Panduan-Ppdb Untuk Semua Tingkatan
Panduan-Ppdb Untuk Semua Tingkatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”. Pada pasal 5 ayat (1) ditegaskan
bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu”. Lebih jauh lagi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal pasal 7 ayat (1), (5), dan (6)
mengamanatkan: a) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya
menetapkan sistem penerimaan peserta didik baru yang adil dan transparan dan
menjamin setiap lulusan SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan menengah, b) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin agar
setiap warganegara yang berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan
belas) tahun dapat mengikuti pendidikan menengah, dan c) Setiap warga negara
Indonesia yang memiliki anak yang telah lulus SMP/MTs atau bentuk lain yang
sederajat bertanggung jawab dan memfasilitasi anaknya melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan menengah. Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 82 ayat (1) menyatakan
bahwa “Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan menengah dilakukan secara
objektif, transparan, dan akuntabel”.
Berkaitan dengan amanat berbagai peraturan perundang-undangan tersebut, maka setiap
sekolah menengah atas yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan menengah
harus melaksanakan penerimaan peserta didik baru secara objektif, transparan,
akuntabel, dan tidak diskriminatif. Untuk membantu sekolah melaksanakan penerimaan
peserta didik baru dengan baik sesuai dengan amanat berbagai peraturan tersebut, perlu
dibuat panduan penerimaan peserta didik baru sekolah menengah atas.
B. Landasan Hukum
1
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
C. Tujuan
Panduan Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Atas ini disusun untuk:
1. memberi acuan bagi kabupaten/kota dan sekolah menengah atas dalam
melaksanakan penerimaan pesera didik baru.
2. mengupayakan agar penerimaan peserta didik baru sekolah menengah atas dapat
terlaksana sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu objektif, transparan,
akuntabel, dan tidak diskriminatif.
2
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
BAB II
KETENTUAN UMUM
3
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
13. Ijazah adalah dokumen resmi yang ditandatangani oleh Kepala SMP/MTs yang
menyatakan bahwa peserta didik telah lulus dari SMP/MTs.
14. Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama yang selanjutnya disingkat SKYBS adalah
surat pernyataan resmi dan sah yang berpenghargaan sama dengan ljazah SMP/MTs.
15. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SKHUN adalah surat
keterangan yang berisi Nilai S/M yang diujinasionalkan, nilai UN, dan NA untuk
SMP/MTs.
16. Daftar Nilai Ujian Nasional Paket B yang selanjutnya disebut DNUN Paket B adalah
daftar nilai ujian nasional Paket B yang diberikan kepada warga belajar setelah mengikuti
ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan sebagai sertifikasi kelulusan setara SMP.
17. Dinas provinsi adalah dinas yang menangani bidang pendidikan di provinsi.
18. Dinas kabupaten/kota adalah dinas yang menangani bidang pendidikan di kabupaten/kota.
4
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
BAB III
TUJUAN, PRINSIP, ASAS, DAN PENYELENGGARA PPDB
PPDB SMA bertujuan untuk memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara
yang telah menyelesaikan pendidikan dasar atau yang telah lulus SMP/MTs/Paket B dan
berusia paling tinggi 18 tahun agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Prinsip PPDB:
1. semua anak usia sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
pendidikan pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.
2. tidak ada penolakan PPDB bagi yang memenuhi syarat, kecuali jika daya tampung di
sekolah yang bersangkutan tidak mencukupi dan ketentuan waktu proses PPDB telah
berakhir.
5
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
6
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
BAB III
MEKANISME PENERIMAAM PESERTA DIDIK BARU SMA
INFORMASI
KEPADA
MASYARAKAT
PENGUMUMAN
PENDAFTARAN SELEKSI LAPOR DIRI
PENERIMAAN
B. Pendaftaran
Pendaftaran peserta didik baru SMA dapat dilakukan secara manual atau online. Bagi
SMA yang belum terhubung dengan jaringan, pendaftaran peserta didik baru dilakukan
secara manual. Sedangkan SMA yang sudah terhubung dengan jaringan, sangat
disarankan melakukan pendaftaran peserta didik baru secara online. Sekolah yang akan
melaksanakan PPDB online dapat menghubungi Pustekkom Kemdikbud yang
menyediakan laman (web) pengumuman, pangkalan data (database) dan aplikasi sistem
seleksi (sorting engine). PPDB online terbukti mampu memenuhi harapan masyarakat
tentang implementasi sebuah sistem PPDB yang objektif, transparan, akuntabel, cepat,
dan akurat.
7
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
C. Seleksi
Sesuai Kurikulum 2013, di kelas X SMA sudah diadakan pemilihan kelompok mata
pelajaran peminatan, sehingga satuan pendidikan harus secara proaktif melakukan
sosialisasi dan penelusuran potensi akademik dan non akademik pada tingkatan
kelas/sekolah sebelumnya (kelas IX SMP/MTs). Pemilihan kelompok mata pelajaran
peminatan perlu mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan kapasitas sekolah
(sarana, SDM, dan lain-lain). Oleh karena itu seleksi calon peserta didik baru kelas X
SMA dilakukan berdasarkan SKHUN SMP/MTs atau DNUN Program Paket B, nilai
rapor sekolah/madrasah, dan/atau hasil tes akademik seleksi PPDB, dengan tetap
mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal ke sekolah, usia calon peserta didik baru,
prestasi di bidang akademik, prestasi non akademik seperti bakat olah raga, bakat seni, ,
dan prestasi lain yang diakui sekolah. Untuk memenuhi asas PPDB yang tidak
diskriminatif antara lain tidak membedakan status sosial (kemampuan finansial), seleksi
8
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
PPDB SMA harus ramah sosial dengan memberikan prioritas paling sedikit 20% (dua
puluh persen) bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu.
Dalam upaya peningkatan akses pelayanan pendidikan, jumlah peserta didik baru yang
dapat diterima di SMA dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 40 ( empat
puluh) orang, dan mempertimbangkan jumlah ruang kelas yang tersedia.
D. Pengumuman Penerimaan
Berdasarkan daya tampung sekolah dan peringkat hasil seleksi dibuat pengumuman
penerimaan CPDB. Pada sistem PPDB manual diumumkan sejumlah CPDB yang
diterima dan beberapa orang cadangan. Sedangkan pada PPDB online, karena bersifat
dinamis, maka sistem ini tidak mengenal penerimaan CPDB cadangan. Pada saat proses
PPDB online dinyatakan berakhir, maka pengumuman dapat dinyatakan final setelah
daftar CPDB yang diterima ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
setempat.
Pengumuman hasil seleksi PPDB dilaksanakan secara terbuka melalui berbagai media
seperti media elektronik, media cetak, internet, dan sebagainya, dan di sekolah dipasang
di beberapa tempat yang mudah dilihat masyarakat. Selanjutnya CPDB yang diterima
harus melapor ke SMA pada waktu yang telah ditentukan.
Pengaduan masyarakat terhadap pelaksanaan PPDB dapat disampaikan ke sekolah yang
dituju dan/atau kepada Posko Pengaduan PPDB pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
setempat.
E. Lapor Diri
Calon peserta didik baru yang diterima melakukan lapor diri ke SMA yang dituju. Pada
waktu lapor diri peserta didik baru menyerahkan tanda bukti pendaftaran dan mengisi
format serta melampirkan SKHUN SMP/MTs, DNUN Paket B atau SKYBS. Selanjutnya
peserta didik baru yang telah melakukan lapor diri diberi tanda bukti lapor diri oleh
panitia PPDB sekolah. Contoh format lapor diri pada Lampiran 2.
CPDB yang dinyatakan diterima dan tidak lapor diri sesuai jadwal yang ditentukan,
dinyatakan mengundurkan diri.
BAB IV
PENGENDALIAN, PEMANTAUAN, DAN PELAPORAN
9
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
A. Pengendalian
1. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan PPDB dilakukan oleh Tim
Pengendali yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. Pengendalian dan pengawasan dimaksudkan untuk menjamin agar kegiatan PPDB
dapat terlaksana sesuai dengan prinsip-prinsip PPDB dan ditujukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan PPDB.
3. Pengendalian dan pengawasan dilakukan terhadap keseluruhan proses pelaksanaan
PPDB mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, sampai dengan
pelaporan.
4. Tim Pengendali menyampaikan laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
B. Pemantauan
1. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB dilakukan oleh Tim Pemantau
dan Evaluasi yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
2. Tim pemantau dan evaluasi bertugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap
keseluruhan proses pelaksanaan PPDB meliputi keterlaksanaan program,
ketercapaian hasil pelaksanaan program, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
kegiatan dan pembiayaan, ketersediaan dan kelengkapan fasilitas dan perlengkapan
yang dibutuhkan, dan kesiapan SDM pelaksana PPDB.
4. Tim Pemantau dan Evaluasi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
C. Pelaporan
1. Selama Pelaksanaan PPDB, Panitia Sekolah wajib menyampaikan laporan daya
tampung dan laporan kasus yang terjadi setiap hari ke Posko PPDB Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Contoh format laporan kasus pada Lampiran 3;
2. Panitia sekolah melaporkan hasil seleksi dan hasil CPDB yang lapor diri, ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota. Contoh format laporan pada Lampiran 4 dan Lampiran
5;
3. Tim Pengendali menyampaikan laporan tentang hasil pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
4. Tim Pemantauan dan Evaluasi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;.
10
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
BAB V
PENUTUP
11
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
Keberhasilan Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Atas sangat dipengaruhi
oleh kualitas keseluruhan proses mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi
dan pelaporan kegiatan. Oleh karena itu, agar Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah
Menengah Atas dapat terlaksana secara objektif, transparan, akuntabel, dan tidak
diskriminatif, serta mencapai hasil yang optimal (tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat guna),
diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait (baik unsur dinas pendidikan
kabupaten/kota, sekolah, maupun calon peserta didik baru) untuk bersama-sama
mengupayakan keberhasilan keseluruhan proses PPDB SMA, sesuai dengan tugas, fungsi
dan kewenangan masing-masing.
Hal-hal yang bersifat teknis diatur lebih lanjut dalam peraturan gubernur/bupati/walikota.
12
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab serta diketahui
orang tua/wali*) saya.
..............................., ..............
Mengetahui orang tua/wali *) Yang membuat pernyataan
13
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
JUMLAH
Daya tampung Peserta didik kelas X yang Tempat tersedia
tidak naik
................., ……………
Kepala SMA Negeri ..............
……………………….
NIP ……………………..
14
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
……………………….
NIP ……………………..
15
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
................., ……………………
Kepala SMA Negeri …….
……………………......….
NIP ……………………..
16
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah
Panduan PPDB SMA – Draf2
……………………......….
NIP ……………………..
17
© 2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah