Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN KAMERA ANALOG (MANUAL)

Secara esensial, definisi sederhana dari kamera analog, yaitu kamera yang tidak
memiliki “fungsi digital” kamera yang menangkap gambar dalam bentuk media film yang
tidak memiliki sensor untuk membuat sebuah gambar digital. Sepanjang sejarah
fotografi, di perkenalkannya media elektronik dan mikro prosesor berbasis kamera film
yang bentuk desain dan fungsi yang sama juga dimiliki oleh kebanyakan kamera digital
saat ini. Jadi, kamera analog memiliki arti yaitu sebuah kamera yang menggunakan
media film untuk memotret gambar dan tidak menghasilkan gambar digital. Analog
berarti sebuah sinyal yang ditangkap dari luar dan di proses secara keseluruhan untuk
mendapatkan hasil terbaik. Sebuah alat uji light meter merupakan contoh terbaik untuk
instrumen kamera analog. Cahaya yang terdapat dalam sebuah foto menghasilkan
sebuah aliran elektrik yang bergerak sepanjang jarum dalam sebuah skala. Semakin
terang cahaya tersebut, semakin bagus pula pergerakannya.
PENGERTIAN KAMERA DIGITAL
Kamera digital adalah sebuah alat/perangkat yang dapat memotret gambar seperti
kamera pada umumnya, tapi menyimpan foto tersebut dalam bentuk data digital, lalu
kemudian dapat dicetak menjadi sebuah film. Banyak kamera digital yang dapat
merekam video, di samping kegunaannya untuk memotret gambar. Sebuah kamera
digital dapat melakukan dua fungsi sekaligus, sebagai perangkat input dan output
(kadang disebut sebagai Perangkat I/O), sebab dapat memotret banyak gambar (input)
dan mengirimnya ke komputer (output).
Sebuah kamera digital merekam dan menyimpan gambar dalam bentuk digital. Banyak
kamera digital model terbaru yang dapat juga merekam suara dan video, selain hanya
untuk memotret gambar. Saat memotret gambar, biasanya kamera ini di iringi dengan
kemampuan sensor foto yang di milikinya dan menggunakan perangkat Charged
Coupled Device (CCD). Gambar yang telah disimpan tersebut dapat di pindahkan ke
komputer secara singkat dan lebih mudah atau anda dapat menyimpannya di kamera
saja untuk kemudian di pindahkan ke komputer atau dicetak nanti. Foto-foto tersebut
juga dapat di arsipkan dalam compact disc atau external hardisk.
CIRI-CIRI KAMERA ANALOG
KAMERA SLR (SINGLE LENS REFLEX)
Orang-orang yang menyukai kontrol terhandal saat memotret gambar, mungkin sangat
tepat untuk memiliki sebuah kamera film SLR. Kamera jenis ini sangat di gandrungi oleh
para fotografer professional sebab menawarkan lensa yang dapat meng-eliminasi
kesalahan dalam gambar. Kamera SLR memiliki kostumisasi yang akurat pada
pengaturan aperture dan penggunaan lensa berbeda, cahaya flash serta filter.
KAMERA RANGEFINDER
Tipe kamera film lainnya yang telah terbukti serta sangat populer selama bertahun-
tahun yaitu jenis kamera rangefinder. Jenis kamera ini memiliki metode yang berbeda
pada sistem fokus yang terdapat pada kamera SLR, karena letak viewfinder yang
berada disebelah lensa. Banyak orang yang suka memotret menggunakan kamera jenis
ini, sebab kamera ini mungil dan suara yang dihasilkan saat memotret tidak berisik.
Kamera ini juga handal dalam menghasilkan gambar berkualitas tinggi.
MENGGUNAKAN FORMAT FILM
Film yang digunakan pada sebuah kamera dapat bervariasi, bergantung pada ukuran,
jenis dan kecepatannya. Hal ini sudah sangat mendasar, ketika membeli sebuah
kamera film, kita harus mengetahui terlebih dahulu pengaturan pada film tersebut, untuk
kemudahan kita saat menggunakannya nanti. Dalam istilah, ukuran yang sudah umum
yang dimiliki sebuah kamera film yaitu adalah 35mm dan cocok untuk model ukuran
kamera yang lebih besar lagi. Kamera jenis ini sangat mudah digunakan dan tidak
lambat. Memiliki alternatif format film medium dan menawarkan resolusi gambar lebih
jernih empat kali dari film ukuran 35mm serta dapat menghasilkan gambar sebanding
dengan yang di hasilkan oleh kamera digital. Akan tetapi, biasanya kamera jenis ini
lebih mahal untuk di beli/di produksi daripada kamera film ukuran 35mm, sebab kamera
ini hanya digunakan oleh para fotografer profesional dan bagi mereka yang memang
antusias pada kamera.
Salah satu fitur terbaik yang bekerja pada kamera ini yaitu, pemiliknya dapat
menggunakan film hitam dan putih yang berbeda yang dapat menghasilkan gambar
yang sarat dengan karakter serta sebagai tambahan, juga sering di gunakan untuk
fotografi portrait, dimana film yang berwarna dapat menjadi pilihan terbaik untuk di
potret dalam waktu-waktu khusus, sebab memiliki format dalam bentuk film,
memudahkannya untuk dilengkapi pada dengan efek yang berbeda pada gambar
tersebut, agar dapat dibentuk. Sebagai contoh, pada pesta ulang tahun.

Kecepatan pada film dalam penggunaannya merupakan pertimbangan penting lainnya


saat anda membeli sebuah kamera film. Kecepatan pada film tersebut menunjukkan
seberapa peka film terhadap cahaya dan secara konsekuen bagaimana jenis
pengaturan pencahayaannya yang dapat menghasilkan gambar berkualitas tinggi.
Secara singkat, cara memotret sangat berpengaruh terhadap penggunaan film dan
kemampuan suatu kamera serta kesesuaian dalam fungsinya merupakan pertimbangan
penting bagi pengguna yang ingin membeli kamera.

BENTUK DESAIN
Bentuk tren terkini pada teknologi kamera yaitu dapat menjadi perangkat yang
berbentuk semungil mungkin (compact). Dimana model tersebut sudah sangat umum
ditemukan pada kamera digital, kamera film memiliki bentuk lebih besar untuk
menampung semua film pada roll kamera dan juga karena memiliki pengaturan cermin
prisma yang tercipta diantara teknologi kamera berlensa. Hal ini sangat penting untuk
diperhatikan saat membeli kamera film. Anda harus memperhatikan ukuran dan
beratnya, sebab akan berdampak pada kemudahan kamera untuk digunakan dan
dibawa kemana-mana.
Kebanyakan kamera film yang terdahulu terbuat dari bahan metal,yang membuatnya
menjadi sangat berat tapi desainnya kuat. Sedangkan model terbaru terbuat dari bahan
plastik yang menjadikannya lebih ringan dan lebih mudah digenggam. Kualitas dan
terbuat dari bahan apa sebuah kamera merupakan sesuatu yang sangat penting, serta
kamera tersebut tahan untuk digunakan untuk memotret banyak gambar. Lebih baik lagi
jika kamera tersebut weather proof, jadi anda dapat menggunakannya diluar ruangan
dan dalam kondisi cuaca apapun. Dapat dengan mudah digunakan, karena memiliki
muatan film yang mudah diakses dan mampu memotret secara handal karena memuat
foto dalam roll film, yang terakhir adalah posisi tiap tombol pada kamera ini sangat
mudah dijangkau dan di pegang.
KARAKTERISTIK KAMERA DIGITAL
PENCAHAYAAN
Pencahayaan berarti bahwa seberapa lama shutter kamera terbuka untuk menerima
cahaya dan mengambil gambar. Hal tersebut dapat menentukan poin-poin seperti:
resolusi dan tingkat kontras cahaya pada gambar. Mode exposure pada kebanyakan
fitur kamera digital terdapat pada pengaturan otomatis dan manual. Membeli sebuah
kamera digital dengan atau tanpa kontrol exposure bergantung pada kebutuhan anda.
Memiliki kamera digital dengan kontrol exposure lebih memungkinkan anda untuk dapat
memotret sesuatu yang sulit untuk di tangkap gambarnya, seperti: efek blur atau
cahaya yang begitu halus. Kamera digital tanpa kontrol eksposur juga masih tetap
dapat menghasilkan gambar berkualitas, selama kamera digital tersebut secara
otomatis dapat mengimbangi variabel-variabel negatif dalam pemotretan.
KARTU MEMORI
Kartu memori memungkinkan pengguna kamera digital untuk mengambil dan
menyimpan banyak gambar daripada saat menggunakan rol film dari kamera
manual. Kartu memori dapat disimpan pada disk drive yang sesuai atau dipindahkan ke
komputer melalui sambungan kabel USB. Kartu memori memiliki kapasitas
penyimpanan gambar, bahkan hingga beribu-ribu gambar.
PIKSEL
Istilah piksel merupakan singkatan untuk elemen sebuah gambar. Piksel merupakan
bagian atau elemen dari sebuah susunan gambar, yang diatur secara bersamaan untuk
membentuk sebuah gambar dalam tampilan perangkat visual, seperti komputer.
Gambar akan tampil pada insensitas dan bagian terkecil dari tiap warna yang di miliki.
Semakin banyak kapasitas piksel yang dimiliki sebuah kamera, semakin baik resolusi
gambar tersebut.

TAMPILAN LAYAR LCD


LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display, memungkinkan para pengguna
kamera digital untuk mendapatkan sebuah ide tentang bagaimana tampilan gambar
tersebut sebelum fotonya diambil. Layar LCD menunjukkan pengguna mengenai apa
yang kamera tangkap dalam tampilan gambar. Layar LCD juga memungkinkan
penggunanya untuk menyusun komposisi dalam foto sebelum mengambil gambar.
Beberapa layar LCD ada yang berbentuk kecil, tapi tidak seakurat tampilan LCD yang
lebih besar dan memiliki viewfinder untuk membantu kamera dalam mengatur
komposisi foto. Melalui layar LCD, pengguna dapat melihat menu untuk mengubah
segala aspek pada pengaturan kamera dan melihat kembali foto yang telah disimpan.
APLIKASI OPTICAL ZOOM
Memiliki lensa optik zoom yang handal lebih penting daripada sebuah resolusi yang
tinggi, sebab lebih banyak detail yang dapat diperoleh dan hanya membutuhkan sedikit
jumlah piksel untuk ditampilkan agar lebih jernih. Jika anda ingin memotret subjek
dengan jarak yang jauh, menggunakan optical zoom merupakan pilihan terbaik.
Meskipun begitu, para fotografer amatir memiliki sebuah optik zoom yang di sebut
super-telescopic zoom, yang memiliki fungsi yang sama dengan optical zoom yang
dimiliki kamera digital. Kamera digital secara mendasar memiliki resolusi yang lebih
berat dan tidak memiliki banyak pilihan untuk optical zoom, tetapi masih tetap
menghasilkan gambar terbaik, meskipun jarak subjek foto menjadi pertimbangan
karena jauh.

MODUS PEMOTRETAN
Kamera digital telah menjalankan fungsinya dengan baik dalam memotret gambar yang
sempurna, dengan modus pemotretan otomatis yang menyesuaikan fungsi kamera
agar tepat dalam tampilan gambar. Digicam Help membagi kemampuan otomatis
tersebut dalam tiga modus, pertama yaitu Auto/Simple Mode, yang secara otomatis
mengatur kontrol kamera, berikutnya yaitu Intelligent/Auto Mode, yang merupakan
kostumisasi kamera yang bekerja untuk menyesuaikan tampilan gambar dalam
pemotretan. Terakhir adalah Program PE Mode yang mengkombinasikan kontrol
kamera dan penggunanya untuk memotret gambar.

15 Macam Alat Bantu Fotografi beserta Gambarnya

1. Filter

Filter merupakan sebuah perangkat bantu pemotretan yang berfungsi untuk menyaring cahaya yang datang ke lensa
agar menimbulkan efek sesuai dengan jenis Filter yang digunakan. Filter digunakan pada lensa sebagai tambahan
pemotretan yang di letakan di depan lensa.

2. Tudung Lensa

Tudung Lensa berguna sebagai penghalang/menghilangkan cahaya yang tidak diinginkan datang ke lensa kamera
yang dapat mengakibatkan flare pada hasil pemotretan. Flare ini dapat merusakan hasil foto yang diingkan. Tudung
Lensa ini sangat berguna terutama pada saat pemotretan yang berhadapat langsung dengan datangnya arah cahaya.
3. Tripod

Tripod merupakan alat bantu pemotretan sebagai fungsi penyangga kamera agar tidak ada terjadinya goncangan
(shaking) saat pemotretan. Tripod sangat cocok untuk pengambilan gambar yang menggunakan speed rendah dan
sebagai menompang lensa yang panjang.

4. Monopod

Tidak jauh berbeda dengan Tripod, Monopod merupakan alat bantu pemotretan yang memiliki fungsi yang hamper
sama dengan tripod hanya saja monopod hanya memiliki 1 kaki penyangga sehingga sangat praktis untuk
digunakan.

5. Background

Background atau kain yang sering digunakan untuk berbagai situasi pemotretan seperti pernikahan, pembuatan
iklan, pemotretan studio dan sebagainya. Kain ini sebagai latar belakang dari objek yang di foto, biasanya
background ini menggunakan berbagai macam gambar, pola serta warna seperti green screen.

6. Stand Background
Alat ini sebagai pembantu berdirinya background yang digunakan. Stand Background setidaknya memiliki 2 stand
untuk penyangga yang dapat di naik turunkan sesuai kebutuhan.

7. Payung Reflektor

Payung ini berguna agar sifat cahaya yang dihasilkan pada gambar lebih luas, sehingga bayangan dan cayaha
keseluruhan nampak menjadi lebih halus.

8. Light Stand

Light Stand merupakan alat yang dapat digunakan sebagai menyangga lampu studio.

9. Honeycomb
Honeycomp merupakan alat yang mirip dengan filter dengan bentuk bulat seperti sarang tawon, jika filter di pasang
didepan lensa honeycomp dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh
ke arah obyek gambar.

10. Flash Meter

Seperti namanya, Flash Meter ini berfungsi untuk mengukur kekuatan sumber cahaya yang datang dalam pemotretan
indoor maupun outdoor. Alat ini jauh lebih akuran di bandingkan dengan light meter yang ada pada kamera.

11. Soft Box


Softbox merupakan alat bantu fotographi yang berfungsi sebagai pencahayaan yang lembut. Soft Box ini terbuat
oleh kain yang jika semakin besar softbox maka semakin lembut cahaya yang di hasilkan. Cahaya softbox di
hasilkan oleh alat bantu cahaya seperti strobo ataupun Barndoors.

12. Barndoors

Barndoors merupkan alat yang digunakan sebagai pengarah datangnya cahaya dari arah sumber cahaya. Bentuk dari
Barndoors ini berbentuk persegi dan berwarna gelap.

13. Strobo

Alat yang satu ini mirip dengan flash pada camera namun ukurannya yang lebih besar. Strobo memiliki sensor yang
dapat menangkap cahaya utama yang dapat menjadikan strobo ini menyalah dengan otomatis ketika ada cahaya
utama (main light) yang dinyalahkan. Selain itu kekuatan cahaya yang di hasilkan oleh strobo bisa diatur sesuai
keinginan kita.

14. Trigger
Trigger merupakan flash tambahan yang terpisah dengan camera, sehingga flash dapat di gunakan dengan bantuan
gelombang elektro tanpa harus di pasang di body kamera. Alat ini cukup efektif untuk membuat cahaya dari arah
yang kita inginkan.

15. Shutter Release

Shutter Release juga bisa di sebut kabel release karena fungsi dari shutter release ini sebagai pengganti sutter pada
kamera namun dengan tambahan kabel sehingga dapat meminimalisir goncangan saat menekan tombo shutter.
1. AVI (Audio Video Interleave).

AVI (Audio Video Interleave) merupakan container multimedia ( video+audio) yang diperkenalkan oleh
microsoft tahun 1992 sebagai bagian dari teknologi windows untuk video. Sebelumnya AVI
dikembangkan oleh Matrox OpenDML Group ditahun 1996 tapi kurang tenar. Maka dari itu AVI yang
sudah tersebar luas sekarang dikenal dengan AVI 2.0. AVI ini mendukung streaming video dan audio
secara multiple dan dapat di mainkan secara synchronisasi. Container ini bisa dikenal dengan ekstensi
file .avi.
AVI ini adalah turunan / pengembangan dari format RIFF (Resource Interchange File Format) dimana
untuk menghasilkan file ini dibutuhkan proses digitalisasi yang sering disebut dengan encoding /
decoding. Software inti untuk pemroses ini sering disebut CODEC yang merupakan singkatan dari
(en)coder/decoder. Berbagai metode dikembangkan untuk memperoleh hasil AVI yang paling baik
sehingga melahirkan banyak varian dan pengembangan dari AVI versi awal. Beberapa codec untuk AVI
yang terkenal antara lain :
 Full Frame (Uncompressed)
 Intel Real Time (Indeo)
 Cinepak
 Motion JPEG
 Editable MPEG
 VDOWave
 ClearVideo / Real Video
 QPEG
 MPEG-4 (ini yang tingkat kompresi-nya paling kecil).

