Keskap
Keskap
.Dimana:
B1 = Lebar kapal objek (m)
V1 = Kecepatan kapal objek (knots)
B2 = Lebar kapal subjek (m)
V2 = Kecepatan kapal subjek (knots)
Nm = Frekuensi berttemunya kapal (ships/unit of time)
D’ = Jarak relatif pelayaran (nm)
W = Lebar jalur (m)
Kapal yang akan ditabrak menghabiskan waktu T2 untuk mencapai bagian alur.
𝐷
T2 = 𝑉2; V = V1 + V2
Kapal Subjek berlayar dengan jarak D’ terhadap kapal objek yang mendekat.
D’ = V . T2 = (V1 + V2) . D/V2
Diameter dari tubrukan yang muncul merupakan jumlah dari lebar kedua kapal
B = B1 + B2
Area diaman kapal terekspose bahaya dirumuskan menjadi;
A = B.D’ = (B1 + B2) . (V1 + V2) . D/V2 . D . 𝜌𝑠
Jika nilai telah diketahui, maka rumus bisa dibuat lebih simpel seperti;
Ni = 4 . B . 𝜌𝑠
Maka untuk perhitungan analisa analisa resiko unruk kasus ini adalah sebagai berikut
Diasumsikan :
B1 = 14 (m)
V1 = 6 (knots)
B2 = 21 (m)
V2 = 12 (knots)
Nm = 5 (ships/unit of time)
D’ = 17 (nm)
W = 120 (m)
𝑁𝑚1 5
𝜌𝑠 = 𝑉1.𝑊 = 6.120 = 0,00694 ships/nm2
Kapal yang akan ditabrak menghabiskan waktu T2 untuk mencapai bagian alur.
𝐷
T2 = 𝑉2; V = V1 + V2
0,12
T2 =22,244 = 0,0054 jam
V =6+12=18 knots
Diameter dari tubrukan yang muncul merupakan jumlah dari lebar kedua kapal
B = B1 + B2
B = 14+21=35 m
Pada kasus overtaking, kapal berjalan pada arah yang sama namun dalam kecepatan
berbeda. Jumlah kapal yang berpotensi mengalami tubrukan dapat dihitung dengan:
(𝐵1+𝐵2) (𝑉1−𝑉2)
Ni = . .D.Nm1
𝑊 𝑉1.𝑉2
Alternatif lain, kita dapat menghitung jumlah kecelakaan overtaking dalam aliran tidak
terarah melalui rumus dari gambar
(𝐵1+𝐵2) 1
Ni = .D.Nm.∑ 𝑓𝑥. 𝑓𝑦 (𝑉𝑥−𝑉𝑦)
𝑊
Dimana fx dan fy merupakan pecahan dari Nm dengan masing – masing kecepatan Vx dan
Vy