“ Kelistrikan “
Disusun Oleh :
Sunardi
Kelas X TSM
SMKN 1 PATOKBEUSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak
membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan
menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Namun, penggunaan listrik secara
berlebihan akan membawa dampak negatif bagi kehidupan.
Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia tidak dapat
menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan cepat habis. Secara
tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek pemanasan global yang mengancam
kehidupan manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak
pula gas rumah kaca yang dihasilkan bumi.
Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik, tidak selamanya menguntungkan manusia.
Manusia terkadang melakukan hal-hal ceroboh, seperti pencurian listrik yang dapat
menyebabkan terjadinya korsleting listrik. Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai
hal sepele karena dapat menimbulkan kebakaran.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin menjabarkan tentang konsep dasar
kelistrikan, mencakup masalah arus listrik sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari, serta mengenai penghematan energi listrik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah:
Apa yang dimaksud dengan kelistrikan?
Apa saja sumber energi listrik?
Apa yang dimaksud dengan konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik?
Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam
pembuatan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
Pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik serta hubungan
diantaranya.
Sumber-sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Benda-benda yang termasuk dalam konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik.
Perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.
Pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.
D. Manfaat Penulisan
Harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoretis dan secara
praktis yang meliputi:
Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha
peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.
Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta tentang konsep kelistrikan
serta penerapan konsep dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis
muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu benda bermuatan listrik
negatif jika kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron.
Secara alami, muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah. Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi
sebenarnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik
positif, tetapi muatan listrik negatif (elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan
arah aliran muatan positif.
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan
jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya tetap.
Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang besar dan arahnya
selalu berubah-ubah.
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya
sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas
penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa
udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial pada sebuah
medan listrik yang menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui
percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung
ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar
maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila
pada cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus
listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan
muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:
B. Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Beberapa contoh
sumber energi listrik adalah:
Batu Baterai atau Elemen Kering
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt.
Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti
yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut elemen primer
karena tidak dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis. Sedangkan
baterai isi ulang disebut dengan elemen sekunder karena dapat dimuati (diisi atau diestrum)
kembali jika muatannya habis.
Susunan dasar elemen kering terdiri dari:
batang karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda),
pembungkus pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng sebagai elektroda negatif
(kutub negatif atau katoda),
larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang menghantarkan
listrik,
mangan dioksida bercampur dengan serbuk karbon sebagai depolarisator, yaitu pelindung
larutan elektrolit.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah Alesandro Volta (1745-
1827). Alesandro Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng
tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta
disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche. Pada
tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan larutan yang
dibuat dari campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche
mirip dengan baterai yang kita kenal sekarang.
Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam timbal dan timbal
peroksida yang dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Di dalam akumulator, logam
timbal dan timbal peroksida bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia
itu lempengan logam timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida
menjadi kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif accu, di
antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt, 10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat
(H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung
oksid timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat
ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara
pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia
ini berinteraksi, muncullah arus listrik.
Ketika akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan muatan elektron sewaktu pelat
positif dan pelat negatif keduanya perlahan-lahan diubah menjadi timbal sulfat. Reaksi
kimia yang terjadi mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang. Pada
nilai massa jenis tertentu, akumulator tidak dapat melepaskan muatan. Agar akumulator
dapat digunakan kembali, maka harus dimuati (diisi) dan kadang juga ditambah air murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan bermotor. Aki dipakai
untuk menyalakan lampu, klakson dan menghidupkan mesin.
Pada pengisian aki terjadi perubahan energy listrik menjadi energy kimia, sedangkan
sewaktu aki bekerja (dipakai) terjadi hal sebaliknya, yaitu perubahan energi kimia menjadi
energi listrik.
Dinamo
Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan suatu kumparan. Kumparan di pasang di
sekitar magnet yang berputar. Bila dinamo pada sepeda berputar, kumparan yang berada di
tengah magnet ikut berputar. Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik.
Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Generator
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding dinamo. Generator
dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan
dengan turbin. Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali. Turbin diputar dengan
memanfaatkan tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
PLTA sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika dialirkan ke rumah-rumah
tegangannya diturunkan menggunakan transformator atau trafo menjadi 110 – 220 volt.
Tranformator atau trafo adalah alat listrik yang dapat menaikkan dan menurunkan
tegangan listrik. Trafo yang dapat menaikkan tegangan listrik disebut trafo step up.
Sedangkan trafo yang dapat menurunkan tegangan listrik disebut trafo step down.
B. Saran
Sebagai calon guru Sekolah Dasar, hendaknya perlu memahami pentingnya pemahaman
konsep kelistrikan dan penerapan serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik untuk menghindari kesalahan konsep (misconception) dalam pembelajaran
tentang materi kelistrikan kelak di Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Alit Swamardika. 2005. “Simulasi Kontrol Lampu Lalu Lintas Sistem Detektor dengan
Menggunakan PLC untuk Persimpangan Jalan Waribang-Wr. Supratman Denpasar”,
(Online) (http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/gus%20alit%20_4_.pdf di akses pada
3/15/2011 4:39 PM)
Ibayati, Yayat. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional