Anda di halaman 1dari 6

Artikel:

Berikan dukungan bagi ibu menyusui

Summary of the article/Ringkasan dari artikel

Penulis memulai dengan memberikan informasi mengenai Organisasi kesehatan


dunia (WHO) menetapkan setiap tanggal 1-7 Agustus sebagai pekan menyusui
sedunia. Peringatan ini dirayakan di 170 negara, termasuk Indonesia. Tahun ini
tema yang diangkat adalah pentingnya memberikan dukungan bagi ibu menyusui.
Pekan menyusui sedunia digagas oleh WHO dan UNICEF pada bulan Agustus
tahun 1990 untuk melindungi, mengampanyekan, dan mendukung pemberian ASI
bagi bayi. Dukungan untuk ibu menyusui bisa diberikan dari suami, keluarga,
teman, dan tempat kerja. Di Indonesia, secara hukum pemberian ASI dilindungi
melalui pengesahan PP No.33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif.

Kendati demikian, masih banyak pihak yang belum memahami pentingnya


pemberian ASI. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dr.Ray Basrowi dari
Universitas Indonesia, terungkap 50 persen pekerja formal di Jakarta memerah
ASI di toilet atau kamar mandi. Serta 78 persen pekerja pabrik dan 51,9 persen
PNS tidak memberikan ASI ekslusif. Kebanyakan dari mereka memilih
menghentikan pemberian ASI setelah kembali bekerja. Tidak tersedianya fasilitas
memerah ASI diyakini berkorelasi dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif.

Rendahnya pemberian ASI eksklusif juga tercermin dari hasil Riset Kesehatan
Dasar 2010. Disebutkan, bayi kurang 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif hanya
15,3 persen. Sementara inisiasi menyusui dini kurang dari 1 jam setelah bayi lahir
29,3 persen.
Artikel:

Kafein dan Ibu Hamil

Summary of the article/Ringkasan dari artikel

Penulis memulai dengan memberikan informasi mengenai penelitian penelitian


yang dikembangkan oleh “Norwegian Institute for Public Health”, Ternyata Ibu
hamil yang mengkonsumsi kafein selama masa kehamilan cenderung melahirkan
bayi dengan bobot yang lebih ringan. Kafein juga membuat masa kehamilan
menjadi lebih lama dari biasanya. Verena Sengpiel, seorang peneliti dari
Universitas Sahlgrenska di Swedia menjelaskan mengenai kafein dan kehamilan
dimana ibu hamil dianjurkan agar puasa kafein atau mengurangi minuman ber-
kafein seperti kopi, minuman bersoda,dll selama masa kehamilan. Semakin sedikit
mengkonsumi zat kafein akan semakin baik bagi kandungan. Karena zat kafein
mampu menembus dinding plasenta, kafein yang masuk kemudian menjadi
penghambat suplai nutrisi Ibu kepada janinnya dan kafein yang mengendap pada
janin juga dapat menjadi racun. Sementara janin belum mampu menghasilkan
enzim yang dapat menetralisir substansi kafein ini.

WHO (World Health Organization) merekomendasikan agar wanita hamil tidak


mengkonsumsi kafein dengan dosis lebih dari 300 miligram per hari. Sedangkan
di beberapa negara sudah merekomendasikan wanita hamil di negaranya agar
tidak mengkonsumi lebih dar 200 miligram kafein perhari. Kembali ke hasil riset
diatas, dimana penelitian dilakukan dengan pendekatan ke berbagai makanan dan
minuman lain yang tidak mengandung kafein, dan hasilnya menunjukkan bahwa
kafein menjadi zat yang bisa menghambat pertumbuhan janin, serta menyebabkan
waktu hamil lebih lama dari seharusnya. Riset ini berdasarkan pembuktian yang
telah dikembangkan selama 10 tahun dan telah melibatkan lebih dari 60.000
wanita hamil yang telah lolos seleksi medis.

Secara spesifik setiap 10 miligram kafein yang dikonsumsi yang berasal dari
makanan atau minuman jenis apapun setiap harinya, maka seorang anak yang
seharusnya dapat lahir dengan bobot sebesar 3.6 kilogram, bisa mengalami
penurunan 21-28 gram. Hal ini tentu menjadi indikasi yang serius bagi wanita
hamil yang mengkonsumsi 200-300 miligram kafein setiap harinya.
Artikel :

VITAMIN D IBU DI MASA KEHAMILAN BIKIN BAYI KUAT


Summary of the article/Ringkasan dari artikel

Penulis memulai dengan memberikan informasi menurut Medical Research


Council Lifecourse Epidemiology Unit (MRC LEU) di Southampton University
Bayi akan tumbuh menjadi anak-anak yang lebih cenderung mempunyai otot lebih
kuat nantinya jika kadar vitamin D tinggi dalam tubuh sang ibu di masa
kehamilan. Sampel penelitian mengambil 678 orang ibu di masa
akhir kehamilan untuk diukur kadar vitamin D dalam tubuh mereka. Dan ketika
anak-anak berusia empat tahun, kekuatan cengkeraman dan massa otot diukur.
Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar vitamin D dalam tubuh ibu,
maka semakin tinggi kekuatan pegangan anak. Akan tetapi hubungannya masih
kurang jelas antara vitamin D ibu dan massa otot pada anak nantinya. Para peneliti
mengatakan bahwa hubungan antara vitamin D ibu hamil dan kekuatan otot bayi
nantinya mungkin memiliki efek untuk kesehatan di kemudian harinya, puncak
kekuatan otot terjadi pada dewasa muda sebelum ahirnya menurun di usia tua.
Kekuatan cengkraman atau pegangan akan semakin rendah di usia dewasa telah
dikaitkan dengan adanya kesehatan buruk seperti diabetes, jatuh dan patah tulang.
Jadi untuk mengamati kekuatan otot yang lebih besar dilakukan pada usia anak
empat tahun yang lahir dari ibu dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi, yang
nantinya terus diamati sampai dewasa, sehingga ini juga berpotensi membantu
mengurangi beban penyakit yang berhubungan dengan hilangnya massa otot di
usia tua nanti. Para peneliti juga menambahkan bahwa mereka akan berusaha
mencari tahu bagaimana faktor-faktor seperti pola makan dan gaya hidup pada ibu
selama kehamilan dapat mempengaruhi komposisi dan perkembangan tulang
tubuh anak. Dengan begitu dari penelitian ini kita dapat mengoptimalkan
komposisi tubuh anak sejak kecil sampai mereka dewasa, yang tujuan utamanya
meningkatkan kesehatan generasi berikutnya.
Artikel :

Satu penelitian di Denmark menunjukkan bahwa menderita asma dapat


menunda kehamilan.

Summary of the article/Ringkasan dari artikel

Penulis memulai dengan memberikan informasi dari majalah ilmiah European


Respiratory Journal, para peneliti melakukan survei yang melibatkan tak kurang
dari 15.000 perempuan kembar, hampir 1.000 di antaranya pernah menderita
asma. Terungkap bahwa 27% yang menderita asma mengalami keterlambatan
hamil, dibandingkan sedikit di atas 21% yang bukan penderita asma. Tetapi
mereka mengatakan meski terlambat hamil, kedua kelompok memiliki jumlah
rata-rata anak yang sama.
Para ahli yakin bahwa faktor di balik perbedaan persentase ini mungkin saja
adalah inflamasi yang disebabkan oleh asma.Deborah Waddell menuturkan
manajemen asma yang rapi sangat penting bagi ibu dan bayi. Calon ibu hamil
tetap harus menggunakan obat asma mereka saat hamil dan menganjurkan untuk
konsultasi dengan dokter.
Artikel :

Meminum anggur saat hamil pengaruhi IQ anak


Summary of the article/Ringkasan dari artikel

Penulis memulai dengan memberikan informasi sebuah temuan terbaru


mengungkap bahwa wanita hamil yang meminum satu atau dua gelas anggur bisa
mempengaruhi kecerdasan anak.Para peneliti dari Universitas Oxford dan Bristol
dalam kajiannya memeriksa nilai IQ terhadap 4.000 anak termasuk rekaman
konsumsi alkohol yang dilakukan ibu mereka. Mereka menemukan konsumsi
alkohol secara ''moderat'' satu gelas per hari dalam satu pekan saat kehamilan akan
mempengaruhi IQ anak. Para ahli mengatakan efeknya sangat kecil, tetapi
memperkuat kebutuhan untuk menghindari alkohol saat kehamilan. Rata-rata, IQ
anak hampir dua poin lebih rendah per modifikasi genetik yang mereka miliki.
Tetapi efek ini hanya terlihat diantara anak-anak yang ibunya meminum satu gelas
anggur perhari atau enam gelas dalam seminggu saat kehamilan dan tidak terdapat
di wanita yang absen meminum alkohol selama kehamilan. Dr Ron Gray, dari
Universitas Oxford, yang memimpin riset menambahkan bahwa meski
perbedaannya sedikit, mereka mungkin akan signifikan dan IQ yang rendah
selama ini diasosiasikan secara sosial kurang beruntung, memiliki kesehatan yang
lebih buruk dan mati muda.

Anda mungkin juga menyukai