LP Dan SP PK
LP Dan SP PK
PERILAKU KEKERASAN
Disusun Oleh:
Alita Octa Ningtias
2014.01.002
b. Teori Psikologik
Teori Psikoanalitik, teori ini menjelaskan bahwa tidak
terpenuhinya kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan
tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang
rendah. Agresi dan kekerasan dapat memberikan kekuatan
dan prestise yang dapat meningkatkan citra diri serta
memberikan arti dalam kehidupannya. Teori lainnya
berasumsi bahwa perilaku agresif dan tindak kekerasan
merupakan pengeungkapan secara terbuka terhadap rasa
ketidakberdayaannya dan rendahnya harga diri pelaku
tindak kekerasan.
Teori Pembelajaran, perilaku kekerasan merupakan perilaku
yang dipelajari, individu yang memiliki pengaruh biologik
terhadap perilaku kekerasan lebih cenderung untuk
dipengaruhi oleh contoh peran eksternal dibandingkan
anak-anak tanpa faktor predisposisi biologik.
c. Teori Sosiokultural
Kontrol masyarakat yang rendah dan kecenderungan
menerima perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaian
masalah dalam masyarakat merupakan faktor predisposisi
terjadinya perilaku kekerasan.
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat dibedakan menjadi faktor
eksternal dan internal.
a. Internal adalah semua faktor yang dapat menimbulkan
kelemahan, menurunnya percaya diri, rasa takut sakit, hilang
kontrol dan lain-lain.
b. Eksternal adalah penganiayaan fisik, kehilangan orang yng
dicintai, krisis dan lain-lain.
Menurut Shives (1998) hal-hal yang dapat menimbulkan
perilaku kekerasan atau penganiayaan antara lain sebagai berikut :
a. Kesulitan kondisi sosial ekonomi.
b. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu.
c. Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan
ketidakmampuannya dalam menempatkan diri sebagai orang
yang dewasa.
d. Pelaku mungkin mempunyai riwayat antisosial seperti
penyalahgunaan obat dan alkohol serta tidak mampu
mengontrol emosi pada saat menhadapi rasa frustasi.
e. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan
pekerjaan perubahan tahap perkembangan keluarga.
d. Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-
tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya,
seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah
dll. Sehingga klien dengan perilaku kekerasan beresiko untuk
mencederai diri orang lain dan lingkungan.
e. Mekanisme Koping
Perawat perlu mengidentifikasi mekanisme koping klien,
sehingga dapat membantu klien untuk mengembangkan mekanisme
koping yang kontruktif dalam mengekspresikan kemarahannya.
Mekanisme koping yang umum digunakan adalah mekanisme
pertahanan ego seperti displacement, sublimasi, proyeksi, represif,
denial dan reaksi formasi.
Perilaku kekerasan biasanya diawali dengan situasi berduka
yang berkepanjangan dari seseorang karena ditinggal oleh orang yang
dianggap sangat berpengaruh dalam hidupnya. Bila kondisi tersebut
tidak teratasi, maka dapat menyebabkan seseorang rendah diri (harga
diri rendah), sehingga sulit untuk bergaul dengan orang lain. Bila
ketidakmampuan bergaul dengan orang lain ini tidak diatasi akan
memunculkan halusinasi berupa suara-suara atau bayangan yang
meminta klien untuk melakukan tindak kekerasan. Hal tersebut akan
berdampak pada keselamatan dirinya dan orang lain (resiko tinggi
mencederai diri, orang lain dan lingkungaN.
Selain diakibatkan berduka yang berkepanjangan, dukungan
keluarga yang kurang baik dalam menghadapi kondisi klien dapat
mempengaruhi perkembangan klien (koping keluarga tidak efektif).
Hal ini tentunya menyebabkan klien sering keluar masuk RS atau
menimbulkan kekambuhan karena dukungan keluarga tidak maksimal
(regimen terapeutik inefektif).
