PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis time series merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengolahan
data. Hasil dari pengolahan data menggunakan analisis time series adalah suatu model time
series yang dapat digunakan untuk meramalkan nilai data time series pada masa depan yang
Pada tahun 1970, Box & Jenkins memperkenalkan model runtun waktu yang biasa
digunakan untuk memodelkan runtun waktu yaitu Autoregressive Moving Average (ARMA
(p,q)), dimana p dan q berturut-turut adala orde dari Autoregressive dan Moving Average.
Suatu proses runtun waktu agar dapat dimodelkan dengan model ARMA, harus memenuhi
sifat stasioner, yaitu fungsi mean dan variansinya konstan terhadap waktu, dan fungsi
autokovariansi antara dua observasi pada dua titik waktu yang berbeda hanya bergantung
pada selisih antara dua titik waktu tersebut. Salah satu bentuk khusus dari model ARMA
adalah autoregressive yang merupakan model ARMA dengan bagian moving avarage berorde
0.
terdapat dalam model autoregressive tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
Untuk memperoleh fungsi marginal likelihood dalam proses autoregressive, maka proses
1
Berbeda dengan fungsi likelihood, fungsi marginal likelihood tidak lagi mengandung
parameter populasi yang pada umumnya tidak diketahui. Untuk membangun fungsi marginal
likelihood, diperlukan ancillary statistic yang distribusinya tidak bergantung pada parameter
populasi. Untuk memudahkan para peneliti yang berhadapan dengan data yang bersifat Time
Series stasioner, maka penjelasan mengenai model ARMA(p,q) sangat diperlukan. Oleh
karena itu, maka dari itu disusunlah makalah mengenai Model ARMA(1,1).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sifat dan nilai FAK dan FAKP dari ARMA(1,1)?
2. Bagaimana cara menaksir parameter ARMA(1,1)?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sifat dan nilai FAK dan FAKP dari ARMA(1,1)
2. Untuk mengetahui cara menaksir parameter ARMA(1,1)?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi ARIMA
Model arima merupakan salah satu teknik peramalan time series (deret waktu) yang
hanya berdasarkan perilaku data variabel yang diamati. Teknik Box-Jeenkins sebagaia teknik
peramalan berbeda dengan kebanyakan model peramalan yang ada. Model ARIMA sama
sekali mengabaikan variabel independen karena model ini menggunakan nilai sekarang dan
nilai-nilai lampau dari variabel dependen untuk menghasilkan peramalan jangka pendek
yang akurat. Secara harfiah, model ARIMA merupakan gabungan antara model AR
Teknik analisis data dengan metode ARIMA dilakukan karena merupakan teknik
untuk mencari pola yang paling cocok dari sekelompok data (curve fitting), dengan demikian
ARIMA memanfaatkan sepenuhnya data masa lalu dan sekarang untuk melakukan peramalan
jangka pendek yang akurat (Sugiarto dan Harijono, 2000). ARIMA seringkali ditulis sebagai
ARIMA (p,d,q) yang memiliki arti bahwa p adalah orde koefisien autokorelasi, d adalah
orde/jumlah diferensial yang dilakukan (hanya digunakan apabila data bersifat non-stasioner)
1. Identifikasi Model
2. Estimasi Parameter
3. Uji Signifikansi Parameter
4. Pemeriksaan Diagnostik
5. Peramalan
B. Model ARMA (p,q)
3
ARMA merupakan penggabungan antara model AR dan MA (ARMA). Model ini
digunakan dalam analisis time series untuk menggambarkan time series stasioner. ARMA
juga merupakan time series yang dihasilkan dengan melewatkan white noise melalui rekursif
dan melalui sringan linear nonrecursive, berturut-turut. Nilai variabel dependen dipengaruhi
oleh kelambanan pertama dan kelambanan tingkat pertama residual maka modelnya disebut
∅ p ( B ) Zt =θ q ( B ) at
satuan.
Proses ARMA yang stasioner dan invertible dapat ditulis dalam representasi
π ( B ) Z t =a t
∅p (B )
dimana π ( B )= =( 1−π t B−π t B2−… ) .
θq ( B )
4
Proses ini dapat juga ditulis sebagai representasi dari moving average, yaitu:
θq ( B )
Ź t =φ ( B )= = ( 1+φ1 B+ φ2 B 2+ … )
∅ p (B )
yaitu:
∅ p ( B ) Źt =θ q ( B ) at
5
2. Proses Autoregresive Moving Average, ARMA(1,1)
( 1−∅1 B ) Ź t =( θ1 B ) a t
Ź t −∅ ´1 BZ t=at −θ1 at−1
Poses ini stasioner jika −1< ∅1 <1 dan invertible jika −1< ∅1 <1 .
Bentuk teoritis dari FAK dan FAKP model autoregresif moving average (ARIMA)
orde 1 adalah:
{
( ∅ 1−θ1 ) ( 1−∅ 1 θ1 )
untuk k=1
ρk = 1+ θ12 2 ∅ 1 θ 1
∅ 1 ρ k−1 untuk k =2,3, …
Dan ∅ kk =¿ terapkan rumus Durbin (1960).
Berdasarkan analisis FAK dan FAKP tersebut dapat diperoleh karakteristik dari
6
F. Penaksiran Parameter
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. FAK dan FAKP ARMA(1,1) secara umum dapt ditulikan sebagai berikut:
{
1 , k=0
φ 1 θ1)
ρ ( 1 1)
−θ (1−φ
, k=1
(1+θ1−2 φ 1 θ1 )
φ 1 ρk−1 , k ≥2
B. Saran
Kami Menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang
semua itu hanyalah keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik/saran dari Bapak yang membimbing kami
Akhir kata kami ucapkan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis