ARTIKEL
Oleh:
1113031011
2015
PRODUKSI PIGMEN WARNA MERAH DARI JAMUR
PENICILLIUM PURPUROGENUM YANG DIISOLASI DARI
TANAH TERCEMAR LIMBAH SUSU KAMBING DENGAN
METODE SUBMERGED FERMENTATION
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum produksi pigmen warna merah dari
jamur Penicillium purpurogenum yang diisolasi dari tanah tercemar limbah susu kambing.
Produksi pigmen menggunakan metode submerged fermentation pada media PD Broth dengan
variasi solid support (ampas kelapa dan rumput laut), suhu (30oC, 35oC, 40oC, dan 45oC), pH
(4-10), waktu inkubasi (1-12 hari), sumber karbon (glukosa, sukrosa, dan pati) dan sumber
nitrogen (ekstrak ragi, pepton, dan NaNO3). Pigmen merah yang dihasilkan diekstrak dengan
menggunakan akuades dan diukur nilai absorbansinya menggunakan spektronik 20+ pada
panjang gelombang 490 nm. Jumlah pigmen yang dihasilkan, direpresentasikan oleh nilai
absorbansi pigmen pada setiap kondisi yang terukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pigmen warna merah dari jamur Penicillium purpurogenum optimum dengan solid support
ampas kelapa, suhu 30oC, pH 5, waktu inkubasi 11 hari, sumber karbon sukrosa 2%, dan
sumber nitrogen ektrak ragi 2%.
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine optimum condition of red pigmen production by
Penicillium puurpurogenum that is isolated from from soil contaminated by waste of goat’s milk.
The method is submerged fermentation with PD broth as media. Environmental conditions in the
production of the red pigment are solid support (coconut pulp and seaweed), temperature
o o o o
(30 C, 35 C, 40 C and 45 C), pH (4-10), the incubation time (1-12 days), carbon source
(glucose, sucrose, and starch) and nitrogen source (yeast extract, peptone, and NaNO3). Red
pigment is extracted using distilled water and absorbance value is measured using spektronik
20+ at wavelength of 490 nm. The amount of pigment is represented by pigment’s absorbance
value. The results showed that the red pigment of the fungus Penicillium purpurogenum
optimum with coconut pulp as solid support, 30°C, pH 5, 11-day incubation period, 2% sucrose
as carbon source, and 2% yeast extract as nitrogen source.
Absorbansi
Produksi pigmen dari jamur Penicillium 0.30
0.20 Pengulangan 1
purpurogenum dilakukan menggunakan 0.10
Pengulangan 2
0.00
metode submerged fermentation dengan Ampas Kelapa Rumput Laut Pengulangan 3
Solid Support
penambahan 2% (w/v) sumber karbon yang
memberikan hasil produksi paing baik pada
Gambar 1. Kurva hubungan solid support
uji variasi sumber karbon pada variasi
dengan nilai absorbansi pigmen warna merah
sumber nitrogen. Sebanyak 10 mL media yang diukur pada panjang gelombang 490 nm.
PDB dan 0,2 gram solid support yang
memberikan hasil produksi pigmen merah Berdasarkan hasil uji absorbansi
paling baik pada uji variasi solid support sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1,
dimasukkan ke dalam 3 labu Erlenmeyer. pigmen yang dihasilkan oleh jamur
Masing-masing labu ditambahkan dengan Penicillium purpurogenum yang
sumber nitrogen yang berbeda yaitu ekstrak ditumbuhkan pada media yang
ragi, pepton, dan NaNO3 dengan disuplementasi ampas kelapa memiliki nilai
konsentrasi 2%. Kondisi pH diatur sesuai absorbansi (0,22; 0,23; 0,22) yang lebih
dengan pH yang memberikan hasil produksi besar dari pada pigmen yang dihasilkan
pigmen merah paling baik pada uji variasi dengan menggunakan media yang
pH, kemudian labu Erlenmeyer disterilisasi disuplementasi dengan rumput laut (0,06;
menggunakan autoklaf. Sebanyak 5 mL 0,05; 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
kultur jamur dimasukkan ke setiap labu suplementasi media pertumbuhan jamur
Erlenmeyer kemudian diinkubasi dengan Penicillium purpurogenum dengan ampas
suhu dan waktu inkubasi yang memberikan kelapa lebih baik dari pada rumput untuk
hasil produksi pigmen merah paling baik produksi pigmen warna merah.
pada uji variasi suhu dan waktu inkubasi. Jamur Penicillium purpurogenum
Pigmen yang berada pada media cair dalam penelitian ini diisolasi dari tanah yang
disaring dengan kertas saring Whatman no tercemar limbah susu kambing
1 dan pigmen yang berada pada solid (Januariawan, 2015). Susu kambing
support diekstraksi menggunakan aquades merupakan sumber protein dan lemak yang
selanjutnya dikocok pada 200 rpm selama cukup tinggi (Zain, 2013). Ampas kelapa
30 menit dan kemudian disaring dengan mengandung protein 11,35% dan lemak
kertas saring Whatman no 1. Pigmen hasil sebesar 23,36% (Miskiyah et al., 2006),
penyaringan pertama dan kedua dijadikan sedangkan kadar protein dan kadar lemak
satu kemudian serapan pigmen diuji rumput laut Sargassum crassifolum J.
menggunakan spektronik 20+ pada panjang Agardh adalah 5,19% dan 1,36%
gelombang 490nm. (Handayani et al., 2004). Kemiripan kondisi
solid support ampas kelapa dengan kondisi
3. Hasil dan Pembahasan
lingkungan awal jamur Penicillium
3.1 Produksi Pigmen
pupurogenum dapat meningkatkan produksi
3.1.1 Variasi Solid Support
metabolit sekunder jamur tersebut.
Produksi pigmen warna merah dari
Sebagaimana dilaporkan oleh Bigelis et al.
jamur Penicillium purpurogenum pada
(2006) efektifitas penambahan solid support
variasi solid support menggunakan metode
disesuaikan dengan sifat alami pertumbuhan
SmF dengan media PDB. Produksi pigmen
jamur yang diisolasi.
dilakukan selama 12 hari pada suhu 30 oC
dengan kondisi pH 9, penambahan larutan
3.1.2 Variasi Suhu
pati 2% dan ekstrak ragi 2%. Hasil uji
Produksi pigmen merah dari jamur
absorbansi pigmen warna menggunakan
Penicillium purpurogenum dengan variasi
spektronik 20+ pada panjang gelombang
suhu dilakukan dengan metode SmF
490 nm disajikan pada Gambar 1.
menggunakan media PDB yang
disuplementasi dengan solid support ampas
kelapa. Media PDB yang diatur memiliki pH
9 ditambahkan dengan ekstrak ragi 2% (w/v)
dan larutan pati 2% (w/v). Hasil uji menggunakan metode SmF dengan media
absorbansi pigmen warna pada variasi suhu PDB yang disuplementasi oleh ampas
inkubasi sebagai representasi jumlah kelapa, pH 9, dan penambahan ekstak ragi
pigmen merah disajikan pada Gambar 2. dan pati sebesar 2%.
3.1.3 Variasi pH
Absorbansi
1.00
0.50
Pengulangan 1 Produksi pigmen merah dari jamur
0.00
Pengulangan 2 Penicillium purpurogenum pada variasai pH
30 35 40
Suhu ( oC)
45 Pengulangan 3 dilakukan dengan metode SmF
menggunakan media PD Broth yang
Gambar 2. Kurva hubungan suhu dengan nilai
disuplementasi dengan ampas kelapa dan
absorbansi pigmen warna merah yang diukur penambahan ekstrak ragi 2% (w/v) dan
pada panjang gelombang 490 nm. larutan pati 2% (w/v), diinkubasi selama 12
hari pada suhu 30oC. Hasil uji absorbansi
Berdasarkan uji absorbansi terhadap ekstrak pigmen merah pada setiap kondisi
pigmen merah sebagaimana disajikan pada pH disajikan pada Gambar 3.
Gambar 2, pigmen yang dihasilkan dengan
suhu inkubasi 30oC memiliki absorbansi 1.00
0.80
Absorbansi
paling tinggi dibandingkan dengan suhu 0.60 Pengulangan 1
inkubasi lain yang diujikan. Hasil ini 0.40
0.20 Pengulangan 2
menunjukkan bahwa jumlah pigmen merah 0.00
4 5 6 7 8 9 10
Pengulangan 3
0.60
0.40
Pengulangan 1
selama 11 hari dengan suhu 30 oC. Hasil uji
Pengulangan 2
0.20
0.00
absorbansi terhadap pigmen warna merah
Pengulangan 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 disajikan pada Gambar 5.
