Bab I Pendahuluan: (Profil Kesehatan Kota Batam)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan
obat yang telah diizinkan (WHO, 2010). ASI eksklusif adalah pemberian ASI secara
eksklusif pada bayi sejak lahir hingga bayi berumur enam bulandan dianjurkan dilanjutkan
sampai anak berusia 2 tahun (Depkes, 2005). Pentingnya pemberian ASI terutama ASI
Eksklusif untuk bayi sangat luar biasa. Bagi bayi, ASI eksklusif adalah makanan dengan
kandungan gizi yang paling sesuai untuk kebutuhan bayi,melindungi bayi dari berbagai
penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut(Kementerian Kesehatan RI, 2010).
Memberikan ASI secara eksklusif dapat mengurangi pendarahan pada saat persalinan,
menunda kesuburan dan meringankan beban ekonomi (KEMENKES, 2010)

Berdasarkan data profil Indonesia tahun 2016 presentase bayi 0-5 bulan yang masih
mendapat ASI eksklusif sebesar 54,0%, sedangkan bayi yang telah mendapatkn ASI eksklusif
sampai usia enam bulan adalah sebesar 29,5%. Mengacu pada target renstra tahun 2016 yang
sebesar 42%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia kurang
dari enam bulan sebesar 54,0% telah mencapai target.menurut provinsi, cakupan ASI
eksklusif pada bayi umur 0-5 bulan berkisar antara 32,3% (Gorontalo) sampai 79,9% (Nusa
tenggara timur ).dari 34 provinsi hanya tiga provinsi yang belum mencapai target yaitu
Gorontalo,Riau dan kalimantan tengah.
Data ASI eksklusif di kota Batam terjadi peningkatan dari 29,8% pada tahun 2014
menjadi 40% pada tahun 2015.namun masih sangat rendah bila dibanding dengan target
nasional yang ingin dicapai (80%). Rendahnya cakupan ASI eksklusif ,dimungkinkan karena
masih rendahnya kesadaran ibu menyusui akan pentingnya ASI, disamping karakteristik kota
Batam sebagai kota industry yang memiliki tenaga kerja wanita cukup besar, sehingga
mempunyai potensi pemberian MP-ASI (makanan pendamping ASI ) sebelum anak berusia
6 bulan karena ibu bekerja(profil kesehatan kota batam )

Dukungan suami merupakan bagian yang vital dalam keberhasilan atau kegagalan
menyusui.Masih banyak suami yang berpendapat salah, para suami ini berpendapat bahwa
menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Mereka menganggap cukup menjadi pengamat
yang pasif saja, sebenarnya suami mempunyai peran yang sangat menentukan dalam
keberhasilan menyusui karena suami akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran
ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu(Roesli,2005)
Menurut Haryono & Setianingsih (Malau, 2010), dukungan ini didapat oleh ibu dari dua
pihak, yaitu keluarga dan tenaga kesehatan.Tetapipengaruh dukungan yang paling besar
adalah dukungan keluarga terlebih dari suami.Hal ini dikarenakan suami merupakan keluarga
inti dan orang yang paling dekat dengan ibu.Namun pada kenyataannya, dukungan suami
dalam praktek pemberian ASI masih minim, salah satunya karena secara kultural ada
pembagian peran,dimana suami berperan sebagai pencari nafkah dan urusan rumah tangga
semuanya diurusi oleh istri.
Pada dasarnya dukungan suami sangat berarti dalam menghadapi tekanan ibu dalam
menjalani proses menyusui. Dukungan suami dan keluarga membuat ibu merasa tenang
sehingga memperlancar produksi ASI. Jadi, agar proses menyusui lancar, diperlukan
breastfeeding father yaitu ayah membantu ibu agar bisamenyusui dengan nyaman sehingga
ASI yang dihasilkan maksimal(Nur Khasanah, 2011). Dukungan yang diberikan suami akan
mempengaruhi kondisi psikologis ibu yang akan berdampak terhadap keberhasilan menyusui.
Suami merupakan faktor pendukung pada kegiatan yang bersifat emosional dan psikologis
yang diberikan kepada ibu menyusui.Sekitar 80% sampai 90% produksi ASI ditentukan oleh
keadaan emosi ibu yang berkaitan dengan refleks oksitosin ibu berupa pikiran, perasaan dan
sensasi. Apabila hal tersebut meningkat akan memperlancar produksi ASI (Ramadhani &
Hadi, 2010)
Faktor yang mempengaruhi produksi ASI menurut (Khasanah , 2011 ) diantarana adalah:
. MAKANAN IBU,

FREKUENSI MENYUSUI,MENYUSUI SESUAI KEINGINAN BAYI,UMUR KEHAMILAN,

BERAT LAHIR,KETENTERAMAN JIWA DAN FIKIRAN,PENGARUH SARANA


KESEHATAN,PENGGUNAAN ALAT KONTRSEPSI YANG MENGANDUNG EKSTROGEN
DAN PROGESTERON,DAN PRILAKU IBU

DUKUNGAN SUAMI MERUPAKAN SUATU BENTUK HUBUNGAN INTERPERSONAL


YANG MELINDUNGI SESEORANG DARI EFEK STRESS YANG BURUK, IKATAN
SUAMI YANG SANGAT KUAT MEMBANTU KETIKA MENGHADAPI
MASALAH,KARENA SUAMI ADALAH OARANG YANG PALING DEKAT
HUBUNGANYA DENGAN IBU. DUKUNGAN SUAMI AKAN BERPENGARUH KEPADA
IBU, HAL TERSEBUT DISEBABKAN OLEH BERBAGAI HAL, DI ANTARANYA
KESIBUKAN DARI ANGGOTA KELUARGA , KEMISKINAN DAN TINGKAT
PENDIDIKAN YANG RENDAH DARI ANGGOTA KELUARGANYA,KELURGA TIDAK
MAU DIREPOTKAN DENGAN BERBAGAI PERMASALAHAN DAN PENYAKIT YANG
UMUMNYA DI DERITA OLEH IBU (FRIEDMAN,1998)

Hasil penelitian mendapatkan 55,4% ibu memberikan ASI eksklusif dan 57% ibu mendapat
dukungan suami dalam
pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI
eksklusif, ibu yang suaminya mendukung pemberian ASI eksklusif
berpeluang memberikan ASI eksklusif 2 kali daripada ibu yang suaminya kurang mendukung
pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh pekerjaan suami, dukungan petugas kesehatan,
dan pekerjaan ibu. Oleh karena peran suami penting dalam pemberian ASI eksklusif, maka suami
harus dijadikan sasaran
penyuluhan ASI dan didorong untuk lebih aktif mencari informasi serta aktif belajar mengenai
ASI, sehingga lebih paham dalam memberikan dukungan kepada ibu untuk menyusui secara
eksklusif.

Penelitian ini telah


dilaksanakan pada bulan Februari 2012 di Kelurahan Susukan Kecamatan Ungaran Timur
Kabupaten
Semarang dengan metode Total Sampling, jumlah sampel 61 orang. Analisis data enggunakan
Uji ChiSquare, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
karakteristik (umur,
pendidikan, pekerjaan) ibu dan dukungan ( informasional, penilaian, instrumental dan
emosional ) suami dengan pemberian ASI Eksklusif. Saran suami sebagai kepala keluarga
diharapkan
menjalankan perannya sebagai ayah menyusui, dan sebagai support sytem bagi ibu agar dapat
memberikan ASI Eksklusif.
Hasil
penelitian diperoleh bahwa dukungan instrumental dan penilaian bernilai positif sedangkan dukungan
emosional dan informasional bernilai negatif. Selanjutnya terdapat hubungan yang bermakna antara
dukungan emosional, instrumental, informasional, dan penilaian suami terhadap pemberian ASI
eksklusif.
Dukungan penilaian merupakan variabel yang paling tinggi kekuatan hubungannya terhadap pemberian
ASI eksklusif (b=0.119). Peneliti menyarankan agar tenaga kesehatan memperluas sasaran promosi
kesehatan yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif yang melibatkan suami sebagai sasaran.

Dampak yang terjadi jika bayi kekurangan asi eksklusif yaitu kurangnya nutrisi, berat badan
kurang, kurangnya jalinan kasih sayang terhadap ibu ,daya tahan tubuh menurun,mudah tersrang
penyakit seperti diare,ispa.

Solusi ………

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu maslah sebagai berikut “
adakah hubungan dukungan suami dalam pemberian asi eksklusif di puskesmas kota batam tahun
2018?”

