily
Accounting belum menyediakan bentuk aplikasinya di Internet.
3. Aplikasi keuangan MyFamily Accounting belum mampu menyediakan fitur
maupun teknologi sambungan yang bisa digunakan bersama pada platform
web dan mobile sehingga data-data transaksi keuangan pengguna dapat
dipertukarkan antar perangkat komputer desktop, web dan mobile.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Dari isi stakeholder :
- Pengguna MyFamily Accounting
- Pengembang aplikasi MyFamily Accounting

8
2. Dari sisi sistem:
- Aplikasi MyFamily Accounting
- Personal Computer
- Internet
- Mobile
- Method-method yang digunakan hanya mencakup
display_laba/rugi, display_kekayaan,
input_pemasukan, input_pengeluaran.

E. Batasan Penelitian
Pada penelitian ini akan dibatasi hanya pada pembuatan model pengintegrasian
sistem aplikasi keuangan berbasis komputer desktop, web dan mobile dengan
studi kasus pada software MyFamily Accounting disertai rancangan antarmuka
(interface) yang nantinya bisa dikembangkan dalam bentuk teknis. Penelitian ini
tidak sampai pada tahap implementasi pengembangan aplikasi.

F. Tujuan Penelitian
1. Terwujudnya rancangan model integrasi sistem aplikasi MyFamily
Accounting bagi pengguna perangkat mobile yang bisa dihubungkan dengan
platform desktop dan web.
2. Terwujudnya rancangan model integrasi sistem aplikasi MyFamily
Accounting bagi pengguna Internet yang bisa dihubungkan dengan platform
desktop dan web.
3. Terwujudnya rancangan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan
MyFamily Accounting yang dapat digunakan pada platform desktop, web
dan mobile.
4. Terwujudnya rancangan user interface sistem aplikasi yang dapat
diimplementasikan secara teknis dalam pengintegrasian sistem secara
keseluruhan.

9
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pengguna
Bagi para pengguna aplikasi MyFamily Accounting dapat membantu dalam
mengelola keuangannya dengan lebih fleksibel, karena bisa diakses dan
digunakan di mana saja dan kapan saja.
2. Bagi Pengembangan IPTEK
Dengan penelitian ini nantinya diharapkan akan menambah bentuk model
pengintegrasian sistem yang multi platform, sehingga akan membantu dalam
penelitian berikutnya yang bersifat implementasi maupun dalam bentuk studi
kasus lain.
3. Bagi Peningkatan Nilai Ekonomi
Dengan semakin mudahnya para pengguna menggunakan aplikasi berbasis
desktop, web dan mobile secara tidak langsung akan dapat memicu
pertumbuhan pengguna Internet, penjualan perangkat-perangkat komputer
desktop dan mobile. Di samping sisi lain penjualan aplikasi MyFamily
Accounting akan bisa terdongkrak dikarenakan nilai tambah dari hasil
pengintegrasian tersebut.

H. Kajian Penelitian Terdahulu


Penelitian sebelumnya (Ardiansyah, Pujiyono, W., Ma’dan, M., 2008)
menghasilkan kesimpulan bahwa telah dihasilkan sebuah perangkat lunak baru
untuk penyimpan data sementara pada perangkat mobile untuk aplikasi
pengelola keuangan di komputer dengan menggunakan tools Visual Studio 2005
yang berjalan pada platform Windows Mobile. Perangkat lunak yang telah
dihasilkan mampu dipakai sebagai penyimpan data sementara pada perangkat
mobile untuk aplikasi keuangan di komputer, serta memberikan kemudahan
dalam input transaksi keuangan dan menyimpan data transaksi keuangan
sementara pada PDA. Selanjutnya diberikan saran-saran yang dapat peneliti
sampaikan berkaitan dengan aplikasi penyimpanan data sementara pada
perangkat mobile, antara lain :

10
1. Pengiriman data dari PDA ke komputer masih menggunakan kabel data,
untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan
bluetooth atau infra merah sebagai media pengirim data.
2. Data akun tidak dapat ditambah atau dikurangi melalui PDA tetapi data
akun tersebut dapat ditambah dan dikurangi hanya melalui aplikasi
MyFamily Accounting yang ada di komputer. Untuk itu penelitian
lanjutannya diharapkan bisa melakukan penambahan dan pengurangan akun
di PDA secara langsung.

Gambar 1. Hasil Implementasi Penyimpanan Data Sementara pada


Perangkat PDA Berbasis Windows Mobile (Ardiansyah, 2008)

Selanjutnya pada penelitian yang telah berhasil mengimplementasikan


web service pada aplikasi pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa.
Dengan desain rancangan aplikasinya dapat dilihat seperti gambar berikut
(Laksito, 2006).

11
method
web-service
MsSQL
Database
- get_infokrs
- get_mhs
- get_mktsd
Database Akademik - get_krs
Apache - PHP
Server

Method web-service
dalam format WSDL

VB.NET

Baca Data
& Input File XML
KRS

Proses pada Client

Laporan
Pengisian KRS

Gambar 2. Arsitektur implementasi web service untuk aplikasi pengisian


Kartu Rencana Studi (KRS) (Laksito, 2006)

Dari hasil penelitian penelitian tersebut didapat sebuah sistem yang


menyimpan terdiri dari aplikasi berbasis desktop sebagai client yang
dikembangkan dengan berbasis pada VB.NET. Sisi server dibuat berbasis web
server Apache dan database server MySQL dengan beberapa method untuk web
service antara lain; get_infokrs, get_mhs, get_mktsd dan get_krs.

Dengan mempertimbangkan kedua hasil penelitian terdahulu tersebut, maka


penelitian ini nantinya bermaksud akan mengembangkan sebuah model
pengintegrasian yang lebih komprehensif. Lebih lanjut lagidengan
memperhatikan beberapa hal yaitu:

a. Karena database yang digunakan pada aplikasi MyFamily Accounting di


komputer desktop adalah Firebird 2.0 dengan development tools berupa
Borland Delphi, sedangkan pada penelitian sebelumnya (Laksito, 2006)
pada sisi desktop tidak menggunakan database server dan development
tools menggunakan VB.NET.

12
b. Penelitian sebelumnya (Ardiansyah, 2008) mengembangkan aplikasi
mobile berbasis Windows CE menggunakan Visual C# 2005. Dari
sisi platform, aplikasi berbasis ini tidak bisa digunakan pada jenis
perangkat mobile lain. Sehingga perlu dicari berbagai alternatif
devleopment tools yang bisa kembangkan yang nantinya aplikasi
tersebut bisa digunakan secara lintas platform. Selain itu untuk
proses transfer data masih menggunakan kabel data, sehingga perlu
dikaji dan diperluas dengan penggunaan proses transfer data yang
lain seperti jaringan nirkabel jarak pendek seperti infrared dan
bluetooth.
c. Kedua penelitian sebelumnya belum memasukkan pengembangan
koneksi antara perangkat mobile dan web.
d. Kedua penelitian tersebut belum memasukkan aspek pemilihan
teknologi yang digunakan. Hal ini penting karena nantinya
diharapkan dapat menghasilkan sebuah model yang ideal pagi
pengembangnya kelak.

Dengan memperhatikan berbagai hal, mulai dari latar belakang masalah,


rumusan masalah, batasan masalah dan kajian penelitian terdahulu. Selanjutnya
diperoleh sebuah usulan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan
berbasis komputer desktop, web dan mobile seperti yang digambarkan gambar 3
berikut ini.

13
Gambar 3 Usulan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan berbasis
komputer desktop, web dan mobile

Dari gambar 3 tersebut dapat dijelaskan beberapa hal terkait usulan model
pengintegrasian tersebut:
1. Terdapat dua database server yang digunakan, yaitu di sisi desktop dan di
sisi server.
2. Adanya hubungan data antara aplikasi di perangkat mobile dengan desktop
menggunakan sambungan nirkabel bluetooth.
3. Adanya hubungan data antara aplikasi di perangkat mobile dengan web
melalui sambungan Internet nirkabel.
4. Method-method yang akan dikembangkan adalah display_laba/rugi,
display_kekayaan, input_pemasukan,
input_pengeluaran. Seluruh method tersebut akan coba dirancang
pada ketiga platform desktop, web dan mobile tersebut.

14
BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Application Integration
Application integration yang terkadang disebut Enterprise Application
Integration (EAI) adalah proses yang dilakukan untuk mengambil dan
membawa data atau fungsi dari program aplikasi bersama-sama dengan program
aplikasi lain. Di mana pun program-program aplikasi tersebut berada, proses
yang ada biasanya dengan memanfaatkan aplikasi dari middleware, yang bisa
berupa paket aplikasi yang dibuat oleh sebuah vendor atau dibuat dengan
penyesuaian sendiri (custom). Tantangan umum yang dihadapi bagi suatu
enterprise adalah pada masalah pengintegrasian program-program yang sudah
ada (maupun program warisan terdahulu) dengan program baru atau bahkan juga
dengan program yang berbasis web service yang diperoleh dari dari perusahaan
lain (Microsoft, 2003).

1. Manfaat Application Integration


Pengintegrasian aplikasi yang efektif dapat memberikan perusahaan yang
dalam hal ini sebagai pengguna dengan berbagai keuntungan bisnis antara
lain:
a. Membuat aplikasi nantinya dapat diperkenalkan kepada organisasi
dengan lebih efektif dan berbiaya murah.
b. Memudahkan dalam hal pengubahan proses-proses bisnis yang
dibutuhkan organisasi/perusahaan.
c. Menyediakan lebih banyak kanal-kanal penyaluran (delivery channel)
bagi suatu organisasi.
d. Memudahkan dalam hal pehambahan langkah-langkah otomatis ke dalam
proses-proses bisnis yang sebelumnya biasa dilakukan dengan intervensi
manual

15
2. Tipe-Tipe Application Integration
Pengintegrasian aplikasi dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe
(Microsoft, 2003):
a. Integrasi aplikasi secara manual
Tipe integrasi ini mengharuskan orang-orang seperti pegawai dan
pelanggan agar berperan sebagai interface di antara aplikasi sehingga
memungkinkan pengintegrasian di antara kedunya. Bentuk dari
pengintegrasian aplikasi seperti ini sudah jamak terlihat. Sebagai contoh,
lihatlah bagian customer service di perusahaan yang mengambil informasi
dari publik. Orang-orang dapat saja memasukkan informasi yang sama ke
dalam sistem yang berbeda-beda dan membaca informasi dari sistem-
sistem tersebut untuk memberi tanggapan terhadap permintaan yang
diajukan pelanggan. Dalam kasus lain, seseorang bisa saja ingin membaca
informasi mengenai pelanggan dari satu database, dan untuk itu
memasukkan kembali data tersebut ke dalam databasei lain yang
digunakan untuk tujuan yang berbeda pula.
Tipe pengintegrasian aplikasi seperti ini hanya membutuhkan
investasi teknologi yang sangat minim. Kebutuhan investasi ini akan
semakin membesar seiring dengan semakin besar dan kompleksnya
organisasi tersebut sehingga membuat kemungkinan terjadinya
ketidakakuratan data semakin besar untuk terjadi. Seiring dengan
bertambahnya jumlah data yang ada yang tentu pula menjadi semakin
kompleks, atau bertambahnya juga aplikasi-aplikasi yang digunakan,
organisasi akan memerlukan tambahan orang untuk memelihara dan
mengelola berbagai macam aplikasi yang dimiliki tersebut. Suatu
arsitektur lingkungan aplikasi yang sangat bergantung pada
pengintegrasian manual biasanya sangat tidak efisien, dan tidak akan
tumbuh dengan mudah seiring dengan arsitektur lingkungan aplikasi yang
lebih banyak menggunakan teknik-teknik otomatisasi.

16
b. Integrasi aplikasi secara semi-otomatis
Tipe integrasi semi-otomatis ini mengkombinasikan beberapa
langkah yang dilakukan secara manual dengan cara otomatis. Orang-orang
dapat saja dilibatkan dalam suatu kondisi yang terkait dengan solusi
otomatis yang akan dijalankan terlalu sulit atau terlalu mahal untuk
diimplementasikan, atau juga organisasi membutuhkan seseorang untuk
membuat suatu keputusan. Sebagai contoh misalnaya organisasi
membutuhkan seorang manajer untuk menerima seluruh biaya klaim dari
pelanggan/nasabah. Dalam kasus ini, seluruh langkah-langkah sebelum
dan sesudah melalui persetujuan pihak manajer dapat dilakukan secara
otomatis, akan tetapi di tengah-tengah proses tersebut diperlukanlah peran
seseorang tersebut. Dengan kata lain intervensi/peran manusia diperlukan
untuk mentransformasi data yang dibutuhkan oleh sistem lain.
Tipe pengintegrasian aplikasi semi otomasi membutuhkan
investasi teknologi yang lebih besar, namun sekali saja investasi tersebut
terpenuhi dampak positinya adalah berkurangnya jumlah orang yang
dilibatkan dalam pengintegrasian aplikasi-aplikasi tersebut. Mengurangi
keterlibatan manusia dalam proses ini akan mengurangi biaya yang
dikeluarkan dan akan meningkatkan kehandalan dan daya tahan sistem.

c. Integrasi aplikasi secara full otomatis


Tipe integrasi full otomatis akan membuang seluruh tenaga
manusia dari keseluruhan proses bisnis, walaupun mereka dibutuhkan
untuk memelihara solusi yang ada. Tipe integrasi seperti ini terdiri dari
aplikasi-aplikasi yang berhubungan/berkomunikasi melalui beberapa
rangkaian interface dan adapter. Sebagai contoh, ada dua database yang
akan saling berbagi data, yang mana dari database pertama akan secara
otomatis ditransformasikan untuk selanjutnya disimpan ke database kedua
tanpa ada keterlibatan satu orang pun.
Meskipun tipe pengintegrasian semacam ini telah menghilangkan
ketergantungan kepada manusia, namun sistem seperti ini konsekuensinya
harus dimiliki dan diterapkan dengan investasi yang cukup mahal dan

17
mungkin saja tidak praktis bagi beberapa bisnis tertentu. Dalam situasi
tertentu organisasi bisa saja tetap membutuhkan orang-orang untuk
membuat keputusan bisnis, dan bahkan juga akan lebih efisien sekiranya
memiliki seseorang yang ditugaskan untuk mengendalikan proses teknis.
Untuk alasan inilah organisasi harus memutuskan dengan tepat mana
pengintegrasian aplikasi yang bisa tepat diterapkan dengan berdasarkan
pada kasus per kasus yang dihadapi.

3. Memilih Tipe Application Integration

Masing-masing tipe pengintegrasian memiliki pertimbangan biaya


dan manfaat tersendiri yang bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tipe Biaya Manfaat


Application
Integration
Manual Biaya tenaga kerja yang Dibutuhkan hanya sedikit
dibutuhkan lebih tinggi. perubahan dari teknologi
Tingkat kesalahan yang yang sudah ada sekarang.
bisa dilakukan oleh
tenaga kerja tersebut
cukup tinggi.
Semi Otomatis Biaya teknologi yang Tenaga kerja yang
lebih tinggi untuk dibutuhkan lebih sedikit.
implementasinya. Pada saat implementasi lebih
Terutama pada tingkat sedikit kesalahan yang
kesalahan pada waktu disebabkan oleh tenaga
perancangan dan manusia.
implementasi Waktu pemrosesan yang lebih
cepat
Full Otomatis Biaya implementasi Biaya tenaga kerja yang
yang sangat besar. sangat sedikit (hampir tidak
Terutama kesalahan bisa ada). Nyaris tidak ada
terjadi pada saat kesalahan yang disebabkan
perancangan. manusia pada waktu
implementasi. Walau tidak
melibatkan tenaga manusia
dalam pembuatan keputusan
yang berkaitan dengan
proses-proses bisnis, akan
tetapi prosesnya berlangsung
dengan lebih cepat

18
Tabel 1. Hubungan Antara Tipe Application Integration dengan biaya serta
manfaatnya (Microsoft, 2003)

4. Beberapa Kebutuhan Dalam Application Integration

Melakukan pengintegrasian aplikasi tidaklah mudah. Secara khusus suatu


kondisi yang mendukung pengintegrasian aplikasi paling tidak bisa
memenuhi beberapa kebutuhan di bawah ini:

a. Mampu menjalin hubungan antara platform yang berbeda-beda


b. Memproses aturan bisnis (business rule) yang rumit dan kompleks,
termasuk kompleksitas transformasi data.
c. Mendukung proses-proses bisnis, mulai dari proses bisnis yang pendek
hingga yang sangat panjang. Termasuk memproses data-data lama yang
diproses melalui bagian-bagian organisasi yang berbeda-beda.
d. Memiliki kemampuan untuk memodifikasi proses-proses bisnis yang
telah ada atau menciptakan proses bisnis baru dikarenakan adany
perubahan tujuan dan sasaran bisnis.
e. Kemampuan untuk menyesuaikan terhadap perubahan perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software) dan tujuan maupun sasaran
bisnis.

Untuk memenuhi kebutuhan di atas, proses pengintegrasian seharusnya :

a. Memiliki interface yang sama dimana antar aplikasi-aplikasi tersebut bisa


berkomunikasi dengan menggunakan business semantics untuk meminta
layanan dari web service.
b. Menyediakan permintaan service pada tingkatan fungsional atau data bagi
aplikasi-aplikasi yang tidak mendukung penggunaan business semantics.
c. Menggunakan sekumpulan aturan proses dan service yang sama untuk
menjamin konsistensi dan penggunaan kembali beberapa service dalam
pengintegrasian.

19
d. Mampu menggunakan kembali beberapa transport protocol yang telah
ada dalam suatu organisasi
e. Memisahkan transport protocol tersebut dari teknologi-teknologi yang
ada dengan memanfaatkan interface.

5. Model Application Integration

Semakin bertambahnya tingkatan otomatisasi biasanya mengakibatkan


bertambahnya pula jumlah informasi yang berjalan di antara aplikasi-aplikasi.
Guna mengantisipasi hal ini, suatu organisasi harus mempertimbangkan jumlah
aplikasi yang mereka miliki dan bagaimana pengintegrasian terjadi di antara
aplikasi tersebut. Dalam pengintegrasian aplikasi secara otomatis, ada dua
piliham model yang bisa digunakan, yaitu (Microsoft, 2003) :

a. Model point-to-point
Model ini menggambarkan sebuah struktur sistem yang
terdesentralisasi dimana tiap-tiap aplikasi berkomunikasi secara langsung
dengan aplikasi yang lainnya. Tipe integrasi model ini sangat cocok bagi
organisasi yang memerlukan pengintegrasian beberapa aplikasi dengan
jumlah service yang sedikit.

Gambar 4. Model application integration secara point-to-point (Microsoft,


2003)

20
b. Model Hub
Model ini menyediakan struktur yang lebih tersentralisasi, di mana
terdapat hub yang ditempatkan di antara aplikasi-aplikasi tersebut dan tiap-
tiap aplikasi berkomunikasi melalui hub dan tidak berkomunikasi secara
langsung dengan aplikasi.
Setiap aplikasi yang ingin berkomunikasi dengan aplikasi yang lain cukup
menggunakan sebuah interface dan jalur koneksi ke integration hub.

Gambar 5. Model application integration secara hub (Microsoft, 2003)

Untuk melakukan pengintegrasian aplikasi dapat dilakukan dengan berbagai


cara yang umum dilakukan adalah misalnya dengan web service, Extract,
Transform and Load (ETL), communicationg message protocols, screen
scraping, program calls, direct data access, file transfper dan human
involvement (Microsoft, 2003).

B. Web Service

(Lucky, 2008) menjelaskan dalam bukunya bahwa pada masa sekarang


ini perangkat keras, sistem operasi, aplikasi hingga bahasa pemrograman
semakin beraneka ragam jenisnya. Keadaan tersebut dapat menimbulkan
masalah dalam proses proses pertukaran data antarperangkat yang menggunakan
aplikasi dan platform berbeda. Untuk memecahkan permasalahan tersebut,
diciptakanlah web service. Menurut W3C (World Wide Web Consortium),
organisasi yang mengembangkan standar-standar dalam dunia web,
mendefinisikan web service sebagai berikut (Weerawarana, 2005):

21
A software system designed to support interoperable machine-to-machine
interaction over a network. It has an interface described in a machine-
processable format (specifically WSDL). Other systems interact with the Web
service in a manner prescribed by its description using SOAP messages,
typically conveyed using HTTP with XML serialization in conjunction with other
Web-related standards.

Arsitektur Web Service

Terdapat tiga service utama yang saling berkaitan pada web service
sehingga membentuk sebuah arsitektur, yaitu service provider, service registry
dan service requestor. Ketiganya berinteraksi dengan menggunakan operasi
publish, find dan bind. Prosedurnya adalah sebagai berikut (Aji, 2008):

a. Service provider sebagai penyedia akses pada web service yang


mempublikasikan service description pada service registry
b. Service requestor yag mencari service description pada service registry dan
menggunakan informasi yang ada pada description untuk mengikat service
yang digunakan.

Gambar 6. Arsitektur web service (Aji, 2008)

22
Web service terdiri dari fungsi atau method yang terdapat pada sebuah server
yang dapat dipanggil oleh klien dari jarak jauh. Untuk memanggil method-
method tersebut, pengguna bebas menggunakan aplikasi yang dibuat dengan
bahasa pemrograman apa saja yang dijalankan di atas platform sistem operasi
apa saja dan aplikasi yang berbeda satu sama lain. Sehingga satu sama lain dapat
saling bertukar data dan informasi dengan mudah (Lucky, 2008).
Dengan penggunaan web service juga memberikan banyak kelebihan dan
fleksibilitas, antara lain (Lucky, 2008):
1. Lintas Platform
Penggunaan web service memungkinkan komputer-komputer yang
berbeda sistem operasi dapat saling bertukar data. Sebaga contoh, jika
pengguna ingin mengakses sebuah web service, sistem operasi yang
digunakan tidak perlu sama dengan sistem operasi yang digunakan oleh web
service tersebut. Yang perlu pengguna ketahui hanyalah method apa saja
yang disediakan oleh web service tersebut.
2. Language Independent
Sebuah web service dapat diakses menggunakan bahasa pemrograman
apa saja. Web service yang dibuat dengan PHP misalnya, bisa diakses oleh
berbagai bahasa pemrograman lain seperti JSP, Delphi, Java dan VB.NET.
Bahkan web service juga bisa diakses oleh perangkat mobile seperti
handphone, PDA maupun smartphone yang berbasis sistem operasi Symbian
maupun Windows CE.
3. Jembatan Penghubung dengan Database
Pada umumnya sebuah aplikasi memerlukan driver database agar
bisa melakukan koneksi ke sebuah database. Web service dapat dijadikan
sebagai “jembatan” penghubung antara aplikasi dengan database. Dengan
memanfaatkan web service sebagai “jembatan” penghubung, sebuah aplikasi
tidak lagi memerlukan driver database dan tidak perlu mengetahui database
apa yang digunakan oleh server serta bagaimana struktur database tersebut
jika ingin mengaksesnya.

23
Gambar 7. Web service sebagai “jembatan” penghubung aplikasi dengan
database (Lucky, 2008)

C. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Pola kehidupan masyarakat sekarang yang selalu bergerak (mobile)


menuntut pula kemampuan perangkat-perangkat seperti komputer, laptop, PDA,
handphone dan sebagainya yang mampu digunakan dalam kondisi mobile
tersebut tanpa terhambat oleh infrastruktur komunikasi jaringan yang ada. Bagi
pengguna-pengguna seperti ini, komunikasi nirkabel (wireless) merupakan
jawabannya (Tanenbaum, 2000). Dalam beberapa tahun terakhir ini, industri
komunikasi nirkabel telah tumbuh secara eksplosif. Ada banyak standar untuk
jaringan nirkabel jangka pendek, namun ada tiga standar utama yang biasa
digunakan yaitu dari Infrared Data Association (IrDA), teknologi nirkabel
Bluetooth dan wireless local area network (WLAN). Dengan adanya jaringan
komunikasi nirkabel membuat perangkat komputer dan komunikasi dapat
digunakan hampir di mana saja. Pertumbuhan perangkat-perangkat mobile
internet menjadi bukti bahwa jaringan nirkabel itu sifatnya sangat fleksibel dan
mudah diterapkan. Tabel berikut ini memperlihatkan perbandingan dari
teknologi jaringan nirkabel ada saat ini (Thompson, 2008):

Fitur dan Fungsi IrDA Wireless LAN Bluetooth


Tipe koneksi Infrared, lurus dan Spektrum tersebar Spektrem
antartitik tersebar
komunikasi saling
berhadapan
Spektrum Optikal 850-900 Frekuensi radio 2.4 Frekuensi

24
nm GHz (5 GHz untuk radio 2.4 GHz
802.11a/n)
Transmisi tenaga 40-500 mW/Sr 100 mW 10-100 mW
Transfer data 9600 bps-16 Mbps 11 Mbps (54 Mbps 3 Mbps
maksimum (sangat jarang) untuk 802.11a,
802.11g)
Jangkauan 1 meter 100 meter 10-100 meter
Perangkat yang 2 Terkoneksi melalui 8 (aktif), 200
didukung sebuah titik akses (pasif)
(access point)
Kanal suara Tidak Tidak Ya
Addressing 32-bit ID fisik 48-bit MAC 48-bit MAC
Tabel 2. Perbandingan teknologi jaringan nirkabel (Thompson, 2008)

D. Mobile Network

Dari tahun ke tahun teknologi mobile network telah mengalami evolusi


mulaid ari sistem analog hingga ke sistem digital. Perkembangan ini
dikategorikan menjadi beberapa standar teknologi di setiap generasi, yaitu:

a. IG Technology (First-Generation) berkembang sebelum tahun 1997:


Advance Mobile Phone System (AMPS) di Amerika Utara, Total Access
Communication System (TACS) di United Kingdom, Nippon Telegraph &
Telephone (NTT) di Jepang, Code Division Multiple Access One
(CDMAONE)
b. 2G (1997-1999): Global System for Mobile Communication (GSM) yang
merupakan standar yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, Code
Division Multiple Access 2000 (CDMA2000) dan High Speed Circuit
Switched Data Technology (HSCSD).
c. 2.5G (1999-2002): General Packet Radio System (GPRS) dan Enhanced Data
Rate for GSM Evolution (EDGE)
d. 3G (2002-Sekarang): Universal Mobile Telephone Standard (UMTS).

25
Fitur dan Layanan Mobile Network

Masing-masing standar teknologi mobile yang digunakan memiliki fungsi


dan layanan masing-masing beserta kelebihan dan kekurangannya. Di bawah ini
dijelaskan dua standar umum yang digunakan di dunia (Ardiansyah, 2003).

a. GSM
GSM merupakan teknologi generasi kedua dalam dunia komunikasi
mobile. Yang membangun standar GSM ini adalah anggota dan tim teknis
dari The European Telecommunications Standard Institute (ETSI)
Layanan yang disediakan oleh GSM adalah Teleservices, Data Services
(browsing Internet, SMS, fax, secure corporate LAN access) dan juga
terdapat fasilitas tambahan seperti call forwarding, call barring, call
identification, call waiting, dan multiparty conversation.
Kelemahan yang paling besar dari GSM adalah karena kecepatannya rendah
sehingga untuk ke depan diprediksikan teknologi GPRS bakal menggantikan
GSM ini, karena GPRS memiliki bandwidth dan kecepatan yang tinggi.
b. GPRS
GPRS merupakan teknologi 2G yang telah meramaikan maraknya
standar jaringan mobile yang sudah ada, seperti GSM dan TDMA. Kecepatan
transaksi data diharapkan dapat naik dari 9.6 Kbps menjadi 115 Kbps. GPRS
memiliki kemampuan menampilkan foto dan video dengan kecepatan tinggi.
Kemampuan tambahan yang dimiliki GPRS adalah Pertama, dapat
memelihara keutuhan komunikasi data dan suara pada saat sedang bergerak.
Kedua, pengguna dapat segera terhubung ke nomor yang dituju kapan saja
jika diinginkan tidak tergantung pada lokasi mana berada sekarang tanpa
mengalami delay yang lama. Ketiga, dengan tingkat kecepatan tingkat tinggi
yang dimiliki GPRS sangat memungkinkan untuk mengunduh file.
Fitur yang dimiliki oleh GPRS adalah dapat mengakses Internet, Intranet,
menggunakan email dan fax, dan Unified Messaging. Selain itu terdapat
beberapa layanan tambahan seperti e-commerce, banking, balance checking,
transfer antarrekening, pembayaran tagihan dan perdagangan valas.

26
c. 3G
3G mendukung komunikasi nirkabel berkecepatan tinggi untuk
mendukung akses multimedia, data dan video. Beberapa kemampuan yang
dimiliki jaringan 3G adalah (Stallings, 2007):
1) Kualitas suara yang setara dengan PSTN
2) Data rate mencapai 144 Kbps bagi pengguna di area yang luas
3) Datara rate mencapai 384 Kbps bagi pengguna di aera yang kecil
4) Mendukung kecepatan hingga 2.048 Mbps untuk penggunaan di
perkantoran (SOHO)
5) Data rate yang simetris dan asimetris
6) Mendukung layanan packet-switched dan circuit-switched
7) Interface yang adaptif agar bisa digunakan untuk Internet
8) Penggunaan yang lebih efisien pada spektrum yang tersedia
9) Mendukung berbagai model dan perangkat/perlengkapan mobile
10) Terbuka dan mampu beradaptasi dengan service dan teknologi yang
baru.

Seiring dengan perkembangan jaringan dan perangkat mobile itu sendiri


ditambah pula ketersediaan perangkat mobile yang memiliki fitur pendukung
yang lengkap, memungkinkan para pengguna saat ini dapat pula menggunakan
akses Internet lewat perangkat genggam tersebut, atau yang lebih dikenal
dengan mobile web. Mobile web merupakan service di web/Internet yang
berbasis browser seperti halnya World Wide Web, WAP dan i-Mode dengan
menggunakan perangkat bergerak (mobile) seperti telepon seluler, PDA maupun
perangkat genggam yang sifatnya portabel lainnya yang bisa tersambung ke
jaringan publik (public network) (Wikipedia, 2009). Seperti halnya web berbasis
komputer/desktop, agar bisa dimanfaatkan maka mobile harus memiliki konten
yang umumnya berupa aplikasi. Saat ini banyak terdapat aplikasi berbasis
mobile yang bisa digunakan seperti chat, games, finance dan lain sebagainya.
Konten-konten berbasis mobile tersebut juga dikembangkan dengan
menggunakan berbagai macam tools bahasa pemrograman seperti .NET, J2ME,
WAP/WML.

27
E. Web Server

Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi


menerima permintaan dari protokol HTTP atau HTTPS dari komputer klien
yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya (melayani
permintaan) klien berupa respon HTTP dalam bentuk halaman-halaman web
yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web server yang terkenal di
antaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).
Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat
beroperasi di sistem operasi Windows.

Web server memiliki fitur-fitur dasar yang sama seperti (Pahlevi, 2008):

1. HTTP (HyperText Transfer Protocol)


Setiap program web server bekerja dengan menerima permintaan
HTTP dari klien, dan memberikan respon HTTP ke klien tersebut. Respon
HTTP biasanya mengandung dokumen HTML tetapi dapat juga berupa
berkas raw, gambar, dan berbagai jenis dokumen lainnya. Jika terjadi
kesalahan permintaan dari klien atau terjadi masalah saat melayani klien
maka web server akan mengirim respon kesalahan yang dapat berupa
dokumen HTML atau teks yang memberi penjelasan penyebab terjadinya
kesalahan.
2. Logging
Umumnya setiap web server mempunyai kemampuan untuk
melakukan pencatatan/logging terhadap informasi detil mengenai permintaan
klien dan respon dari web server dan disimpan dalam berkas log, dengan
adanya berkas log ini maka akan memudahkan web master untuk mendapat
statistik dengan menggunakan tool log analizer.

28
Pada penggunaan sehari-hari banyak web server mengimplementasikan
fitur-fitur berikut (Pahlevi, 2008) :

1. Otentifikasi
Fitur untuk mengotorisasi suatu permintaan dari klien sebelum menggunakan
sumber daya yang dimiliki oleh web server (biasanya user dan password)
2. Penanganan konten statis (berkas tersimpan pada file sistem server) dan
konten dinamis dengan mendukung satu atau lebih antara muka yang sesuai
(SSI, CGI, SCGI, FastCGI, JSP, PHP, ASP, ASP.NET, Server API seperti
NSAPI, ISAPI dsb).
3. Dukungan HTTPS (dengan SSL, atau TSL) yang memungkinkan koneksi
yang aman (dengan enkripsi) ke server pada port 433 berbeda dengan
koneksi HTTP biasa di port 80.
4. Kompresi Konten (misal menggunakan enkoding gzip) untuk mengurangi
waktu respon server sehingga penggunaan pita data /Bandwith menjadi lebih
hemat.
5. Virtual Hosting yang berguna untuk melayani banyak website hanya dengan
menggunakan satu alamat IP.
6. Dukungan berkas berukuran besar, berfungsi untuk mendukung berkas yang
memiliki ukuran lebih dari 2 gigabyte.
7. Pengatur bandwidth (bandwidth throttling) yang berfungsi untuk membatasi
kecepatan respon dengan tujuan tidak membanjiri jaringan dan menghemat
pita data (bandwidth) agar dapat melayani klien lebih banyak.

29
Saat ini ada banyak produk web server yang digunakan seperti Apache,
Microsoft IIS, GWS, Nginx dan Lighttpd. Berdasarkan survei yang dilakukan
oleh Netcraft bulan Juni 2009, penyebaran pengguna web server di dunia adalah
sebagai berikut (Netcraft, 2009):

Vendor Product Website Hosted Percent


Apache Apache 112,162,110 47.12%
Microsoft IIS 59,034,213 24.80%
qq.com qq.com 30,447,369 12.79%
Google GWS 11,858,840 4.98%
Nginx Nginx 8,771,415 3.69%
SUN Sun Java System 715,080 0.30%
Tabel 4. Hasil survei pengguna web server (Netcraft, 2009)

F. Database Server

Database server adalah program komputer yang menyediakan layanan


(service) database kepada program-program komputer lain sebagai client
(meminta service) yang mengikuti model client-server. Database server bisa
juga dimaksudkan sebagai program komputer yang bertugas khusus untuk
menjalankan aplikasi database. Database Management System (DBMS)
biasanya menyediakan fungsi-fungsi database server (Wikipedia, 2009).
Beberapa aplikasi DBMS ini yang sering digunakan seperti MySQL, Microsoft
SQL Server, Firebird, Oracle 9i, IBM DB2, PostgreSQL, Borland Interbase,
Informix.
Seiring dengan perkembangan pesat di bidang jaringan (networking),
turut pula mempengaruhi perubahan arsitektur sistem database dewasa ini
(Silberchatz, A., Korth, H.F., and Sudarshan, S., 2002). Ada dua arsitektur
sistem database yang terkenal saat ini yaitu arsitektur client/server dan
arsitektur Internet (Stephens, 2001).

30
Gambar 8. Diagram database server pada arsitektur client/server (Stephens,
2001)

Pada arsitektur client/server terdapat sebuah komputer utama, yang disebut


server dan satu atau lebih komputer-komputer personal (PCs) berstatus sebagai
client yang semuanya terhubung ke komputer server. Program database server
terpasang di kmputer server, yang seharusnya terpisah dengan komputer-
komputer client. Setiap pengguna yang memerlukan akses terhadap database
server harus mengakses dengan menggunakan komputer client/PC masing-
masing. Sedangkan pada arsitektur Internet hampir sama dengan arsitektur
client/server, bedanya arsitektur ini menyandarkan pada jaringan Internet. Salah
satu aspek yang membuat arsitektur Internet ini sangat ampuh adalah adanya
keterbukaan aplikasi kepada end user. Hal ini dikarenakan setiap aplikasi yang
akan berjalan di Internet hanya cukup diinstal pada satu server saja, yang
dinamakan web server. Setiap pengguna yang akan memanfaatkan aplikasi
tersebut cukup menggunakan sebuah komputer (PC) yang memiliki sambungan
langsung ke Internet dan menggunakan sebuah aplikasi web browser yang
terinstal di komputernya. Web browser digunakan untuk bisa terhubung dengan
URL tujuan pada web server. Selanjutnya web server melakukan pengaksesan

31
terhadap database yang kemudian memberikan informasi yang diminta oleh
pengguna web browser dalam bentuk tampilan di web browser tersebut.

Gambar 9. Diagram database server padar arsitektur Internet (Stephens, 2001)

Hasil survei Evans Data Corporation yang dikutip dari MySQL (2005)
terhadap jumlah pengguna database server di seluruh dunia dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :

Gambar 10. Perbandingan jumlah pengguna database server di dunia (MySQL,


2005)

32
G. eXtensible Markup Language (XML)

XML termasuk ke dalam keluarga markup language dan masih satu


keluarga dengan HTML (HyperText Markup Language) yang digunakan untuk
membuat halaman web. Meskipun masih satu keluarga, kedua bahasa tersebut
sebenarnya memiliki fungsi yang berbeda (Lucky, 2008).

Menurut Laksito (2006), XML merupakan sebuah markup language


untuk dokumentasi terstruktur. Dokumen-dokumen terstruktur adalah dokumen-
dokumen yang mempunya isi (content) berupa kata atau gambar serta indikasi
yang menyatakan makna dari content tersebut. XML mempunyai kelebihan
sebagai berikut:

a. XML tidak tergantung pada platform atau sistem operasi yang digunakan
b. Hasil pencarian data lebih akurat
c. Dokumen XML dapat diterjemahkan ke dalam beberapa format yang berbeda
karena dalam XML data dan instruksi dipisahkan

Ada enam jenis markup yang bisa muncul dalam sebuah dokumen XML,
yaitu (Laksito, 2006) :

a. Elemen dan atribut.


Elemen menyatakan sifat dari content yang dilingkupinya, sedangkan atribut
merupakan pasangan dari nama nilai yang muncul dalam tag setelah nama
elemen.
b. Entity reference
Digunakan supaya tanda markup dapat dimasukkan ke dalam dokumen XML
dan dianggap sebagai content.
c. Comment atau komentar
d. Processing Instruction (PI)
Memungkinkan dokumen berisi suatu instruksi untuk suatu aplikasi
e. CDATA Section

33
Dalam sebuah dokumen, CDATA Section menginstruksikan parser untuk
mengabaikan karakter-karakter tertentu yang mungkin akan dikenali sebagai
karakter markup
f. Document Type Declaration (DTD)
DTD berisi deklarasi markup yang memenuhi grammer untuk suatu kelas
dokumen.

Simpson, J.E., (2002) menyebutkan ada delapan spesifikasi XML yang


harus memenuhi prinsip sebagai berikut:

a. XML harus dapat digunakan secara langsung di Internet


b. XML harus dapat mendukung banyak aplikasi
c. XML harus kompatibel dengan SGML
d. Penulisan program yang memproses dokumen XML harus mudah dilakukan.
e. Jumlah elemen opsional (fitur tambahan) dalam XML harus seminimum
mungkin, bahkan idealnya tidak ada.
f. Dokumen XML harus dapat dibaca dan dipahami oleh manusia dengan jelas.
g. Desain XML harus dipersiapkan dengan cepat
h. Desain XML harus formal dan ringkas

XML adalah bagian dari SGML (Standar Generalized Markup Language)


yang dioptimalkan untuk pengiriman melalui web. XML merupakan markup
language yang menyediakan format untuk mendeskripsikan data terstruktur atau
dengan kata lain datanya terurut. Fasilitas yang disediakan XML ini membuat isi
sebuah data menjadi lebih mudah dimengerti. Apa yang diinginkan oleh pemberi
informasi, yaitu pembuat berkas XML, akan dibaca oleh penerima informasi
dengan jelas, tidak ada yang maknanya mendua (Wikanta, 2001).

XML dapat mendefinisikan kumpulan tag yang tak terbatas. Sebuah


elemen XML dapat mendeklarasikan content sebagai nama, alamat, tempat
tanggal lahir dan lain-lain. Karena XML merupakan suatu standar, maka
seseorang dapat mengambil dan memanipulasi data XML tersebut, tanpa peduli
dengan aplikasi yang menjalankan XML tersebut. Setelah data dapat ditemukan,
data tersebut dapat dikirim melalui Internet untuk kemudian ditampilkan di

34
browser, atau diproses lebih lanjut oleh aplikasi lain. Berikut adalah script XML
dengan contoh berupa data nama teman sekolah.

<?xml version=”1.0”>
<daftar>
<teman>
<nama>Yudho Rahadianto</nama>
<alamat>Jl. Bendungan Bening 21</alamat>
</teman>
<teman>
<nama>M. Nur Singgih</nama>
<alamat>Jl. KH Asyari 5C</alamat>
</teman>
<teman>
<nama>Susilo</nama>
<alamat>Kesatrian Dalam K-87</alamat>
</teman>
</daftar>

Gambar 11. Contoh script XML (Wikanta, 2001)

H. Simple Object Access Protocol (SOAP)

SOAP merupakan protokol yang digunakan untuk mempertukarkan data


atau informasi dalam format eXtensible Markup Language (XML). SOAP
bersandar pada penggunaan HTTP sebagai protokol pengiriman data, karena
SOAP umumnya menggunakan protokol HTTP sebagai sarana transport datanya
yang selanjutnya akan dipertukarkan dan ditulis dalam format XML. SOAP juga
berguna untuk digunakan dalam bertukar/mengirim data dalam lingkup jaringan
LAN, WAN dan MAN selain dengan Internet sendiri (Mueller, 2002). Karena
SOAP menggunakan HTTP dan XML, maka SOAP memungkinkan pihak-pihak
yang mempunyai platform, sistem operasi dan perangkat lunak yang berbeda
dapat saling bertukar data.
Sebuah pesan SOAP adalah dokumen XML yang berisi elemen-elemen
berikut (Laksito, 2006):
a. Envelope element yang mengidentifikasi dokumen XML sebagai sebuah
pesan SOAP
b. Header element yang berisi informasi header, bersifat opsional.

35
c. Body element yang berisi panggilan dan merespon informasi
d. Fault element yang berisi pesan kesalahan yang terjadi pada waktu proses.

Bila digambarkan, maka skema dokumen SOAP bisa dilihat seperti berikut:

<SOAP-ENV:Envelope>
<SOAP-ENV:Header>

</SOAP-ENV:Header>

<SOP-ENV:Body>

</SOAP>-ENV:Body>

</SOAP-ENV:Envelope>

Gambar 12. Skema SOAP (Lucky, 2008)

Adapun bentuk dokumen SOAP sebenarnya dapat dilihat pada contoh di bawah
ini:

<?XML version=”1.0” encoding=”ISO-8859-1”?>


<SOAP-ENV:Envelope SOAP-
ENV:encodingStyle=”http://schemas.xml-
soap.org/soap/encoding/” xmlns:SOAP-
ENV=”http:/schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/”
xmlns:xsd=”http://www.w3.org/2001/XMLSchema”xmlns:xsi=”ht
tp://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance” xmlns:SOAP-
ENC=”http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/”>
<SOAP-ENV:Body>
<ns5545:kurs
xmlns:ns5545=”http://tempuri.org”>
<dollar
xsi:type=”xsd:string”>5</dollar>
</ns5545:kurs>
</SOAP-ENV:Body>
</SOAP-ENV:Envelope>

Gambar 13. Contoh bentuk dokumen SOAP (Lucky, 2008)

36
I. MyFamily Accounting(R)

MyFamily Accounting adalah software aplikasi keuangan yang


digunakan untuk mengelola keuangan keluarga. Fasilitas yang dimiliki oleh
software ini dirancang khusus untuk mempermudah pengelolaan keuangan
keluarga. Software ini juga memberikan informasi yang akurat dan
komprehensif tentang kondisi keuangan keluarga yang sangat bermanfaat untuk
mengevaluasi strategi keuangan para keluarga/pengguna saat ini dan
merencanakan keuangan keluarganya di masa yang akan datang. Selain
informasi, fasilitias Financial Advisor dari software ini akan memberikan saran
kepada pengguna tentang tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang mungkin timbul pada keuangan keluarga/penggunanya.
Pada MyFamily Accounting ada konsep manajemen keuangan keluarga
di antaranya (Metasoft, 2007) :
1. Tahapan dan Siklus Manajemen Keuangan Keluarga
Secara umum aktivitas manajemen keuangan keluarga memiliki siklus
yang teratur yang bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 14. Siklus Manajemen Keuangan Keluarga (Metasoft, 2008)

2. Akun
Akun merupakan komponen terpenting dalam program MyFamily
Accounting, karena dengan akun seluruh data keuangan dapat disimpan,
dikelompokkan, diolah dan dibuat laporannya menjadi laporan keuangan
yang benar-benar bermanfaat dan informatif.

37
3. Pengenalan Tentang Harta
Harta secara sederhana saja diartikan sebagai segala sesuatu yang
berupa fisik atau non fisik yang dapat dijadikan uang. Mulai dari uang kas
baik yang ada di dompet dan di tabungan/ATM, peralatan elektronik seperti
HP, televisi, rice cooker, mesin cuci, perhiasan, kendaraan, hak cipta
(buku/musik) dan lain sebagainya, semuanya itu dikategorikan sebagai harta.
Ada dua macam harta yaitu Harta Lancar dan Harta Tetap. Harta Lancar
adalah harta yang sifatnya mudah digunakan (likuid) dan berumur kurang
dari satu tahun misalnya: kas di tangan/dompet, uang di tabungan/ATM,
deposito dan piutang yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, dsb.
Harta Tetap adalah harta yang sifatnya tidak mudah dicairkan menjadi uang
karena memakan waktu cukup lama dan berusia lebih dari satu tahun,
misalnya: tanah, gedung, rumah, lemari, kulkas, radio, iPod, komputer,
laptop, mesin cuci, perhiasan, kendaraan bermotor (roda dua/roda empat),
televise, hanphone, sepatu, baju, dan sebagainya.
4. Pengenalan Tentang Hutang dan Piutang
Hutang adalah apabila seseorang meminjam sejumlah harta (baik
harta lancar maupun harta tetap) yang biasanya terdapat jatuh tempo untuk
pelunasan utang tersebut. Piutang adalah kebalikan dari utang itu sendiri,
yaitu orang yang meminjamkan sejumlah harta (baik harta lancar maupun
harta tetap) kepada seseorang yang biasanya terdapat jatuh tempo untuk
pelunasan piutang tersebut.
5. Pengenalan Tentang Kekayaan
Kekayaan terbagi menjadi dua, yaitu kekayaan kotor dan kekayaan
bersih. Kekayaan kotor adalah seluruh jumlah harta yang dimiliki baik dari
harta lancar maupun harta tetap. Kekayaan bersih adalah seluruh jumlah harta
dikurangi dengan jumlah hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang
jangka panjang.
6. Konsep Posting Transaksi Keuangan
Posting transaksi keuangan, berarti memasukkan data transaksi
keuangan yang sudah dilakukan (harus diingat, bahwa transaksi yang belum
terjadi jangan pernah dimasukkan). Dalam pengelolaan keuangan keluarga

38
secara professional yang harus persiapkan dalam mencatat transaksi adalah
sebagai berikut: pendapatan Tunai Tanggal transaksi, Asal pendapatan,
Siapa yang memberi uang, Uang hasil pendapatan disimpan ke mana,
jumlahnya, keterangan tambahan, nomor bukti transaksi. Pengeluaran Tunai
Tanggal transaksinya, untuk apa pengeluaran tersebut, dari mana asal dana
untuk pengeluaran tersebut, siapa yang menerima uang, jumlahnya,
keterangan, nomor bukti transaksi. Utang Tanggal transaksi, untuk apa utang
tersebut, dari mana berhutang, berapa total utang (termasuk down payment
kalau ada), dari mana uang pembayaran DP, berapa jumlah DP, keterangan,
nomor bukti transaksi, apakah ada jatuh tempo utang, kapan jatuh temponya,
apakah menggunakan angsuran rutin, tiap tanggal berapa pembayaran
angsuran. Pembayaran Utang Tanggal transaksi, nomor bukti utang yang
akan dibayar, asal uang yang digunakan untuk membayar utang, jumlahnya,
keterangan, no bukti pembayaran. Piutang Tanggal transaksi, asal dana
memberi piutang, siapa yang berpiutang, total piutang (termasuk DP kalau
ada), kalau ada DP masukkan ke mana, jumlah DP, keterangan, nomor bukti
pemberian piutang, jatuh tempo piutang, kalau menggunakan angsuran tiap
tanggal berapa jatuh tempo angsurannya. Penerimaan Piutang Tanggal
transakai, nomor bukti piutang, uang penerimaan piutang disimpan di mana,
berapa jumlahnya, keterangan, nomor bukti transaksi.
Pada gambar 15, 16 dan 17 di bawah ini memperlihatkan tampilan
beberapa fungsi penting aplikasi MyFamily Accounting yang meliputi
transaksi pencatatan pendapatan, melihat laporan neraca keuangan dan
melihat laporan laba/rugi.

39
Gambar 15. Tampilan form Transaksi Pendapatan pada aplikasi
MyFamily Accounting (Metasoft, 2008)

Gambar 16. Tampilan laporan neraca (Metasoft, 2008)

Gambar 17. Form tampilan laporan rugi/laba (Metasoft, 2008)

40
J. Web Service Description Language (WSDL)

WSDL merupakan bahasa berbasis XML yang digunakan untuk


mendefinisikan web service dan menggambarkan bagaimana cara untuk
mengakses web service tersebut.

WSDL mendefinisikan sebuah service sebagai kumpulan dari porti


dimana tiap-tiap port didefinisikan secara abstrak sebagai portType yang
mendukung sekumpulan operasi-operasi. Tiap-tiap operasi memproses
sekumpulan pesan tertentu.

Terdapat lima elemen utama dalam sebuah dokumen WSDL, yaitu (Laksito,
2006):

1. Elemen <type>, berfungsi untuk mendefinisikan tipe-tipe dataaa yang


digunakan dalam pesan.
2. Elemen <message>, berfungsi untuk mendefinisikan format dari sebuah
pesan. Pesan digunakan sebagai struktur masukan (input) atau keluargan
(output) bagi operasi.
3. Elemen <portType>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan operasi-
operasi. Tiap-tiap elemen <operation> mendefinisikan sebuah operasi dan
pesan masukan atau keluaran yang berkaitan dengan operasi tersebut.
4. Elemen <binding>, berfungsi untuk memetakan operasi-operasi dan pesan
yang terdefinisikan pada portType ke protokol tertentu.
5. Elemen <service>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan port-port
yang saling berhubungan. Elemen <port> memetakan binding ke lokasi dari
sebuah web service.

41
Untuk melihat struktur sintaks WSDL, perhatikan seperti diperlihatkan gambar
18 di bawah ini.

Gambar 18. Struktur sintaks WSDL (Weerawarana, S., Curbera, F., Leymann, F.,
Storey, T., Ferguson, D.F., 2005)

WSDL dapat dikatakan representasi kontrak antara requestor dan


provider-nya. Secara lebih teknis adalah representasi kontrak antara kode client
dan kode di server. Dengan menggunakan WSDL, klien dapat memanfaatkan
fungsi-fungsi publik yang disediakan oleh server. WSDL adalah dokumen XML
yang machine-readable bukan human-readable. Oleh karena itu, dokumen
tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan otomatisasi proses pengintegrasian
layanan ke aplikasi requestor. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, aplikasi
requestor berhubungan dengan service provider. Permintaan ini akan
membangkitkan provider untuk menghasilkan dokumen WSDL yang akan
dimanfaatkan secara langsung oleh aplikasi requestor.

