Puasa Wajibku Print
Puasa Wajibku Print
Puasa Wajibku Print
PENDAHULUAN
Makan, Minum,dan huubungan biologis merupakan kebutuhan
pokok yang harus dipenuhi oleh manusia. Pergerakan manusia
dikendalikan oleh dorongan-dorongan yang telah Allah ciptakan pada diri
manusia. Kadangkala, dorongan itu bersifat kuat dalam memaksa manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Imam Al-Ghozali menyebut dorongan itu
sebagai syahwat.
Seringkali dorongan tersebut tidak dapat dikendalikan diri sendiri
tanpa dilakukan cara lain. Dan tidak mungkin dorongan atau syahwat itu
dapat semuanya terpenuhi. Maka perlu adanya cara agar dorongan tersebut
agar tidak terrjadi kekacauan akibat banyaknya keinginan pribadi yang
harus dituruti. Tentunya dengan cara-cara yang sehat secara spiritual,
medikal, sosial, dan penuh dengan hikmah ketuhanan. Dalam hal ini salah
satu cara sehat secara spiritual mengenai dhahir ataupun bathin manusia
seperti melakukan puasa, karena puasa memiliki dimensi kesehatan yang
edang ramai diperbincangkan sebagai bentuk kemukjizatan Al-Qur’an
yang telah terungkap seiring laju perkembangan ilmu pengetahuan
modern. Puasa dapat memperbaiki kualitas fisis, medis, dan biologis
seseorang. Ada banyak sekali jenis puasa. Yaitu puasa sunnah dan oouasa
wajib. Puasa wajib sendiri mempunyai jenis-jenisnya serta bagaimana
puasa itu ada kaitnya dengan jiwa seseorang.
Jadi dapat dikatakan bahwa puasa sebagai salah satu cara sehat
secara sepiritual yag penuh dengan nilai ketuhanan.
1
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa
فنيِّ اَلنرصهاًنر صعصلِيِّ اَولصووجنه اَولصمْوشتروو ن٬ع صوصغوينرصهاً نمرمْاً صوصرصد بننه
صويصوتبصببتع٬ع ب صواَولنجصمْاً ن
ك صعنن واَلصوكنل صواَلششور ن اَص و نلومصساً ت
َ بنصشببصرا٬صببصوو ص ت صموخ ت ث صوصغوينرصهاً نمصن اَولصكصلنم اَولتمْصحررنم صواَولصمْوكتروونه فنببيِّ صووقبب ص ك صعنن اَرللِوغنو صواَلررفص ن
ك اَ و نلومصساً ت
ذل ن ص
۰صصة ط صموخ ت
صوو ص ئن ص
“Menahan diri dari makan, minum, jima’ (hubungan seksual) dan lain-
lain yang diperintahkan sepanjang hari menurut cara yang disyariatkan,
dan disertai pula menahan diri dari perkataan sia-sia, perkataan yang
diharamkan pada waktu-waktu tertentu dan menurut syarat-syarat yang
ditetapkan.3
1 H.M Djamil Latif, S.H, Puasa dan Ibadah Bulan Puasa, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1421 H/2001
M), hlm. 22
2 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012), hlm. 220.
3 H.M Djamil Latif, S.H, Puasa dan Ibadah Bulan Puasa, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1421 H/2001
M), hlm. 22
2
B. Macam-macam puasa
1. Puasa Wajib
Puasa wajib adalah puasa yang mesti dilaksanakan tidak ada
kompromi. Puasa wajib haram ditinggalkan tanpa udzur syar’i. Puasa
wajib dan beberapa jenis diantaranya adalah:
a. Puasa Ramadhan
۰ب نعنليَ التلذوينن لمون قنوبللقكوم لننعلتقكوم تنتتققوونن نياَأنيينهاَ التلذوينن آنمنقووا قكتل ن
ب نعلنويقكقم ال ص
صنياَقم نكنماَ قكتل ن
Artinya : Wahai mereka yang beriman, diwajibkan kepadamu
berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan kepada
orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS.
Al-Baqarah-183).
Rasulullah saw. menegaskan perintah tersebut dengan
sabdanya,
b. Puasa Qadha
4 H.M Djamil Latif, S.H, Puasa dan Ibadah Bulan Puasa, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1421 H/2001
M), hlm. 19-20
3
berkaitan dengan puasa Ramadhan atau hal lain. Salah satunya
adalah puasa qadha, yaitu puasa untuk menggantikan puasa
Ramadhan yang kita tinggalkan karena suatu sebab halangan
syar’i. Puasa qadha adalah puasa hutang yang wajib dibayar.
Seprti layaknya hutang, jika sudah punya uangseyogyanya
harus dibayar tunai, jangan ditunda-tunda apalagi sampai
hutang berikutnya. Pada saat kita punya waktu untuk
mengerjakan puasa qadha, kita harus segera melakukannya.
Allah telah memberikan waktu sampai satu tahun. Tentang
kewajiban mengganti hari-hari yang ditinggalkan dalam puasa
Ramadhan Allah swt berfirman:
َٰت نمببصن اَولهتببصدى ضبباًصن اَلرببنذيِ أتنببنزصل فنيببنه اَولقتببورآْتن هتببمدىَ لنلِنربباً ن
س صوبصيننصبباً ص صشببوهتر صرصم ص
ٰ ضاً أصوو صعلِص
ببىَ صسببفصصر فصنعببردةة نمببون صومْهت ۖ صوصمن صكاًصن صمنري م صواَولفتورصقاًنن ۚ فصصمْن صشنهصد نمنتكتم اَلرشوهصر فصولِيص ت
َٰاب صعلِص ىات بنتكتم اَوليتوسصر صوصل يتنريتد بنتكتم اَولتعوسصر صولنتتوكنمْتلِواَ اَولنعببردةص صولنتتصكنببترواَ ر صأصرياًصم أتصخصر ۗ يتنريتد ر
صماً هصصداَتكوم صولصصعلِرتكوم تصوشتكتروصن
4
Berdasarkan ayat diatas dan yang sudah dijelaskan
sebelumnya puasa qadha diberlakukan untuk mereka yang
meninggalkan puasa Ramadhan karena sakit, bepergian, haid,
nifas, hamil dan menyusui. Tatacara untuk melakukan puasa
qadha boleh dilkukan secara langsung atau terputus-putus.
c. Puasa Nadzar
5
mensyukuri nikmat atau untuk mendekatkan diri kepada Allah,
maka wajiblah atasnya untuk melaksanakannya. Puasa nadzar
pada dasarnya hutang, bahkan lebih tegas lagi karena biasanya
dikaitkan dengan sesuatu. Oleh karena itu, seseorang yang
bernadzar wajib melaksanakan puasa nadzar tersebut sebab ia
sendiri yang membuatnya wajib.5
صوإننرصمْاً يتوستصوخصرتج بننه نمصن اَولبصنخينل٬ ًنصصهىَ اَلنربنشىَ – صلِىَ ا علِيه وسلِم – صعنن اَلنروذنر صقاًصل » إننرهت لص يصترشد صشويمئا
5 Miftah faridh, Puasa Ibadah Kaya Makna, (Jakarta: Gema Insani, 2007) , hlm129-130
6 Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm
6
“tidak ada nadzar kecuali pada sesuatu yang dapat
diperoleh ridha Allah”. (HR Ahmad dan Abu Daud).
صوولتيوتفواَ نتتذوصرتهم
d. Puasa Kifarat
2. Puasa Sunnat
Di antara hari-hari yang disunnatkan padanya berpuasa
adalah sebagai berikut :
a. Hari Arafah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah saw
ضيرةم صو ص٬ضيرةم صوتموستصوقبصلِصمة
صووتم صعاًتشووصراَصء يتصكفنتر صسنصةم ص ن
ًما صووتم يصوونم صعصرفصةص يتصكفنتر تذنتوو ص
ب صسنصتصوينن صماً ن ص
7
“Berpuasa pada hari arafah itu dapat mrnghapus dosa kalian
selama dua tahun yang silam dan dua tahun yang akan datang,
dan berpuasa as-syura dapat menghapus dosa setahun silam.”
(H.R. Muslim)
8
dalam sebulan banyak berpuasa lebih banyak dari pada bulan
Sya’ban.” (H`R. Mutafaq Alaih)7
“Tidak ada hari yang pada terdapat amal saleh yang lebih
dicintai oleh Allah ketimbang pada hari-hari ini, yaitu sepuluh
hari awal bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah,
apakah juga lebih dicintai daripada jihad di jalan Allah? Beliau
menjwab: Juga lebih dicintai daripada jihad di jalan Allah
kecuali bagi seorang laki-laki yang keluar dengan dan harta
bendanya, kemudian tidak kembali dari sana dengan sesuatu
apapun. “(H.R. Bukhari)
7Abu Bakar Jabir El-Jazairi. Pola Hidup Muslim ( Minhajul Muslim ) Thaharah, Ibadah,
dan Akhlak. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1990) hlm 240
9
“Rasulullah memerintahkan kepada kita berpuasa pada satu
bulan pada hari-hari istimewa yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15.
Beliau mengatakan bahwa puasa pada hari itu bagaikan puasa
satu tahun.” (H.R. An-Nasa’i)8
صكاًصن يصصناًتم٬صلصنة صداَتوصد صلصنة ناَلصىَ ان ص ب اَل ر صواَصصح ش٬صصياً تم صداَتوصد
صصياًنم اَنصلىَ ان ن ب اَل ن اَصصح ش
صو صكاًصن يص ت٬صفصهت صويصقتووتم ثتلِتثصهت صو يصصناًتم تستدصسته
صووتم يصووماً م صويتوفنطتر يصووماً م نن و
10
“Barang siapa diantara kalian yang sudah mampu menafkahi
keluarganya, nikahlah karena nikah itu lebih bisa menjaga
mata dan lebih dapat menjaga farji. Dan barang siapa tidak
mampu, hendaknya dia berpuasa karena dengan berpuasa akan
dapat menjaga syahwat.” (H.R. Bukhari)
3. Puasa Makruh
a. Puasa pada hari Arafah bagi orang yang sedang wukuf di
Arafah. Puasa ketika itu tidak dibenarkan karena ada larangan
dari Rasulullah bagi orang yang wukuf di Arafah.
b. Puasa pada hari Jum’at karena ada sabda Rasulullah yang
mengatakan:
اَنرن يصووصم واَلتجومْصعنة نعويتدتكوم فصصل تص ت.
صووتمووهت اَنلر اَصون تص ت
صووتموواَ قصوبلِصهت اَصوو بصوعصدهت
11
“Jika bulan Sya’ban itu mau berakhir, janganlah kalian
berpuasa.” (H.R. Ashhab al-sunan, dishahihkan oleh Ibnu
Hibban)
f. Puasa pada hari syak yaitu pada hari ke tiga puluh bulan
Sya’ban. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah yang
menyatakan:
صىَ اَصصباً واَلقصنسنم
صاًصم يصووصم اَلرشنك فصقصود صع ص
صمون ص
“Barang siapa yang berpuasa pada hari Syak berarti dia telah
berbuat maksiat pada Abu al-Qasim.” (H.R. Bukhari)
4. Puasa Haram
12
Ada hari-hari yang diharamkan untuk menjalankan puasa,
baik untuk puasa wajib (misalnya mengqadha’ puasa ramadhan)
maupun puasa sunnat. Hari-hari tersebut ada lima yaitu: dua hari
raya idul fitri dan hari raya idul adha, dan 3 hari Tasyriq yaitu 11, 12,
dan 13 bulan Dzulhijjah.10
C. Puasa Dalail
1. Pengertian
10 HM. Madchan Anies. Meraih Berkah Ramadhan.( Yogyakarta : Pustaka Pesantren.2009). hlm10
11 Ahmad Warson Al-Munawir, Kamus Arab Indonesia Al-Munawir, (Surabaya: Pustaka Progresif,
2002),Cet.25.hlm. 417
13
tergantung pada yang memberi ijazahnya. Sedangkan mengenai
tata cara pelaksanaanya sama dengan puasa sunnah lainnya.
2. Tarekat dalailul
13 Tarekat Masturin, Dalailul Khairat dalam perspektif sosial Budaya, (Kudus: STAIN,
2013),Hlm.189
14
Puasa ini lebih menekankan pada amalan-amalan
(wirid) yang mensyaratkan terlebih dahulu diijazahkan pada
shahibul ijazah atau diisebut kyai.
