Anda di halaman 1dari 7

TURBO Vol. 6 No. 1.

2017 p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2477-250X


Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo

PENGARUH BUKAAN GUIDE VANE


TERHADAP KINERJA TURBIN PIKOHIDRO TIPE CROSS-FLOW

Mafruddin1*, Marsuki2
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung
Email: mafruddin.mawon@yahoo.com1, marsuki123@yahoo.com2

Abstrak
Turbin Cross-flow merupakan salah satu jenis turbin implus yang paling umum digunakan
dalam pembangkit listrik tenaga air salah satunya pembangkit listrik tenaga pikohidro. Lokasi
yang dapat diaplikasikan turbin Cross-flow sebagai pembangkit listrik tenaga pikohidro yaitu
di desa Sumber Agung Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja turbin Cross-flow yaitu bukaan guide vane. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh bukaan guide vane terhadap kinerja turbin Cross-flow. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini melalui 6 (enam) tahapan yaitu studi pustaka, observasi,
desain turbin, pembuatan tuirbin, pengujian turbin dan analisis hasil pengujian. Variasi bukaan
guide vane yaitu bukaan 20%, 40%, 60% dan 80%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
bukaan guide vane berpengarh terhadap kinerja turbin Cross-flow. Efisiensi tertinggi turbin
Cross-flow diperoleh dengan bukaan guide vane 80% yaitu sebesar 40%, sedangkan untuk
bukaan 60% efisiensi turbin sebesar 39%, untuk bukaan 40% efisiensi turbin sebesar 37% dan
bukaan 20 efisaiensi turbin sebesar 35%.
Kata Kunci: Guide Vane , Kinerja, Turbin Cross-flow

Pendahuluan 0,003167 m3/s dan mempunyai ketinggian


Turbin Cross-flow merupakan salah 26 m.
satu jenis turbin implus yang paling umum Salah satu faktor yang mempengaruhi
digunakan dalam pembangkit listrik tenaga kinerja turbin Cross-flow yaitu bukaan guide
air seperti pembangkit listrik tenaga vane . Guide vane merupakan alat pengarah
pikohidro. Pemilihan ini didasarkan pada pada turbin Cross-flow yang berfungsi
tingginya efisiensi yang dihasilkan turbin mengarahkan dan mengatur kapasitas air
Cross-flow. Tingginya efisiensi dari turbin yang masuk kedalam runner turbin.
Cross-flow diperoleh karena pemanfaatan Menurut M. Asief Rosyidin, dkk, 2012.
energi air dilakukan dengan dua tahap menyimpulkan bahwa perubahan guide
sehingga menghasilkan efisiensi yang vane pada head yang berbeda-beda
tinggi. berpengaruh terhadap unjuk kerja dari
Lokasi yang dapat diaplikasikan turbin turbin air Cross flow[1].
Cross-flow sebagai pembangkit listrik Acharya, et al. 2015. Melakukan
tenaga pikohidro yaitu di desa Sumber penelitian dengan memvariasikan sudut
Agung Kecamatan Suoh Kabupaten pengarah (guide vane). Hasil penelitian
Lampung Barat. Masyarakat didaerah menunjukan bahwa sudut pengarah (guide
tersebut masih minim akan energi listrik vane) berpengaruh terhadap kinerja turbin
sedangkan pada daerah tersebut terdapat Cross-flow [2].
sumber daya air yang dapat dimanfaatkan Berdasarkan penelitian terdahulu
sebagai pembangkit listrik tenaga air diketahui bahwa bukaan guide vane
(pikohidro). Dimana sumber daya air yang berpengaruh terhadap kinerja turbin Cross-
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit flow. Maka dari itu dalam penelitian ini
listrik tenaga air memiliki debit rata-rata akan dilakukan desain dan pembuatan
turbin yang sesuai dengan sumber daya air

31
dan diaplikasikan sebagai pembangkit
listrik skala pikohidro dengan
memvariasikan bukaan guide vane .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh bukaan guide vane terhadap
kinerja turbin Cross-flow. Dengan
penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja turbin yaitu turbin
dengan efisiensi yang tinggi.

Tinjauan Pustaka
Turbin air dapat diartikan sebagai suatu
mesin penggerak dimana fluida kerjanya Gambar 2. Konstruksi Turbin Turbin
adalah air [3]. Berdasarkan prinsip kerja Cross-flow [5].
turbin (momentum fluida kerjanya) dalam
mengubah energi potensial air menjadi Guide vane pada turbin Cross-flow
energi mekanis, turbin air diklasifikasikan berfungsi untuk mengarahkan air yang
menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls masuk kedalam runner turbin sehingga
dan turbin reaksi. dengan bukaan Guide vane yang tepat dapat
meningkatkan kinerja turbin. Guide vane
juga berfungsi untuk mengatur kapasitas air
menuju turbin dengan arah dan kecepatan
tertentu.
Salah satu komponen utama pada turbin
Cross-flow yaitu runner.

Gambar 1. Diagram klasifikasi turbin air


[4].
Gambar 3. Runner Turbin Cross-flow [4]
Turbin Cross-flow dibuat pertama kali
di Eropa. Nama Cross-flow diambil dari
aliran air yang melintasi kedua sudu gerak
atau runner dalam menghasilkan putaran
(rotasi). Prinsip kerja turbin ini ditemukan
oleh seorang insinyur Australia yang
bernama A.G.M. Michell pada tahun 1903.
Namun penemuan tersebut belum
dikembangkan, sehingga pada tahun
berikutnya dikembangkan dan dipatenkan di Gambar 4. Aliran Masuk Turbin Cross-flow
Jerman Barat oleh Prof. Donat Banki. Maka [6]
dari itu turbin ini disebut juga dengan Turbin
Banki [5]. Pikohidro merupakan istilah yang
digunakan untuk pembangkit listrik dengan
memanfaatkan energi air. Pembangkit
Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH) adalah
suatu instalasi pembangkit listrik tenaga air
skala kecil atau piko dengan daya listrik

