TENTANG
PEDOMAN KOMUNIKASI EFEKTIF
TINDAKA TANDA
NAMA JABATAN TANGGAL
N TANGAN
Partiningsih, Amd,
Disiapkan Marketing
Keb
Authorized
Diperiksa Niken Larasati, SE
Person
Disetujui Direktur
TENTANG
PEDOMAN KOMUNIKASI EFEKTIF
5.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Budi Mulyo Tentang
Pengangkatan Pedoman Komunikasi Efektif
Ditetapkan di : Kesamben
Tanggal : ….. April 2018
Direktur,
Rumah Sakit Budi Mulyo,
NIK.
B. TUJUAN
Tujuan dari buku pedoman ini adalah sebagai acuan kepada petugas Rumah Sakit
mengenai cara berkomunikasi dengan masyarakat, pasien dan atau keluarga pasien,
dan antar pemberi layanan sehingga tercipta keterbukaan dan kepercayaan.
C. DEFINISI
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi (komaruddin, 1994; schermerhorn, hunt & osborn, 1994; koontz &
weihrich, 1988).
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampain pikiran-pikiran atau
informasi. Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah
perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu. Untuk
sampai pada tahap tersebut, diperlukan berbagai pemahaman seperti pemanfaatan
jenis komunikasi (lisan, tulisan/verbal, non-verbal), menjadi pendengar yang baik
(active listener), adanya penghambat proses komunikasi (noise), pemilihan alat
penyampai pikiran atau informasi yang tepat (channel), dan mengenal
mengekspresikan perasaan dan emosi.
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan da
n penerima pesan. Dan pengukuran efektifitas dari suatu proses komunikasi dapat
dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan.
B. UNIT TERKAIT
Unit-unit terkait yang berhubungan dengan Komunikasi, dan Informasi yang
diberikan ke komunitas Rumah Sakit, meliputi :
1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Penunjang Medik
5. Unit Penunjang Pelayanan
C. SASARAN
1. Pasien, keluarga, pengunjung
2. Masyarakat
3. Staf klinis
4. Insitusi Pemerintah dan Swasta
Tata cara komunikasi eksternal yang diterapkan di Rumah Sakit Budi Mulyo antara
lain :
1. Penerimaan tamu secara langsung
2. Bekerja sama dengan pihak ketiga dengan cara membuat Kesepakatan
Kerjasama ( MoU )
3. Melakukan surat menyurat
4. Brosur, leaflet, spanduk, poster, standing banner, majalah, radio, surat kabar.
DEFINISI SBAR
Komunikasi verbal atau komunikasi tulis yang kurang adekuat merupakan sumber
kesalahan yang serius pada pusat pelayanan kesehatan. Analisis akar masalah
ditemukan sebagai sumber kesalahan yang terjadi secara umum di sebabkan dari
kedua macam komunikasi ini. Terdapat beberapa hambatan dalam komunikasi antar
petugas pemberi pelayanan karena factor hirarki, gender, suku, perbedaan gaya
komunikasi antar disiplin ilmu dan gaya komunikasi individual.
SBAR merupakan kerangka komunikasi yang mempermudah mengatasi hambatan
dalam komunikasi. SBAR merupakan bentuk struktur mendasari komunikasi antara
pemberi informasi dengan penerima informasi. SBAR mudah diingat yang praktis
untuk komunikasi atau percakapan. SBAR tersusun sebagai berikut :
S = Situation
B = Background
A = Assessment
R = Recommendation
Tujuan dan keuntungan menggunakan SBAR ( Byred et al, 2009 ) ,yaitu :
a) Meningkatkan keamanan keselamatan pasien ( patient safety ).
PENGGUNAAN SBAR
BAB IV DOKUMENTASI
B. EVALUASI PELAKSANAAN
1. Berupa hasil evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan.
2. Laporan kepada Direktur Rumah Sakit akan pelaksanaan program, dan tindak lanjut