Adapun yang menjadi tujuan para pelaku puasa dalailul
Khairat ini adalah untuk Taqarrub yakni usaha-usaha untuk
menghampirkan diri kepada Allah SWT sehingga menduduki
tempat yang terhormat dan mulia dengan jalan mematuhi
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.14
2. Tabarruk
Diantara tujuan dilakukannya puasa Dalail adalah untuk
mencari atau mendapatkan barokah. Ada beberapa perkataan
dan perbuatan yang barokah diantaranya seperti membaca
dzikir dan membaca Al-Qur’an. Selain mengamalkan kedua
amalan tersebut, pelaku puasa Dalail juga harus mengamalkan
wirid yang didalamnya terkandung bacaan-bacaan dzikir,
shalawat do’a dan lain sebagainya.
b. Manfaat
Diantara manfaat melakukan puasa Dalail adalah sehat
jasmani dan rahani. Seperti pada ayat berikut ini:
14 Hamzah Yakub, Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan Mukmin Tasawuf dan Taqarrub, (Jakarta
:CV. Asia,1993).Hlm,
15
5. Pengaruh Puasa Dalailul Khairat terhadap kecerdasan
Emosi
Puasa merupakan latihan bagi manusia dalam menanggung
kondisi prihatin dan berupaya bersabar. Dengan kondisi yang
prihatinnya tersebut pelaku puasa dalail dapat berempati terhadap
keadaan fakir atau miskin, kemudian mendorongnya untuk
mengasihi mereka sehingga timbuk tolong menolong.
Menjalani puasa dalail adalah bagian dari bertasawuff,
karena dapat mengajarkan mereka untuk bersikap war’ dan zuhud.
Amin Syukur dalam suatu penelitiannya menyebutkan
bahwa tasawuf adalah kesadaran adanya komunikasi dan dialog
langsung antara sorang muslim dengan Tuhan. Tasawuf juga
merupakan suatu sistem latihan dengan penuh kesungguhan untuk
membersihka, dan memperdalam kerohanian dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah, sehingga dengan itu, maka segala
konsentrasi seseorang hanya tertuju kepada-Nya.
Puasa Dalailul Khairat juga dapat membangun kepercayaan
diri. Puasa dalail syarat dengan do’a, secara psikis, do’a memiliki
pengaruh terhadap rohani, do’a adalah stabilisator jiwaterutama
saat jiwa mengalami guncangan dan tekanan berat seperti stress
dan depresi.
D. Lailatul Qadar
ق تكلُل أصومر
فنويصهاً يتوفصر ت
حنكويم
“Pada malam (qadar) itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”
16
Adapun makna lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an
dari lauh mahfudz ke langit dunia. Dari langit dunia inilah kemudian
malaikat Jibril menurunkan ke bumi selama kurang lebih 23 tahun. Malam
kemuliaan adalah sebuah malam yang ibadah di dalamnya lebih baik dari
seribu bulan. Hal ini berdasarkan firman Allah swt dalam surat Al-Baqarah
ayat 185:
ِن ت نمصن اَولهتصدىَٰ صواَولفتورصقاًن ضاًصن اَلرنذيِ تأننزصل نفينه اَولقتورآْتن هتمدىَ نللِرناً ن
س صوبصينصناً ص صشوهتر صرصم ص
Seribu bulan sama dengan delapan puluh tiga tahun lebih empat
bulan. Artinya, bahwa malam yang sangat mulia ini lebih baik dari umur
manusia yang sangat panjang yang hampir mendekati seratus tahun jika
dibandingkan dengan umur manusia sebelum baligh. Malam itu para
malaikat turun dengan membawa rahmat Allah, keselamatan itu tersebar
luas sampai fajar.
17
Nabi saw mengingatkan agar malam yang penuh barakah dan
mulia ini tidak dilewatkan begitu saja, sehingga seorang muslim tidak
memperoleh kebaikan dan pahala.
Yang sudah pasti Lailatul Qadr terjadi pada bulan Ramadhan. Hanya
saja kita tidak tahu kapan Lailatul Qadr turun secara pasti, para ulama
telah berbeda pendapat. Ada sebagian yang mengatakan Lailatul Qadr itu
diturunkan khusus pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan
terutama malam-malam ganjil, yaitu malam 21,23,25,27 dan 29. Hal ini
berdasarkan sabda nabi saw
“Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan
pada setiap malam ganjil” (Mutafaq ‘Alaih)
18
Terjadinya Lailatul Qadr ini tidak disebutkan oleh Allah swt secara jelas.
Hal ini dimaksudkan agar kita berusaha serius dalam mencari, bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan ibadah karena punya keinginan keras t=ntuk
mendapatkannya.