Walau varian2 AVI ini sudah cukup banyak, masihlah ia punya berbagai kelemahan terutama di tingkat
kompresi dan penggunaannya di era Internet. Untuk mengatasi masalah tersebut lahirlah beberapa
format baru seperti Matroska, Ogg, MP4, FLV.
2. MPEG (Moving Picture Experts Group).

MPEG (Moving Picture Experts Group adalah kumpulan para ahli yang dibentuk oleh ISO untuk membuat
suatu standar bagi kompresi audio dan video dan mulai tenar sekitar tahun 2005.
 MPEG-1 (1993) di desain agar video dan audio di-encoding ke dalam bitrate Compact Disc.
Pertama kali digunakan untuk VCD (Video CD), kemudian SVCD dan untuk DVD low quality.
 MPEG-2 (1995) di desain untuk container siaran televisi berkualitas broadcast (Televisi Digital).
Namun penggunaannya paling tenar adalah untuk DVD. Kelebihannya dibanding MPEG-1 adalah
mendukung interlacing dan high defenition sehingga scope penggunaannya lebih luas.
 MPEG-3 diperuntukkan untuk container HDTV sehingga ia redundant dan disatukan ke standar
MPEG-2. Jadi MPEG-3 dilenyapkan. Jangan bingung dengan istilah MP3 (audio).. itu tidak sama, MP3
adalah MPEG-1 Audio Layer 3.
 MPEG-4 (1998) lebih kompleks dari yg sebelumnya dan mempunyai faktor kompresi yang lebih
tinggi dan lebih ditujukan untuk standar multimedia pada perangkat fixed dan mobile web.Varian dari tipe
ini adalah MPEG-4 Part 2 (Simple and Advanced Simple Profile) dan MPEG-4 AVC (or MPEG-4 Part 10
or H.264). Ini yang digunakan untuk HD DVD dan juga BluRay Disc.
 MPEG-7 (2002) merupakan standar untuk pencarian & deskripsi content multimedia
 MPEG-21 (2001) merupakan framework multimedia
 MPEG-A, MPEG-B, MPEG-C, MPEG-D, MPEG-E, MPEG-M, MPEG-U, MPEG-V, MPEG-M,
MPEG-U yang jarang kita temukan namun banyak dipakai untuk tujuan2 spesifik.
3. QuickTime.

QuickTime merupakan framework multimedia yang dikempangkan oleh Apple Inc. dengan kemampuan
untuk menjadi container bagi video digital, 3d Models, suara, text, animasi, musik, gambar panorama dan
multimedia interaktif. Versi terakhir dari Quicktime yakni versi X (10.0) hanya tersedia untuk operating
system (OS) MacOs X. Container ini biasa kita kenali dengan file ekstensi .mov, .qt dan .qtvr.
Karena ia bersifat framework maka ia bisa menampung container lain seperti :
Audio :
 Apple Lossless
 Audio Interchange (AIFF)
 Core Audio File (CAF)
 Digital Audio: Audio CD – 16-bit (CDDA), 24-bit, 32-bit integer & floating point, and 64-bit floating
point
 MIDI
 MPEG-1 Layer 3 Audio (.mp3)
 MPEG-4 AAC Audio (.m4a, .m4b, .m4p)
 DRM-protected audio from the iTunes store
 QDesign Music
 Qualcomm PureVoice (QCELP)
 Sun AU Audio
 ULAW and ALAW Audio
 Waveform Audio (WAV)