Tujuan penelitian

1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dalam pemberian asi eksklusif di
puskesmas kota batam tahun 2018
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi dukungan suami
b. Untuk mengidentifikasi pemberian asi eksklusif di puskesmas kota batam tahun 2018
c. Untuk melihat hubungan dukungan suami dalam pemberian asi eksklusif di
puskesmas kota batam tahun 2018

MANFAAT

1. Secara teoritis
Sebagai bahan informasi pengetahuan kesehatan khususnya ilmu keperawatan maternitas
dan masukan bagi puskesmas kota batam mengenai hubungan dukungan suami dalam
pemberian asi
2. Secara praktis
A. Bagi propesi keperawatan
Sebagai informasi bagi tenaga kesehatan khususnya keperawatan maternitas
diharapkan dapat menjdai masukan tentang pentingnya mengetahui hubungan
dukungan keluarga dalam pemberian asi eksklusif.
b. bagi peneliti
memberi pengalaman baru bagi peneliti dlam menerapkan metologi penelitian yang
telah dipelajari dan dikaitkan dengan konsef keperawatan maternitas serta dapat
mengetahui hubungan dukungan suami dalam pemberian asi eksklusif
c . bagi instusi pelayanan kesehatan
sebagai bahan pertimbangan bagi instusi layanan kesehatan dalam menyusun program
karena penelitian ini akan berguna sebagai pedoman bagi puskesmas untuk
meningkatkan pelayanan pemberian asi eksklusif
d. Bagi instusi pendidikan
Sebagai ilmu bahan masukan yang berguna yang dikembangkan dalam peroses
pembelajaran khususnya di bidang keperawatan maternitas dan sebagai sumber
bacaan diperpustakaan tentang hubungan dukungan suami dalam pemberian asi
eksklusif
e. Bagi peneliti selanjutnya
Data diperoleh dari hasil penelitian menjadi sebagi bahan masukan untui penelitian
selanjutnya
Keaslian penelitian

Berdasarkan pengetahuan penelitian setelah mencari beberapa jurnal yang digunakan sebagai
sumber acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya sudah ada melakukan penelitian dengan
judul yang sama”hubungan dukungan suami dalam pemberian asi eksklusif”.
no Judul penerbit variabel Metode penelitian Hasil penelitian
1 Dukungan Suami Variabel bebas: Penelitian ini Sebanyak 55,4% ibu
dalam Pemberian ASI dukungan suami menggunakan memberikan ASI
Eksklusif di Wilayah Variabel terikat disain potong eksklusif dan
Kerja Puskesmas Air :pemberian asi lintang, 57% ibu menyatakan
Tawar Kota Padang, eksklusif pada 186 ibu bayi suaminya
Sumatera Barat 7-12 bulan yang mendukung
(Mery Ramadani , berada di wilayah pemberian
dkk ) kerja Puskesmas ASI eksklusif.
Air Tawar, Kota
Padang
2 DUKUNGAN Variabel bebas : Desain penelitian Penelitian ini
SUAMI DALAM dukungan sumi ini adalah dilaksanakan di
PEMBERIAN ASI Variabel terikat penelitian Kelurahan Susukan
EKSKLUSIF (Dyan :pemberian asi deskriptif Kecamatan Ungaran
Wahyuningsih, dkk ) eksklusif korelasional Timur Kabupaten
dengan Semarang.
pendekatan cross Kelurahan
sectional yaitu Susukan mempunyai
penelitian 10 Posyandu yang
untuk masuk wilayah kerja
mempelajari Puskesmas Kalongan
dinamika korelasi Ungaran Timur. Dari
antara variabel data Kohort Bayi
independen Tahun 2012 jumlah
penelitian yaitu ibu yang mempunyai
dukungan suami ( bayi usia 7-12 bulan
dukungan adalah 61 orang.
informasional,
dukungan
penilaian,
dukungan
instrumental
dan dukungan
emosional )
dengan variabel
dependen
penelitian yaitu
pemberian ASI
Eksklusif pada
suatu saat ( point
time
approach)
(Sugiyono, 2007)
3 Variabel bebas : Jenis penelitian Hasil
DUKUNGAN dukungan suami yang digunakan penelitian diperoleh

SUAMI Variabel terikat : dalam penelitian bahwa dukungan

Pemberian asi ini adalah deskriptif instrumental dan


TERHADAP
eksklusif corelasional penilaian bernilai
PEMBERIAN ASI dengan rancangan positif sedangkan

EKSKLUSIF DI cross sectional dukungan


study. emosional dan
WILAYAH KERJA
informasional bernilai
PUSKESMAS negatif. Selanjutnya
terdapat hubungan
LUBUK
yang bermakna antara
KILANGAN KOTA dukungan emosional,
PADANG (Vetty instrumental,

Priscilla ,dkk) informasional, dan


penilaian suami
terhadap pemberian
ASI eksklusif.
Dukungan penilaian
merupakan variabel
yang paling tinggi
kekuatan
hubungannya
terhadap pemberian
ASI eksklusif
(b=0.119). Peneliti
menyarankan agar
tenaga kesehatan
memperluas sasaran
promosi
kesehatan yang
berhubungan dengan
pemberian ASI
eksklusif yang
melibatkan suami
sebagai sasaran..

Anda mungkin juga menyukai