Makalah Ilmu Dakwah
Makalah Ilmu Dakwah
MANAJEMEN DAKWAH
Disusun Oleh:
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang sangat
indah.
Dakwah. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang Pengertian
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran Islam. Dakwah
Islam adalah dakwah ke arah kualitas puncak dari nilai-nilai kemanusiaan, dan
peradaban manusia.Dengan tujuan utama mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah SWT, yakni dengan
menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan
yang diridhai oleh Allah SWT sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing.
Salah satu dari unsur dakwah adalah materi dakwah. Materi dakwah adalah isi pesan
yang disampaikan kepada mitra dakwah. Dalam hal ini pesan dakwah adalah ajaran
Islam itu sendiri. Inti ajaran agama Islam adalah meliputi akidah, syariah dan akhlak.
Akidah merupakan pondasi utama dalam beragama, yang didalamnya memuat sistem
keyakinan atau iman. Syariah meliputi sistem peribadatan makhluk dengan khaliqnya,
sedangkan akhlak meliputi sistem relasi antar makhluk.
Setiap muslim wajib untuk berdakwah, menyeru kepada kebajikan dan
mencegah kepada kemunkaran. Sebagaimana firman Allah SWT : “Dan hendaklah
diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron:104) Menurut Hamka (1982), dakwah bukan
hanya dilakukan dengan ucapan, tetapi dapat dilakukan dengan, perbuatan, tingkah
laku, ramah-tamah, dan kasih sayang. Dakwah dapat dilakukan di mana saja, seperti
di masjid, rumah, lingkungan masyarakat, kampus, dan lain-lain. Dalam makalah ini
hanya akan diterangkan tentang dakwah dalam keluarga, lingkungan masyarakat dan
kampus.
Oleh karena itu seorang da’i atau mitra dakwah harus memiliki manajemen
dakwah yang baik. Sehingga dakwah yang disampaikan akan terserap dan didengar
dengan baik. Dakwah memerlukan suatu manajemen agar pesan yang akan
disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Manajemen yang terkandung dalam
dakwah perlu untuk dikaji dan diterapkan dalam aktifitas dakwah.
B. Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu manajemen dakwah?
2. Seeberapa pentingkah manajemen dakwah dalam berdakwah?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah ilmu dakwah
yang berisi materi tentang metode-metode dakwah serta hal-hal yang berkaitan
dengan metode dakwah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Dakwah
Manajemen dakwah merupakan sebuah disiplin ilmu yang relatif baru dalam
ranah ilmu manajemen. Terdiri dari dua kata yaitu Manajemen dan Dakwah, keduanya
merupakan bentuk integrasi dari dua kutub yang sama sekali berbeda. Manajemen
identik dengan ilmu ekonomi yang sekuler, sedangkan istilah “dakwah” mengacu
pada konsep agama yang menekankan pada keseimbangan dunia dan akhirat. Kedua
konsep ini melebur dan menjadi satu disiplin ilmu tersendiri untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan profesionalitas organisasi dakwah dalam menjalankan aktivitasnya.
Untuk dapat memahami dengan lebih mendalam mengenai konsep manajemen
dakwah ini, kita dapat memulai dari aspek pengertiannya. Menurut Mahmuddin,
manajemen dakwah adalah suatu proses dalam memanfaatkan sumber daya (insani
dan alam) dan dilakukan untuk merealisasikan nilai-nilai ajaran Islam sebagai tujuan
bersama.Sedangkan menurut M. Munir dalam bukunya mendefinisikan manajemen
dakwah sebagai pengaturan secara sistematis dan koordinatif dalam kegiatan atau
aktivitas dakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan
dakwah.Pengertian tersebut membawa kepada pemahaman bahwa di dalam sebuah
manajemen dakwah terdapat sistem yang cukup kompleks sehingga membutuhkan
sinergisitas semenjak awal perencanaan yang ditetapkan hingga pada implementasi
aktifitas dakwah.
Dari pendapat beberapa ilmuwan di atas mengenai pengertian manajemen
dakwah, dapat disimpulkan bahwa manajemen dakwah adalah aktifitas organisasi
dakwah untuk mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki melalui proses
perencanaan pelaksanaan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan dakwah yaitu
amar ma’ruf nahi munkar.
Manajemen dakwah sangat dibutuhkan mengingat tantangan dakwah yang
semakin berat. Jika dakwah dilakukan dengan sporadis dan tanpa perencanaan, bisa
dipastikan akan dikalahkan oleh kejahiliyahan yang dilakukan oleh profesional.
Dakwah harus dikemas dan dirancang sedemikian rupa, sehingga gerak dakwah
merupakan upaya nyata yang sejuk dan menyenangkan dalam usaha meningkatkan
kualitas aqidah dan spiritual, sekaligus kualitas kehidupan sosial, ekonomi, budaya,
dan politik umat Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.Sehingga dengan demikian manajemen dakwah dapat menjadi penuntun
dan arah dalam pelaksanaan dakwah yang profesional.
3. Penggerak Dakwah
Penggerakan dakwah adalah langkah lanjutan dari perencanaan dan
pengorganisasian dakwah, setelah seluruh tindakan dakwah dipilah-pilah menurut
bidang tugas masing-masing, maka selanjutnya diarahkan pada pelaksanaan
kegiatan.Inti kegiatan penggerakan dakwah adalah bagaimana seorang pemimpin
menyadarkan seluruh elemen organisasi untuk dapat bergerak bersama dan
bekerjasama secara sinergis untuk menjalankan program organisasi.
Adapun beberapa poin penggerakan dakwah yang menjadi kunci dari kegiatan
dakwah antara lain: pemberian motivasi, pemberian bimbingan, penyelenggaraan
komunikasi, dan pengembangan dan peningkatan kualitas pelaksana
dakwah.Motivasi diartikan sebagai kemampuan manajer untuk memberikan
semangat dan kegairahan kepada seluruh anggota organisasi agar bekerja secara
total. Sedangkan pemberian bimbingan yang dilakukan oleh manajer dakwah
dilakukan dengan jalan memberikan instruksi sekaligus memberikan petunjuk
bagaimana cara untuk melaksanakan instruksi tersebut, hasilnya bawahan akan
merasakan kepercayaan diri dalam menjalankan amanah dari atasan karena telah
mengetahui secara tepat instruksi dan cara menjalankannya.
4. Pengendalian dan Evaluasi Dakwah
Pengendalian dakwah akan membantu seorang manajer dakwah untuk
memonitor efektifitas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, serta
kepemimpinan mereka.Pengendalian dakwah dilakukan dengan cara menetapkan
standart yang akan menjadi tolok ukur kinerja organisasi yang berjalan secara
efektif, efisien dan produktif, dilanjutkan dengan proses pengukuran kinerja yang
terjadi secara riel di lapangan dengan tolok ukur yang sudah ditetapkan, dari sana
akan terlihat lini dakwah yang berjalan dengan baik ataukah tidak. Pada lini yang
berjalan dengan baik, manajer dakwah dapat memberikan apresiasi berupa
penghargaan atau reward, sedangkan pada lini yang mengalami kesulitan, manajer
dapat langsung memberikan petunjuk sehingga kegagalan dakwah bisa dideteksi
secara dini dan dihindari oleh manajer dakwah.
A. Kesimpulan
Dapat disimpulan bahwa sebuah proses manajemen dakwah pasti tidak
dilakukan oleh 1 (satu) orang saja, melainkan dilakukan secara bersama-sama
dalam sebuah ikatan organisasi. Dalam kacamata manajemen dakwah, organisasi
merupakan wadah perjuangan yang sangat strategis. Adapun di dalam manajemen
dakwah terdapat komponen (Pelaku dakwah,objek dakwah,materi dakwah,
metode dakwah,dan efek dakwah) yang jika salah satunya tidak ada maka akan
tidak sempurna suatu manajemen tersebut.
REFERENSI
http://www.psda.web.id/2014/03/pengertian-prinsip-dan-unsur-manajemen.html
http://digilib.uinsby.ac.id/19076/5/Bab%202.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/8493/3/bab%201.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1480/1/AMIRULLAH.PDF