ABSTRAK
Dewasa ini penggunaan Global Positioning System (GPS) dan Google Maps pada perangkat smartphone
Android semakin memudahkan masyarakat dalam mencari dan mengakses informasi spasial yang ada di
sekitarnya.BPJS Kesehatan adalah jaminan kesehatan yang sekarang ini sangat diminati masyarakat, karena
memberikan manfaat dengan premi terjangkau dan masyarakat bisa mendapatkan fasilitas pengobatan yang layak.
Terkait informasi persebaran fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting, mengingat kebutuhan informasi yang mendesak dan darurat dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Pengumpulan data spasial fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan dilakukan dengan menggunakan
GPS Navigasi tipe handheld.Kemudian, pembuatan peta sebaran fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan
dengans perangkat lunak ArcGIS. Dengan menggabungkan fungsi dari GPS, LBS, Google Maps, serta data - data
fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan, maka dapat dihasilkan sebuah aplikasi mengenai sebaran lokasi
fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan di Kota Semarang yang dibangun dengan bahasa pemrograman MIT
App Inventor 2.
Hasil dari pembuatan aplikasi mobile GIS lokasi fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan di Kota
Semarang ini dapat dijadikan panduan karena dilengkapi dengan informasi seperti posisi lokasi fasilitas kesehatan,
arah kemudi, dan informasi layanan serta fasilitas pendukung yang tersedia di fasilitas kesehatan yang bersangkutan.
Kata kunci: Aplikasi, BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan, Mobile GIS.
ABSTRACT
Nowadays,the use of Global Positioning System (GPS) and Google Maps on Android smartphone devices
increasingly facilitatespeople to find and access the spatial information that is in the vicinity. BPJS Kesehatan is a
health insurance that currently in great demand of society in Indonesiabecause it provides benefits with affordable
premiums with proper treatment facilities. Related the distribution of health facilities receiver BPJS Kesehatan, the
information are extremely needed and very important, because it gave the urgent information for emergencies
situation that can happen anytime and anywhere.
Spatial data collection of health facilities are done by using GPS Navigation type handheld. Then, the
making of distributionhealth facilities BPJS Kesehatan receiver maps are done using ArcGIS software. By combined
the functions of GPS, LBS, Google Maps, anddata of health facilities then it can be producesa distribution of the
location of health facilities receiver BPJS Kesehatan application in Semarang, was built with MIT App Inventor 2.
The result of the creation of GIS mobile application is the distribution of health facilities receiver BPJS
Kesehatan in Semarang. It can be used as a good and complete guide, cause it not only provide information about
the location of health facilities, but also can be use to give the direction, make a phone call, andother information
services and supporting facilities that are available in the health facilities.
Keywords: Application, BPJS Kesehatan, Health Facilities, Mobile GIS.
I.5. Maksud Penelitian tersier (secondary and tertiary health care) adalah
Maksud diadakannya penelitian dari pembuatan rumah sakit, (Notoatmodjo, 2007).
aplikasi berbasis Android ini adalah untuk
menyampaikan informasi mengenai sebaran fasilitas
kesehatan penerima BPJS Kesehatan ke dalam sistem II.3. Sistem Informasi Geografis (SIG)
informasi berbasis Android dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem
SIG, GPS, dan perangkat telepon genggam. informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan).Atau dalam
I.6. Tujuan Penelitian arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang
Tujuan diadakannya penelitian pembuatan memiliki kemampuan untuk membangun,
aplikasi berbasis Android ini adalah dapat membantu menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
dan memberikan kemudahan bagi masyarakat berefrensi geografis, misalnya data yang
mencari informasi mengenai lokasi dan fasilitas diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
kesehatan yang sudah bekerjasama dengan BPJS di database.Para praktisi juga memasukkan orang yang
Kota Semarang dalam bentuk aplikasi yang user membangun dan mengoperasikannya dan data
friendly. sebagai bagian dari sistem ini.SIG adalah sistem
informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang
II. Tinjauan Pustaka memasukkan, mengelola, memanipulasi dan
II.1.BPJS Kesehatan menganalisa data serta memberi uraian (Aronoff,
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS 1989).
merupakan lembaga yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial di II.4. Mobile GIS
Indonesia.BPJS Kesehatan sejak diluncurkan pada Mobile GIS merupakan integrasi antara tiga
Januari 2014 merupakan jaminan kesehatan nasional teknologi, yaitu perangkat lunak GIS, teknologi
yang memberikan manfaat kesehatan untuk seluruh Global Positioning System (GPS), dan perangkat alat
masyarakat dengan premi terjangkau.BPJS komunikasi genggam.Teknologi tersebut membuat
menggunakan Sistem Rujukan Berjenjang, yaitu basis data yang dapat diakses oleh personil di
peserta harus terlebih dahulu meminta rujukan ke lapangan secara langsung di segala tempat dan waktu
fasilitas kesehatan tingkat pertama (faskes I), yaitu (Hatta, 2013).
puskesmas atau klinik sebelum dapat berobat ke
rumah sakit. Dan, pelayanan BPJS Kesehatan hanya II.5. Global Positioning System (GPS)
bisa dilakukan di rumah sakit rekanan yang sudah Global Positioning System (GPS) adalah sistem
bekerjasama (BPJS, 2015) untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan
bantuan penyelarasan sinyal satelit.Sistem ini
II.2.Fasilitas Kesehatan menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal
Fasilitas Kesehatan merupakan fasilitas gelombang mikro ke Bumi.Sinyal ini diterima oleh
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu
perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun (Abidin, 2006).
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan / atau masyarakat.Terdapat II.6. Location Based Service (LBS)
beberapa tingkatan fasilitas kesehatan, yaitu fasilitas Location Based Service (LBS) adalah sebuah
kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan layanan informasi yang dapat diakses dengan
tingkat kedua.(Jakartapedia, 2012). perangkat bergerak melalui jaringan dan mampu
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah menampilkan posisi secara geografis keberadaan
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non perangkat bergerak tersebut. Layanan berbasis lokasi
spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan (LBS) menggunakan teknologi positioning system,
dan rawat inap. Fasilitas kesehatan yang termasuk teknologi ini memungkinkan para pengguna dapat
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yaitu : memperoleh informasi lokasi sesuai dengan
puskesmas, praktik dokter umum, praktik dokter gigi, kebutuhannya dan untuk mengidentifikasi lokasi dari
klinik umum, dan rumah sakit kelas D pratama. seseorang atau suatu objek tertentu (Ardiansyah,
Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah 2011).
pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan bahkan
kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih II.7. Android
terbatas.Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan Android adalah sistem operasi berbasis Linux
jalan atau pelayanan rawat (inpantient services).Yang yang dirancang untuk perangkat smartphones dan
termasuk dalam pelayanan kesehatan sekunder dan tablet. Android merupakan sistem operasi dengan
|
sumber terbuka Google merilis kodenya di 5) Microsoft Word 2007.
bawah lisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka 2.Data penelitian
dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan Data yang digunakan dalam penelitian ini
perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan antara lain :
didistribusikan oleh para pembuat perangkat, a. Data spasial berupa data koordinat
operator nirkabel, dan pengembang aplikasi fasilitas kesehatan penerima BPJS
(Wikipedia, 2015). Kesehatan.
b. Data Atribut berupa informasi yang
II.8.MIT App Inventor 2 berkaitan dengan fasilitas kesehatan
MIT App Inventor 2 adalah sebuah tool online penerima BPJS Kesehatan.
yang memungkinkan semua orang untuk membuat
software aplikasi untuk sistem operasi Android III.2. Metode Pengumpulan Data
(Wikipedia, 2015). Pada penelitian ini, pengumpulan data spasial
dilakukan dengan survey lapangan menggunakan
III. Pelaksanaan Penelitian GPS Navigasi tipe handheld Garmin 60S.Dengan
III.1. Peralatan dan Data Penelitian daftar fasilitas kesehatan yang telah bekerjasama
Peratalan dan data yang dibutuhkan dalam dengan BPJS Kesehatan dapat dilihat di website
penelitian ini adalah BPJS Kesehatan.
1.Alat penelitian
Peralatan yang dibutuhkan untuk penelitian III.3. Metode Pembuatan Peta
dibagi menjadi dua komponen yaitu : Pembuatan peta sebaran lokasi fasilitas BPJS
a. Hardware Kesehatan di Kota Semarang dilakukan dengan dua
1) Laptop Samsung dengan sistem metode, yaitu metode dekstop yang memanfaatkan
operasi Windows 7 Ultimate 32-bit; software GIS yaitu ArcGIS 10.2 dan dengan metode
Intel® Celeron® CPU B820@1.70 online yaitu dengan memanfaatkan layanan pada
GHz, RAM 2 GB. Google My Maps.
