PENDAHULUAN
Fungsi tiroid diatur oleh hormone perangsang tiroid dari hipofisis anterior.Sebaliknya ,
sekresi hormone ini sebagian diatur oleh umpan balik inhibitorik langsung kadar hormontiroid
yang tinggi pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui hipotalamus. Dengan cara
ini, perubahan–perubahan pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui
hipotalamus.
Dalam hal ini perawat dituntut untuk dapat profesional dalam menangani hal-hal yang
terkait dengan hipotirod misalnya saja dalam memberikan asuhan keperawatan harus tepat dan
cermat agar dapat meminimalkan komplikasi yang terjadi akibat hipotiroid.
1
6. Bagaimana proses pembentukan kelenjar tiroid ?
7. Apa yang terjadi jika kelebihan atau kekurangan hormone tiroid ?
8. Penyakit apa saja yang terjadi jika kelebihan atau kekurangan hormone tiroid ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat
dibawah jakun.Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai
huruf H atau dasi kupu-kupu.
Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila
membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau
di samping jakun.
Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago
krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus.
Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan
panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat
folikel dan parafolikuler.
Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon
disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea
inferior.Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri
tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid
mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri.Dipersarafi oleh saraf
adrenergik dan kolinergik.saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal
dari nervus vagus.
3
2.3 Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit
kalsitonin.Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh
parafolikuler.Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari
makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida)
yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi.
Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP- ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian
mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya
terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3
dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan
ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil
kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein
binding Iodine).
4
2.4 Fungsi Hormon-Hormon Tiroid
Sebuah sistem yang sangat maju dan teratur telah diciptakan untuk mengatur jumlah
tiroksin yang dilepaskan.Pelepasan tiroksin terjadi lagi sebagai hasil rantai perintah sekumpulan
5
sel tak sadar yang disusun dalam hirarki yang amat tertib.Saat cukup hormone tiroid telah
dihasilkan, hipotalamus mengehntikan pembentukan hormone pelepas tiroid.
Jumlah tiroksin yang dilepaskan ditentukan oleh sebuah sistem khusus, Sistem ini
didasarkan pada dua mekanisme arus balik negatif, Saat jumlah tiroksin dalam darah naik di atas
normal, hormon tiroksin mempengaruhi kelenjar pituitari dan terkadang langsung ke
hipotalamus: kelenjar ini mengurangi kepekaan kelenjar pituitari terhadap hormon TRH.
Fungsi hormon TRH adalah mengaktifkan kelenjar pituitari agar mengirimkan perintah
(berbentuk hormon TSH) ke kelenjar tiroid.Perintah ini adalah titik kedua dalam rantai perintah
produksi hormon tiroksin.
Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan dari dinding depan bagian tengah
farings, yang terbentuk pada usia kelahiran 4 minggu. Tonjolan pertama disebut pharyngeal
pouch, yaitu antara arcus brachialis 1 dan 2.Tonjolan kedua pada foramen ceacum, yang berada
ventral di bawah cabang farings I.
Pada minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan menuju pharyngeal pouch melalui
saluran yang disebut ductus thyroglossus. Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir
6
bulan ke-3, dan ductus thyroglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di
depanvertebra cervicalis 5, 6, dan 7.
Namun pada kelainan klinis, sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering ditemukan di
pangkal lidah (ductus thyroglossus/lingua thyroid) dan pada bagian leher yang lain.
Kekurangan tiroid
Salah satu penyebab goiter alias gondok yang paling sering di dunia ialah kekurangan
yodium.Kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid memadai tanpa yodium yang
cukup.Untuk mengatasi, di Indonesia, zat ini biasanya ditambahkan pada bahan yang digunakan
sehari-hari, seperti garam.Jika kekurangan yodium, kelenjar pituitary melepaskan TSH
merangsang kelenjar tiroid meningkatkan produksinya.
Rangsangan berlebihan dalam jangka waktu lama mengakibatkan kelenjar
tiroid membesar.Imammengatakan, gejala hipotiroid (kekurangan tiroid), antara lain lemah, lesu,
sulit berpikir, dan mengantuk terus.Metabolisme tubuh melemah.Gejala ini kerap tidak disadari.