Waktu Inkubasi (Hari)
pengulangan 1
0.40
0.30 Pengulangan 2
4.1 Simpulan
0.20
Pengulangan 3
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
0.10
0.00 bawha produksi pigmen merah dari jamur
pepton ekstrak ragi
Sumber Nitrogen
Penicillium purpurogenum optimum dengan
menggunakan solid support ampas kelapa,
Gambar 6. Kurva hubungan sumber nitrogen suhu 30oC, pH 5, inkubasi 11 hari, sumber
dengan nilai absorbansi pigmen warna merah karbon sukrosa dan sumber nitrogen ekstrak
yang diukur pada panjang gelombang 490 nm. ragi.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil uji absorbansi Berkaitan dengan hasil penelitian ini
pigmen warna merah sebagaimana perlu dilakuakn uji toksisitas terhadap
ditunjukkan oleh Gambar 6, pigmen yang pigmen yang dihasilkan, perlu dilakukan uji
dihasilkan oleh jamur Penicillium penggunaan pigmen dalan sektor pangan
purpurogenum akibat penambahan ekstrak maupun non-pangan, dan perlu dilakukan uji
ragi memiliki absorbansi paling besar tentang produksi pigmen dalam skala yang
dibandingkan pigmen yang dihasilkan lebih besar.
dengan penambahan pepton. Hasil ini
5. Daftar Pustaka de pigmentos por Penicillium
Adrian Nur, Arif Jumari, Endang Kwartiningsih. purpurogenum GH-2. BSc Thesis.
2005. Ekstraksi Limbah Hati Nanas Universidad Autónoma de Coahuila,
Sebagai Bahan Pewarna Makanan Alami México.
Dalam Tangki Berpengaduk. Ekuilibrium. Hernandez, Tanya Cecilia Espinoza, Raúl
4: 92-99 Rodríguez-Herrera, Cristóbal Noé Aguilar-
Al-Sabti, K. 2000. Chlorotriazine Reactive Azo González, Faustino Lara-Victoriano,
Red 120 Textile Dye Induces Micronuclei Manuel Humberto Reyes-Valdés, and
in Fish. Ecotoxicology and Environmental Francisco Castillo-Reyes. 2013.
Safety, 47: 149-155. Characterization of three novel pigment-
Bigelis, Ramunas, Haiyin He, Hui Y. Yang, Li- producing Penicillium strains isolated from
the Mexican semi desert. African Journal
Ping Chang, Michael Greenstein. 2006.
of Biotechnology. 12(22): 3405-3413.
Production of Fungal Antibiotics Using
Polimeric Solid Support in Solid-State and Januariawan, I Wayan. 2015. Isolasi dan
Liquid Fermentation. J Ind Microbiol Identifikasi Jamur dari Tanah Tercemar
Biotechnol. 33: 815-826. Limbah Susu Serta Karakterisasi Pigmen
Boonyapranai, Kongsak, Rudeewan Tungpradit, yang Dihasilkannya [Skripsi]. Universitas
Sorasak Lhieochaiphant, and Suree Pendidikan Ganesha.
Phutrakul. 2008. Optimization of Mapari, S. A. S., A. S. Meyer, U. Thrane, and J.
Submerged Culture for the Production of C. Frisvad. 2009. Identification of
Naphthoquinones Pigment by Fusarium potentially safe promising fungal cell
verticillioides. Chiang Mai J. Sci. 35(3): factories for the production of polyketide
457-466. natural food colorants using
chematoxonomic rationale. Microb. Cell
Chintapenta, Lathadevi Karuna, Chandi Charan
Rath, Bapuji Maringinti, Gulnihal Ozbay. Fact. 8: 1-15.
2014. Pigment Production from a Maskey, R. P., I. Kock, E. Helmke, and H.
Mangrove Penicillium. African Jaournal of Laatsch. 2003. Isolation and structure
Biotechnology. 13(26):2668-2774. determination of phenazostatin D, a new
phenazine from a marine actinomycete
Dhake, A.B. and M.B. Patil. 2005. Production of isolate Pseudonocardia sp. B6273.
ß-Glucosidase by Penicillium Zeitschrift für Naturforschung. 58b (7):692-
purpurogenum. Brazilian Journal of 694.