Diriwayatkan juga dari Ibnu Khuzaimah dari hadits Ibnu Abbas secara
marfu’ (bersambung kepada Nabi saw), “Tanda-tanda Lailatul Qadr
cuacanya sepoi-sepoi basah tidah panas dan tidak dingin, pagi harinya
matahari berwarna lemah”.
Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dar Ubadah,” Tanda Lailatul Qadr
adalah malam itu suasananya tidak panas dan dingin, tenang dan cerah,
bagaikan bulan yang bersinar”.15
15H. Ghazali Mukri, Menikmati Ramadhan Bersama Nabi. (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru. 1999).
hlm92
19
Ini adalah syarat mutlak. Siapa saja yang mengaku dan
menyadari bahwa dirinya muslim maka dia wajib melaksanakan puasa
Ramdahn pada waktunya. Tentu bukan hanya puasa saja, syariat yang
lain pun demikian, wajib dikerjakan oleh siapa yang mengaku Islam.
ب صعصلِيِّ اَلرنذويصن نمون قصوبلِنتكوم لصصعلِرتكوم تصترقتووصن
صصياًتم صكصمْاً تكتن ص صياًأصشيصهاً اَلرنذويصن آْصمنتوواَ تكتن ص
ب صعلِصويتكتم اَل ن
Artinya : Wahai mereka yang beriman, diwajibkan kepadamu
berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang
yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah-183).
Karena puasa itu adalah suatu ibadah dan ibadahnya orang non-
Muslim tidak akan diterima sampai ia masuk Islam terlebih dahulu.
Dan sebab inilah pernah ada riwayat yang menyebutkan bahwa
Sayyidina Umar bin Khoththob menangisi kawannya seorang Nashrani
yang rajin memberi sedekah. Ketika ditanya kenapa ia menangis oleh
sahabanya itu, beliau menjawab bahwa ia cinta kawannya itu karena
suka memberi, namun alangkah sedihnya sebab ia tahu betul bahwa
amalannya orang non-muslim tidak berrati apa-apa, dan tidak diterima
oleh Allah SWT.
صوصمن يصوبتصنغ صغويصر اَ و نلوسصلنم نديمناً فصصلِن يتوقبصصل نمونهت صوهتصو نفيِّ اَولنخصرنة نمصن اَولصخاًنسنريصن
“siapa yang mencari agama selain Islam, maka ia tidak akan
diterima, dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang yang merugi”
(QS Ali Imron 85)
Jadi status Islam itu penting sekali, agar semua amal yang kita
lakukan didunia ini mendapatkan hasil yang akan kita terima dari Allah
nanti di hari akhir kelak. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh
orang-orang non-muslim, karena amalnya tidak berbuah apa-apa di
akhirat.
2. Baligh dan berakal (Mukallaf)
Yang wajib baginya puasa Ramadhan ialah orang yang Baligh,
artinya ia sudah sampai dan melampaui umur baligh. Dalam Islam,
orang yang sudah baligh ia sudah dikenakan kewajiban-kewajiban
20
syariah, yang disebut dalam bahasa syariat dengan istilah “Mukallaf”.
Dari mulai sholat sampai haji.
Tetapi baligh saja tidak cukup, yang baligh memang sudah
memasuki umur Mukallaf. Tetapi status Mukallaf itu juga akan gugur
jika dia seorang yang sakit jiwa, atau tidak berakal alias gila. Jadi
ketika seorang itu baligh, tidak serta merta ia mendapat kewajiba
syariah, akan tetapi ditinjau lagi apakah ia sehat atau sakit akalnya.
Kalau dia termasuk yang sakit akalnya atau gila, maka tidak ada
kewajiban syariah apapun atas dirinya. Karena itu kewajiban puasa
Ramdhan berlaku bagi yang berstatus “Mukallaf” , yaitu sudah Baligh
dan berakal.
Hadits Nabi SAW:
“pena itu diangkat (syariat tidak berlaku) bagi 3 orang: 1. Orang
yang tidur sampai ia terbangun, 2. Anak kecil sampai ia baligh, 3.
Orang gila sampai ia sembuh” (HR Abu Daud)
3. Mampu untuk berpuasa (Qudroh)
Ini syarat yang paling penting dalam hal wajibnya berpuasa
Ramdhan bagi seorang muslim; yaitu mampu berpuasa. Artinya ia
dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tidak ada dalam dirinya hal-hal
yang bisa menjadi udzur untuk tidak berpuasa.