3. Pohon Masalah
Perilaku kekerasan
6. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko Perilaku kekerasan
2) Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC,
1999
Stuart GW, Sundeen. 1998.Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th
ed.). St.Louis Mosby Year Book
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung,
RSJP Bandung, 2000
Townsend, M.C. 1998. Buku saku Diagnosa Keperawatan pada Keoerawatan
Psikiatri, edisi 3. Jakarta: EGC.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan :I
Hari/tanggal : ……………
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan dirinya marah dan kesal bila ada orang melihat ke
arahnya dan berbisik-bisik di depannya
O : Klien tampak berapi-api saat berinteraksi dengan perawat, intonasi
bicara keras.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Keperawatan :
1). Membina hubungan saling percaya
2). Mengidentifikasi penyebab marah
4. Tindakan Keperawatan
- Bina hubungan saling percaya dengan teknik komunikasi terapeutik.
- SP 1 :
1) Identifikasi penyebab PK
2) Identifikasi tanda dan gejala PK
3) Identifikasi PK yang dilakukan
4) Identifikasi akibat PK
5) Ajarkan cara mengontrol PK
6) Bantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I
7) Anjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik :
“ Assalamu Alaikum, nama saya Rizqi, saya mahasiswa Stikes
Banyuwangi yang akan merawat bapak selama seminggu mulai jam
7.30 s/d 14.00 setiap hari, namanya siapa pak ?, senang dipanggil apa ?
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? apa bapak sudah mandi ?
c. Kontrak
2. Fase Kerja
1) Apakah ada yang membuat bapak kesal ?
2) Apakah sebelumnya bapak pernah marah ?
3) Apa yang menyebabkan bapak marah ? apakah sama dengan yang
sekarang ?
4) Jika sedang marah apa yang bapak lakukan?
5) Apa yang bapak rasakan setelah bapak marah-marah? Apa yang terjadi
setelah bapak marah-marah?
6) Kali ini saya akan mengajarkan bapak cara mengontrol perilaku marah
bapak, kita mulai sekarang y pak?
7) Nahh itu tadi salah satu cara untuk mengontrol perilaku marah bapak,
coba sekarang bapak praktekkan.
8) Kita sudah belajar cara mengontrol perilaku marah bapak hari ini,
sekarang mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak… setelah kita berbincang-bincang ?
b. Evaluasi Obyektif
“ Coba sebutkan 3 penyebab bapak… marah-marah !
c. Rencana Tindak lanjut
“ Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti bapak….coba lagi mengingat
penyebab marah yang belum kita bicarakan.
d. Kontrak
Topik : Nanti akan kita bicarakan perasaan bapak pada saat
marah dan cara marah yang biasa bapak lakukan.
Tempat : mau dimana kita diskusi ? bagaimana kalau di ruang
tamu ? mau pak ya?
Waktu : kira-kira 30 menit lagi dari sekarang, Ass. Alaikum
Wr.Wb, Sampai nanti.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan : II
Hari/tanggal : ……………
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan dirinya masih marah dan kesal bila ada orang
melihat ke arahnya dan berbisik-bisik di depannya
O : Klien tampak berapi-api saat berinteraksi dengan perawat, intonasi
bicara keras.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. TUK (Tujuan Khusus)
1) Mengevaluasi jadwal harian klien
2) Mengajarkan cara mengontrol marah dengan cara II
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP II :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Latih pasien mengontrol PK dengan cara fisik II
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik : “ Assalamu Alaikum, Bapak baru bangun ya?
b. Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan bapak saat ini ? Apakah
masih ada penyebab kemarahan lain yang bapak bisa ingat ?
c. Kontrak
Topik :“Baiklah kita akan mempelajari cara mengontrol marah “
Tempat : “mau dimana kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau
ruangan tamu?”
Waktu : “Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 15 menit ?”
2. Fase Kerja
1) Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apa bapak masih marah-marah?
2) Apakah cara mengontrol marah yang kita praktikkan bersama sudah
bapak terapkan ketika bapak marah?
3) Bagus bapak sudah menerapkan cara itu, bagaimana marah-marah
bapak setelah mempraktikkan cara itu?
4) Hari ini saya akan mengajarkan cara mengontrol marah yang lain
pak, apa bapak bersedia?
5) Mari kita mulai sekarang pak.
6) Bagaimana pak, apa bapak bersedia mempraktikkannya? Coba bapak
praktikkan sekarang.
7) Nahhh.. sekarang kita sudah mempunyai 2 cara untuk mengontrol
marah bapak, ayo kita praktekkan mulai dari cara yang pertama
hingga yang ke 2
8) Bagaimana pak, bapak bersedia mempraktekkan kedua cara ini bila
rasa marah bapak muncul?
