Anda di halaman 1dari 4

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian yang dilakukan meliputi perancangan penelitian, perumusan
masalah, pengumpulan data dari berbagai instansi terkait, pengolahan data,
analisis data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan
di Indonesia dengan menggunakan data nasional dan internasional. Pemilihan
lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) sesuai dengan tujuan penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam waktu tiga bulan, yaitu dari bulan Maret hingga
Mei 2012.

4.2. Desain Penelitian


Desain penelitian dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif yang
bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antarfenomena yang
diselidiki. Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk memaparkan
kebijakan perdagangan di Uni Eropa, kebijakan perdagangan Indonesia, dan
menganalisis kasus-kasus penolakan yang pernah terjadi, pengaruh kebijakan
terhadap ekspor udang Indonesia ke Uni Eropa, maupun penjelasan atau narasi
singkat atas tabulasi dan tampilan grafik.

4.3. Data dan Instrumentasi


Berdasarkan sumbernya, data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data/informasi yang
diperoleh dari hasil diskusi dan wawancara dengan stakeholders seperti pejabat
dinas kelautan dan perikanan mengenai produksi dan ekspor udang Indonesia
serta permasalahan ekspor udang Indonesia ke Uni Eropa. Selain itu data primer
melalui wawancara/diskusi di pakai untuk mengkonfirmasi kesesuaian kasus
notification oleh European-RASFF dari Directorates General of Health and
Consumers (DG Sanco) terhadap produk perikanan asal Indonesia. Data sekunder
yang merupakan data teks berupa keterangan mengenai prosedur ekspor, kondisi
pasar Uni Eropa, peraturan perdagangan Uni Eropa, dan data-data lain yang
relevan dengan penelitian ini. Data-data tersebut diperoleh melalui informasi dan
laporan tertulis dari lembaga atau instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik
(BPS), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Food and Agriculture
Organization (FAO), World Trade Organization (WTO), European Commission
(EC), dan Directorates General of Health and Consumers (DG Sanco). Selain itu,
data juga diperoleh dari literatur berupa skripsi, buku teks, dan website yang yang
terkait dengan penelitian. Rincian data yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Perincian Sumber Data Penelitian


No Data Yang Diperlukan Sumber Data
1 Total Ekspor dan Impor Uni Eropa KKP,
2 Total Ekspor dan Impor Perikanan Uni Eropa DKP, Kemendag
3 Total Ekspor dan Impor Udang dari ke Uni Eropa Direktorat P2HP
4 Total Ekspor Udang Indonesia ke Uni Eropa DKP, Depdag/BPEN
5 Kebijakan Perdagangan Uni Eropa yang terkait Direktorat P2HP,
dengan perikanan European
Commission.
6 Kebijakan Indonesia yang terkait dengan ekspor KKP, BKIPM
Perikanan Indonesia
7 Prosedur umum ekspor perikanan DKP
8 Kasus Penolakan Ekspor Udang Indonesia ke Uni Direktorat P2HP,
Eropa DG Sanco

4.4. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan sebagai langkah awal untuk
mengelompokkan data yang akan di bahas. Data berupa kebijakan baik yang
diterapkan Uni Eropa maupun pemerintah Indonesia terkait produk perikanan
khususnya udang diobservasi lalu dikumpulkan berdasarkan jenisnya, tahun
pelaksanaannya, dan ketentuan dalam kebijakan tersebut. Selain itu, mengenai
kasus notification oleh European-RASFF, data diobservasi melalui website
dikumpulkan dan dikonfirmasi kepada stakeholder di Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), dan dikelompokan berdasarkan jenis produk perikanan
(khususnya ikan dan udang), tahun ekspor, dan alasan notification. Kelompok
berdasarkan ikan dan udang dilakukan untuk membandingkan jumlah notification
antara ikan dan udang oleh European-RASFF. Kelompok berdasarkan tahun
dikelompokan untuk melihat perkembangan notification yang dialami produk ikan
dan udang Indonesia, mengetahui perbedaan terjadinya kasus penolakan yang
mengalami penaikan, penurunan, atau fluktuatif setiap tahunnya. Kelompok
berdasarkan alasan penolakan produk dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
jumlah alasan paling banyak.

27
4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.5.1. Metode Pengolahan Data


Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan
pengelompokan data dari data-data yang telah dikumpulkan. Data-data yang
berupa gambaran umum kondisi perdagangan udang dan produk perikanan
lainnya diolah dari berbagai sumber yang di dapat untuk disederhanakan dalam
bentuk grafik ataupun tabel. Kemudian data-data tersebut dimasukkan sebagai
bahan untuk dikelompokkan sesuai kebutuhan penelitian sebelum dianalisis.
Selanjutnya data kebijakan terkait produk udang dan perikanan lainnya yang
ditetapkan Uni Eropa dikelompokkan untuk disederhanakan sebagai bahan
menghubungkan terhadap fakta ekspor udang dan perikanan lainnya yang terjadi.
Pengolahan selanjutanya, untuk mengkonfirmasi pengaruh kebijakan yang
ditetapkan Uni Eropa terhadap produk ikan dan udang Indonesia, maka data
mengenai kasus notification oleh European-RASFF diolah menjadi lebih
sederhana untuk mengelompokkan kasus yang terjadi berdasarkan tahunnya serta
alasan notification yang diterima. Data yang sudah dikumpulkan dari website
tersebut kemudian dimasukkan sebagai input computer lalu di olah menjadi lebih
sederhana dalam bentuk gambar dan grafik dengan bantuan program Microsoft
Excel untuk dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif.

4.5.2. Analisis Data Kualitatif


Analisis data kualitatif yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Deskriptif
artinya melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Metode deskriptif
bertujuan untuk:
1) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada,
2) Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku,
3) Membuat perbandingan atau evaluasi,
4) Menentukan apa yang dilakukan pihak lain dalam menghadapi masalah yang
sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan datang.

28
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, diarahkan untuk
memahami (understand) suatu fenomena sosial (Bungin, 2003). Fenomena sosial
yang akan dipahami dalam penelitian ini adalah kondisi ekspor udang Indonesia
terhadap kebijakan yang diterapkan Uni Eropa. Pendekatan ini digunakan untuk
melukiskan secara sistematis fakta atau keadaan yang terjadi dalam perdagangan
udang Indonesia, dalam hal ini fokus pada kebijakan.
Analisis kualitatif deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk
menghubungkan fakta perkembangan ekspor udang Indonesia dengan adanya
kebijakan yang diterapkan Uni Eropa. Selain itu, analisis ini juga mengkonfirmasi
kebijakan yang dikeluarkan Uni Eropa terhadap kaitannya atas alasan fakta
notification yang dikeluarkan European-RASFF terhadap produk ikan dan udang
Indonesia, sehingga dari analisis ini dapat dipahami apa yang terjadi pada
penerapan kebijakan perdagangan yang ditetapkan Uni Eropa terhadap produk
perikanan Indonesia, khususnya udang. Analisis yang dilakukan juga untuk
mengetahui bagaimana penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi.

29

Anda mungkin juga menyukai