Microbiology. 36:170-176.
Mendez, Alejandro, Catalina Pérez, Julio Cesar
Dhale, Mohan A. and Vijay-Raj A. S. 2009. Montañéz,Gabriela Martínez, Cristóbal
Pigment and amylase production in Noé Aguilar. 2011. Red pigment
Penicillium sp NIOM-02 and its radical production by Penicillium purpurogenum
scavenging activity. Int. J. Food Sci. GH2 is influenced by pH and temperature.
Technol. 44(12): 2424-2430. Journal of Zhejiang University-SCIENCE B
Ebinuma, Santos, Valeria Carcalho, Maria (Biomedicine & Biotechnology). 12(12):
Francisca Simas Teixeira, and Adalberto 961-968.
Pessoa Jr. 2013. Submerged Culture Miskyah, Ira Mulyawati, and Winda Haliza. 2006.
Conditions for the Production of Alternative Pemanfaatan Ampas Kelapa Limbah
Natural Colorants by a New Isolated Pengolahan Minyak Kelapa Murni Menjadi
Penicillium purpurogenum DPUA 1275. Pakan. Seminar Nasional Teknologi
Journal of Microbiology and Peternakan dan Veteriner. 880-884.
Biotechnology. 23(6):802-810.
Pandey, A., Singh, P Iyengar L. 2007. Bacterial
Fenical, W. 1993. Chemical studies of marine decolorization and degradation of azo
bacteria: Developing a new resource. dyes. [review] International
Chem. Rev. 93 (5):1673-1683. Biodeterioration & Biodegradation. 59: 73-
Gunasekaran, S., Poorniammal, R. 2008. 84.
Optimization of Fermentation Conditions Pastrana, L., P. J. Blanc, A. L. Santerre, M.
for Red Pigment Production from Loret, and G. Goma. 1995. Production of
Penicillium sp. Under Submerged red pigments by Monascus ruber in
Cultivation. African Jaournal of synthetic media with a strictly controlled
Biotechnology. 7(12):1894-1898. nitrogen source. Process Biochem. 30:
Hernández, Rivera JS.2006. Efecto de la fuente 333-341.
de carbón y nitrógeno sobre la producción
Pradeep, F. Stanly, M. Shakila Begam, M. Soumya, K. Narasimha Murthy K, Sreelatha G L,
Palaniswamy and B.V. Pradeep. 2013. Srinivas C and Sharmila T. 2013. Influence
Influence of Culture Media on Growth and of growth factors on pigmentation of
Pigment Production by Fusarium Chaetomium cupreum SS – 02 and the
moniliforme KUMBF1201 Isolated from antibacterial efficacy of the pigment
Paddy Field Soil. World Applied Sciences against Ralstonia solanacearum.
Journal. 22 (1): 70-77. International Journal of Advanced
Rashmi, Dikshit and Tallapragada Padmavathi. Research. 1(10): 212-219.
2013. Exploring Monascus sanguineus as Tudor, Daniela, Sara C. Robinson, Paul A.
a Potential Natural Source for Pigment Cooper. 2013. The influence of pH on
Production. International Research Journal pigment formation by lignicolous fungi.
of Biological Sciences. 2(5): 59-67. International Biodeterioration &
Sastrawidana, Siti Maryam, dan Sukarta. 2012. Biodegradation. 80: 22-28.
Perombakan air limbah tekstil Wijaya, L. A., Marcel P.S., Fenny S. 2009.
menggunakan jamur pendegradasi kayu Mikroenkapsulasi Antosianin Sebagai
jenis Polyporus sp. teramobil pada serbuk Pewarna Makanan Alami Sumber
gergaji kayu. Jurnal Bumi Lestari. Antioksidan Berbasis Limbah Kulit
12(2):382-389 Manggis (Garcinia mangostana L). Bogor:
Sastrawidana dan Sukarta. 2011. Uji Toksisitas Institut Pertanian Bogor.
air limbah tekstil hasil pengolahan pada Zain, W. N. H. 2013. Kualitas Susu Kambing
reaktor biofilm konsorsium bakteri Segar di Peternakan Umban Sari dan
anaerob-aerob menggunakan ikan nila. Alam Raya Kota Pekanbaru. Jurnal
Jurnal Penelitian dan pengembangan Peternakan. 10:24-30.
Sains dan Humaniora. 5(3):271-278.