(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
1
4.2 Melakukan percobaan
tentang sifat elastisitas 4.2.1 Melakukan percobaan Hukum Hooke
suatu bahan berikut 4.2.2 Menyajikan hasil data percobaan Hukum
presentasi hasil percobaan Hooke dan pemanfaatannya
dan pemanfaatannya
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Cooperative Group Investigation, peserta didik mampu
mendeskripsikan karakteristik dari sifat elastisistas bahan, menentukan besar modulus
elastisitas, mendefinisikan konsep modulus Young, menjelaskan persamaan hukum Hooke
dan menerapkan sifat elastisitas dalam kehidupan sehari-hari serta mampu melakukan
percobaan hukum hooke dan menyajikan hasil data dari percobaan, serta mengembangkan
nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan
kejujuran (integritas) .
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta : Benda elastis seperti karet dan pegas, benda tidak elastis seperti plastisin,
kayu, besi, dan lain-lain
Konsep : Pengertian elastisitas, regangan, tegangan, modulus elastisitas (modulus
Young), dan konstanta pegas
2. Prinsip : Modulus Young, Hukum Hooke, dan rangkaian seri dan paralel pegas
3. Prosedur : Percobaan modulus Young dan percobaan hukum Hooke
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Ilmiah (sciencetific)
2. Model : Cooperative Group Investigation
3. Metode : Diskusi, tanya-jawab, dan eksperimen
G. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Marthen Kanginan, Fisika SMA/MA kelas XI, Erlangga, Jakarta, 2016
2. David Haliday, Fondamental of Physics, Wiley, 2013
2
H. Langkah pembelajaran
Nilai Karakter
yang Alks
Kegiatan / sintak Deskripsi
dikembangka Wkt
n
PERTEMUAN PERTAMA
Pendahuluan 1. Guru memberi salam, Religiositas 5’
Mengamati mengecek kehadiran peserta (kegiatan
didik dan meminta ketua berdoa)
kelas untuk memimpin doa
dan berdoa bersama.
5
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Kognitif
Teknik : Tes Tulis
Jenis : Kuis, LKPD, Tugas
b. Penilaian Proses :
Teknik : Lembar observasi sikap peserta didik
6
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ...........................................
2. ...........................................
3. ...........................................
4. ...........................................
5. ...........................................
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu menyelidiki hubungan antara
gaya dengan pertambahan panjang pegas
B. Permasalahan
Sebuah karet jika ditarik dengan gaya, maka karet tersebut akan mengalami pertambahan
panjang. Jika gaya tariknya terus diperbesar (tidak sampai patah), maka karet tersebut suatu
saat tidak akan kembali ke bentuk semula. Jika karet diganti dengan pegas, kemudian pegas
diberikan gaya (digantungkan beban), bagaimana hubungan antara pertambahan panjang
pegas dengan gaya yang diberikan?
C. Hipotesis
Buatlah jawaban sementara (kelompok) terhadap pertanyaan diatas.
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
D. Alat dan bahan
1. Statif lengkap dengan penjepit 1 unit
2. Klem 1 unit
3. Pegas spiral dengan penunjuk 1 buah
4. Mistar kayu 1 unit
5. Beban dengan penggantung 1 set
7
E. Prosedur Kerja
1. Susun sebuah batang penjepit untuk memegang sebuah pegas
spiral yang digantung seperti pada gambar disamping!
2. Pasang mistar berskala mm tepat di samping pegas.
3. Gantungkan sebuah pegas pada batang penggantung, kemudian
baca panjang pegas bebas (tanpa beban) L0 menggunakan mistar
yang berimpit dengan pegas.
4. Gantungkan sebuah keping beban yang massanya 100 gram pada
penggantung di ujung pegas, lalu baca panjang pegas berbeban
sebagai L menggunakan mistal. Catat juga massa beban yang
anda pasang pada ujung pegas.
5. Ulangi langkah 4 dengan massa beban yang diubah menjadi 150 gram dan 250 gram
6. Catat data pengamatan anda pada langkah 3, langkah 4, dan langkah 5 pada tabel 1.1.
Data massa beban pada kolom ke-1 dan data panjang pegas pada kolom ke-3.
4. Hitung besar gaya tarik pada pegas (sama dengan berat beban) F=mg, dengan m adalah
massa total beban pada ujung pegas dan g=9,8 m/s2. Tuliskan hasil perhitungan anda
pada tabel 1.1 kolom ke-2.
5. Hitung pertambahan panjang pegas Δx = L – L0 untuk setiap beban yang anda taruh di
ujung pegas. Tuliskan hasil perhitungan anda pada kolom ke-4 tabel 1.1.
6. Hitung konstanta pegas menggunakan rumus F=k Δx untuk setiap percobaan. Tuliskan
hasil perhitungan anda pada kolom ke-5 tabel 1.1
8
Tabel 1.1 Data Percobaan Hukum Hooke
Pertambahan Konstanta
Massa beban, Gaya Tarik Panjang pegas,
panjang pegas
m (kg) F=mg (N) L (mm)
Δx (mm) k (N/m)
1. Jelaskan hubungan antara massa beban, m dan pertambahan panjang, Δx sesuai hasil
data percobaan !
Jawab:
9
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK
Aspek Skor
No.
yang
Item 1 2 3 4
Dinilai
1 Tekun Melakukan
Cepat bosan Melakukan
semua tugas Melakukan
melakukan semua
dalam semua tugas
semua tugas dalam
praktikum dalam praktikum
tugas dalam praktikum
tanpa merasa tanpa merasa
praktikum dan dengan merasa
bosan tapi bosan dan
tidak berusaha bosan dan kurang
kurang berusaha
dalam berusaha dalam
berusaha dalam menjawab dan
menjawab menjawab dan
menjawab dan memberikan
dan memberikan memberikan
memberikan pertanyaan saat
pertanyaan saat pertanyaan saat
pertanyaan saat diskusi.
diskusi. diskusi.
diskusi.
2 Tanggung Menyelesaikan
Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan
Jawab tugas yang
tugas yang tugas yang tugas yang
diberikan tidak
diberikan tidak diberikan tepat diberikan tepat
tepat waktu dan
tepat waktu tetapi waktu tetapi waktu dan siap
tidak siap
siap belum siap mempresentasi-
mempresentasi-
mempresentasi mempresentasi kan tugas yang
kan tugas yang
kannya kannya diberikan
diberikan
3 Toleransi Tidak Kurang Menghormati Menghormati
menghormati Menghormati teman yang teman yang
teman yang teman yang berbeda berbeda
berbeda berbeda pendapat pendapat tapi pendapat dan
pendapat dan dan kurang mau kurang mau menerima
tidak menerima menerima menerima kesepakatan
kesepakatan kesepakatan kesepakatan meskipun
meskipun meskipun meskipun berbeda dengan
berbeda berbeda berbeda pendapatnya
10
dengan dengan dengan
pendapatnya pendapatnya pendapatnya sendiri
sendiri sendiri sendiri
11
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTOR PESERTA DIDIK
12
RUBRIK PENILAIAN
KOMPETENSI KOGNITIF PESERTA DIDIK
Skor Kriteria
5 Memberikan penyelesaian lengkap dan benar
Memberikan penyelesaian yang benar, sedikit cacat tetapi
4
memuaskan
Memberikan penyelesaian yang benar, banyak cacat tetapi
3
hampir memuaskan
Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya,
2
tetapi tidak memadai
1 Mencoba memberikan suatu penyelesaian, tetapi salah total
0 Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali
LEMBAR OBSERVASI
KOMPETENSI AFEKTIF PESERTA DIDIK
13
Keterangan *) Item Penilaian.
(1) Kerjasama peserta didik dalam kelompok
Skor Kriteria
4 Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya
3 Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekelompoknya
2 Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya
Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman
1
sekelompoknya
Keterangan**) Nilai:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = buruk
Nilai = 16N x100 , dimana N = skor yang diperoleh
14
Lampiran 4
Materi Ajar
ELASTISITAS
A. Elastisitas Bahan
Pegas dan karet merupakan contoh benda elastis. Sifat elastis atau elastisitas adalah
kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang
diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan). Pemberian gaya tekan (pemampatan) dan
gaya tarik (penarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda tegar. Jika suatu benda tegar diubah
bentuknya (dideformasi) sedikit, benda segera kembali ke bentuk awalnya ketika gaya tekan atau
gaya tarik ditiadakan. Jika benda tegar diubah bentuknya melampaui batas elastisnya, benda
tidak akan kembali ke bentuk awalnya ketika gaya ditiadakan, melainkan akan berubah bentuk
secara permanen. Bahkan, jika perubahan bentuknya jauh melebihi batas elastisnya, benda akan
patah. Misalnya, sebuah mobil yang menabrak pohon pada kelajuan rendah mungkin tidak rusak,
tetapi pada kelajuan yang lebih tinggi, mobil dapat mengalami kerusakan permanen dan
pengemudinya mungkin dapat patah tulang. Pada subbab ini kita akan membahas besaran-
besaran yang berkaitan dengan elastisitas zat padat, yaitu tegangan (stress), regangan (strain),
dan modulus elastisitas.
1. Tegangan
Tegangan tarik, σ adalah hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas
penampang A.
gaya
tegangan=
luas
atau
F
σ=
A
Tegangan merupakan besaran scalar dan memiliki satuan N/m2 atau pascal (Pa).
2. Regangan
Regangan (tarik), e adalah hasil bagi antara pertambahan panjang ∆ L dengan panjang
awal L.
pertambahan panjang
regangan=
panjang awal
atau
∆L
e=
L
Pertambahan panjang ∆ L dengan panjang awal L merupakan besaran yang sama. Jadi
regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi.
3. Grafik Tegangan terhadap Regangan
Grafik dibawah ini menunjukkan variasi tegangan terhadap regangan ketika seutas kawat
logam (baja) diberi gaya tarik hingga kawat tersebut patah.
15
Dari O ke B, deformasi (perubahan bentuk) kawat adalah elastis. Ini berarti jika tegangan
dihilangkan, kawat akan kembali ke bentuk awalnya. Dalam daerah deformasi elastis
terdapat daerah yang grafiknya linear (garis lurus), yaitu OA. Dari O sampai A berlaku
hukum Hooke dan A disebut batas hukum Hooke.
B adalah batas elastis. Di atas titik itu, deformasi kawat adalah plastis. Jika tegangan
dihilangkan dalam daerah deformasi plastis, misalnya di titik D, kawat logam tidak akan
kembali ke bentuk awalnya, melainkan mengalami deformasi permanen (regangan x pada
sumbu mendatar).
C adalah titik tekuk. Di atas titik itu, hanya dibutuhkan tambahan gaya tarik kecil untuk
menghasilkan pertambahan panjang yang besar. Tegangan paling besar yang dapat kita
berikan tepat sebelum kawat patah disebut tegangan maksimum.
E adalah titik patah. Jika tegangan yang kita berikan mencapai titik E, kawat akan patah.
4. Modulus Elastisitas
Dalam daerah OA, yaitu daerah tempat grafik σ - e berbentuk garis lurus, perbandingan
antara tegangan dengan regangan ditunjukkan oleh kemiringan garis OA (tan θ ) yang
adalah konstan. Konstanta ini disebut modulus elastisitas. Modulus elastisitas adalah
perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami bahan.
tegangan
modulus elastisitas=
regangan
atau
σ
E=
e
Modulus elastisitas juga disebut modulus Young (diberi lambing Y) untuk menghargai
Thomas Young). Satuan SI untu tegangan σ adalah N/m2 atau Pa, sedangkan regangan
e tidak memiliki satuan. Maka oleh itu satuan modulus elastisitas adalah N/m2 atau Pa.
Modulus elastisitas hanya bergantung pada jenis zat dan bukan pada ukuran atau
F ∆L
bentuknya. Jika kita substitusikan tegangan σ = dan regangan e= ke dalam
A L
persamaan, kita peroleh hubungan antara gaya tarik F dengan modulus elastisitas E.
F
σ A
E= =
e ∆L
L
16
F ∆L
=E
A L
5. Modulus Geser
Modulus elastisitas berkaitan dengan perubahan panjang suatu benda elastis ketika diberi
gaya. Jenis perubahan lainnya adalah perbuahan bentuk benda Karena diberi gaya geser,
yang berkaitan dengan modulus geser. Dalam kasus geseran, tegangan tetap didefinisikan
F
sebagai gaya per satuan luas (σ = ) . Perbedaannya pada kasus pergeseran gaya yang
A
diberikan F adalah sejajar dengan luas penampang sedangkan pada kasus tarik/tekan, gaya
yang diberikan F adalah tegak lurus dengan luas penampang,. Untuk pergeseran, tegangan
adalah gaya per satuan luas yang bekerja pada ujung benda. Regangan geser diberikan oleh
∆x
bagian pergeseran benda . Seperti modulus elastisitas, modulus geser, G, adalah
L
perbandingan antara tegangan geser dan regangan geser.
σ
G= →σ =G e
e
∆x
σ =G
L
Nilai modulus geser beberapa zat ditunjukan pada table dibawah ini.
Zat Modulus geser (N/m2)
Alumunium 25×109
Tembaga 45×109
Kaca 26×109
Polietilena 0,12×109
Karet 0,0003×109
Titanium 41×109
Baja 80-90×109
.
B. Hukum Hooke
Anda telah memahami pengaruh gaya pada seuatas kawat, yaitu dapat menyebabkan
pertambahan panjang. Di sini, perhatian utama kita adalah kepada benda berbentuk spiral terbuat
dari logam yang disebut pegas. Untuk mengetahui hubungan kuantitatif antara gaya yang
17
dikerjakan pada pegas dengan pertambahan panjangnya, lakukanlah percobaan sesuai LKPD
berikut.
Grafik gaya F terhadap pertambahan panjang ∆ x akan berbentuk garis lurus melalui titik
asal O. Persamaan garis yang sesuai adalah F = k ∆ x dengan k sebagai gradient garis. Hasil
yang sama akan Anda peroleh untuk pegas-pegas lainnya, hanya gradiennya berbeda. Untuk
pegas yang lebih besar, tetapan k yang spesifik untuk tiap pegas kita sebut tetapan gaya.
Manakah pegas yang lebih kaku pada gambar dibawah ini ?
F
Pegas 3
Pegas 2
Pegas 1
Untuk n buah pegas identik dengan tiap pegas memiliki tetapan k, tetapan pegas
pengganti paralel k p dapat dihitung dengan rumus berikut.
k p =nk
Kuis
1. Sebuah beban 20 N digantungkan pada kawat dengan panjang 3 m dan luas penampang
8 × 10 -7 m2 hingga menghasilkan pertambahan panjang 0,1 mm. Hitung :
19
a. Tegangan,
b. Regangan,
c. Modulus elastisitas kawat.
2. Sebuah pegas yang tergantung tanpa beban (pegas bebas) panjangnya 20 cm. Jika ujung
bawah pegas bebas digantungi beban 100 g, panjang pegas menjadi 24 cm. Berapakah
panjang pegas bebas jika ujung bawahnya digantungi beban 150 g? ( g=9,8 m/ s2 )
Jawaban
1. Data :
F=20 N
L=3 m
−7 2
A=8× 10 m
−4
∆ L=0,1mm=10 m
Penyelesaian :
a. Tegangan
F
σ=
A
20 N
σ=
8 × 10−7 m2
7
σ =2,5 ×10 Pa
b. Regangan
∆L
e=
L
10−4 m
e=
3m
1
e= ×10−4=3,33 ×10−5
3
c. Modulus elastisitas kawat
σ
E=
e
2,5 ×107 Pa
E= −5
3,33 ×10
12
E=7,5 × 10 Pa
2. Data :
L0=20 cm=0,20 m
m1=100 g , F 1=980 N
L1=24 cm=0,24 m
m2=150 g , F 2=1470 N
L2=… ?
Penyelesaian
F1=k ∆ x 1
980 N=k ( 0,24−0,20 ) m
980 N=k (0,04 m)
20
980 N
k=
0,04 m
k =24500 N /m
F2 =k ∆ x 2
1470 N =24500 N /m ( L2 −0,20 m)
1470 N =24500 L2 N /m−4900 N
6370 N=24500 L2 N /m
L2=0,26 m
21