Dalam bahasa syariatnya disebut dengan Rukhshoh, yang berate
keringanan. Jadi seorang yang tidak terdapat dalam dirinya hal yang
mendatangkan rukhshoh itu, maka tidak ada alas an baginya untuk
tidak berpuasa.
Artinya ia benar-benar dalam keadaan sehat dan tidak berhalangan.
Tidak ada dalam dirinya hal-hal yang menjadikan seseorang itu di
peringankan untuk tidak berpuasa. Yang termasuk udzur untuk bisa
mendapatkan rukhshoh itu ialah; Sakit, Musafir atau bepergian jauh
dan juga lanjut Usia, atau orang yang sudah sangat tua dan sudah tidak
mampu lagi baginya untuk menahan makan dan minum seharian.16
Orang yang tidak diwajibkan puasa
16 http://zarkasih20.blogspot.com/2012/07/siapa-sih-yang-wajib-puasa-ramadhan.html
diakses 19-04-15 14:20 WIB
21
1. Orang sakit.
Seorang muslim yang sedang sakit pada Bulan Ramadhan
diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Hal itu berdasarkan situasi dan
kondisi berikut;
a. Jika ia masih mampu berpuasa tanpa kesukaran, maka ia lebih baik
berpuasa; tetapi kalau ia tidak mampu, lebih baik ia berbuka.
b. Kalau ia masih ada harapan sembuh dari sakitnya, maka ia bersabar
menunggu sampai ia sembuh, lalu ia membayar (qadha) sebanyak
puasa yang ditinggalkannya.
Namun, jika tidak ada harapan akan kesembuhannya, maka ia
boleh berbuka dan membayar fideyah dengan secupak bahan makanan
yang diberikan kepada orang miskin sesuai dengan jumlah hari puasa
yang ditinggalkannya.
2. Musafir.
Orang yang sedang melakukan perjalanan (musafir) sejauh yang
dibolehkan mengkasar shalat, dibolehkan tidak berpuasa. Setelah
kembali dari perjalanannya, ia akan membayar (qadha) puasa yang
ditinggalkannya pada hari diluar bulan Ramadhan.17
Jika musafir itu dapat berpuasa dalam perjalanannya adalah lebih baik
daripada tidak berpuasa, sebagaimana Firman Allah SWT, "Dan
berpuasa lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui." (QS. Al
Baqarah: 155).
17 Miftah faridh, Puasa Ibadah Kaya Makna, (Jakarta: Gema Insani, 2007) , hlm 27
22
3. Orang yang sangat Tua dan Pekerja Berat.
23
Sedangkan menurut Ulama Hanafiah, dan Abu Ubai, serta
Abu Tsaur, perempuan yang hamil dan yang menyusui, hanya
wajib qadha, tanpa fidyah.18
F. Hikmah Puasa
18 http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/shaum-ala-rasulullah-saw/12/07/22/m7kgoe-
orangorang-yang-boleh-tak-berpuasa. Diakses 19-04-15 13:01 WIB
19 Suad ibrahim shalih, Fiqh Ibadah Wanita, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011), hlm 394
20 Miftah faridh, Puasa Ibadah Kaya Makna, (Jakarta: Gema Insani, 2007), hlm 150-152
24
8. Sebagian ilmuan Eropa mengatakan puasa satu bulan penuh dalam
setahun dapat menghilangkan sisa-sisa zat makanan yang tidak erguna
yang menggumpal dalam tubuh selama satu tahun.
9. Puasa melatih kesabaran, dan kesabaran merupakan jalan menuju
takwa.21
IV. PENUTUP
A. Simpulan
21Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah Thaharah,
Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. (Jakarta: Amzah, 2010),) Hlm 441-444
25
Puasa merupakan salah satu dari lima rukun islam. Oleh sebab itu
wajib atas semua muslim untuk melaksanakannyaa. .macam-macan puasa
tida hanya Puasa wajib saja, namun ada juga puasa sunnah, puasa makruh,
dan puasa haram. Hal tersebut. Mempunyai manfaat (hikmah) yang sangat
istimewa.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat pemakalah sajikan, semoga dapat
memberi manfaat kepada siapapun yang membacanya. Tentu makalah
yang singkat ini, masih terdapat banyak kekurangan dan keksalahan untuk
itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah
ini dan makalah berikutnya.
26