9) Baiklah mari kita masukkan ke dalam kegiatan harian bapak
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif : “ bagaimana perasaan bapak… setelah kita
berbincang-bincang ?”
b. Evaluasi Obyektif : “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ? Benar,
perasaan saat marah, apa saja tadi ? ya betul, lagi…..lagi….oke.”
c. Rencana Tindak lanjut :
“ Baiklah, sudah banyak yang telah kita bicarakan, nanti coba
diingat-ingat lagi perasaan bapak sewaktu marah, dan cara bapak
bila marah serta akibat yang terjadi. Coba Praktikkan kedua cara
yang telah kita pelajari jika rasa marah bapak muncul.”
d. Kontrak
Waktu : Besok kita ketemu lagi, jam 09.00, bagaimana pak ?
Tempat : Bagaimana kalau disini lagi?
Topik : Besok kita latihan cara marah yang baik dan sehat yang
lainnya, sampai besok.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan : III
Hari/tanggal : ……………
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan dirinya masih marah dan kesal bila ada orang
melihat ke arahnya dan berbisik-bisik di depannya
O : Klien tampak berapi-api saat berinteraksi dengan perawat, intonasi
bicara keras.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. TUK (Tujuan Khusus)
1) Mengevaluasi jadwal harian klien
2) Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP III :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Latih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik : “ Assalamu Alaikum, Bapak kita bertemu lagi kali
ini.”
b. Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
c. Kontrak
Topik :“Hari ini kita akan mempelajari cara mengontrol marah
dengan cara verbal.“
Tempat : “Sesuai perjanjian kemarin, kita bercakap-kap di tempat
yang sama seperti kemarin y pak.”
Waktu : “Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 15 menit ?”
4. Fase Kerja
1) Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apa bapak sudah bixa
mengontrol marah bapak?
2) Apakah kedua cara mengontrol marah yang kita praktikkan bersama
sudah bapak terapkan ketika bapak marah?
3) Bagus bapak sudah menerapkan cara itu, bagaimana marah-marah
bapak setelah mempraktikkan cara itu?
4) Cara mana yang lebih sering bapak praktikkan?
5) Hari ini saya akan mengajarkan cara mengontrol marah yang lain
pak, apa bapak bersedia?
6) Mari kita mulai sekarang pak.
7) Bagaimana pak, mudahkan caranya?apa bapak bersedia
mempraktikkannya? Coba bapak praktikkan sekarang.
8) Nahhh.. sekarang kita sudah mempunyai 3 cara untuk mengontrol
marah bapak, ayo kita praktekkan mulai dari cara yang pertama
hingga yang ke 3
9) Bagaimana pak, bapak bersedia mempraktekkan ketiga cara ini bila
rasa marah bapak muncul?
10) Baiklah mari kita masukkan ke dalam kegiatan harian bapak
5. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif : “ bagaimana perasaan bapak… setelah kita
berbincang-bincang ?”
b. Evaluasi Obyektif : “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ? Coba
bapak sebutkan cara mengontrol marah yang sudah kita pelajari.”
c. Rencana Tindak lanjut :
“ Baiklah, sudah banyak yang telah kita bicarakan.Coba Praktikkan
ketiga cara yang telah kita pelajari jika rasa marah bapak muncul.”
d. Kontrak
Waktu : Besok kita ketemu lagi, jam 10.00, bagaimana pak ?
Tempat : Bagaimana kalau diteras depan?
Topik : Besok kita latihan cara yang lainnya lagi, sampai besok.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan : IV
Hari/tanggal : ……………
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan dirinya masih marah dan kesal bila ada orang
melihat ke arahnya dan berbisik-bisik di depannya
O : Klien tampak berapi-api saat berinteraksi dengan perawat, intonasi
bicara keras.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. TUK (Tujuan Khusus)
1) Mengevaluasi jadwal harian klien
2) Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP IV :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Latih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
d. Salam terapeutik : “ Assalamu Alaikum, Bapak terlihat lebih segar
hari ini.”
e. Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
f. Kontrak
Topik :“Kali ini kita akan mempelajari lagi cara memngontrol
marah bapak tetapi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya “
Tempat : “Sesuai perjanjian kemarin, kita bercakap-kap di teras
depan ya pak.”
Waktu : “Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 15 menit ?”
2. Fase Kerja
1) Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apa bapak sudah bisa
mengontrol marah bapak?
