Anda di halaman 1dari 5

Jenis Pelayanan Indikator Standar

1. Kunjungan bumil K1
2. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
3. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
4. Cakupan persalinan oleh Nakes yang memiliki
kompetensi
5. Cakupan pelayanan nifas
6. Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
KIA DAN KB 7. Cakupan peserta KB aktif
8. Cakupan kunjungan bayi
9. Angka kematian ibu (AKI)/100.000 KH
10. Jumlah kematian ibu
11. Angka kematian bayi (AKB)/1000 KH
12. Jumlah kematian bayi
13. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
14. Angka kematian balita (AKABA)/1000 KH
1. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC paru BTA+
2. Cakupan penanganan penderita TBC paru BTA+
3. Angka kesembuhan penderita TB paru
4. RFT rate (kusta)
5. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
Penanganan 6. Cakupan penderita diare yang ditangani
penyakit 7. Cakupan penderita DBD yang ditangani
menular 8. Angka kematian DBD (CFR)
9. Cakupan desa/kelurahan UCI
10. Cakupan penemuan rate AFP/100.000 penduduk <15
tahun
11. Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB
dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
1. Cakupan penanganan diabetes
Pengendalian
2. Cakupan penanganan hipertensi
penyakit tidak
3. Posbindu PTM
menular
4. Penyuluhan penyakit tidak menular
1. Posyandu
- Pratama
Promosi - Madya
kesehatan dan - Purnama
pemberdayaan - Mandiri
2. Cakupan rumah tangga sehat
3. Cakupan desa siaga aktif
1. Inspeksi sanitasi rumah sehat
2. Pemantauan sara air bersih dan air minum penduduk
3. Pemicuan STBM
PROGRAM 4. Inspeksi sanitasi TTU
KESEHATAN 5. Inspeksi sanitasi TPM
LINGKUNGAN 6. Pemantauan TP2 Pestisida
7. Pengiriman sampah medis
8. Penyuluhan Kesling
1. Pencapaian vitamin A februari dan agustus
- Bayi 6 – 12 bulan
- Bayi 12 – 60 bulan
PROGRAM 2. Cakupan kapsul vitamin A bufas
GIZI 3. Cakupan D/S (bayi ditimbang)
4. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
5. Fe bumil
6. Bumil KEK mendapat PMT
7. Pasien konseling gizi
LANSIA 1. Posbindu lansia

1. Proses yang berhubungan dengan Sasaran :


a. Penetapan Persyaratan Sasaran
Sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat ditetapkan berdasarkan sasaran program dan
sasaran berdasarkan estimasi dan proyeksi serta pendekatan sasaran riil.
b. Tinjauan terhadap Persyaratan Sasaran
Syarat sasaran mutu upaya kesehatan masyarakat ditentukan dengan jumlah penduduk
yang tinggal di lokasi, yang memiliki KTP atau sekurang-kurangnya telah berdomisili
selama 6 bulan.
c. Komunikasi dengan Sasaran
Pemberian informasi kepada sasaran melalui distribusi jadwal di tempat-tempat
kegiatan (posyandu, posbindu) memberikan undangan kegiatan, melalui telepon, SMS
Puskesmas UPT Puskesmas Kecamatan Waringinkurung.

2. Pembelian
Pengadaan Bahan penyuluhan, ATK dan BHP Pengelola Program membuat permintaan
kepada bendahara barang melakukan Prosedur Pembelian sesuai dengan SOP.
a. Proses Pembelian:
UPT Puskesmas Kecamatan Waringinkurung menjamin bahwa setiap barang yang dibeli
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan Kepala Puskesmas menetapkan
prosedur pengadaan barang di Puskesmas
Tim pengadaan dan pengelolaan barang:
 Menerapkan, memelihara dan mengembangkan prosedur pengadaan barang di
semua unit pelayanan.
 Menentukan pengadaan barang yang sesuai dan memenuhi kebutuhan yang
diperlukan koordinator unit pelayanan terkait.
 Mengidentifikasi kebutuhan barang yang akan dibutuhkan di unit pelayanan
masing-masing

Puskesmas Waringinkurung dapat memenuhi kebutuhan barang yang diperlukan oleh


pelanggan dalam proses pelayanan.

a) Menerangkan kalimat yang dimaksud dengan barang adalah:


