Anda di halaman 1dari 3

REAKSI KONJUGASI

Reaksi konjugasi yang penting dalam biotransformasi racun (toksikan) adalah


konjugasi dengan asam glukuronat, asam amino (terutama glisina), asam
sulfat, dan asam asetat. Kecuali pada konjugasi dengan asam asetat atau
reaksi metilasi, pada konjugasi selalu dimasukkan gugus asam ke dalam
molekul yang meningkatkan sifat hidrofil secara nyata. Konjugat asam ini
cepat diekskresikan oleh ginjal melalui proses aktif. Reaksi konjugasi bersifat
sebagai reaksi detoksifikasi, karena produk konjugasi hampir selalu tidak aktif
secara biologi. Namun dalam beberapa kasus konjugat dapat dihidrolisis
kembali menjadi senyawa asalnya. Hal ini sering terjadi bila konjugat bersama
empedu, mencapai usus.

Konjugasi dengan asam glukuronat

Senyawa alkohol sekunder dan tersier – yang dapat cepat dioksidasi –


dikonjugasi dengan asam glukuronat. Gugus OH-fenolik, gugus karboksil dan
gugus NH2 juga dapat dikonjugasi dengan asam glukuronat. Asam glukuronat
adalah suatu asam yang relatif kuat, yang mengandung gugus OH-alkohol
tambahan dan karena itu sangat hidrofil. Pada pembentukan glukuronida sifat
ini dipindahkan ke metabolit.

Konjugasi dengan glisina

Asam karboksilat, khususnya asam karboksilat yang tidak dapat diuraikan


lanjut secara oksidasi, dapat membentuk konjugat dengan glisina. Contohnya
adalah asam hipurat yang dibentuk dari asam benzoat dan asam salisilurat
yang terjadi dari asam salisilat.
Konjugasi dengan asam sulfat

Senyawa fenol terutama membentuk konjugat dengan asam sulfat sehingga


terbentuk ester parsial dari asam sulfat. Residu asam sulfat adalah asam kuat
sehingga konjugat sangat hidrofil dan dapat diekskresikan dengan mudah.
Karena itu senyawa fenol sering diekskresikan ke dalam urin sebagai ester
asam sulfat. Perbandingan antara sulfat organik dan sulfat anorganik
meningkat kuat dalam urin setelah penggunaan senyawa fenol atau zat yang
diuraikan menjadi senyawa fenol.

Pembentukan turunan asam merkapturat

Pada reaksi biotransformasi ini terlibat reaksi konjugasi yang berlangsung


melalui beberapa tingkat. Hal ini menyangkut terutama senyawa klor dan
brom organik yang pada proses ini atom halogen diganti oleh gugus asam
merkapturat. Zat aromatik tertentu juga dapat juga dikonjugasi dengan cara
ini.

Turunan asam merkapturat sangat hidrofil dan dapat diekskresikan dengan


mudah. Turunan asam merkapturat adalah substrat yang baik untuk sistem
transpor aktif dalam ginjal dan hati.

Metilasi

Metilasi jarang terdapat dalam lingkup reaksi biotransformasi. Contohnya


adalah pembentukan N-metilnikotinamida dari nikotinamida. Basa amonium
kuaterner yang dibentuk dengan cara ini adalah hidrofil dan dapat
diekskresikan secara aktif. Reaksi ini menghasilkan suatu bioinaktivasi dan
menjadi suatu detoksikfikasi meskipun produk yang dihasilkan lebih kurang
hidrofil dari zat asal.
Asetilasi

Xenobiotika dengan gugus amino yang tidak dapat diuraikan secara oksidasi,
sering diasetilasi. Contohnya adalah senyawa amina aromatik, yaitu gugus
amino langsung terikat pada cincin aromatik dan senyawa alkilamina yang
gugus aminonya terdapat pada atom karbon tersier. Asetilasi sulfonamida
menghasilkan penurunan kehidrofilan, sehingga menimbulkan komplikasi
kristaluria sebagai kerja samping sulfonamida. Asetilasi dapat mengurangi
daya kerja, karena gugus amino yang biasanya bermakna untuk aktivitas
biologi tertutup karena asetilasi.

Anda mungkin juga menyukai