LP 1. Oksigenasi
LP 1. Oksigenasi
Oleh:
Sofiatul Ma`fuah., S.Kep.
122311101042
d. Etiologi
1. Faktor Fisiologi
a) Menurunnya kemampuan mengikat O2, misal pada anemia
b) Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi, misal pada obstruksi
saluran pernafasan bagian atas
c) Hipovolemia yang mengakibatkan tekanan darah menurun yang
mengakibatkan terganggunya oksigenasi (O2)
d) Peningkatan metabolisme seperti adanya infeksi, demam, luka, dan
sebagainya
e) Kondisi yang mempengaruhi pergerakkan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas, muskulur sekeletal yang abnormal, penyakit kronis
seperti TBC
2. Faktor Perilaku
a) Nutrisi, misalnya gizi buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang.
b) Latihan, meningkatkan kebutuhan oksigen.
c) Merokok, nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer
dan koroner
d) Alkohol dan obat-obatan menyebabkan intake nutrisi /Fe
mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi
pusat pernafasan.
e) Kecemasan, menyebabkan metabolisme meningkat sehingga kebutuhan
oksigen meningkat.
Hipersekresi mucus
Pemanjangan
pada alveoli
fase ekspirasi
Kerusakan dinding
Ketidakefektifan alveolar
Pola napas
Kerusakan jaringan ikat parenkim paru
Ketidakefektifan
Produksi protease bersihan jalan napas
paru
Pelepasan faktor neutrofil IL-8 dan TNF
Adanya suara napas
Aktivasi makrofag alveolar tambahan
Akumulasi eksudat di
Inflamasi bronkus jalan napas
h. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan yang Sering Muncul
a.) Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mucus
berlebihan, eksudat dalam alveoli, sekresi yang tertahan dan infeksi
ditandai dengan suara napas tambahan, perubahan frekuensi dan irama
napas, sianosis, kesulitan mengeluarkan suara, penurunan bunyi napas,
sputum berlebih, ortopneu, dan gelisah
b.) Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan ansietas, hiperventilasi,
posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru, keletihan, dan nyeri ditandai
dengan perubahan kedalaman napas, bradipneu, dispneu, takipneu,
pernapasan cuping hidung, pernapasan bibir, dan penggunaan otot
aksesorius saat bernapas.
c.) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasi-perfusi dan perubahan membrane alveolar-kapiler ditandai
dengan pH darah arteri abnormal, pernapasan abnormal (kecepatan, irama,
kedalaman), warna kulit abnormal (pucat, kehitaman), konfusi,
diaphoresis, dispneu, sakit kepala saat bangun, gelisah, somnolen, dan
takikardi
2. Perencanaan/ Nursing Care Plan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Ketidakefektifan NOC NIC
bersihan jalan Respiratory status: Airway management:
napas ventilation 1) Posisikan pasien
Respiratory status: untuk
Airway patency memaksimalkan
Kriteria hasil: ventilasi
1) Mendemonstrasika 2) Auskultasi suara
n batuk efektif dan napas, catat adanya
suara napas bersih, suara tambahan
tidak ada sianosis 3) Lakukan fisoterapi
dan dispneu dada jika perlu
(mampu 4) Keluarkan secret
mengeluarkan dengan melatih batuk
sputum, mampu efektif
bernapas dengan 5) Kolaborasikan untuk
mudah, tidak ada pemberian
purse lips) bronkodilator
2) Menunjukkan jalan
napas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal,
tidak ada suara
napas abnormal).
Mubarak, W.I. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia: Teori & Aplikasi
dalam praktek, Jakarta: EGC.
Nurarif & Kusuma.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA and NIC-NOC. Jakarta: Mediaction Publishing.
Smeltzer, Susanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth.Alih bahasa olehWaluyo Agung. Jakarta: EGC.