42
Application
Server Requester Server
Application

Proxy Object Server


Provider

Development
Platform

WSDL

Gambar 19. Diagram Dokumen WSDL (Laksito, 2006)

K. HyperText Transfer Protocol (HTTP)

HTTP merupakan protokol yang digunakan untuk jenis layanan WWW


(World Wide Web) di jaringan TCP/IP. Spesifikasi protokol ini didefinisikan
oleh Tim Berners Lee dan digunakan di Internet sejak tahun 1990. Model
hubungan HTTP bersifat request-response, yaitu dalam protokol ini client
menyampaikan request ke server dan server kemudian memberikan respon yang
sesuai dengan request tersebut.

Model Koneksi HTTP

Protokol HTTP bersifat request-response, yaitu dalam protokol ini client


menyampaikan pesan request ke server dan server kemudian memberikan
tanggapan (response) yang sesuai dengan request tersebut. Request dan response
dalam protokol HTTP disebut sebagai request chain dan response chain.
Koneksi HTTP yang paling sederhana terdiri atas hubungan langsung antara user
agent dengan server asal. Koneksi HTTP tidak selalu seperti ini karena
spesifikasi HTTP mengenal adanya beberapa komponen yang dapat terlibat
dalam membentuk sebuah koneksi HTTP, yaitu client, useragent, server asal,
proxy, gateway, dan tunnel (Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan
Thamrin, A.H., 2001). Menurut spesifikasi HTTP, komponen-komponen yang
terlibat tersebut memiliki arti dan fungsi sebagai berikut :

43
a. Client
Program yang membentuk hubungan HTTP dengan tujuan untuk
mengirimkan request/
b. User Agent
Client yang melakukan request, dapat berupa browser, editor, spider atau
perangkat lain.
c. Server asal
Server tempat menyimpan atau membuat resource.
d. Proxy
Program perantara yang bertindak sebagai server dan client dengan tujuan
untuk membuat request atas nama client yang lain.
e. Gateway
Server yang bertindak sebagai perantara untuk server lain. Gateway
menerima request seolah-olah ia adalah server asal dan client tidak
mengetahui bahwa gateway yang menerima request yang dikirim.
f. Tunnel
Program perantara yang bertindak sebagai perantara buta antara dua
hubungan HTTP. Tunnel tidak dianggap sebagai pihak yang terlibat dalam
hubungan HTTP, walaupun ia dapat membuat HTTP request.

Gambar 20 di bawah ini mengilustrasikan proses koneksi paling mendasar


pada saat membuka sebuah halaman web.

44
Gambar 20. Ilustrasi proses ketika membuka sebuah web (Gourley, D., Totty,
B., Sayer, M., Reddy, S., and Aggarwal, A., 2002).

Pada protokol HTTP terdapat tiga jenis hubungan dengan perangata: proxy,
gateway, dan tunnel. Proxy bertindak sebagai agen penerus, menerima request
dalam bentuk Uniform Resource Identifier (URI) absolut, mengubah format
request, dan mengirimkan request ke server yang ditunjukkan oleh URI.
Gateway bertindak sebagai agen penerima dan menerjemahkan requesti ke
protokol server yang dilayaninya. Tunnel bertindak sebagai titik relay antara dua
hubungan HTTP tanpa mengubah request dan response HTTP. Tunnel
digunakan jika komunikasi perlu melalui sebuah perantara dan perantara
tersebut tidak mengetahui isi dari pesan dalam hubungan tersebut. Gambar
contoh hubungan HTTP yang melibatkan beberapa komponen dapat dilihat pada
gambar 21 berikut.

45
Gambar 21. Hubungan HTTP dengan komponen-kompenen yang terlibat
(Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001).

Protokol HTTP menggunakan format URL (Universal Resource Locator)


dalam bentuk “http:” “//” host [“:”port] [abs_path]. Beberapa method yang
umum diterapkan dalam protokol HTTP adalah seperti pada tabel di bawah ini.

Method Penjelasan
GET Mengirimkan resource yang telah diberi nama dari server
ke client
PUT Menyimpan data dari client ke dalam resource yang telah
diberi nama
DELETE Menghapus resource yang telah diberi nama pada server
POST Mengirim data client ke dalam aplikasi server gateway
HEAD Hanya mengirimkan header HTTP yang merupakan suatu
bentuk response untuk resource yang telah diberi nama.
Tabel 5. Beberapa method yang diterapkan dalam protokol HTTP (Purbo, O.W.,
Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001).

46
BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Studi literatur
Kegiatan yang dilakukan berupa studi literatur yang dalam hal ini penerapan
pengintegrasian sistem yang berorientasi service dan aplikasinya secara
teoritis, studi-studi kasus pada organisasi yang telah berhasil melakukan
integrasi sistem, penelitian-penelitian tentang integrasi sistem dan service
oriented architecture (SOA).
b. Melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan pengguna (user)
terhadap pengintegrasian sistem berbasis platform desktop, web dan mobile.
c. Melakukan beberapa tahapan-tahapan antara lain:
a. Melakukan uji coba dan analisis sistem aplikasi MyFamily
Accounting yang ada sekarang.
Tahapan ini dilakukan untuk mengeksplorasi seluruh fitur dan sistem
aplikasi MyFamily Accounting, sehingga akan didapatkan sebuah
gambaran utuh tentang penggunaan aplikasi MyFamily Accounting.
b. Melakukan analisis dan desain sistem yang akan dipertukarkan
datanya dalam arsitektur pengintegrasian sistem.
Setelah melewati fase uji coba maka akan dapat dianalisis fungsi dan
fitur mana saja yang akan digunakan dalam portabilitas data yang
akan diterapkan dalam model pengintegrasian sistemnya.
c. Membuat Data Flow Diagram (DFD)
Langkah ini dilakukan untuk membuat sebuah skema aliran data
dalam model pengintegrasian sistem antara desktop, web dan mobile.
d. Merancang Entity Relational Diagram (ERD) dan tabel.
Hasil dari rancangan ERD ini akan diperoleh skema tabel-tabel yang
dibutuhkan dalam pengintegrasian sistem.
e. Analisis beberapa kebutuhan teknologi, yaitu:

47
i. Analisis pemilihan teknologi web server
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih teknologi web
server yang tepat untuk bisa diterapkan dalam model
pengintegrasian sistem.
ii. Analisis pemilihan teknologi database server
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih teknologi database
server yang tepat untuk bisa diterapkan dalam model
pengintegrasian sistem.
iii. Analisis untuk menentukan method-method yang akan
diterapkan pada web service.
Hasil dari analisis ini nantinya adalah berupa beberapa
method-method yang dipilih untuk bisa dikembangkan dalam
web service.
iv. Analisis pemilihan development tools untuk aplikasi berbasis
mobile.
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih development tools
yang yang tepat untuk bisa direkomendasikan kepada para
developer aplikasi berbasis mobile.
v. Analisis pemilihan development tools pada aplikasi berbasis
web.
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih development tools
yang tepat untuk bisa direkomendasikan kepada para
developer dalam mengembangkan aplikasi berbasis web.
vi. Analisis pemilihan tipe koneksi/sambungan untuk transfer
data antara perangkat mobile dengan komputer desktop.
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih tipe
koneksi/sambungan yang tepat agar bisa digunakan dalam
transfer data dari perangkat mobile ke komputer desktop.
f. Pembuatan model pengintegrasian sistem yang mengintegrasikan
antara komputer desktop, web dan perangkat mobile.
Hasil dari model ini adalah berupa diagram yang menggambarkan
sistematika kerja sistem yang telah terintegrasi antara platform

48
desktop, web dan mobile beserta seluruh teknologi pendukung telah
dipilih dengan tepat.
g. Merancang kebutuhan user interface yang nantinya bisa digunakan
dalam pengembangan aplikasi.
Hasil dari rancangan ini adalah berupa gambar user interface dalam
bentuk form-form dan fitur aplikasi yang bisa diimplementasikan
dalam pengembangan program.

49
DAFTAR PUSTAKA

Aji, 2008, Tutorial dan Contoh Program–Mengenal Web Service–ADO.NET–


VB.NET, http://ajidotnet.wordpress.com/2008/09/12/tutorial-dan-
contoh-program-mengenal-web-service-adonet-vbnet/, 12 September
2008, diakses 26 Juli 2009.

Ardiansyah dan Akhmadi, 2003, Aplikasi Pemrograman WAP, PT Elex Media


Komputindo, Jakarta.