32 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


yang dihasilkan tidak lebih dari 5 kW. Soenoko, 2016 melakukan penelitian
Pembangkit listrik skala piko pada dengan memvariasikan sudut nozzle (30º-
prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian 75º) dan variasi laju aliran air terhadap
dan jumlah debit air yang ada pada aliran kinerja turbin Cross-flow pada tingkat
air, baik saluran irigasi, sungai maupun air pertama. Efisiensi optimal yaitu dengan
terjun. Energi potensial yang diperoleh dari sudut nozzel 30º [13].
perbedaan ketinggian akan berubah menjadi Langkah pengukuran daya air yang
energi kinetik karena terdapat penyempitan digunakan dapat diketahui dengan
luas penampang pada nosel. Setelah itu menggunakan persamaan-persamaan
aliran air dari nosel akan memutar turbin dan berikut.
poros turbin sehingga menghasilkan energi Kecepatan aliran air di dalam pipa dapat
mekanik. Energi ini selanjutnya diketahui dengan persamaan berikut [14].
menggerakkan generator sehingga
menghasilkan listrik [7]. 𝑄
𝑣 = 𝐴.......................(1)
Mockmore dan Merryfield (1949).
Memperkenalkan turbin Cross-flow dan
Dimana:
melakukan penelitian serta mengembangkan
𝑣 = Kecepatan aliran air (m/s)
dasar teoritis, efisiensi maksimal turbin
𝑄 = Debit air yang digunakan (m3/s)
yang diperoleh yaitu 68% [8].
𝐴 = Luas penampang Penstocks (m2)
Olgun, (1998) melakukan penelitiaan
dengan memvariasikan rasio diameter, Karakteristik aliran atau besarnya
bukaan gate pada dua nozzle turbin yang bilangan Reynold dapat diketahui dengan
berbeda serta pada head yang berbeda. persamaan berikut [14].
Efisiensi maksimal turbin yaitu 72% [9].
𝜌. 𝑣. 𝑑
Choi, et al. 2008 melakukan penelitiaan 𝑅𝑒 = .......................(2)
𝜇
secara numerik (CFD) dengan
Dimana:
memvariasikan bentuk nozzle, sudut sudu
𝑅𝑒 =
Bilangan Reynold
runner, sudut inlet runner (sudut nozzle)
𝜌 Massa jenis air (kg/m3)
=
yaitu 25º, 30º dan 35º, dan jumlah sudu
(blade) yaitu 15, 26 dan 30 [10]. 𝑣 =
Kecepatan aliran air (m/s)
Choi and Son, 2012 melakukan 𝑑 =
Diameter dalam pipa (m)
penelitiaan secara numerik (CFD) dengan 𝜇 =
Viskositas dinamik
memvariasikan bentuk nozzle terhadap (N.s/m2)
kinerja dari turbin Cross-flow [11]. Mayor losses merupakan kerugian
Rajab Yassen, 2014 melakukan akibat gesekan antara air dengan dinding
penelitian (CFD) untuk mengoptimalkan pipa [14].
kinerja turbin Cross-flow dengan
memvariasikan jumlah sudu, sudut nosel, HL(mayor) = ƒ.
𝑙. 𝑣2
rasio diameter dalam dan diameter luar, .......................(3)
profil nosel, profil sudu, lebar busur 𝑑. 2. 𝑔
semburan nosel. Hasil penelitian Dimana:
menunjukkan sifat aliran yang sangat HL(mayor) = Kerugian head karena
kompleks dan memberikan wawasan yang gesekan (m)
sangat baik untuk parameter optimasi 𝑑 = Diameter dalam pipa (m)
struktur aliran dan kinerja turbin [12]. 𝑙 = Panjang pipa (m)
Acharya, et al. 2015 melakukan 𝑣 = Kecepatan aliran fluida (m/s)
penelitian secara numerin (CFD ANSYS) 𝑔 = Percepatan gravitasi (m/s2)
dengan memvariasikan bentuk nozzle, ƒ = Koefisien gesekan
mengubah sudut pengarah (guide vane) dan Minor losses merupakan kerugian
jumlah sudu (blade) [2]. akibat adanya nosel [14].

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 33


𝑣2 𝛹 = Koefisien kekasaran sudu (blade)
HL (minor) = k . ....................... (4)
2. 𝑔 (0,98)
α1 = Sudut nosel (º)
Dimana:
HL (minor) = Kerugian head (m) Untuk mengetahui daya yang
𝑣 = Kecepatan aliran fluida (m/s) dihasilkan turbin dapat dilakakuan dengan
𝑔 = Percepatan gravitasi (m/s2) pengujian menggunakan metode
k = koefisien kerugian (loss) pengeraman (Rope brake) dan untuk
Head efektif Merupakan head bersih, mengetahui daya turbin digunakan
dimana faktor gesekan dan belokan pada persamaan berikut [3].
pipa atau nozzle sudah dipertimbangkan
dengan perhitungan [15]. T = Fg . r .......................(9)

He = H – HL (mayor) – HL (minor)
..........(5)
Dimana:
He = head efektif (m)
H = Ketinggian/head (m)
HL (mayor) = Kerugian head karena
gesekan (m)
HL (minor) = kerugian head akibat belokan
pipa atau adanya nozzle (m)
Sehingga besarnya daya air yang
digunakan dapat diketahui dengan Gambar 6. Rope brake [16]
persamaan berikut [12].
Dan kecepatan sudut yaitu [2].
Pair = ρ. 𝑔.He.Q.......................(6) 2πn
ω= .......................(10)
Pair =  .He.Q.......................(7) 60

Dimana: sehingga daya turbin yaitu [2]