2) Apakah ketiga cara mengontrol marah yang kita praktikkan bersama
sudah bapak terapkan ketika bapak marah?
3) Bagus bapak sudah menerapkan cara itu, bagaimana marah-marah
bapak setelah mempraktikkan cara itu?
4) Cara mana yang lebih efektif mengontrol rasa marah bapak?
5) Hari ini saya akan mengajarkan cara mengontrol marah dengan cara
spiritual pak, apa bapak bersedia?
6) Mari kita mulai sekarang pak.
7) Agama bapak apa? Islam ya? Apakah bapak sering sholat? Jika rasa
marah bapak datang coba bapak mengucap Astagfirullahhal’adzim
kemudian bapak bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu.
8) Bagaimana pak, mudahkan caranya?apa bapak bersedia
mempraktikkannya?
9) Nahhh.. sekarang kita sudah mempunyai 4 cara untuk mengontrol
marah bapak, ayo kita praktekkan mulai dari cara yang pertama
hingga yang ke 3
10) Bagaimana pak, bapak bersedia mempraktekkan ketiga cara ini bila
rasa marah bapak muncul?
11) Baiklah mari kita masukkan ke dalam kegiatan harian bapak
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif : “ bagaimana perasaan bapak… setelah kita
berbincang-bincang ?”
b. Evaluasi Obyektif : “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ? Coba
bapak sebutkan cara mengontrol marah yang sudah kita pelajari.”
c. Rencana Tindak lanjut :
i. “ Baiklah, sudah banyak yang telah kita bicarakan.Coba Praktikkan
keempat cara yang telah kita pelajari jika rasa marah bapak muncul.”
d. Kontrak
Waktu : Besok kita ketemu lagi, jam 9, bagaimana pak ?
Tempat : Bagaimana kalau disini lagi?
Topik : Besok kita latihan cara yang lainnya lagi, sampai besok.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan :V
Hari/tanggal : ……………
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan dirinya masih marah dan kesal bila ada orang
melihat ke arahnya dan berbisik-bisik di depannya
O : Klien tampak berapi-api saat berinteraksi dengan perawat, intonasi
bicara keras.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. TUK (Tujuan Khusus)
1) Mengevaluasi jadwal harian klien
2) Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP IV :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Latih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik : “ Selamat pagi pak.”
b. Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
c. Kontrak
Topik :“Kali ini kita akan mempelajari lagi cara memngontrol
marah bapak tetapi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya “
Tempat : “Sesuai perjanjian kemarin, kita bercakap-cakap di teras
depan ya pak.”
Waktu : “Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 15 menit ?”
2. Fase Kerja
1) Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apa bapak sudah bisa
mengontrol marah bapak?
2) Apakah keempat cara mengontrol marah yang kita praktikkan
bersama sudah bapak terapkan ketika bapak marah?
3) Bagus bapak sudah menerapkan cara itu, bagaimana marah-marah
bapak setelah mempraktikkan cara itu?
4) Cara mana yang lebih efektif mengontrol rasa marah bapak?
5) Hari ini saya akan mengajarkan cara mengontrol marah dengan
minum obat, apa bapak bersedia?
6) Mari kita mulai sekarang pak.
7) Bagaimana pak, mudahkan caranya?apa bapak bersedia
mempraktikkannya?
8) Nahhh.. sekarang kita sudah mempunyai 4 cara untuk mengontrol
marah bapak, ayo kita praktekkan mulai dari cara yang pertama
hingga yang ke 3
9) Bagaimana pak, bapak bersedia mempraktekkan klima cara ini bila
rasa marah bapak muncul?
10) Baiklah mari kita masukkan ke dalam kegiatan harian bapak
3. Fase Terminasi
e. Evaluasi Subyektif : “ bagaimana perasaan bapak… setelah kita
berbincang-bincang ?”
f. Evaluasi Obyektif : “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ? Coba
bapak sebutkan cara mengontrol marah yang sudah kita pelajari.”
g. Rencana Tindak lanjut :
“ Baiklah, sudah banyak yang telah kita bicarakan. Coba Praktikkan
kelima cara yang telah kita pelajari jika rasa marah bapak muncul.”
h. Kontrak
Waktu : Besok kita ketemu lagi, jam 10, bagaimana pak ?
Tempat : Bagaimana kalau di taman?
Topik : Besok kita latihan cara yang lainnya lagi, sampai besok.