Ardiansyah, Pujiyono, W., dan Ma’dan, M., 2009, Aplikasi Penyimpanan Data
Sementara pada Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola Keuangan
di Komputer Desktop, Prosiding Seminar Nasional Riset Teknologi
Informasi (SRITI 2009) STMIK AKAKOM, 8 Agustus 2009.

Gourley, D., Totty, B., Sayer, M., Reddy, S., and Aggarwal, A., 2002, HTTP:
The Definitive Guide, O’Reilly, California.

Hopkins, B., and Antony, R., 2003, Bluetooth for Java, Apress, New York.

Internet World Stats, 2008, Internet World Stats: Usage and Population Statistics,
www.internetworldstats.com, Mei 2008, diakses 25 Juli 2009.

Irawan, 2008, Java Mobile untuk Orang Awam, Maxikom, Palembang.

Laksito., A.D., 2006, Implementasi Web Service Pada Aplikasi Pengisian Kartu
Rencana Studi Mahasiswa, Skripsi, Jurusan Matematika FMIPA,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Lucky, 2008, XML Web Service: Aplikasi Desktop, Internet & Handphone,
Jasakom, Jakarta.

Metasoft, 2008, Data & Statistik Pengguna MyFamily Accounting, Metasoft


Technologies, Yogyakarta.

Microsoft, 2003, Guideline for Application Integration, Microsoft Press, USA.

Mueller, J., 2002, Special Edition Using SOAP, Que, Indiana.

MySQL, 2005, MySQL Market Share, http://www.mysql.com/why-


mysql/marketshare/, Oktober 2005, diakses 25 Juli 2009

50
Netcraft, 2009, Web Server Survey Archives,
http://news.netcraft.com/archives/2009/06/17/june_2009_web_server_su
rvey.html, Juni 2009, diakses 25 Juli 2009.

Pahlevi, R., 2008, Pengertian Web Server,


http://rezafahlevi.wordpress.com/jaringan/pengertian-webserver/,
Februari 2008, diakses 24 Juli 2009.

Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001, TCP/IP:
Standar Desain, dan Implementasi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Silberchatz, A., Korth, H.F., and Sudarshan, S., 2002, Database System
Concepts, 4th ed, McGraw-Hill, New York.

Simpson, J.E., 2002, Just XML, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Stallings, W., 2007, Data and Computer Communications, 8th Ed, Prentice Hall,
New Jersey.

Stephens, R.K., and Plew, R.R., 2001, Database Design, SAMS Publishing,
Indiana.

Sunyoto, A., 2007, AJAX: Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse


JavaScript & XML, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Tanenbaum, A.S., 2000, Jaringan Komputer, PT Prenhallindo, Jakarta.

Thompson, T.J., Kline, P.J., Kumar, C.B., 2008, Bluetooth Application


Programming with The Java APIs Essentials Edition, Morgan Kaufmann
Publisher, Massachusetts.

Weerawarana, S., Curbera, F., Leymann, F., Storey, T., Ferguson, D.F., 2005,
Web Service Platform Architecture: SOAP, WSDL, WS-Policy, WS-
Addressing, WS-BPEL, WS-Reliable Messaging, and More, Prentice Hall
PTR, New Jersey.

Wikanta, P., 2001, Mendesain Web dengan Pemrograman XML, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Wikipedia, 2009, Mobile Web, http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_Web, 17 Juli


2009, diakses 26 Juli 2009.

PERSONALIA PENELITIAN

A. Peneliti Utama

51
a. Nama Lengkap : Ardiansyah, S.T. (L)
b. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/Teknik Informatika
c. Disiplin Ilmu : Teknik
d. Jabatan Akademik : Asisten Ahli
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III.a
f. Jabatan Struktural : Dosen
g. Waktu untuk penelitian : 8 bulan
h. Tugas pokok dalam : Peneliti Utama
penelitian
i. Penelitian Terakhir : Aplikasi Penyimpanan Data Sementara Pada
terkait tema penelitian Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola
yang diajukan Keuangan di Komputer Desktop, tahun 2008.

52
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No Pekerjaan Bulan Ket.


1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pendalaman Pustaka
2 Melakukan survei
3 Analisis dan pengolahan data hasil survei
3 Merancang DFD
4 Merancang ERD
5 Analisis kebutuhan teknologi
6 Pembuatan model pengintegrasian sistem
7 Merancang kebutuhan interface
8 Penyusunan laporan akhir
9 Penyerahan laporan ke LPP UAD

53
PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

Rekapitulasi Biaya Penelitian


No. Jenis Pengeluaran Besar (Rp.)
A Honorarium 900.000
B Peralatan dan Bahan Habis Pakai 570.000
C Sewa dan Pembelian Peralatan 649.000
D Biaya perjalanan 600.000
E Lain-Lain 250.000
Total Anggaran 2.969.000

A. Honorarium
No. Jenis Pengeluaran Vol Besar (Rp.)
1 Peneliti Utama 32 Minggu 900.000
Jumlah 900.000

B. Peralatan dan Bahan Habis Pakai


No. Jenis Pengeluaran Vol Biaya Satuan (Rp) Besar (Rp.)
1 Kertas A4 1 35.000 35.000
2 Tinta Refill 1 35.000 35.000
3 Cinderamata untuk 100 5.000 500.000
responden
Jumlah 570.000

C. Sewa dan Pembelian Peralatan


No. Jenis Pengeluaran Vol Biaya Satuan Besar (Rp.)
(Rp)
1 Software MyFamily Accounting 1 299.000 299.000
2 Sewa perangkat mobile 3 50.000 150.000
3 Sewa hosting web server dan database 1 200.000 200.000
server
Jumlah 649.000

D. Biaya Perjalanan
No. Jenis Pengeluaran Vol Biaya Satuan Besar (Rp.)
(Rp.)
1 Transport untuk narasumber ahli 2 200.000 400.000
2 Biaya diskusi terbatas angket/analisa 1 200.000 200.000
data dengan pakar/dosen
Jumlah 600.000

E. Lain-Lain
No. Jenis Pengeluaran Vol Biaya Satuan Besar (Rp.)
(Rp.)
1 Penggandaan Laporan 4 25.000 100.000
2 Pembelian buku dan majalah referensi 3 50.000 150.000
Jumlah 250.000

54
BIODATA PENELITI

I. IDENTITAS DIRI
a. Nama Lengkap : Ardiansyah, S.T.
b. Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 23 Juli 1979
c. Alamat Rumah : Kanoman 02/05 Banyuraden Gamping Sleman
Yogyakarta 55293
d. Email / No. Telp. : ardian2007@gmail.com / 08156892648
e. Fakultas/Prodi : Teknologi Industri/Teknik Informatika
f. Jabatan Akademik : Asisten Ahli
g. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III.a
h. Jabatan Struktural : Dosen

II. RIWAYAT PENDIDIKAN


S1 Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan. Lulus Tahun 2003

III. BIDANG KEAHLIAN/KOMPETENSI


Sistem Informasi, Sistem Analis, Sistem Operasi, E-Commerce, Technopreneurship.

IV. RIWAYAT PEKERJAAN


2003-Sekarang Fakultas Teknologi Industri UAD sebagai Dosen Tetap Yayasan.

V. DAFTAR PUBLIKASI
1. Ardiansyah, dan Handayaningsih, S., Implementasi Special Purpose Search
Engine di Internet, Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika: Penerapan
dan Pemanfaatan Mobile Application dalam Dunia Bisnis, Industri dan
Pendidikan UAJY, 16 September 2003, hlm 155-160.
2. Umar, R., Ardiansyah., dan Qamariah., A., Al-Hadits dan Terjemah dengan
Menggunakan Wireless Application Protocol, Jurnal Integrasi Teknologi, No. 2
Vol I, Maret 2004.
3. Ardiansyah, Pujiyono, W., dan Ma’dan, M., Aplikasi Penyimpanan Data
Sementara pada Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola Keuangan di
Komputer Desktop, Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi STMIK
AKAKOM, 8 Agustus 2009.

VI. DAFTAR BUKU YANG DITERBITKAN


1. Buku Pintar Linux: Menggunakan KDE. PT. Elex Media Komputindo, 2002
2. Memahami Teknologi Informasi. PT Elex Media Komputindo, 2002. (Sebagai
Editor)
3. Membangun Sistem Komputerisasi Laboratorium Menggunakan Delphi. PT
Elex Media Komputindo, 2002.
4. Open Source Linux: Membangung Kekuatan Baru TI Indonesia. PT Elex Media
Komputindo, 2003. (Sebagai Editor)
5. Kisah Sukses Para Entrepreneur & Inovator Teknologi Informasi. Ardi
Publishing, 2004.
6. Aplikasi Pemrograman WAP. PT Elex Media Komputindo, 2003.

55

Anda mungkin juga menyukai