 Alat Medis
 Alat Non Medis
 Obat-obatan
 Bahan habis pakai
 Alat Tulis Kantor
b) Menetapkan prosedur pengadaan barang untuk menentukan kebutuhan barang
yang diperlukan dalam proses pelayanan.
c) Kegiatan pengadaan barang dilakukan oleh seksi pengadaan dan pengelolaan
barang.
d) Sebelum pengadaan barang dilaksanakan semua persyaratan produk harus dibahas
secara jelas.
e) Perencanaan pengadaan barang harus terlebih dahulu dibuat sebelum dilaksanakan.
f) Bila kegiatan pengadaan barang melibatkan unit-unit yang lain, maka harus
dipastikan adanya kejelasan pengaturan mengenai keterlibatan/wewenang unit-unit
terkait.
g) Komunikasi pada semua tahap kegiatan pengadaan barang harus tercatat

b. Informasi Pembelian
Tim pengadaan dan pengolahan barang menjamin persyaratan yang tepat sebelum
dikomunikasikan ke rekanan.
Informasi memasukan persyaratan pembelian untuk persetujuan pembelian barang
menurut kriteria meliputi : spesifikasi barang, harga, pembayaran, pengiriman dan
pelayanan purna jual.
c. Puskesmas Waringinkurung menetapkan dan melaksanakan aktivitas verifikasi
penerimaan untuk menjamin barang atau material yang dibeli sesuai dengan
persyaratan.

3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
Pelayanan UKM yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Kecamatan Waringinkurung dan
Penanggung Jawab masing-masing pelayanan (program) ditentukan melalui Surat
Keputusan Pimpinan UPT Puskesmas Kecamatan Waringinkurung tentang “JENIS-JENIS
PELAYANAN, PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN URAIAN TUGAS”
b. Validasi Proses Penyelenggaraan Upaya
Validasi dilakukan secara sistematis dan cermat terhadap hasil pelaksanaan Proses
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Identifikasi dan Mampu Telusur
Identifikasi melalui laporan bulanan masing-masing pengelola program dan dilanjutkan
dengan penelusuran langsung dilapangan dengan stakeholder terkait.
Secara garis besar proses identifikasi melalui prose rekam medik, buku register, laporan
kegiatan, laporan program dan sebagainya.
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
Hak sasaran upaya semua berhak mendapat pelayanan yang telah ditetapkan.
Kewajiban sasaran mengikuti jadwal yang telah disepakati, memenuhi ketentuan yang
berlaku.
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan
Pemeliharaan barang pelanggan dengan menyediakan tempat parkir.
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan
Semua pengelola program dalam pelayanan melakukan wajib memakai APD sesuai SOP
yang ditetapkan.

4. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaa Sasaran Kinerja UKM


a. Umum
Hasil kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan pengukuran melalui pencapaian
dengan target, monitoring, evaluasi, analisis dan tindak lanjut.
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
 Persepsi pelanggan dan kepuasan terhadap pelayanan rawat jalan yang
diberikan puskesmas harus dipantau secara berkala.
 Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja sistem
manajemen mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan telah
terpenuhi
 Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang
diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
2) Audit Internal
 Tujuan Audit adalah untuk memastikan sistem manajemen mutu
diimplementasikan secara aktif dan hasilnya sesuai dengan yang telah
direncanakan.
 Tim Audit dibentuk oleh Wakil Manajemen dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup melaksanakan audit
 Program Audit direncanakan oleh Ketua Tim Audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit yang diaudit.
 Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi serta mengedepankan integritas dan indepedensi.
 Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan.
 Dalam setiap pelaksanaa audit, auditor harus memperhatikan hasil audit
yang terdahului untuk mengevaluasi efektifitasnya.
 Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang digunakan
dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal.
 Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
 Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindaklanjuti
temuan audit pada unitnya.
 Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi
ketidaksesuaian yang telah ditemukan.
 Ketua tim audit bertanggungjawab dan melapor kepada wakil manajemen.
3) Pemantauan Pengukuran Proses
a. Metode pemantauan dan pengukuran yang di gunakan untuk mengevaluasi
efektifitas sistem manajemen mutu dan pelayanan program harus dipastikan
keabsahannya.
b. Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya untuk
mencapai hasil yang telah direncanakan.
c. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
produk.
Melalui Monitoring hasil-hasil kegiatan yang dilaksanakan melalui Lokakarya Mini
Bulanan.
4) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
Melalui Evaluasi SPM dan Kinerja Puskesmas.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Semua pelayanan UKM dilakukan pengendalian untuk mengetahui ketercapaian sasaran
program, kemudian dilakukan analisa dan membuat rencana tindak lanjut.
d. Analisi Data
Semua hasil kegiatan akan dianalisis sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan,
mingguan, bulanan dan triwulan.
e. Peningkatan Berkelanjutan
Kegiatan/Program yang belum mencapai target menjadi prioritas untuk perencanaan
tingkat puskesmas berikutnya.
f. Tindakan Korektif
Dalam upaya meningkatkan capaian kinerja dan SPM membuat rencana kegiatan yang
mempunyai daya ungkit untuk meningkatkan kinerja dengan cara kunjungan rumah.
g. Tindakan Preventif
Pengelola Program/kegiatan menganalisis faktor penghambat pencapaian kinerja.

Anda mungkin juga menyukai