Anda di halaman 1dari 7

dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai

dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya. Masyarakat miskin seringkali merupakan
kelompok yang tidak berdaya baik karena hambatan internal dari dalam dirinya maupun tekanan
eksternal dari lingkungannya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu pilar
kebijakan penanggulangan kemiskinan terpenting. Kebijakan pemberdayaan masyarakat
dianggap resep mujarab karena hasilnya dapat berlangsung lama. Isu-isu kemiskinan pun
senantiasa cocok diselesaikan akar masalahnya melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Kemiskinan merupakan salah satu problem sosial yang amat serius. Masalah ini juga masalah
yang tidak ada habisnya di bahas dan masalah yang telah lama ada. Pada masa lalu, umumnya
masyarakat menjadi miskin bukan karena kekurangan pangan, tetapi miskin dalam bentuk
minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern saat ini mereka tidak memiliki
fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada
jaman modern.
Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat
dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan
antar wilayah. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain karena sumber daya alam yang terbatas,
penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. Sedangkan kemiskinan buatan terjadi
karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian dari anggota masyarakat
tidak mampu menguasi sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka
tetap hidup dalam kemiskinan. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya

dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai
dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya. Masyarakat miskin seringkali merupakan
kelompok yang tidak berdaya baik karena hambatan internal dari dalam dirinya maupun tekanan
eksternal dari lingkungannya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu pilar
kebijakan penanggulangan kemiskinan terpenting. Kebijakan pemberdayaan masyarakat
dianggap resep mujarab karena hasilnya dapat berlangsung lama. Isu-isu kemiskinan pun
senantiasa cocok diselesaikan akar masalahnya melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Kemiskinan merupakan salah satu problem sosial yang amat serius. Masalah ini juga masalah
yang tidak ada habisnya di bahas dan masalah yang telah lama ada. Pada masa lalu, umumnya
masyarakat menjadi miskin bukan karena kekurangan pangan, tetapi miskin dalam bentuk
minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern saat ini mereka tidak memiliki
fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada
jaman modern.
Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat
dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan
antar wilayah. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain karena sumber daya alam yang terbatas,
penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. Sedangkan kemiskinan buatan terjadi
karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian dari anggota masyarakat
tidak mampu menguasi sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka
tetap hidup dalam kemiskinan. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya
Universitas Sumatera Utara
kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya
harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan
yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan
pendayagunaan.
Program-program pengentasan kemiskinan sudah banyak dilakukan di berbagai negara. Di
Indonesia sendiri sudah banyak program-progam penanggulangan kemiskinan dilaksanakan,
seperti pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampung, gerakan terpadu pengentasan
kemiskinan, dan lain sebagainya. Hingga saat ini bangsa Indonesia juga belum benar-benar
terlepas dari kemiskinan sejak krisis berkepanjangan. Disamping itu, terlepas dari kemiskinan
merupakan bagaikan mimpi surga, karena kemiskinan tidak dapat dihilangkan, namun hanya
dapat dikurangi. Oleh karena itu, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan hadir untuk meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin
secara mandiri sebagai prioritas mendesak, khususnya terhadap masayarakat pedesaan.
Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara
bersama dan terkoordinasi. Pendekatan pemberdayaan masyarakat selama ini telah banyak
diupayakan melalui berbagai pembangunan sektoral maupun regional. Namun karena dilakukan
secara parsial dan tidak berkelanjutan, efektivitasnya terutama untuk penanggulangan kemiskinan
dipandang masih belum optimal. Untuk itu, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri diharapkan dapat terjadi harmonisasi prinsip-prinsip dasar, pendekatan, strategi,
serta berbagai mekanisme dan prosedur pembangunan
Universitas Sumatera Utara
berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat
berjalan lebih efektif dan efisien (Pendum PNPM Mandiri, 2007).
PNPM Mandiri Perdesaan sebagai program penanggulangan kemiskinan di pedesaan lebih
mengutamakan pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya dengan mendudukkan
masyarakat sebagai pelaku utamanya melalui partisipasi aktif. Melalui partisipasi aktif ini dari
masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran tidak hanya berkedudukan menjadi objek program,
tetapi ikut serta menentukan program yang paling cocok bagi mereka. Mereka memutuskan
menjalankan, dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program. Nasib dari program, apakah
akan terus berlanjut atau berhenti, akan tergantung pada tekad dan komitmen masyarakat sendiri.
Berdasarkan penlitian sebelumnya, mengenai Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan
(P2KP) di Kelurahan Sei Sikambing B Medan, yang merupakan salah satu program yang