2) Smartphone Samsung Core 2 dengan
Android Version 4.4.2. III.4. Metode Pembuatan Aplikasi
3) GPS Handheld Pembuatan aplikasi berbasis Android pada
b. Software penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahasa
1) MIT App Inventor 2, pemrograman MIT App Inventor 2 yang dapat
2) Java Development Kit (JDK), diakses secara onlinepada
3) Google App Engine, :http://ai2.appinventor.mit.edu/.
4) AiStarter,
Gambar IV.1 merupakan sebaran rumah sakit pada Kecamatan Semarang, dan rasio ketersediaan
penerima BPJS Kesehatan di Kota Semarang.Sebaran laboratorium, yang digambarkan dengan garis kuning
rumah sakit terbanyak berada di Kecamatan hanya terdapat pada Kecamatan Semarang Tengah.
Semarang Selatan dengan 4 unit.Sebaran puskesmas Rasio ketersediaan praktik dokter, yang digambarkan
terbanyak berada di Kecamatan Semarang Barat dengan garis biru tua terdapat pada Kecamatan
dengan 5 unit, setiap kecamatan memiliki paling Banyumanik dan Kecamatan Tembalang.
sedikit 1 unit puskesmas.Jumlah fasilitas kesehatan Secara keseluruhan, rasio ketersediaan unit
optik dan laboratorium yang melayani peserta BPJS fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan terbaik
di Kota Semarang hanya 11 optik dan 2 laboratorium. berada di Kecamatan Semarang Selatan dan
Persebaran fasilitas kesehatan pendukung ini terpusat Kecamatan Semarang Tengah. Sedangkan untuk
di Kecamatan Semarang Selatan dengan 4 unit optik, Kecamatan Semarang Utara, Gunungpati, Mijen, dan
dan laboratorium hanya terdapat di Kecamatan Semarang Barat memiliki rasio ketersediaan unit
Semarang Tengah dengan 2 unit laboratorium. Untuk fasilitas kesehatan penerima BPJS Kesehatan yang
praktik dokter (Gambar IV.2) penelitian hanya terburuk karena hanya memiliki satu kategori unit
dilakukan di Kecamatan Banyumanik (5 unit) dan fasilitas kesehatan, yaitu puskesmas.
Tembalang (3 unit) yang bersedia memberikan
pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS Kesehatan.
Gambar IV.2 Peta Sebaran Praktik Dokter BPJS Gambar IV.3Rasio Ketersediaan Faskes BPJS
Kecamatan Tembalang dan Banyumanik
IV.3. Hasil Aplikasi BPJS Health Maps
IV.4. Pengujian Aplikasi ke Smartphone Android Tabel IV.3 Menampilkan List Terdekat
Pengujian aplikasi BPJS Health Maps berbasis Aspek yang Waktu yang diperlukan (detik) Rata –
mobile GIS ke smartphone Android dimaksudkan diuji 1 2 3 4 rata
untuk mengetahui kinerja dari aplikasi, serta untuk Rumah Sakit 3,81 3,66 3,47 3,31 3,56
mengetahui spesifikasi smartphone apa saja yang Puskesmas 10,98 10,96 10,67 9,78 10,59
diperlukan untuk dapat menampilkan aplikasi BPJS Praktik
Health Maps secara optimal. 1,58 1,66 1,33 1,28 1,46
Dokter
1. Sistem Operasi : Android OS versi 4.1.2 Optik &Lab 3,08 3,13 2,97 3,13 3,07
(Jellybean) hingga Android OS versi 5.0.2
(Lollipop)
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel IV.3,
2. Ukuran Layar : 4,0 inchi sampai 8,4 inchi.
dapat diambil kesimpulan bahwa Puskesmas
3. Memori Internal (RAM) : minimal 512 MB.
memerlukan waktu terlama dalam menampilkan
4. CPU : minimal Dual – Core 1.0 GHz.
fungsi List Terdekat dikarenakan memiliki input data
5. Koneksi Internet : 2G, 3G, dan WLAN.
terbanyak yaitu 37 data, sedangkan praktik dokter
memiliki waktu paling singkat karena hanya terdiri
IV.5. Analisis Kecepatan Proses Data
dari 8 data.
Analisis kecepatan penerimaan data dilakukan
untuk mengetahui kecepatan kinerja dalam
pengoperasian keseluruhan fungsi yang terdapat IV.6. Uji Perhitungan Jarak Terdekat
Perhitungan jarak terdekat pada aplikasi BPJS
dalam aplikasi BPJS Health Maps. Pengujian waktu
Health Maps menggunakan metode perhitungan
yang dilakukan antara lain fungsi pencarian lokasi
Haversine Formula, yaitu metode yang menyatakan
terdekat yang memiliki algoritma yang kompleks
bahwa bumi adalah bulat (sphere). Sedangkan
serta fungsi navigasi dan lihat peta yang
metode Vincenty merupakan metode perhitungan
membutuhkan koneksi jaringan internet dalam
jarak yang mengibaratkan bentuk bumi adalah
menampilkan data.
elipsoid. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
metode manakah yang paling mendekati hasil
Tabel IV.1 Fungsi Arah Navigasi
perhitungan jarak antara metode Haversine Formula
Waktu yang diperlukan (detik) Rata
Koneksi dan metode Vincenty dengan jarak pada Google
1 2 3 4 - rata Maps.
H : Perhitungan Metode Haversine
WLAN 3,37 3,48 3,42 2,53 2,45 V : Perhitungan Metode Vincenty
3G 2,44 2,36 2,34 2,28 2,36 G : Distance Measurement pada Google Maps
2G 8,21 9,28 8,86 10,42 9,19
Tabel IV.2 Fungsi Lihat Peta Tabel IV.4 Hasil Uji Lokasi 1 (Wisma Prasetya)
Waktu yang diperlukan (detik) Rata
Koneksi Faskes Jarak ( m ) Selisih (m)
1 2 3 4 - rata Terdekat
WLAN 8,16 8,33 8,21 7,89 8,15 H V G H-G V-G
RS
3G 6,87 6,68 6,42 6,82 6,70 1553 1545 155 3,32 4,55
Bhayangkara
2G 22,74 23,26 22,88 22,65 22,89 BKIM 1730 1732 173 0,71 2,71
BKPM 1730 1732 173 0,71 2,71
Pada Tabel IV.1 dan Tabel IV.2 diatas, dapat RS Panti
dibandingkan bahwa fungsi lihat peta membutuhkan Wilasa Dr. 1793 1787 179 3,65 2,83
lebih banyak waktu untuk menampilkan data Cipto
dibandingkan dengan fungsi arah navigasi, hal ini RS Telogorejo 1867 1869 187 2,73 0,62
disebabkan oleh banyaknya bytes yang harus
ditampilkan Selisih Rata – Rata 2,224 2,684
Tabel IV.5 Hasil Uji Lokasi 2 (Kampus Teknik V. Kesimpulan dan Saran
Geodesi Universitas Diponegoro) V.1. Kesimpulan
Fasilitas Jarak ( m ) Selisih (m) Berdasarkan hasil dari pembuatan aplikasi
Kesehatan sebaran lokasi fasilitas kesehatan penerima BPJS di
H V G H-G V-G Kota Semarang berbasis Android, dapat diperoleh
Terdekat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
RS 2962 2961 296 2,29 1,05
1. Pemetaan fasilitas kesehatan penerima BPJS
Banyumanik Kesehatan di Kota Semarang dilakukan dengan
RSUD Kota survey lapangan menggunakan perangkat GPS
3525 3522 353 4,72 7,07
Semarang Navigasi tipe handheld. Dari pemetaan tersebut,
RS St. didapatkan persebaran fasilitas kesehatan
Elisabeth 5245 5223 525 4,81 26,85 penerima BPJS Kesehatan di Kota Semarang
Semarang yang tidak merata dan hanya terpusat di
Kecamatan Semarang Selatan dan Kecamatan
RSJ Dr. Amino 5295 5274 530 4,81 25,15 Semarang Tengah. Rasio ketersediaan fasilitas
Gondohutomo kesehatan penerima BPJS Kesehatan dengan
RS jumlah peserta BPJS Kesehatan di Kota
Bhayangkara 5635 5605 564 4,59 34,61 Semarang terbaik berada di Kecamatan
Semarang Semarang Selatan dan Kecamatan Semarang
Selisih Rata Rata 4,244 18,946 Tengah. Sedangkan untuk Kecamatan Semarang
Utara, Gunungpati, Mijen, dan Semarang Barat
memiliki rasio ketersediaan unit fasilitas
Dari hasil kedua tabel diatas, dapat diambil kesehatan penerima BPJS Kesehatan yang
kesimpulan bahwa perhitungan dengan metode terburuk. Faktor yang memengaruhi persebaran
Haversine Formula memiliki nilai jarak yang lebih fasilitas kesehatan diantaranya adalah : letak
sesuai dengan perhitungan jarak pada Google Maps geografis, jumlah populasi, dan ketersediaan
dibandingkan dengan metode perhitungan Vincenty. fasilitas kesehatan pendukung lainnya.
2. Aplikasi BPJS Health Maps dirancang dan
IV.7. Analisis Kegunaan Aplikasi dikembangkan dengan menggunakan bahasa
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pemograman MIT App Inventor 2. MIT App
bagaimana tanggapan masyarakat Kota Semarang Inventor menggunakan metode visualblock untuk
khususnya bagi pengguna smartphone Android melakukan pengkodean sistem aplikasi, sehingga
terhadap kegunaan aplikasi BPJS Health Maps. relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan
Responden pada analisis kegunaan aplikasi dengan bahasa pemograman yang menggunakan coding.
metode kuesioner tertutup ini adalah masyarakat Spesifikasi minimal yang diperlukan untuk
Kota Semarang baik merupakan peserta BPJS menampilkan aplikasi BPJS Health Maps secara
Kesehatan maupun tidak yang menggunakan optimal diantaranya, Sistem Operasi : Android
smartphone Android. OS versi 4.1.2 (Jellybean); ukuran layar minimal
Berdasarkan hasil dari rekapitulasi kuesioner 4,0 inchi sampai 8,4 inchi; memori internal
yang telah didapatkan dari responden, maka dapat (RAM) minimal 512 MB; CPU : minimal Dual –
diambil kesimpulan bahwa sebanyak 84% responden Core 1.0 GHz; dan koneksi internet : 2G, 3G,
merasa puas dan membutuhkan aplikasi BPJS Health dan WLAN.
Maps ini. 3. Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah
didapatkan dari responden, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa sebanyak 84% responden
0%
mengaku sangat puas dan terbantu dengan
adanya aplikasi BPJS Health Maps ini.
18% Sangat Setuju
37% Setuju V.2. Saran
Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa
Cukup Setuju saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :
45% 1. Melakukan survey lapangan dengan lebih
Tidak Setuju
terorganisir sehingga dapat memanajemen waktu
dengan baik.
2. Dalam pembuatan aplikasi, diperlukan tampilan
Gambar IV.5 Diagram Kegunaan Aplikasi pengguna (user interface) yang menarik dan
mudah digunakan oleh semua masyarakat.
Daftar Pustaka
Abidin, HZ. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan
Aplikasinya. PT Pradnya Paramita, Jakarta
Ardiansyah. 2011. Mengenal Konsep Location Based
Service (LBS). UIN Sunan Gunung Djati,
Bandung.
Aronoff, S. 1989. Geographic Information System :
A Management Perspective.WDL Publication.
Ottawa, Kanada.
BPJS Kesehatan. 2014. Prosedur Pendaftaran Peserta
Jkn BPJS Kesehatan. http://bpjs-
kesehatan.go.id/ . Diakses pada 25 Februari
2015.
Hatta, M. 2013. Penerapan Mobile GIS. Universitas
Halu Oleo. Kendari.
Jakartapedia. 2012. Sarana Kesehatan : Jenis Fasilitas
Kesehatan. Jakartapedia, Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu
& Seni. Rineka Cipta, Jakarta.
Riyanto. 2010. Sistem Informasi Geografis Berbasis
Mobile. Yogyakarta: Gava Media.
Wikipedia. 2015. Sistem Informasi Android.
http://id.wikipedia.org/wiki/Android_%28si
stem_operasi%29. Diakses pada 7 Maret
2015.
Wikipedia. 2015. App Inventor.
http://id.wikipedia.org/wiki/App_Inventor .
Diakses pada 8 Maret 2015.