MANDIRI
Diajukan oleh:
Ardiansyah, S.T.
Kepada:
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Universitas Ahmad Dahlan
1
HALAMAN PENGESAHAN
1. Identitas Penelitian
a. Judul Penelitian : Model Pengintegrasian Sistem Aplikasi Keuangan
Berbasis Komputer Desktop, Web dan Mobile
(Studi Kasus: Software MyFamily Accounting)
b. Bidang Ilmu : Teknologi
c. Kategori Penelitian : Reguler
d. Jenis Penelitian : Mandiri
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ardiansyah, S.T.
b. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/Teknik Informatika
c. Pangkat dan Golongan : Penata Muda/III.a
d. Jabatan Struktural : Dosen
e. Alamat e-mail/No.HP : ardian2007@gmail.com / 08156892648
Menyetujui:
Dekan Fakultas Teknologi Industri Ketua Peneliti,
Kepala LPP
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47
LAMPIRAN PERSONALIA PENELITIAN............................................................49
LAMPIRAN JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN......................................50
LAMPIRAN PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN.................................................51
LAMPIRAN BIODATA PENELITI.........................................................................52
3
ABSTRAK
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian
Model Pengintegrasian Sistem Aplikasi Keuangan Berbasis Komputer Desktop,
Web dan Mobile (Studi Kasus: Software MyFamily Accounting)
B. Latar Belakang
Kebutuhan akan alat bantu untuk pengelolaan keuangan di era sekarang
sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Alat bantu tersebut mampu memudahkan
dalam menyimpan histori transaksi keuangan, menyusun dan membuat laporan
serta perhitungan keuangan secara otomatis sehingga sangat membantu para
tenaga keuangan dalam mengelola keuangannya dengan lebih fleksibel. Saat ini
terdapat beberapa alat bantu berupa aplikasi software pengelola keuangan yang
dapat digunakan. Berdasarkan jenisnya maka aplikasi keuangan terbagi menjadi
dua bagian, yaitu aplikasi keuangan untuk bisnis yang sering dikenal dengan
software akuntansi dan aplikasi keuangan untuk pribadi/personal yang sering
disebut personal finance software. Aplikasi keuangan untuk bisnis yang ada saat
ini adalah Accurate, MYOB, QuickBooks, Zahir dan Microsoft Office
Accounting. Sedangkan aplikasi keuangan untuk personal di antaranya adalah
Microsoft Money, Quicken dan MyFamily Accounting. Perbedaan utama kedua
jenis aplikasi keuangan tersebut terletak pada sasaran penggunanya. Aplikasi
keuangan bisnis ditujukan untuk pengguna skala perusahaan, baik yang kelas
kecil menengah (UKM) maupun skala besar (enterprise). Sedangkan aplikasi
keuangan personal ditujukan bagi para perseorangan maupun keluarga.
Saat ini di Indonesia, MyFamily Accounting merupakan aplikasi keuangan
yang paling banyak digunakan, karena tercatat 8000 lebih pengguna aplikasi ini
sekarang (Metasoft, 2008). MyFamily Accounting merupakan aplikasi keuangan
personal yang pertama yang dikembangkan dalam bahasa Indonesia dan buatan
perusahaan lokal. MyFamily Accounting merupakan software manajemen
5
keuangan yang khusus digunakan untuk mengelola keuangan pribadi/personal.
Aplikasi ini sangat membantu keluarga dalam mengelola kuangan keluarga
terutama keluarga yang tidak mengerti masalah pengelolaan keuangan.
MyFamily Accounting memudahkan pengguna sehingga tidak perlu mencatat
transaksi keuangan secara manual, menghitung berbagai perhitungan keuangan
dengan kalkulator atau juga menggunakan spreadsheet seperti Microsoft Excel.
Semuanya serba otomatis dan mudah dilakukan hanya dengan menggunakan
aplikasi MyFamily Accounting. Selain itu, pengguna kapan saja dapat
memantau kondisi keuangan keluarga, karena MyFamily Accounting disertai
berbagai fasilitas grafik, indikator dan laporan keuangan yang sangat lengkap
dan menarik layaknya sebuah perusahaan (Ardiansyah, 2008).
Untuk bisa menggunakan MyFamily Accounting, pengguna hanya dapat
mengoperasikannya pada komputer dekstop saja di PC/Laptop dengan sistem
operasi Windows, dan untuk penyimpanan datanya menggunakan database
Firebird 2.0. Dengan kondisi tersebut, bagi pengguna yang memiliki sistem
operasi selain Windows seperti MAC, Linux, Unix dan sebagainya tentu tidak
bisa menggunakan aplikasi ini. Begitu juga pengguna perangkat mobile seperti
handphone, PDA, smartphone yang berbasis sistem operasi Symbian, Windows
CE dan Android dan sebagainya juga tidak bisa menggunakan aplikasi
MyFamily Accounting.
Sudah diketahui bersama bahwa perangkat-perangkat teknologi informasi
semacam PC (personal computer), Laptop, dan mobile saat ini telah menjadi
pemakaian sehari-hari di tengah masyarakat. PC/Laptop digunakan untuk
membantu pekerjaan sehari-hari mulai dari mengolah kata, membuat
spreadsheet, mengakses Internet dengan web browser, membaca dan membalas
pesan elektronik (email), mencetak dokumen, berkomunikasi dengan pengguna
internet lainnya. Sedangkan perangkat mobile penekannya pada manfaat
komunikasi, seperti telepon dan pesan singkat (SMS). Perkembangan perangkat-
perangkat tersebut semakin hari semakin menipiskan perbedaan fungsi-fungsi di
antara perangkat tersebut, karena saat ini perangkat mobile yang biasanya
dianggap memiliki fungsi yang sangat terbatas sudah menyediakan berbagai
fitur yang dapat digunakan seperti halnya di PC/Laptop. Sehingga dapat
6
dikatakan telah terjadi konvergensi antara fungsi-fungsi komputer desktop, web
dan mobile device.
