(GHB436)
PERCOBAAN KE 6
DOSEN:
OLEH:
KELOMPOK 1
I. Dasar Teori
Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan
alcohol organik yang disebut gliserol dan gliserin. Lemak yang dapat mencair
dalam temperatur biasanya disebut minyak, sedangkan dalam bentuk padat
disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat,lemak tersusun atas molekul karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O2) dengan jumlah atom lebih banyak, misalnya
stearin (C57H10O6). Sifat-sifat lemak lemak antara lain megapung pada
permukaan air,tidak larut dalam air,mencair pada suhu tertentu, dan dapat
melarutkan vitamin A,D,E, dan K. manfaat lemak dalam tubuh adalah sebagai
sumber energi, melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus dan dapat
memperlama rasa kenyang (Surbakti,2010).
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air , tetapi larut
dalam zat pelarut organik non polar , seperti aseton, alcohol, eter, benzene,
kloroform, dan sebagainya lemak tersususn atas rantai hidrokarbon panjang
berantai lurus ,bercabang, atau membentuk struktur siklis.
Lipid atau lemak adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak
dengan gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform, dan
benzene. Lipid tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari
beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang
dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu asam lemak, lemak dan
fosfolipid ( Salirawati,2007).
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan
sumber energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat dan protein
(F.G Winarno, 2004). Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang
disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang tidak
memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi,
sedangkan minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang disebabkan tingginya
kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang
rendah (F.G Winarno, 2004).
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyakjuga merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat dan protein. Satu gram
minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan
protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram (Muchtadi, et.al.,1992 dalam hermanto
2011).
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda, tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan
dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan
bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas,
seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan
margarine.Disamping itu, penambahan lemak juga dimaksudkan untuk
menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan., seperti
pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kuekue, dan lain-
lain. Lemak yang ditambahkan kedalam bahan pangan, atau dijadikan bahan
pangan membutuhkan persyaratan dan sifat-sifat tertentu. Berbagai bahan
pangan seperti daging, ikan, telur, susu, alpokat, kacang tanah, dan beberapa
jenis sayuran mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan bersama
bahan tersebut. Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak tersembunyi
(invisible fat). Sedangkan lemak dan minyak yang telah diekstraksi dari ternak
atau bahan nabati dan dimurnikan dikenal sebagai minyak biasa atau lemak
kasat mata (visible fat) (Ketaren, 1986). Lemak nabati atau minyak nabati adalah
sejenis minyak yang terbuat dari tumbuhan dan banyak digunakan dalam
makanan, sebagai perisai rasa (flavor), untuk menggoreng dan memasak.
Beberapa jenis minyak nabati yang biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit,
minyak jagung, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak biji bunga matahari.
Berdasarkan kegunaannya, minyak nabati terbagi atas dua golongan. Pertama,
minyak nabati yang dapat digunakan dalam industri makanan (edible oils) dan
dikenal dengan nama minyak goring meliputi minyak kelapa, minyak kelapa
sawit, minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kanola dan sebagainya. Kedua,
minyak yang digunakan dalam indutri non makanan (non edible oils), misalnya
minyak kayu putih, minyak jarak, dan minyak intaran (Anonim. 2009).
Penentuan kadar minyak atau lemak suatu bahan dapat dilakukan dengan
alat ekstraktor Soxhlet. Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan cara ekstraksi
yang efisien, karena pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali. Dalam
penentuan kadar minyak atau lemak, bahan yang diuji harus cukup kering,
karena jika masih basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun
ke dalam labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan (Ketaren, 1986:36).
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester
dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah-
buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. Dalam
jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak
terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. Secara kimia yang
diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asam lemak.
Berdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai
hasilkondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak,
sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam
lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika
ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran.
V. Analisa Data
VI. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa penetapan kadar lemak ini
bertujuan untuk mengetahui kadar lemak pada minyak goreng Lolita. Saat
ditambahkan 0,125 ml larutan KI jenuh dan diamkan 2 menit ditempat gelap
sambil sering dikocok warna larutan menjadi kuning keruh, kemudian tambahkan
7,5 ml aquades , dan menitrasi dengan Na.Tiosulfat 0,1 N sampai warna kuning
jerami serta tambahkan 0,25 ml amilum 1% kemudian menitrasi kembali sampai
warna biru tepat hilang menjadi putih keruh. Penambahan amilum berfungsi
sebagai indikator adanya I2. Melakukan titrasi sampai titik ekivalen yaitu tepat
saat warna biru hilang. Tetapi, ternyata setelah ditambahkan larutan amilum,
larutan tidak berubah warna menjadi biru, menunjukkan bahwa larutan tidak
mengandung I2.
Dilihat dari hasil perhitungan Molar sampel yang hasilnya 32% maka dapat
disimpulkan Sedangkan berdasarkan standar mutu minyak goreng angka iodium
yang baik adalah 45-46 m/yod. Hal ini menunjukkan apabila semakin kecil angka
yodium, maka minyak pun semakin jenuh.
Daftar Pustaka
http://maulanaadiwibowo150595-praktikum.blogspot.com/2014/06/kimia-org-n-ik-
percobaan-peroksida.html?m=1
http://mustikaartajaya.blogspot.com/2015/09/penentuan-angka-iodium.html?m=1
Muchtadi, T.R. dan Sugiyono. 1992. Petunjuk Labolatorium Ilmu Pangan. PAU
Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hal : 4-20.
Surbakti, S. 2010. Asupan Bahan Makanan dan Gizi bagi atlit renang. Jurnal Ilmu
Keolahragaan. 8 (2):
Winarno F.G. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama; 2004.