Anda di halaman 1dari 6

TRIASE Ditetapkan Oleh

NO. KODE : Kepala UPT Puskesmas Batuceper


TERBITAN :
DAFTAR
NO. REVISI :
TILIK
TGL MULAI BERLAKU : drg. Hj. RR. Sri Wahyu H., M.Si
HALAMAN : NIP. 196201201992032003

Disyahkan oleh
TRIASE Kepala Puskesmas

No. Kode :.

Terbitan :
SPO
No. Revisi : Dr Dian Hayu N
UPTD Puskesmas
Watumalang NIP.197807252008012018
Tgl. Mulai Berlaku : 1 Mei 2013

Halaman :1

1. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien sesuai


dengan tingkat kegawatan pasien

2. Kebijakan Sebagai pedoman pelaksanaan triase dalam menangani pasien gawat


darurat di Puskesmas Watumalang

Pelaksanaan triase dalam menangani pasien gawat darurat harus


mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam SPO

3. Definisi 1. Triase adalah memilah – milah korban sesuai dengan tingkat


kegawatannya untuk menentukan prioritas tindakan.
2. Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat.
Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan
mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup.
3. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu
/ kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja sebagai
TRIASE Ditetapkan Oleh
NO. KODE : Kepala UPT Puskesmas Batuceper
TERBITAN :
DAFTAR
NO. REVISI :
TILIK
TGL MULAI BERLAKU : drg. Hj. RR. Sri Wahyu H., M.Si
HALAMAN : NIP. 196201201992032003

akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik atau perjalanan suatu
penyakit.
4. Prosedur 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD,
2. in form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga
pasien.
3. Diruang triase dilakukan anamneses,
4. Penderitadiperiksa dengan singkat,
5. Penderita diperiksa dengan cepat(selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya. Oleh dokter/paramedis yang terlatih,
6. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode
warna :
a. hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat. Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak gawat
dan gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien
dengan kondisi mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka, trauma
kepala, Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic
acuta , CVA, AMI, asma bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal dunia
7. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam
8. Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning dikirim ke BP
/ rawat jalan Unit terkait Poliklinik, Ruang perawatan,
9. Petugas mendokumentasikan identitas pasien,hasil
pemeriksaan,tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan,
10. Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,
TRIASE Ditetapkan Oleh
NO. KODE : Kepala UPT Puskesmas Batuceper
TERBITAN :
DAFTAR
NO. REVISI :
TILIK
TGL MULAI BERLAKU : drg. Hj. RR. Sri Wahyu H., M.Si
HALAMAN : NIP. 196201201992032003

5. Diagram Alir
Penderita datang diterima In form consern
petugas UGD

Penderita dipriksa
Diruang dilakukan
dgn singkat
anamneses

Membedakan kegawan
Menentukan derajat dgn memberi kode
kegawatannya olehpetugas PIII – PII - PI

Pada jam kerja penderita


PIII dikirim keBP/poli Penderita mendapatkan
prioritas dari PI-PII-PIII

Petugas
Petugas mendekumentasikan merencanakan
dan evaluasi tindakan tindakan selanjutnya

6. Referensi

7. Dokumen
Terkait

8. Distribusi Poli klinik Rawat Jalan

Rawat Inap
TRIASE Ditetapkan Oleh
NO. KODE : Kepala UPT Puskesmas Batuceper
TERBITAN :
DAFTAR
NO. REVISI :
TILIK
TGL MULAI BERLAKU : drg. Hj. RR. Sri Wahyu H., M.Si
HALAMAN : NIP. 196201201992032003

Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD
2 Apakah in form concern (penandatangan persetujuan tindakan)
oleh keluarga pasien

3 Apakah Diruang triase dilakukan anamneses

4 Apakah Penderitadiperiksa dengan singkat


5 Apakah Penderita diperiksa dengan cepat(selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya. Oleh dokter/paramedis
yang terlatih
TRIASE Ditetapkan Oleh
NO. KODE : Kepala UPT Puskesmas Batuceper
TERBITAN :
DAFTAR
NO. REVISI :
TILIK
TGL MULAI BERLAKU : drg. Hj. RR. Sri Wahyu H., M.Si
HALAMAN : NIP. 196201201992032003

6 Apakah Penderita dibedakan menurut kegawatannya


dengan memberi kode warna :
a. hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat
dan tidak darurat. Misalnya : Penderita
Common Cold, gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang
darurat tidak gawat dan gawat tidak darurat,
Misalnya : luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat
darurat (pasien dengan kondisi mengancam).
Misalnya : Fraktur terbuka, trauma kepala,
Penderita stroke trombosis, luka bakar,
Appendic acuta , CVA, AMI, asma
bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah
meninggal dunia
TRIASE Ditetapkan Oleh
NO. KODE : Kepala UPT Puskesmas Batuceper
TERBITAN :
DAFTAR
NO. REVISI :
TILIK
TGL MULAI BERLAKU : drg. Hj. RR. Sri Wahyu H., M.Si
HALAMAN : NIP. 196201201992032003

7 Apakah Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan


urutan warna : merah, kuning, hijau, hitam

8 Apakah Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning


dikirim ke BP / rawat jalan Unit terkait Poliklinik, Ruang
perawatan
9 Apakah Petugas mendokumentasikan identitas pasien,hasil
pemeriksaan,tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan
10 Apakah Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,

Jumlah

Compliance rate (CR) : ……………..%


………………………………..,…………..
Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………..........................

Anda mungkin juga menyukai