Bila dikaitkan dengan kondisi di atas, maka keberadaan aplikasi MyFamily
Accounting saat ini tentu saja belum mampu menyediakan fitur maupun
teknologi yang bisa digunakan pada platform web dan mobile. Cepat atau
lambat, pengguna akan menuntut adanya penyesuaian aplikasi MyFamily
Accounting yang bisa diakses dan dioperasikan pada platform berbasis web dan
mobile. Lambat dalam antisipasi penyediaan fitur atau teknologi tersebut bisa
menyebabkan pengguna akan mengeluh bahkan bukan tidak mungkin akan
beralih ke aplikasi produk lain yang telah menyediakan fitur teknologi tersebut.
Salah satu dampak yang dirasakan adalah misalnya dalam hal pemenuhan aspek
input data untuk transaksi yang terjadi di luar rumah. Banyak pengguna yang
melakukan transaksi keuangan pribadi ketika di luar rumah atau dengan kata
lain dalam kondisi bergerak (mobile), yang artinya pada waktu itu berarti sedang
jauh dari perangkat komputer desktop. Tentu saja dengan kondisi tersebut
menjadi hambatan tersendiri bagi para pengguna yang mengalaminya, karena
akan mengalami resiko kehilangan data yang tidak tersimpan dengan baik.
Begitu pula web yang berjalan dalam medium internet telah digunakan oleh
masyarakat luas di dunia. Data dari Internet World Stats tercatat 360 juta lebih
pengguna Internet di dunia dan 25 juta pengguna Internet di Indonesia saat ini
(Internet World Stats, 2008).
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan sebuah penelitian untuk
menentukan suatu model integrasi sistem aplikasi keuangan yang dalam hal ini
adalah software MyFamily Accounting yang nantinya bisa juga digunakan dan
diakses lewat web di Internet dan perangkat mobile. Dengan perangkat mobile
seperti handphone, smartphone maupun PDA, pengguna diberi kemudahan
untuk mencatat segala transaksi yang terjadi di luar rumah begitu pula dapat
mengetahui laporan-laporan keuangannya. Untuk memasukkan data ke aplikasi
pengelola keuangan keluarga seperti MyFamily Accounting tidak perlu harus
mencatat segala transaksi yang terjadi diluar rumah dengan menggunakan
kertas, melainkan data dapat dicatat dan disimpan pada perangkat PDA yang
bersistem operasi Windows Mobile. Segala transaksi dapat disimpan kemudian
7
setelah sampai di rumah hanya mengirimkan data yang tersimpan di perangkat
PDA dengan menggunakan kabel data, maupun melalui jaringan nirkabel jarak
pendek seperti blutetooth atau infrared ke komputer yang kemudian data pada
aplikasi MyFamily Accounting dapat ter-update tanpa memasukkan data melaui
keyboard kembali. Begitu pula dengan penggunaan web, nantinya pengguna
akan dapat menggunakan web sebagai sarana mencatat transaksi keuangan dan
melihat laporan keuangan pribadinya. Dengan begitu, diharapkan nantinya
MyFamily Accounting dapat menyesuaikan dan mengikuti perkembangan
konvergensi perangkat-perangkat PC, web dan mobile dengan ketersediaan
portabilitas data yang ada tanpa melakukan perubahan besar dalam struktur
teknologi internal yang telah dikembangkan selama ini.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Pengguna yang terbiasa menggunakan perangkat mobile ketika sedang di
luar rumah, kesulitan dalam mencatat traksaksinya yang terjadi di luar
karena aplikasi MyFamily Accounting yang mereka gunakan belum
memiliki aplikasi dalam versi mobile.
2. Pengguna yang sering menggunakan media web untuk akses Internet tidak
bisa mencatat transaksinya secara langsung, karena aplikasi MyFamily
Accounting belum menyediakan bentuk aplikasinya di Internet.
3. Aplikasi keuangan MyFamily Accounting belum mampu menyediakan fitur
maupun teknologi sambungan yang bisa digunakan bersama pada platform
web dan mobile sehingga data-data transaksi keuangan pengguna dapat
dipertukarkan antar perangkat komputer desktop, web dan mobile.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Dari isi stakeholder :
- Pengguna MyFamily Accounting
- Pengembang aplikasi MyFamily Accounting
8
2. Dari sisi sistem:
- Aplikasi MyFamily Accounting
- Personal Computer
- Internet
- Mobile
- Method-method yang digunakan hanya mencakup
display_laba/rugi, display_kekayaan,
input_pemasukan, input_pengeluaran.
E. Batasan Penelitian
Pada penelitian ini akan dibatasi hanya pada pembuatan model pengintegrasian
sistem aplikasi keuangan berbasis komputer desktop, web dan mobile dengan
studi kasus pada software MyFamily Accounting disertai rancangan antarmuka
(interface) yang nantinya bisa dikembangkan dalam bentuk teknis. Penelitian ini
tidak sampai pada tahap implementasi pengembangan aplikasi.
F. Tujuan Penelitian
1. Terwujudnya rancangan model integrasi sistem aplikasi MyFamily
Accounting bagi pengguna perangkat mobile yang bisa dihubungkan dengan
platform desktop dan web.
2. Terwujudnya rancangan model integrasi sistem aplikasi MyFamily
Accounting bagi pengguna Internet yang bisa dihubungkan dengan platform
desktop dan web.
3. Terwujudnya rancangan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan
MyFamily Accounting yang dapat digunakan pada platform desktop, web
dan mobile.
4. Terwujudnya rancangan user interface sistem aplikasi yang dapat
diimplementasikan secara teknis dalam pengintegrasian sistem secara
keseluruhan.
9
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pengguna
Bagi para pengguna aplikasi MyFamily Accounting dapat membantu dalam
mengelola keuangannya dengan lebih fleksibel, karena bisa diakses dan
digunakan di mana saja dan kapan saja.
2. Bagi Pengembangan IPTEK
Dengan penelitian ini nantinya diharapkan akan menambah bentuk model
pengintegrasian sistem yang multi platform, sehingga akan membantu dalam
penelitian berikutnya yang bersifat implementasi maupun dalam bentuk studi
kasus lain.