Video :
 3GPP & 3GPP2 file formats
 AVI file format
 Bitmap (BMP) codec and file format
 DV file (DV NTSC/PAL and DVC Pro NTSC/PAL codecs)
 Flash & FlashPix files
 GIF and Animated GIF files
 H.261, H.263, and H.264 codecs
 JPEG, Photo JPEG, and JPEG-2000 codecs and file formats
 MPEG-1, MPEG-2, and MPEG-4 Video file formats and associated codecs (such as AVC)
 Quartz Composer Composition (.qtz, Mac OS X only)
 QuickTime Movie (.mov) and QTVR movies
 Sorenson Video 2 and 3 codecs
 Other video codecs: Apple Video, Cinepak, Component Video, Graphics, and Planar RGB
 Other still image formats: PNG, TIFF, and TGA
 Cached information from streams: QTCH

Untuk film, format ini jarang digunakan.. QuickTime banyak digunakan untuk distribusi video2 e-learning,
tutorial, trailer film, etc.

4. 3GP.

3GP (3GPP file format) adalah container multimedia yang dibuat oleh Third Generation Partnership
Project (3GPP) untuk jaringan multimedia bertipe 3G UMTS. Ini banyak dipakai untuk distribusi file
multimedia di perangkat handheld / handphone 3G. Walau begitu, ia tetap dapat dijalankan di jaringan
telepon 2G maupun 4G. Sementara 3G2 (3GPP2 file format) persis sama dengan 3GP tapi dikhususkan
untuk jaringan 3G CDMA2000. Container 3GP menyimpan video sebagai MPEG-4 Part 2 atau H.263
atau MPEG-4 Part 10 (AVC/H.264), dan audio sebagai AMR-NB, AMR-WB, AMR-WB+, AAC-LC, HE-
AAC v1 atau Enhanced aacPlus (HE-AAC v2).

5. Real Media.

RealMedia merupakan containar buatan RealNetworks yang biasa kita jumpai dalam file ber-ekstensi .rm.
Tipe ini dikeluarkan untuk menandingi ASF keluaran Microsoft dalam memperebutkan kue streaming
internet. Streaming .rm ini menggunakan kompresi constant bitrate (CBR). Sekarang, RealNetworks
mengembangkan container baru dengan kompresi variable bitrate (VBR) yang disebut RMVB (RealMedia
variable bitrate). RMVB menggunakan codec x264 dan popular dalam distribusi film2 asia di komunitas2
file sharing seperti BitTorrent, eDonkey dan Gnutella.

6. Flash Video.
Flash Video merupakan container streaming bikinan Adobe (dulunya dikembangkan Macromedia namun
Macromedia akhirnya diakuisisi oleh Adobe). FLV baru muncul pada versi Adobe Flash Player versi 6
dimana versi-versi sebelunya ditujukan untuk pembuatan animasi flash di web (swf). Sekarang ada 2 tipe
Flash video yakni FLV dan F4V. Video dan audio dalam FLV diencoding dengan ycara yang sama
dengan file SWF (Animasi Flash) sementara F4V berbasis ISO dan baru di dukung pada flash player
versi 9. Format ini di intrenet paling merajalela dan dikenal dengan idiom "tube" karena ia pertama kali
booming oleh YouTube dan kemudian diikuti oleh Google Video, Yahoo! Video, Vimeo, metacafe,
Reuters.com, dll.
jenis file flash video saat ini ada 4 macam takni :
.f4v = Video untuk Adobe Flash Player,
.f4p = Video terproteksi untuk Adobe Flash Player
.f4a = Audio untuk Adobe Flash Player
.f4b = Audio Book untuk Adobe Flash Player
Tipe media yang di dukung FLV adalah :
 Video: On2 VP6, Sorenson Spark (Sorenson H.263), Screen video, H.264
 Audio: MP3, ADPCM, Linear PCM, Nellymoser, Speex, AAC, G.711 (reserved for internal
use) sementara Tipe media yang di dukung F4V adalah :
 Video: H.264
 Images (still frame of video data): GIF, PNG, JPEG
 Audio: AAC, HE-AAC, MP3

7. ASF (Advanced Systems Format).

ASF (Advanced Systems Format) sebelumnya Advanced Streaming Format, Active Streaming
Format merupakan container multimedia buatan Microsoft khusus untuk streaming media. ASF
merupakan bagian dari Windows Media Framework. Karena ia diperuntukkan untuk streaming, maka
selain bisa di play di PC, ia ditujukan dapat dimainkan pada Server Media Digital maupun server HTTP.
ASF File yang paling sering kita lihat adalah Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video
(WMV). Kelebihan format ini (tentunya selain kompresi) ialah bahwa ia bisa menyimpan metadata (seperti
ID3tag-nya MP3) sehingga ia dapat menyimpan data seperti siapa artisnya, albumnya, genre-nya,
director-nya etc.. Selain itu ia juga dipersenjatai dgn DRM (Digital Rights Management) untuk
perlindungan Hak Cipta (***ini yang membuat tipe ini ngga diminati). ASF ini sempat naik daun untuk
streaming di Internet melalui protocol MMS & RTSP. Namun sejak kemunculan FLVServer, format ini
banyak ditinggalkan.

8. DMF (DivX Media Format).

DMF (DivX Media Format) atau DivX 6 adalah format file yang paling diminati saat ini dalam distribusi film
underground. Ia tidak lagi jadi sekedar codec atau player tapi juga sbg container multimedia yang biasa
kita jumpai sebagai file .divx
Adapun fitur dari DMF antara lain :
 Interactive video menus
 Multiple subtitles (XSUB)
 Multiple audio tracks
 Multiple video streams (for special features like bonus/extra content, just like on DVD-Video
movies)
 Chapter points
 Other metadata (XTAG)
 Multiple format
 Partial backwards compatibility with AVI
Ada 2 jenis codec DivX yaitu MPEG-4 Part 2 (DivX codec standar) dan H.264/MPEG-4 AVC
(DivX Plus HD codec). Varian lain dari DMF ini adalah DivX VOD (Video on Demand) yang
menambahkan digital rights management (DRM) di dalamnya untuk urusan hak cipta.Pada awal maret
2010 (barusan gan..), DivX sudah memasuki versi 8.Perbedaan antara divX dan Xvid adalah DivX
merupakan versi pertama dan paling populer sampai kemudian DivX, Inc. (sebelumnya DivXNetworks,
Inc.) memutuskan untuk mengkomersialkan codec ini maka orang-orang.

9. AVCHD (Advanced Video Coding High Definition).

AVCHD (Advanced Video Coding High Definition) dikembangkan oleh Sony & Panasonic dan merupakan
container untuk high defenition video. Mulainya ia digunakan untuk format penyimpanan pada camcorder
/ handycam dimana medianya bisa berupa Mini-DVD, har-disk drive dan removable flashmedia seperti
SD/SDHC dan dan Memory Stick. Selanjutnya, Canon dan JVC mengikuti jejak mereka mengadopsi tipe
ini ke produk2 keluaran mereka. AVCHD sering kita jumapi sebagai file ber-ekstensi .mts atau .m2ts dan
kompatibel dengan format Blu-ray disc dan HD-DVD.AVCHD menggunakan kompresi video dari codec
MPEG-4 AVC/H.264 (AVC) untuk video dan Dolby AC-3 (Dolby Digital) atau linear PCM untuk audionya.
Dan untuk kualitas gambar, AVCHD selalu menggunakan format high defenition baik itu 720p, 1080i
maupun 1080p.

10. SUBBED

Subbed adalah tag untuk film yang mengandung subtitle.


Ada 3 jenis SUBBED yakni :
1. HARDSUB / open subtitles dimana subtitle-nya disatukan langsung pada videonya gan
frame by frame. Jadi tidak perlu alat / aplikasi khusus untuk menampilkan subtitlenya karena
sudah jadi satu kesatuan dengan videonya. Pada VCD bahkan ada yang sampai membuat dua
sampai 3 subtitle pada videonya sampai memenuhi layar. Pada SVCD paling ditemui 1 subtitle
karena ia sudah mendukung switching subtitle.
2. PRE-RENDERED SUBS dimana subtitle dipisahkan dari frame video namun di overlay
(ditimpakan) diatas video streaming ketika dimainkan (playback). Model ini yang digunakan pada
DVD sehingga dapat menampung sekian bahasa dalam satu film. Peran hardware diperlukan
disini untuk menampilkan atau mematikan subtitlenya.
3. SOFTSUB / Closed Subtitles dimana subtitle berbentuk file yang didalamnya ada text
yang diberi tanda2 khusus dan tanda waktu (timestamp) yang akan ditampilkan selama
dimainkan (playback). File ini membutuhkan dukungan dari player untuk menampilkannya. Ini
yang sering di pake untuk fansubs film2 anime.

Anda mungkin juga menyukai