Kekurangan tiroid pada perempuan hamil dalam waktu panjang menyebabkan bayi yang
dilahirkan mengalami hipotiroid. Jika terlambat diintervensi, bayi akan terganggu pertumbuhan
otaknya.
Penyebab lain goiter ialah tiroiditis Hashimoto akibat otoimun. Terjadi perusakan
kelenjar tiroid oleh sistem kekebalan tubuh sendiri sehingga produksi hormon tiroid rendah.jika
hipotiroid disebabkan defisiensi yodium, akan diberikan suplemen yodium oral. Penanganan
hipotiroidisme bisa dengan terapi sulih hormon.Biasanya digunakan L-tiroksin, bentuk sintetis
dari T4.
7
Kelebihan tiroid
Pembesaran kelenjar tiroid bisa juga akibat tumor jinak maupun ganas (kanker).Untuk
itu, diperlukan tes fungsi tiroid guna memastikan keaktifan kelenjar tiroid. Jika kelenjar tiroid
membesar merata dan terjadi hipertiroid, dokter akan melanjutkan dengan tes penyakit Graves.
Jika terjadi hipotiroid, kemungkinan terjadi tiroiditis Hashimoto.Untuk memastikan, dapat
dilakukan tes darah. Cara lain lewat pemindaian, ultrasonografi tiroid, maupun biopsi aspirasi
jarum halus
Ada beberapa penyakit yang menyerang tiroid, yang utama adalah hipertiroidisme,
hipotiroidisme, Penyakit Graves, Penyakit Hashimoto, peradangan, atau kanker tiroid.
1. Hipertiroidisme (Hyperthyroidism)
8
2. Hipotiroidisme (Hypothyroidism)
Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang
cukup.Sebagian besar gejala hipotiroidisme merupakan kebalikan dari gejala hipertiroidisme,
meskipun tidak selalu demikian.
3. Penyakit Graves
Penyakit Graves terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid.
Penyakit Graves lebih sering terjadi pada wanita antara usia 20 hingga 40 tahun. Beberapa gejala
penyakit Graves mirip dengan hipertiroidisme seperti kecemasan dan penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan.
Penyakit Graves sering disebut pula sebagai gondok karena kelenjar tiroid membesar dan
berpotensi menimbulkan kesulitan bernapas.Gejala lain penyakit Graves meliputi mata bengkak
atau gatal, keringat berlebihan, sensitivitas panas, dan kelemahan otot.
4. Penyakit Hashimoto
Perbedaannya, pada penyakit Hashimoto produksi hormon tiroid menjadi turun, bukan
meningkat. Beberapa gejala penyakit Hashimoto meliputi intoleransi terhadap cuaca dingin,
gondok, kesulitan menelan, penambahan berat badan, dan kelelahan.Tanda-tanda lain akan
termasuk sembelit, rambut beruban, ketidakteraturan menstruasi pada wanita, dan kesulitan
berkonsentrasi.
9
5. Penyakit Tiroid Lain
Sekitar 5 persen wanita mengalami bengkak kelenjar tiroid selama beberapa bulan setelah
melahirkan.Kebanyakan wanita pada awalnya mengalami gejala seperti hipertiroidisme, dan
kemudian berubah mengalami gejala mirip hipotiroidisme. Penyakit tiroid lain adalah kanker
tiroid. Karena gejala kanker tiroid umumnya hanya berupa pembengkakan tiroid yang tidak
spesifik, penting memeriksakan kelenjar tiroid secara teratur untuk mendeteksi adanya gangguan
atau ketidaknormalan.
Berikut ini gejala yang muncul jika tubuh kelebihan atau justru kekurangan hormon tiroid :
Hipertirodisme Hipotirodisme
Kulit diatas tulang kering menonjol dan Kulit kering, bersisik, tebal, kasar, kulit diatas
menebal tulang kering menebal dan menonjol
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat
dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai
huruf H atau dasi kupu-kupu
Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago
krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri
kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan
lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di
masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit
kalsitonin.Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh
parafolikuler.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan
MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
12