3. Bagi Peningkatan Nilai Ekonomi
Dengan semakin mudahnya para pengguna menggunakan aplikasi berbasis
desktop, web dan mobile secara tidak langsung akan dapat memicu
pertumbuhan pengguna Internet, penjualan perangkat-perangkat komputer
desktop dan mobile. Di samping sisi lain penjualan aplikasi MyFamily
Accounting akan bisa terdongkrak dikarenakan nilai tambah dari hasil
pengintegrasian tersebut.
10
1. Pengiriman data dari PDA ke komputer masih menggunakan kabel data,
untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan
bluetooth atau infra merah sebagai media pengirim data.
2. Data akun tidak dapat ditambah atau dikurangi melalui PDA tetapi data
akun tersebut dapat ditambah dan dikurangi hanya melalui aplikasi
MyFamily Accounting yang ada di komputer. Untuk itu penelitian
lanjutannya diharapkan bisa melakukan penambahan dan pengurangan akun
di PDA secara langsung.
11
method
web-service
MsSQL
Database
- get_infokrs
- get_mhs
- get_mktsd
Database Akademik - get_krs
Apache - PHP
Server
Method web-service
dalam format WSDL
VB.NET
Baca Data
& Input File XML
KRS
Laporan
Pengisian KRS
12
b. Penelitian sebelumnya (Ardiansyah, 2008) mengembangkan aplikasi
mobile berbasis Windows CE menggunakan Visual C# 2005. Dari
sisi platform, aplikasi berbasis ini tidak bisa digunakan pada jenis
perangkat mobile lain. Sehingga perlu dicari berbagai alternatif
devleopment tools yang bisa kembangkan yang nantinya aplikasi
tersebut bisa digunakan secara lintas platform. Selain itu untuk
proses transfer data masih menggunakan kabel data, sehingga perlu
dikaji dan diperluas dengan penggunaan proses transfer data yang
lain seperti jaringan nirkabel jarak pendek seperti infrared dan
bluetooth.
c. Kedua penelitian sebelumnya belum memasukkan pengembangan
koneksi antara perangkat mobile dan web.
d. Kedua penelitian tersebut belum memasukkan aspek pemilihan
teknologi yang digunakan. Hal ini penting karena nantinya
diharapkan dapat menghasilkan sebuah model yang ideal pagi
pengembangnya kelak.
13
Gambar 3 Usulan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan berbasis
komputer desktop, web dan mobile
Dari gambar 3 tersebut dapat dijelaskan beberapa hal terkait usulan model
pengintegrasian tersebut:
1. Terdapat dua database server yang digunakan, yaitu di sisi desktop dan di
sisi server.
2. Adanya hubungan data antara aplikasi di perangkat mobile dengan desktop
menggunakan sambungan nirkabel bluetooth.
3. Adanya hubungan data antara aplikasi di perangkat mobile dengan web
melalui sambungan Internet nirkabel.
4. Method-method yang akan dikembangkan adalah display_laba/rugi,
display_kekayaan, input_pemasukan,
input_pengeluaran. Seluruh method tersebut akan coba dirancang
pada ketiga platform desktop, web dan mobile tersebut.
14
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Application Integration
Application integration yang terkadang disebut Enterprise Application
Integration (EAI) adalah proses yang dilakukan untuk mengambil dan
membawa data atau fungsi dari program aplikasi bersama-sama dengan program
aplikasi lain. Di mana pun program-program aplikasi tersebut berada, proses
yang ada biasanya dengan memanfaatkan aplikasi dari middleware, yang bisa
berupa paket aplikasi yang dibuat oleh sebuah vendor atau dibuat dengan
penyesuaian sendiri (custom). Tantangan umum yang dihadapi bagi suatu
enterprise adalah pada masalah pengintegrasian program-program yang sudah
ada (maupun program warisan terdahulu) dengan program baru atau bahkan juga
dengan program yang berbasis web service yang diperoleh dari dari perusahaan
lain (Microsoft, 2003).
15
2. Tipe-Tipe Application Integration
Pengintegrasian aplikasi dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe
(Microsoft, 2003):
a. Integrasi aplikasi secara manual
Tipe integrasi ini mengharuskan orang-orang seperti pegawai dan
pelanggan agar berperan sebagai interface di antara aplikasi sehingga
memungkinkan pengintegrasian di antara kedunya. Bentuk dari
pengintegrasian aplikasi seperti ini sudah jamak terlihat. Sebagai contoh,
lihatlah bagian customer service di perusahaan yang mengambil informasi
dari publik. Orang-orang dapat saja memasukkan informasi yang sama ke
dalam sistem yang berbeda-beda dan membaca informasi dari sistem-
sistem tersebut untuk memberi tanggapan terhadap permintaan yang
diajukan pelanggan. Dalam kasus lain, seseorang bisa saja ingin membaca
informasi mengenai pelanggan dari satu database, dan untuk itu
memasukkan kembali data tersebut ke dalam databasei lain yang
digunakan untuk tujuan yang berbeda pula.
Tipe pengintegrasian aplikasi seperti ini hanya membutuhkan
investasi teknologi yang sangat minim. Kebutuhan investasi ini akan
semakin membesar seiring dengan semakin besar dan kompleksnya
organisasi tersebut sehingga membuat kemungkinan terjadinya
ketidakakuratan data semakin besar untuk terjadi. Seiring dengan
bertambahnya jumlah data yang ada yang tentu pula menjadi semakin
kompleks, atau bertambahnya juga aplikasi-aplikasi yang digunakan,
organisasi akan memerlukan tambahan orang untuk memelihara dan
mengelola berbagai macam aplikasi yang dimiliki tersebut. Suatu
arsitektur lingkungan aplikasi yang sangat bergantung pada
pengintegrasian manual biasanya sangat tidak efisien, dan tidak akan
tumbuh dengan mudah seiring dengan arsitektur lingkungan aplikasi yang
lebih banyak menggunakan teknik-teknik otomatisasi.
16
b. Integrasi aplikasi secara semi-otomatis
Tipe integrasi semi-otomatis ini mengkombinasikan beberapa
langkah yang dilakukan secara manual dengan cara otomatis. Orang-orang
dapat saja dilibatkan dalam suatu kondisi yang terkait dengan solusi
otomatis yang akan dijalankan terlalu sulit atau terlalu mahal untuk
diimplementasikan, atau juga organisasi membutuhkan seseorang untuk
membuat suatu keputusan. Sebagai contoh misalnaya organisasi
membutuhkan seorang manajer untuk menerima seluruh biaya klaim dari
pelanggan/nasabah. Dalam kasus ini, seluruh langkah-langkah sebelum
dan sesudah melalui persetujuan pihak manajer dapat dilakukan secara
otomatis, akan tetapi di tengah-tengah proses tersebut diperlukanlah peran
seseorang tersebut. Dengan kata lain intervensi/peran manusia diperlukan
untuk mentransformasi data yang dibutuhkan oleh sistem lain.
Tipe pengintegrasian aplikasi semi otomasi membutuhkan
investasi teknologi yang lebih besar, namun sekali saja investasi tersebut
terpenuhi dampak positinya adalah berkurangnya jumlah orang yang
dilibatkan dalam pengintegrasian aplikasi-aplikasi tersebut. Mengurangi
keterlibatan manusia dalam proses ini akan mengurangi biaya yang
dikeluarkan dan akan meningkatkan kehandalan dan daya tahan sistem.
17
mungkin saja tidak praktis bagi beberapa bisnis tertentu. Dalam situasi
tertentu organisasi bisa saja tetap membutuhkan orang-orang untuk
membuat keputusan bisnis, dan bahkan juga akan lebih efisien sekiranya
memiliki seseorang yang ditugaskan untuk mengendalikan proses teknis.
Untuk alasan inilah organisasi harus memutuskan dengan tepat mana
pengintegrasian aplikasi yang bisa tepat diterapkan dengan berdasarkan
pada kasus per kasus yang dihadapi.
18
Tabel 1. Hubungan Antara Tipe Application Integration dengan biaya serta
manfaatnya (Microsoft, 2003)
19
d. Mampu menggunakan kembali beberapa transport protocol yang telah
ada dalam suatu organisasi
e. Memisahkan transport protocol tersebut dari teknologi-teknologi yang
ada dengan memanfaatkan interface.
a. Model point-to-point
Model ini menggambarkan sebuah struktur sistem yang
terdesentralisasi dimana tiap-tiap aplikasi berkomunikasi secara langsung
dengan aplikasi yang lainnya. Tipe integrasi model ini sangat cocok bagi
organisasi yang memerlukan pengintegrasian beberapa aplikasi dengan
jumlah service yang sedikit.
20
b. Model Hub
Model ini menyediakan struktur yang lebih tersentralisasi, di mana
terdapat hub yang ditempatkan di antara aplikasi-aplikasi tersebut dan tiap-
tiap aplikasi berkomunikasi melalui hub dan tidak berkomunikasi secara
langsung dengan aplikasi.
Setiap aplikasi yang ingin berkomunikasi dengan aplikasi yang lain cukup
menggunakan sebuah interface dan jalur koneksi ke integration hub.
B. Web Service
21
A software system designed to support interoperable machine-to-machine
interaction over a network. It has an interface described in a machine-
processable format (specifically WSDL). Other systems interact with the Web
service in a manner prescribed by its description using SOAP messages,
typically conveyed using HTTP with XML serialization in conjunction with other
Web-related standards.
Terdapat tiga service utama yang saling berkaitan pada web service
sehingga membentuk sebuah arsitektur, yaitu service provider, service registry
dan service requestor. Ketiganya berinteraksi dengan menggunakan operasi
publish, find dan bind. Prosedurnya adalah sebagai berikut (Aji, 2008):
22
Web service terdiri dari fungsi atau method yang terdapat pada sebuah server
yang dapat dipanggil oleh klien dari jarak jauh. Untuk memanggil method-
method tersebut, pengguna bebas menggunakan aplikasi yang dibuat dengan
bahasa pemrograman apa saja yang dijalankan di atas platform sistem operasi
apa saja dan aplikasi yang berbeda satu sama lain. Sehingga satu sama lain dapat
saling bertukar data dan informasi dengan mudah (Lucky, 2008).
Dengan penggunaan web service juga memberikan banyak kelebihan dan
fleksibilitas, antara lain (Lucky, 2008):
1. Lintas Platform
Penggunaan web service memungkinkan komputer-komputer yang
berbeda sistem operasi dapat saling bertukar data. Sebaga contoh, jika
pengguna ingin mengakses sebuah web service, sistem operasi yang
digunakan tidak perlu sama dengan sistem operasi yang digunakan oleh web
service tersebut. Yang perlu pengguna ketahui hanyalah method apa saja
yang disediakan oleh web service tersebut.
2. Language Independent
Sebuah web service dapat diakses menggunakan bahasa pemrograman
apa saja. Web service yang dibuat dengan PHP misalnya, bisa diakses oleh
berbagai bahasa pemrograman lain seperti JSP, Delphi, Java dan VB.NET.
Bahkan web service juga bisa diakses oleh perangkat mobile seperti
handphone, PDA maupun smartphone yang berbasis sistem operasi Symbian
maupun Windows CE.
3. Jembatan Penghubung dengan Database
Pada umumnya sebuah aplikasi memerlukan driver database agar
bisa melakukan koneksi ke sebuah database. Web service dapat dijadikan
sebagai “jembatan” penghubung antara aplikasi dengan database. Dengan
memanfaatkan web service sebagai “jembatan” penghubung, sebuah aplikasi
tidak lagi memerlukan driver database dan tidak perlu mengetahui database
apa yang digunakan oleh server serta bagaimana struktur database tersebut
jika ingin mengaksesnya.
23
Gambar 7. Web service sebagai “jembatan” penghubung aplikasi dengan
database (Lucky, 2008)
24
nm GHz (5 GHz untuk radio 2.4 GHz
802.11a/n)
Transmisi tenaga 40-500 mW/Sr 100 mW 10-100 mW
Transfer data 9600 bps-16 Mbps 11 Mbps (54 Mbps 3 Mbps
maksimum (sangat jarang) untuk 802.11a,
802.11g)
Jangkauan 1 meter 100 meter 10-100 meter
Perangkat yang 2 Terkoneksi melalui 8 (aktif), 200
didukung sebuah titik akses (pasif)
(access point)
Kanal suara Tidak Tidak Ya
Addressing 32-bit ID fisik 48-bit MAC 48-bit MAC
Tabel 2. Perbandingan teknologi jaringan nirkabel (Thompson, 2008)
D. Mobile Network
25
Fitur dan Layanan Mobile Network
a. GSM
GSM merupakan teknologi generasi kedua dalam dunia komunikasi
mobile. Yang membangun standar GSM ini adalah anggota dan tim teknis
dari The European Telecommunications Standard Institute (ETSI)
Layanan yang disediakan oleh GSM adalah Teleservices, Data Services
(browsing Internet, SMS, fax, secure corporate LAN access) dan juga
terdapat fasilitas tambahan seperti call forwarding, call barring, call
identification, call waiting, dan multiparty conversation.
Kelemahan yang paling besar dari GSM adalah karena kecepatannya rendah
sehingga untuk ke depan diprediksikan teknologi GPRS bakal menggantikan
GSM ini, karena GPRS memiliki bandwidth dan kecepatan yang tinggi.
b. GPRS
GPRS merupakan teknologi 2G yang telah meramaikan maraknya
standar jaringan mobile yang sudah ada, seperti GSM dan TDMA. Kecepatan
transaksi data diharapkan dapat naik dari 9.6 Kbps menjadi 115 Kbps. GPRS
memiliki kemampuan menampilkan foto dan video dengan kecepatan tinggi.
Kemampuan tambahan yang dimiliki GPRS adalah Pertama, dapat
memelihara keutuhan komunikasi data dan suara pada saat sedang bergerak.
Kedua, pengguna dapat segera terhubung ke nomor yang dituju kapan saja
jika diinginkan tidak tergantung pada lokasi mana berada sekarang tanpa
mengalami delay yang lama. Ketiga, dengan tingkat kecepatan tingkat tinggi
yang dimiliki GPRS sangat memungkinkan untuk mengunduh file.
Fitur yang dimiliki oleh GPRS adalah dapat mengakses Internet, Intranet,
menggunakan email dan fax, dan Unified Messaging. Selain itu terdapat
beberapa layanan tambahan seperti e-commerce, banking, balance checking,
transfer antarrekening, pembayaran tagihan dan perdagangan valas.
26
c. 3G
3G mendukung komunikasi nirkabel berkecepatan tinggi untuk
mendukung akses multimedia, data dan video. Beberapa kemampuan yang
dimiliki jaringan 3G adalah (Stallings, 2007):
1) Kualitas suara yang setara dengan PSTN
2) Data rate mencapai 144 Kbps bagi pengguna di area yang luas
3) Datara rate mencapai 384 Kbps bagi pengguna di aera yang kecil
4) Mendukung kecepatan hingga 2.048 Mbps untuk penggunaan di
perkantoran (SOHO)
5) Data rate yang simetris dan asimetris
6) Mendukung layanan packet-switched dan circuit-switched
7) Interface yang adaptif agar bisa digunakan untuk Internet
8) Penggunaan yang lebih efisien pada spektrum yang tersedia
9) Mendukung berbagai model dan perangkat/perlengkapan mobile
10) Terbuka dan mampu beradaptasi dengan service dan teknologi yang
baru.
27
E. Web Server
Web server memiliki fitur-fitur dasar yang sama seperti (Pahlevi, 2008):
28
Pada penggunaan sehari-hari banyak web server mengimplementasikan
fitur-fitur berikut (Pahlevi, 2008) :
1. Otentifikasi
Fitur untuk mengotorisasi suatu permintaan dari klien sebelum menggunakan
sumber daya yang dimiliki oleh web server (biasanya user dan password)
2. Penanganan konten statis (berkas tersimpan pada file sistem server) dan
konten dinamis dengan mendukung satu atau lebih antara muka yang sesuai
(SSI, CGI, SCGI, FastCGI, JSP, PHP, ASP, ASP.NET, Server API seperti
NSAPI, ISAPI dsb).
3. Dukungan HTTPS (dengan SSL, atau TSL) yang memungkinkan koneksi
yang aman (dengan enkripsi) ke server pada port 433 berbeda dengan
koneksi HTTP biasa di port 80.
4. Kompresi Konten (misal menggunakan enkoding gzip) untuk mengurangi
waktu respon server sehingga penggunaan pita data /Bandwith menjadi lebih
hemat.
5. Virtual Hosting yang berguna untuk melayani banyak website hanya dengan
menggunakan satu alamat IP.
6. Dukungan berkas berukuran besar, berfungsi untuk mendukung berkas yang
memiliki ukuran lebih dari 2 gigabyte.
7. Pengatur bandwidth (bandwidth throttling) yang berfungsi untuk membatasi
kecepatan respon dengan tujuan tidak membanjiri jaringan dan menghemat
pita data (bandwidth) agar dapat melayani klien lebih banyak.
29
Saat ini ada banyak produk web server yang digunakan seperti Apache,
Microsoft IIS, GWS, Nginx dan Lighttpd. Berdasarkan survei yang dilakukan
oleh Netcraft bulan Juni 2009, penyebaran pengguna web server di dunia adalah
sebagai berikut (Netcraft, 2009):
F. Database Server
30
Gambar 8. Diagram database server pada arsitektur client/server (Stephens,
2001)
31
terhadap database yang kemudian memberikan informasi yang diminta oleh
pengguna web browser dalam bentuk tampilan di web browser tersebut.
Hasil survei Evans Data Corporation yang dikutip dari MySQL (2005)
terhadap jumlah pengguna database server di seluruh dunia dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
32
G. eXtensible Markup Language (XML)
a. XML tidak tergantung pada platform atau sistem operasi yang digunakan
b. Hasil pencarian data lebih akurat
c. Dokumen XML dapat diterjemahkan ke dalam beberapa format yang berbeda
karena dalam XML data dan instruksi dipisahkan
Ada enam jenis markup yang bisa muncul dalam sebuah dokumen XML,
yaitu (Laksito, 2006) :
33
Dalam sebuah dokumen, CDATA Section menginstruksikan parser untuk
mengabaikan karakter-karakter tertentu yang mungkin akan dikenali sebagai
karakter markup
f. Document Type Declaration (DTD)
DTD berisi deklarasi markup yang memenuhi grammer untuk suatu kelas
dokumen.
34
browser, atau diproses lebih lanjut oleh aplikasi lain. Berikut adalah script XML
dengan contoh berupa data nama teman sekolah.
<?xml version=”1.0”>
<daftar>
<teman>
<nama>Yudho Rahadianto</nama>
<alamat>Jl. Bendungan Bening 21</alamat>
</teman>
<teman>
<nama>M. Nur Singgih</nama>
<alamat>Jl. KH Asyari 5C</alamat>
</teman>
<teman>
<nama>Susilo</nama>
<alamat>Kesatrian Dalam K-87</alamat>
</teman>
</daftar>
35
c. Body element yang berisi panggilan dan merespon informasi
d. Fault element yang berisi pesan kesalahan yang terjadi pada waktu proses.
Bila digambarkan, maka skema dokumen SOAP bisa dilihat seperti berikut:
<SOAP-ENV:Envelope>
<SOAP-ENV:Header>
</SOAP-ENV:Header>
<SOP-ENV:Body>
</SOAP>-ENV:Body>
</SOAP-ENV:Envelope>
Adapun bentuk dokumen SOAP sebenarnya dapat dilihat pada contoh di bawah
ini:
36
I. MyFamily Accounting(R)
2. Akun
Akun merupakan komponen terpenting dalam program MyFamily
Accounting, karena dengan akun seluruh data keuangan dapat disimpan,
dikelompokkan, diolah dan dibuat laporannya menjadi laporan keuangan
yang benar-benar bermanfaat dan informatif.
37
3. Pengenalan Tentang Harta
Harta secara sederhana saja diartikan sebagai segala sesuatu yang
berupa fisik atau non fisik yang dapat dijadikan uang. Mulai dari uang kas
baik yang ada di dompet dan di tabungan/ATM, peralatan elektronik seperti
HP, televisi, rice cooker, mesin cuci, perhiasan, kendaraan, hak cipta
(buku/musik) dan lain sebagainya, semuanya itu dikategorikan sebagai harta.
Ada dua macam harta yaitu Harta Lancar dan Harta Tetap. Harta Lancar
adalah harta yang sifatnya mudah digunakan (likuid) dan berumur kurang
dari satu tahun misalnya: kas di tangan/dompet, uang di tabungan/ATM,
deposito dan piutang yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, dsb.
Harta Tetap adalah harta yang sifatnya tidak mudah dicairkan menjadi uang
karena memakan waktu cukup lama dan berusia lebih dari satu tahun,
misalnya: tanah, gedung, rumah, lemari, kulkas, radio, iPod, komputer,
laptop, mesin cuci, perhiasan, kendaraan bermotor (roda dua/roda empat),
televise, hanphone, sepatu, baju, dan sebagainya.
4. Pengenalan Tentang Hutang dan Piutang
Hutang adalah apabila seseorang meminjam sejumlah harta (baik
harta lancar maupun harta tetap) yang biasanya terdapat jatuh tempo untuk
pelunasan utang tersebut. Piutang adalah kebalikan dari utang itu sendiri,
yaitu orang yang meminjamkan sejumlah harta (baik harta lancar maupun
harta tetap) kepada seseorang yang biasanya terdapat jatuh tempo untuk
pelunasan piutang tersebut.
5. Pengenalan Tentang Kekayaan
Kekayaan terbagi menjadi dua, yaitu kekayaan kotor dan kekayaan
bersih. Kekayaan kotor adalah seluruh jumlah harta yang dimiliki baik dari
harta lancar maupun harta tetap. Kekayaan bersih adalah seluruh jumlah harta
dikurangi dengan jumlah hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang
jangka panjang.
6. Konsep Posting Transaksi Keuangan
Posting transaksi keuangan, berarti memasukkan data transaksi
keuangan yang sudah dilakukan (harus diingat, bahwa transaksi yang belum
terjadi jangan pernah dimasukkan). Dalam pengelolaan keuangan keluarga
38
secara professional yang harus persiapkan dalam mencatat transaksi adalah
sebagai berikut: pendapatan Tunai Tanggal transaksi, Asal pendapatan,
Siapa yang memberi uang, Uang hasil pendapatan disimpan ke mana,
jumlahnya, keterangan tambahan, nomor bukti transaksi. Pengeluaran Tunai
Tanggal transaksinya, untuk apa pengeluaran tersebut, dari mana asal dana
untuk pengeluaran tersebut, siapa yang menerima uang, jumlahnya,
keterangan, nomor bukti transaksi. Utang Tanggal transaksi, untuk apa utang
tersebut, dari mana berhutang, berapa total utang (termasuk down payment
kalau ada), dari mana uang pembayaran DP, berapa jumlah DP, keterangan,
nomor bukti transaksi, apakah ada jatuh tempo utang, kapan jatuh temponya,
apakah menggunakan angsuran rutin, tiap tanggal berapa pembayaran
angsuran. Pembayaran Utang Tanggal transaksi, nomor bukti utang yang
akan dibayar, asal uang yang digunakan untuk membayar utang, jumlahnya,
keterangan, no bukti pembayaran. Piutang Tanggal transaksi, asal dana
memberi piutang, siapa yang berpiutang, total piutang (termasuk DP kalau
ada), kalau ada DP masukkan ke mana, jumlah DP, keterangan, nomor bukti
pemberian piutang, jatuh tempo piutang, kalau menggunakan angsuran tiap
tanggal berapa jatuh tempo angsurannya. Penerimaan Piutang Tanggal
transakai, nomor bukti piutang, uang penerimaan piutang disimpan di mana,
berapa jumlahnya, keterangan, nomor bukti transaksi.
Pada gambar 15, 16 dan 17 di bawah ini memperlihatkan tampilan
beberapa fungsi penting aplikasi MyFamily Accounting yang meliputi
transaksi pencatatan pendapatan, melihat laporan neraca keuangan dan
melihat laporan laba/rugi.
39
Gambar 15. Tampilan form Transaksi Pendapatan pada aplikasi
MyFamily Accounting (Metasoft, 2008)
40
J. Web Service Description Language (WSDL)
Terdapat lima elemen utama dalam sebuah dokumen WSDL, yaitu (Laksito,
2006):
41
Untuk melihat struktur sintaks WSDL, perhatikan seperti diperlihatkan gambar
18 di bawah ini.
Gambar 18. Struktur sintaks WSDL (Weerawarana, S., Curbera, F., Leymann, F.,
Storey, T., Ferguson, D.F., 2005)
42
Application
Server Requester Server
Application
Development
Platform
WSDL
43
a. Client
Program yang membentuk hubungan HTTP dengan tujuan untuk
mengirimkan request/
b. User Agent
Client yang melakukan request, dapat berupa browser, editor, spider atau
perangkat lain.
c. Server asal
Server tempat menyimpan atau membuat resource.
d. Proxy
Program perantara yang bertindak sebagai server dan client dengan tujuan
untuk membuat request atas nama client yang lain.
e. Gateway
Server yang bertindak sebagai perantara untuk server lain. Gateway
menerima request seolah-olah ia adalah server asal dan client tidak
mengetahui bahwa gateway yang menerima request yang dikirim.
f. Tunnel
Program perantara yang bertindak sebagai perantara buta antara dua
hubungan HTTP. Tunnel tidak dianggap sebagai pihak yang terlibat dalam
hubungan HTTP, walaupun ia dapat membuat HTTP request.
44
Gambar 20. Ilustrasi proses ketika membuka sebuah web (Gourley, D., Totty,
B., Sayer, M., Reddy, S., and Aggarwal, A., 2002).
Pada protokol HTTP terdapat tiga jenis hubungan dengan perangata: proxy,
gateway, dan tunnel. Proxy bertindak sebagai agen penerus, menerima request
dalam bentuk Uniform Resource Identifier (URI) absolut, mengubah format
request, dan mengirimkan request ke server yang ditunjukkan oleh URI.
Gateway bertindak sebagai agen penerima dan menerjemahkan requesti ke
protokol server yang dilayaninya. Tunnel bertindak sebagai titik relay antara dua
hubungan HTTP tanpa mengubah request dan response HTTP. Tunnel
digunakan jika komunikasi perlu melalui sebuah perantara dan perantara
tersebut tidak mengetahui isi dari pesan dalam hubungan tersebut. Gambar
contoh hubungan HTTP yang melibatkan beberapa komponen dapat dilihat pada
gambar 21 berikut.
45
Gambar 21. Hubungan HTTP dengan komponen-kompenen yang terlibat
(Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001).
Method Penjelasan
GET Mengirimkan resource yang telah diberi nama dari server
ke client
PUT Menyimpan data dari client ke dalam resource yang telah
diberi nama
DELETE Menghapus resource yang telah diberi nama pada server
POST Mengirim data client ke dalam aplikasi server gateway
HEAD Hanya mengirimkan header HTTP yang merupakan suatu
bentuk response untuk resource yang telah diberi nama.
Tabel 5. Beberapa method yang diterapkan dalam protokol HTTP (Purbo, O.W.,
Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001).
46
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Studi literatur
Kegiatan yang dilakukan berupa studi literatur yang dalam hal ini penerapan
pengintegrasian sistem yang berorientasi service dan aplikasinya secara
teoritis, studi-studi kasus pada organisasi yang telah berhasil melakukan
integrasi sistem, penelitian-penelitian tentang integrasi sistem dan service
oriented architecture (SOA).
b. Melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan pengguna (user)
terhadap pengintegrasian sistem berbasis platform desktop, web dan mobile.
c. Melakukan beberapa tahapan-tahapan antara lain:
a. Melakukan uji coba dan analisis sistem aplikasi MyFamily
Accounting yang ada sekarang.
Tahapan ini dilakukan untuk mengeksplorasi seluruh fitur dan sistem
aplikasi MyFamily Accounting, sehingga akan didapatkan sebuah
gambaran utuh tentang penggunaan aplikasi MyFamily Accounting.
b. Melakukan analisis dan desain sistem yang akan dipertukarkan
datanya dalam arsitektur pengintegrasian sistem.
Setelah melewati fase uji coba maka akan dapat dianalisis fungsi dan
fitur mana saja yang akan digunakan dalam portabilitas data yang
akan diterapkan dalam model pengintegrasian sistemnya.
c. Membuat Data Flow Diagram (DFD)
Langkah ini dilakukan untuk membuat sebuah skema aliran data
dalam model pengintegrasian sistem antara desktop, web dan mobile.
d. Merancang Entity Relational Diagram (ERD) dan tabel.
Hasil dari rancangan ERD ini akan diperoleh skema tabel-tabel yang
dibutuhkan dalam pengintegrasian sistem.
e. Analisis beberapa kebutuhan teknologi, yaitu:
47
i. Analisis pemilihan teknologi web server
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih teknologi web
server yang tepat untuk bisa diterapkan dalam model
pengintegrasian sistem.
ii. Analisis pemilihan teknologi database server
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih teknologi database
server yang tepat untuk bisa diterapkan dalam model
pengintegrasian sistem.
iii. Analisis untuk menentukan method-method yang akan
diterapkan pada web service.
Hasil dari analisis ini nantinya adalah berupa beberapa
method-method yang dipilih untuk bisa dikembangkan dalam
web service.
iv. Analisis pemilihan development tools untuk aplikasi berbasis
mobile.
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih development tools
yang yang tepat untuk bisa direkomendasikan kepada para
developer aplikasi berbasis mobile.
v. Analisis pemilihan development tools pada aplikasi berbasis
web.
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih development tools
yang tepat untuk bisa direkomendasikan kepada para
developer dalam mengembangkan aplikasi berbasis web.
vi. Analisis pemilihan tipe koneksi/sambungan untuk transfer
data antara perangkat mobile dengan komputer desktop.
Hasil dari analisis ini akan dapat memilih tipe
koneksi/sambungan yang tepat agar bisa digunakan dalam
transfer data dari perangkat mobile ke komputer desktop.
f. Pembuatan model pengintegrasian sistem yang mengintegrasikan
antara komputer desktop, web dan perangkat mobile.
Hasil dari model ini adalah berupa diagram yang menggambarkan
sistematika kerja sistem yang telah terintegrasi antara platform
48
desktop, web dan mobile beserta seluruh teknologi pendukung telah
dipilih dengan tepat.
g. Merancang kebutuhan user interface yang nantinya bisa digunakan
dalam pengembangan aplikasi.
Hasil dari rancangan ini adalah berupa gambar user interface dalam
bentuk form-form dan fitur aplikasi yang bisa diimplementasikan
dalam pengembangan program.
49
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Pujiyono, W., dan Ma’dan, M., 2009, Aplikasi Penyimpanan Data
Sementara pada Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola Keuangan
di Komputer Desktop, Prosiding Seminar Nasional Riset Teknologi
Informasi (SRITI 2009) STMIK AKAKOM, 8 Agustus 2009.
Gourley, D., Totty, B., Sayer, M., Reddy, S., and Aggarwal, A., 2002, HTTP:
The Definitive Guide, O’Reilly, California.
Hopkins, B., and Antony, R., 2003, Bluetooth for Java, Apress, New York.
Internet World Stats, 2008, Internet World Stats: Usage and Population Statistics,
www.internetworldstats.com, Mei 2008, diakses 25 Juli 2009.
Laksito., A.D., 2006, Implementasi Web Service Pada Aplikasi Pengisian Kartu
Rencana Studi Mahasiswa, Skripsi, Jurusan Matematika FMIPA,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Lucky, 2008, XML Web Service: Aplikasi Desktop, Internet & Handphone,
Jasakom, Jakarta.
50
Netcraft, 2009, Web Server Survey Archives,
http://news.netcraft.com/archives/2009/06/17/june_2009_web_server_su
rvey.html, Juni 2009, diakses 25 Juli 2009.
Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001, TCP/IP:
Standar Desain, dan Implementasi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Silberchatz, A., Korth, H.F., and Sudarshan, S., 2002, Database System
Concepts, 4th ed, McGraw-Hill, New York.
Stallings, W., 2007, Data and Computer Communications, 8th Ed, Prentice Hall,
New Jersey.
Stephens, R.K., and Plew, R.R., 2001, Database Design, SAMS Publishing,
Indiana.
Weerawarana, S., Curbera, F., Leymann, F., Storey, T., Ferguson, D.F., 2005,
Web Service Platform Architecture: SOAP, WSDL, WS-Policy, WS-
Addressing, WS-BPEL, WS-Reliable Messaging, and More, Prentice Hall
PTR, New Jersey.
Wikanta, P., 2001, Mendesain Web dengan Pemrograman XML, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
PERSONALIA PENELITIAN
A. Peneliti Utama
51
a. Nama Lengkap : Ardiansyah, S.T. (L)
b. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/Teknik Informatika
c. Disiplin Ilmu : Teknik
d. Jabatan Akademik : Asisten Ahli
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III.a
f. Jabatan Struktural : Dosen
g. Waktu untuk penelitian : 8 bulan
h. Tugas pokok dalam : Peneliti Utama
penelitian
i. Penelitian Terakhir : Aplikasi Penyimpanan Data Sementara Pada
terkait tema penelitian Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola
yang diajukan Keuangan di Komputer Desktop, tahun 2008.
52
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
53
PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN
A. Honorarium
No. Jenis Pengeluaran Vol Besar (Rp.)
1 Peneliti Utama 32 Minggu 900.000
Jumlah 900.000
D. Biaya Perjalanan
No. Jenis Pengeluaran Vol Biaya Satuan Besar (Rp.)
(Rp.)
1 Transport untuk narasumber ahli 2 200.000 400.000
2 Biaya diskusi terbatas angket/analisa 1 200.000 200.000
data dengan pakar/dosen
Jumlah 600.000
E. Lain-Lain
No. Jenis Pengeluaran Vol Biaya Satuan Besar (Rp.)
(Rp.)
1 Penggandaan Laporan 4 25.000 100.000
2 Pembelian buku dan majalah referensi 3 50.000 150.000
Jumlah 250.000
54
BIODATA PENELITI
I. IDENTITAS DIRI
a. Nama Lengkap : Ardiansyah, S.T.
b. Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 23 Juli 1979
c. Alamat Rumah : Kanoman 02/05 Banyuraden Gamping Sleman
Yogyakarta 55293
d. Email / No. Telp. : ardian2007@gmail.com / 08156892648
e. Fakultas/Prodi : Teknologi Industri/Teknik Informatika
f. Jabatan Akademik : Asisten Ahli
g. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III.a
h. Jabatan Struktural : Dosen
V. DAFTAR PUBLIKASI
1. Ardiansyah, dan Handayaningsih, S., Implementasi Special Purpose Search
Engine di Internet, Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika: Penerapan
dan Pemanfaatan Mobile Application dalam Dunia Bisnis, Industri dan
Pendidikan UAJY, 16 September 2003, hlm 155-160.
2. Umar, R., Ardiansyah., dan Qamariah., A., Al-Hadits dan Terjemah dengan
Menggunakan Wireless Application Protocol, Jurnal Integrasi Teknologi, No. 2
Vol I, Maret 2004.
3. Ardiansyah, Pujiyono, W., dan Ma’dan, M., Aplikasi Penyimpanan Data
Sementara pada Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola Keuangan di
Komputer Desktop, Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi STMIK
AKAKOM, 8 Agustus 2009.
55