Pair = Daya air (W) Pt = T . ω .......................(11)
ρ = Massa jenis air (kg/m3) Dimana:
𝑔 = Gaya grafitasi (m/s2) Pt = Daya yang dihasilkan turbin (W)
He = Head efektif atau ketinggian T = Torsi yang dihasilkan turbin (Nm)
Q = (m) Fg = Selisih gaya tarik dan tekan pada
 = Debit air (m3/s) putaran tertentu (N)
Berat jenis air (N/m3) Fg = Fta – Fte atau F1 - F2 (N)
r = Jari-jari puli pada runner turbin (m)
Secara teoritis efisiensi maksimal turbin ω = Kecepatan sudut runner (rad/s)
Cross-flow dapat diketahui berdasarkan n = Putaran turbin (rpm)
sudut nosel [8, 12].
Efisiensi Mekanik Turbin (ηt) [2].
1
 = 2 . 𝐶 2 . (1 + 𝛹) . 𝑐𝑜𝑠 2 P𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛
α1 .............(8) ηt = .......................(12)
𝑃𝑎𝑖𝑟
Dimana:
Dimana: ηt = Efisiensi mekanik turbin
 = Efisiensi turbin Pair = Daya air (W)
𝐶 = Koefisien kekasaran nosel (0,98) Pturbin = Daya turbin (W)

34 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


Metode Penelitian

Lokasi pengujian turbin dilakukan di


desa Sumber Agung Kecamatan Suoh
Kabupaten Lampung Barat.
Penelitian ini dilakukan dengan metode
eksperimen nyata (true experimental
research). Metode eksperimen meliputi
tahap perencanaan, membuat turbin, sampai
dengan mengujian kinerja turbin.

Langkah penelitian meliputi:


1. Studi pustaka Gambar 7. Komponen turbin
2. Observasi
Komponen guide vane turbin Cross-
Dari hasil pengukuran diperoleh data
flow dijelaskan seperti gambar berikut.
sebagai berikut:
a. Debit air (Q) = 0,00316 m3/s
b. Head = 26 m
c. Panjang pipa = 52 m
3. Desain turbin
4. Pembuatan turbin
5. Pengujian turbin
6. Analisis hasil eksperimen
Gambar 8. Komponen guide vane
Spesifikasi turbin yang dilakukan
pengujian yaitu seperti pada Tabel 1. Variasi bukaan guide vane dijelaskan
berikut. dalam gambar berikut.
Tabel 1. Spesifikasi turbin Cross-flow
Parameter Nilai
Diameter luar (m) 0,145 m
Diameter dalam (m) 0,097 m
Lebar sudu (m) 0,0508 m
Jarak antar sudu (m) 0,025 m
Jari-jari sudu (m) 0,023 m Gambar 9. Variasi bukaan guide vane
Jumlah sudu 18 sudu
Tebal nozzle (m) 0,0184 m Hasil dan Pembahasan
Diameter penstok (m) 0,0508 m
Dari hasil pengujian pengaruh bukaan
Variasi bukaan guide vane turbin guide vane terhadap kinerja turbin Cross-
dijelaskan pada gambar berikut. flow diperoleh efisiensi turbin yaitu sebagai
berikut.

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 35


50
Efisiensi Turbin (%) [4]. Elbatran A.H., Yaakob, O.B., Ahmed,
40 Y.M., and Shabara, H.M., 2015.
Operation, performance and
30
economic analysis of low head
20 micro-hydropower turbines for
rural and remote areas.
10 Renewable and Sustainable
0 Energy Reviews 43 40–50.
Bukaan 20% Bukaan 40% Bukaan 60% Bukaan 80%
[5]. Dietzel, F., dan Sriyono, D. 1993.
Turbin Pompa Dan Kompresor.
Gambar 10. Efisiensi turbin Erlangga. Jakarta.
Dari Gambar 10. dapat diketahui [6]. Loots, I., Dijk, M.V., Barta, B.,
bahwa bukaan guide vane berpengaruh Vuuren, S.J.V., and Bhagwn,
terhadap kinerja turbin Cross-flow. Dimana J.N., 2015. A review of low head
efisiensi tertinggi diperoleh dengan bukaan hydropower technologies and
guide vane 80% yaitu sebesar 40% applications in a South African
sedangkan untuk bukaan yang lebih rendah context. Renewable and
menghasilkan efisiensi yang rendah yaitu Sustainable Energy Reviews 50
39% untuk bukaan guide vane 60%, 37% 1254–1268.
untuk bukaan guide vane 40% dan 35%
untuk bukaan guide vane 20%. [7]. Setiadi, Y., Soesilo, E., & Septe, E.
(2015). Perancangan Pico Hydro
Kesimpulan Portable Type Kincir Air
Dari hasil penelitian yang telah Sebagai Pembangkit Energi
dilakukan dapat disimpulkan bahwa bukaan Listrik. Abstract Of
guide vane berpegaruh terhadap kinerja Undergraduate Research,
turbin. Efisiensi turbin tertinggi sebesar Faculty Of Industrial
40% diperoleh dengan bukaan guide vane Technology, Bung Hatta
80%. Bukaan guide vane semakin kecil University, 5(1).
maka efisiensi turbin semakin menurun. [8]. Mockmor, C.A. and Merryfield, F.
1984. “The Banki Water
Daftar Pustaka Turbin”, Oregon State College,
[1]. Rosyidin, M. A., Sutikno, D dan Bulletin Series, No.25.
Sugiarto. 2012. Pengaruh [9]. Olgun, H. 1998. Investigation of the
Bukaan Guide Vane Terhadap performance of a cross-flow
Unjuk Kerja Turbin Cross Flow turbine. International journal of
Tipe C4-20 Pada Instalasi energy research, (22,953-964).
PLTMH Andung Biru. Jurnal
Teknik Mesin. [10]. Choi, Y.D., Lim, J.I., Kim, Y.T., and
Lee, Y.H., 2008. Performance
[2]. Acharya, N., Kim C.G., Thapa, B., and and internal flow characteristics
Lee, Y.H., 2015. Numerical of a cross-flow hydro turbine by
analysis and performance the shapes of nozzle and runner
enhancement of a cross-flow blade. Journal of fluid science
hydro turbine. Renewable and technology (Vol. 3 No. 3)
Energy xxx 1-8.
[11]. Choi, Y.D., and Son, S.W., 2012.
[3]. Arismunandar, W. 2004. Penggerak Shape effect of inlet nozzle and
Mula Turbin. ITB. Bandung. draft tube on the performance
and intenal flow of cross-flow

36 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


hydro turbine. Journal of the
korean society of marine
engineering Vol. 36. No 3 (351-
357).
[12]. Rajab Yassen, S. 2014. “Optimization
of the Performance of Micro
Hydro-Turbines for Electricity
Generation”. The programme of
research was carried out in the
School of Engineering &
Technology, University of
Hertfordshire, Hatfield, UK.
[13]. Soenoko, R. 2016. First Stage Cross
Flow Turbine Performance.
International Journal of Applied
Engineering Research. ISSN
0973-4562 Volume 11, Number
2 pp 938-943. Research India
Publications.
[14]. Munson, Bruce R., Okiishi, Theodore
H., Huebsch, Wade W., and
Rothmayer, Alric P., 2013.
Fundamentals of Fluid
Mechanics. Edisi 7.
[15]. Abdul Nasir, B. 2014. Design
Considerating Of Micro-Hidro-
Electrik Power Plant. Energy
procedia 50 19-29.
[16]. Tohari M. dan Ibrahim Lubis H. 2015.
Pengujian Unjuk Kerja Turbin
Crossflow Skala Laboratorium
Dengan Jumlah Sudu 20. Jurnal
Teknik Mesin.

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 37

Anda mungkin juga menyukai