dibawahi oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), program ini membawa
perubahan yang positif baik dalam masalah lingkungan maupun perihal keberdayaan masyarakat
(Andika Putra, 2009).
Oleh karena itu, ada beberapa alasan mengapa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung menarik untuk dibahas. Pertama,
masalah kemiskinan adalah permasalah global yang hampir dialami oleh semua Negara di dunia,
termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, permasalah kemiskinan adalah permasalahan yang selalu
menarik untuk dikaji guna menemukan solusi penanggulangannya, khusunya di Kelurahan Aek
Simotung. Alasan kedua mengapa PNPM Mandiri Perdesaan dianggap sebagai solusi terbaru
Universitas Sumatera Utara
dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan setelah program-program pemerintah yang
sebelumnya dianggap kurang atau tidak mampu menekan dengan maksimal angka kemiskinan di
Indonesia, dalam hal ini termasuk program pengentasan kemiskinan di Kelurahan Aek Simotung.
Disamping itu juga, sisi menarik dari PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung
yaitu untuk mengetahui apakah program ini berjalan dengan maksimal seperti apa yang menjadi
tujuan, prinsip, dan sasaran.
Partisipasi masyarakat menjadi sangat penting mengingat kompleksitasnya masalah kemiskinan
yang ada. Penanggulangan kemiskinan tentu bukan monopoli pemerintah dengan berbagai
departemen sektoralnya tapi penanggulangan tersebut merupakan permasalahan multidimensi
yang menjadi tanggungjawab seluruh pihak-pihak terkait. Ada tiga alasan mengapa partisipasi
masyarakat mempunyai sifat sangat penting terutama dalam pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan karena program ini sepenuhnya
dijalankan oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Pertama, partispasi
masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan
sikap masyarakat, tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal,
alasan kedua adalah bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program
pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka
akan mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap poyek
tersebut. Alasan ketiga yang mendorong adanya partisiapsi umum di banyak negara karena timbul
anggapan
Universitas Sumatera Utara
bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan
masyarakat mereka sendiri.
Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial untuk mendukung kegiatan
pembangunan yang digerakkan oleh pemerintah, khususnya dalam pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, tetapi juga agar masyarakat
berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri. Dengan demikian, menjadi tugas
penting manajemen pembangunan untuk membimbing, menggerakkan, dan menciptakan iklim
yang mendukung kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masvarakat.
Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Aek Simotung, Kecamatan Saipar Dolok Hole,
Kabubaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara. Kelurahan ini dipilih sebagai lokasi
penelitian adalah karena daerah ini merupakan salah satu dari kelurahan yang menerima dana
PNPM Mandiri Perdesaan.
1.2. Perumusan Masalah
Untuk mengarahkan penelitian dan memperlancar data dan fakta ke dalam bentuk penulisan
ilmiah, maka perlu perumusan masalah dengan jelas, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan
kajian dan pedoman arah penelitian. Rumusan masalah sering diartikan sebagai pembatasan
masalah atau formulasi data. Rumusan masalah mencerminkan masalah pokok penelitian
(Sudarwan Danim, 2002: 90). Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka permasalahan yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
Partisipasi Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kelurahan
Aek Simotung, Kecamatan Saipar Dolok Hole?”
1.3. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah tentu mempunyai tujuan tertentu.
Tujuan penelitian adalah jawaban atas pertanyaan apa yang akan dicapai dalam penelitian itu
menurut misi ilmiah (Sudarwan Danim, 2002: 91). Adapun tujuan penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah :
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Untuk menganalisis
bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung. b. Untuk mengetahui masalah-masalah
yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung.
a. Sebagai kontribusi bagi dunia pendidikan, khususnya dalam hal pengembangan ilmu
pengetahuan. b. Sebagai bahan masukan bagi pelengkap referensi maupun bahan pembanding
bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian di bidang yang sama. Universitas Sumatera
Utara
1.5. Defenisi Konsep
Konsep merupakan istilah atau defenisi yang dipergunakan untuk menggambarkan secara abstrak
kejadian, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995:
37). Agar memperoleh pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti, maka penulis
mengemukakan defenisi konsep sebagai berikut :
1. Partisipasi Masyarakat adalah masyarakat ikut serta dan berperan secara aktif dalam proses
atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, termasuk dalam
proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong-royong menjalankan
pembangunan. 2. Pemberdayaan Masyarakat adalah pengembangan kemampuan masyarakat,
perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian diri masyarakat secara mandiri serta
menciptakan kondisi dan suasana yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang. 3. PNPM
Mandiri Perdesaan adalah kebijakan atau program yang dikeluarkan dalam penanggulangan
kemiskinan yang dikhususkan kepada masyarakat perdesaan dengan berbasis memberdayakan
masyarakat dan pembangunan partisipatif dengan tujuan pembangunan masyarakat secara
berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai